NovelToon NovelToon
The Royals

The Royals

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Dark Romance
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Four

Ketika mimpi tidak sesuai dengan realita!

Kaira, seorang gadis sederhana, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis ketika dinikahi oleh pria kaya keturunan bangsawan terhormat, Kairo Archipelago Attar. Pria yang selama ini tampak ramah dan penuh pesona justru menunjukkan wajah aslinya setelah mereka menikah.

Bagi Kairo, Kaira bukanlah istri—melainkan pion. Tujuannya hanya satu: membuka kedok para pengkhianat dalam keluarga bangsawan Archipelago Attar, meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Namun, pernikahan itu menyeret Kaira ke dalam pusaran intrik, politik, dan dendam. Ia menerima penghinaan dan perlakuan kasar dari keluarga bangsawan yang membencinya. Di tengah kekacauan itu, hanya satu pertanyaan yang terus menghantui:
Apakah Kairo akhirnya akan membuka mata dan melindungi istrinya?
Atau tetap memilih mengorbankannya demi rencana yang sudah ia bangun?

“Aku menikahi mu untuk menghancurkan mereka… tapi justru aku yang hancur karena mencinta mu.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

The Royals — BAB 02

SURAT WARISAN

Setelah pesta berakhir dengan meriah dan berjalan lancar. Kaira tak memiliki kesempatan kedua kalinya untuk bertemu dengan pewaris bangsawan yang sangat dia kagumi, namun wanita itu cukup senang karena bisa berbincang dengannya walaupun sedikit.

“Ada apa denganmu?” tanya atasannya yang baru saja masuk ke dalam mobil.

Kaira tak berhenti tersenyum, lalu menggeleng. “Tidak ada Pak! Ayo!” balasnya benar-benar seperti orang yang jatuh cinta.

Sementara di ruangan mewah khususnya sebuah kamar pribadi milik Sultan Wijaya. Pria itu langsung memasang wajah marah ketika seseorang membuka pintu kamarnya dan masuk begitu saja. Tentu saja dia sudah tahu siapa yang saat ini menemuinya.

“Aku tidak menyangka kau akan melakukan semua itu Sultan! Aku ingin penjelasan darimu sebagai istri pertamamu.” Tegas Kalindi yang mulai berjalan tiga langkah ke depan dengan tatapan tajam, kepala mendongak penuh percaya diri.

Mendengar itu, Sultan Wijaya berbalik menatap istrinya dengan kerutan marah.

“Kau ingin tahu alasannya? Akan aku beritahu alasanku menyerahkan keseluruhan warisan Archipelago Attar kepada Kairo.”

Sungguh, balasan dari ucapan Sultan Wijaya membuat Kalindi panik dan cemas sendiri. Namun dia ingin tahu alasannya, sehingga semua kecemasan dan ketakutannya ia singkirkan.

Bruakk!!!! “HAAAAA!!!”

Teriak lantang suara Caesar bersamaan dengan bantingan benda-benda yang ada di atas meja kamarnya. Pria tampan berkemeja putih itu terlihat marah dan tak terima dengan semua keputusan dari ayahnya.

“KETERLALUAN!! SIAL!” kesalnya yang hampir meledak sendiri dan membuat para pelayan yang berjaga di sana ikut ketakutan sendiri.

Karena apa? Karena jika Caesar sudah marah, pria itu selalu melampiaskan kepada siapapun yang dia ingin lukai.

Kemarahannya mereda saat Raziq selaku paman dari anak-anak Sultan Wijaya itu menghampirinya. “Keluar semua!” pintanya kepada para pelayan dan penjaga.

“Apa semua itu? Apa kau ingin merusak nama baik Archipelago Attar?!” tegas Raziq benar-benar penuh kewibawaan seperti kakaknya.

Pria tua berkulit cokelat itu menatap tajam ke keponakannya yang masih terlihat marah hingga menghampirinya.

“Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa ayah menyerahkan nya kepada Kairo? Aku adalah anak sulungnya, kenapa bukan aku hah?!” gertak Caesar dengan berani.

Raziq terdiam menatap lekat ke pria yang lebih muda darinya itu. “Tenangkan pikiranmu, sebaiknya kau belajar mengendalikan emosimu, jika tidak... Kau akan menyesalinya. Ini sudah menjadi keputusan Sultan Wijaya.” Jelas Raziq yang akhirnya dia pergi meninggalkan Caesar yang masih menahan emosinya hingga mengepalkan tangannya.

Kepergian Raziq dari kamar Caesar diganti oleh kedatangan Kalindi yang tiba-tiba masuk dan menutup rapat pintu kamar. Wajahnya terlihat ketakutan serta panik, kedua tangannya gemetar dan wajahnya penuh keringat.

“Ibu! Ada apa?”

Caesar menghampiri ibunya, tentu Kalindi merespon putranya, menyentuh kedua lengan kekar Caesar dan menatapnya dengan senyuman paksa disaat ia terlihat ketakutan.

“Sebaiknya kau jernihkan pikiranmu, besok aku akan bicara dengan ayahmu. Dia akan mendengarkan ku.”

“Ada apa denganmu? Apa yang membuatmu terlihat ketakutan?” tanya Caesar berkerut alis menatap ibunya.

Kalindi menggeleng dan mencoba tenang dengan menarik napas dalam-dalam lalu tersenyum menatap ke Caesar sekali lagi.

“Semuanya akan baik-baik saja!” ucapnya yang masih tidak bisa menghilangkan amarah Caesar terhadap keputusan ayahnya malam ini.

Hingga suara gaduh dari sepatu para pengawal mulai membuat Caesar dan Kalindi ikut bertanya-tanya. Mereka membuka pintu kamar dan memastikan apa yang sedang terjadi saat itu, hingga pergi ke ruang keluarga yang sudah terkumpul keluarga di sana. Termasuk Kusuma dan Kairo yang terlihat cemas.

“Minggir!” tegas Raziq yang segera mengawal Sultan Wijaya di atas brankar dalam kondisi kritis akibat serangan jantung mendadak.

Melihat itu, tentu membuat Kalindi dan Kusuma ikut terpukul. Begitu juga anak-anak mereka yang hanya diam menatap kepergian ayahnya yang kini harus di bawa ke ruangan khusus pengobatan yang memang sudah tersedia di mansion megah Archipelago Attar.

Ruangan tersebut terletak di di lantai bawah, terpisah dengan rumah utama dan juga gudang. Sangat besar dan megah.

“Ayah..” Lirih Lela yang kini menangis tersedu akan kondisi ayahnya saat ini.

Dengan tatapan tajam penuh penelitian, Kairo hanya diam mengamati keseluruhan orang-orang yang saat ini berada di ruangan yang sama sepertinya.

“Kairo, ayo!” ajak Kusuma yang hendak pergi mengikuti arah Sultan Wijaya.

Di malam yang sama, di saat keluarga bangsawan satu-satunya yang ada di Indonesia itu turut berdukacita atas kematian Sultan Wijaya. Kaira si gadis cantik dan sederhana itu berbaring di atas kasur kecilnya sembari terus terbayang akan wajah dari Kairo Archipelago Attar.

“Aku yakin tidak semua orang kaya bermuka dua!“ gumamnya benar-benar tak berhenti membayangkan Kairo. Yang jika dilihat oleh orang lain, maka antara Kairo dan Kaira seperti langit dan bumi yang tidak mungkin bisa bersatu.

Tok! Tok! “Kau sudah tidur?” tanya seorang wanita dari balik pintu yang tertutup.

Seketika Kaira segera bangkit dan membuka pintu kamarnya, tersenyum kecil menatap ke sang ibu tercinta yang kini juga terlihat heran sejak kepulangan putrinya dari rumah bangsawan.

“Aku melihat perubahan kecil di wajahmu sejak pulang dari pesta bangsawan. Kau menemukan jodohmu?!” goda Linda yang melipat kedua tangannya.

“Senyum adalah ibadah, jika aku menemukan jodohku di sana, itu artinya suatu keberuntungan!”

“Dasar gadis konyol! Ayo, nenekmu memanggil.” Ajak Linda yang memang mereka hanya tinggal bertiga saja sejak kematian ayah Kaira. Tapi keharmonisan itu tak pudar sedikitpun.

...***...

Kartapura, Archipelago Attar

3 hari berlalu setelah kematian Sultan Wijaya. Kini di ruangan keluarga tepatnya di dekat balkon terbuka. Seluruh keluarga Archipelago Attar sudah menunggu keputusan di sana.

Seorang pria yang merupakan notaris, berbalut setelan jas hitam dengan lambang Garuda kecil di dada sebelah kirinya sembari mengeluarkan surat putusan.

“Berdasarkan apa yang ditulis oleh tuan Sultan Wijaya sebelum meninggal, seluruh warisan Archipelago Attar akan diserahkan sepenuhnya kepada tuan Kairo, namun ada syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum menerima seluruh warisan tersebut.” Jelas notaris itu dengan serius sehingga Kairo sendiri yang mendengarnya iku serius dan sedikit berkerut alis.

“Apa itu?” tanya pelan Kusuma.

“Pernikahan. Pendamping yang harus mendukung nya penuh agar Archipelago Attar bisa berdiri lebih imbang. Selama itu, sang pewaris tidak akan bisa menerima seluruh warisan yang sudah diturunkan dan akan tetap dijaga oleh adik dari tuan Sultan Wijaya.”

Sekilas, seluruh mata tertuju ke arah Raziq yang memang sudah siap membantu kakaknya selalu.

“Bagaimana jika sang pewaris itu tidak memenuhi syarat, apa tidak ada pengganti lain? Bagaimana dengan anak sulung dari Sultan Wijaya?” tegas Caesar menatap tegas ke notaris itu.

“Tidak ada persyaratan lain lagi. Anak sulung akan tetap berada di posisinya dan harus siap membantu sang pewaris. Itu sudah menjadi keputusan terkahir dari tuan Sultan sendiri.” Balas pria paruh baya berkacamata itu menatap tajam nan lekat ke Caesar.

Pria itu menyerahkan surat yang sudah ditandatangani langsung oleh Sultan Wijaya kepada Raziq. Sebelum akhirnya dia pergi dari mansion itu.

Masih tak terima, Caesar langsung memilih pergi dari sana dan membuat Lela sang adik juga ikut sedih atas kekecewaan yang terjadi kepada kakaknya, namun di sisi lain, dia juga turut senang akan kakak tirinya yang mewarisi Archipelago Attar.

1
YuWie
sial wae ya si protagonis
YuWie
senin baru vote ya kak
YuWie
sjka heran sama org yg melindungi tapi ditampilkan dg menyakiti..spt kairo
YuWie
lha.apa jawaban kaira ketika ditanya wartawan..ini live lho critanya
YuWie
sing pas krungu rahasia besar iok ya caesar bukan kairo atupjn kaira ya..makanya protagonisnya masih lemah2
YuWie
mulai hawa2 jengkel ini yg baca ya
YuWie
lemah nih pasti si kair
YuWie
kusuma kie memang bawaan sakit ataudi racun itu?
Four.: mungkin aja keduanya
total 1 replies
YuWie
kusuma sdh ringkih..malah gak ada yg melindungi..dimn kau kairo, cerdas dikit lah
Four.: Kairo masih di rumahku 😌
total 1 replies
YuWie
iya banyak rahasianya
Four.: ho, oh. kalau GK ada rahasianya, bukan intrik bangsawan dongg
total 1 replies
vnablu
Kairo sok" an ngak peduli padahal dia kasian ngeliat pipi Kaira ada bekas tamparan
Four.: tau tuhh, malu² 🐈
total 1 replies
Tiara Bella
gpp kali kaira tidur sm suami ini....mw peluk jg boleh ko....
Tiara Bella: gpp bikin anak sekalian /Facepalm/
total 2 replies
YuWie
apakah caesar anak Raziq dan kaliandi
Four.: mungkin aja, yang penting bukan anakku kok
total 1 replies
YuWie
kok tiba2 mati aja tuh sultan... kupikir dg garang mau ngasih tau istri pertama kenapa anaknya tdk jadi sang pewaris..ehhh malah tiba2 kena jantung.
Trus u Kaira jg dibiat menye2 lah karakternya. Calon istri sultan harus badas dan cerdik bukan malah senyum2 sendiri blm2 bayangin anak sultan
Four.: kalau langsung dikasih tahu, auto tamat ceritanya kan 😌
total 1 replies
YuWie
kaira katanya wartawan tapi pengetahuannya zonk. sama wajah bangsawan aja lupa2 ingatan.. mana terbata2 dan gumunan lagi... wahhh krg badas sepertinya untuk protagonis women nya.
Four.: kan masih pertama atuhh, kalau diposisi Kaira pastinya kita juga akan terkejut dengan sikap² mereka kann. pembalasan ada di akhir
total 1 replies
mery harwati
Jadi teringat film Jodda Akbar, kehidupan istana banyak intrik banyak persaingan banyak manipulasi banyak pembunuhan sekaligus banyak yang dikambing hitamkan demi tercapai tujuan diri sendiri dengan menghalakan segala cara
Four.: yapp, benar sekali
total 1 replies
Tiara Bella
sri kali itu pelayan Kusuma yg disuruh nganterin surat ke Kairo tp gk sampe²
Four.: ho,oh
total 1 replies
Makaristi
kairo blum sampai di situ mlh kaira udh menjelajah sampai di situ bawah tanah..
apakah kalindi memenjarakan seseorang..
jd musuh yg sebenarnya kalindi & raziq anggota keraja,an sendirikah???
kaira mencari tahu krn merasa di sudutkan oleh kelg suaminya & bahkan suami nya jg menyuruh nya mencari dalang kematian ibu nya ..
Four.: yakinnn Kairo GK tahu nihhh, awas meleset lohh ya
total 1 replies
Nita Nita
ah gregetan
Four.: santai saja /Chuckle//Proud/
total 1 replies
Makaristi
wasiat apa yg ada di amplop merah itu hingga jd rebutan..
kaira itu sebenarnya tegas & pemberani..
cuman dia kesal karena merasa kairo memanfa,atkan nya 🙂🤣😂😍🫢🤭
Four.: iya, bukan Kaira. kalau wanita lain pun juga akan sama kannn
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!