NovelToon NovelToon
Me And Mafia

Me And Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Ibu Pengganti
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Idatul_munar

Kecewa! Itulah yang dirasakan oleh Arabella setelah mengetahui tunangannya ternyata suami dari wanita lain. Selama dua bulan mereka bertunangan Arabella baru mengetahui ternyata pria itu sama sekali tidak mencintainya melainkan hanya demi sebuah bisnis. Namun, sebuah insiden penculikan menyebabkan Arabella bertemu dengan seorang mafia yang tidak lain adalah kakak dari istri mantan tunangannya. Untuk membuat rumah tangga adiknya tetap utuh! Mogan Rijkaard sengaja menikahi Arabella dan berbohong pada dunia jika Arabella ibu kandung dari putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idatul_munar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diculik Lalu Disekap

Ara tersadar dari pingsannya yang sempat dibius oleh anak buah mogan sebelumnya.

Penglihatannya sedikit buram akibat obat bius yang berdosis tinggi, ia juga merasa sedikit pening sambari memegang keningnya.

Di saat penglihatan sudah mulai normal kembali, Ara baru bisa melihat dirinya sedang berada di kamar yang begitu mewah.

Namun ia tidak tahu dirinya sedang berada di kamar siapa.

Ara menurunkan kedua kakinya ke lantai, ia ingin tahu dirinya sedang berada dimana? karena tempat tersebut begitu tampak asing baginya.

Pertama ia menyibakkan gorden jendela terlebih dahulu untuk mencari tahu alam luar.

Ternyata Ara berada di kediaman bukan apartemen ataupun hotel, ia juga bisa melihat Antara kamar yang ia tempati dengan tanah begitu tinggi.

Ara pun berpikir sepertinya kamar yang ia tempati itu berada di lantai paling atas.

Setelah menutup kembali gorden jendela tersebut.

Ara berencana ingin keluar dari kamar itu untuk mencari tahu kediaman siapa ini dan kenapa dirinya bisa ada di situ.

Kalau diingat-ingat terakhir Ara berada di taksi dan dibius oleh dua orang berjas hitam.

Apa mungkin ada orang yang menyelamatkan dirinya dari dua orang pria itu dan membawa ke kediaman ini.

Tapi ara juga melihat-melihat kamar yang ia tempati itu.

Sepertinya pemilik kamar tersebut seorang laki-laki karena Ara bisa melihat di sangkutan ada beberapa jas.

Kalau di pikir-pikir kalau memang kamar ini ada pemiliknya kenapa orang itu membawanya kesini dan bisa saja memasuki ke dalam kamar tamu lain.

Ara juga bisa melihat beberapa foto pria yang terlihat begitu tegap dan garang, persis seperti seorang mafia bergaya dengan keren memegang sebuah pistol.

akan tetapi Ara tidak mengenalinya dan wajahnya juga begitu asing baginya.

Namun matanya tertuju pada sebuah foto yang terpajak di dinding, di dalam foto tersebut terdapat dua orang berbeda jenis yang berdiri saling tersenyum.

Ara begitu mengenal salah satu orang tersebut.

Wanita itu baru saja kemarin lihat olehnya di kantor Andrian yang mengaku sebagai istri andrian.

Ara pun jadi bertambah bingung dengan keberadaan dirinya yang entah berada di mana sekarang.

Ara kembali berjalan berencana ingin meraih gagang pintu kamar tersebut.

Kebetulan pintu juga tidak terkunci ara bisa langsung membuka pintu tersebut.

Di luar kamar ternyata benar Ara sedang berada di sebuah mesion luas di lantai dua.

Kediamannya juga begitu sepi seperti tidak ada penghuninya membuat ara tidak tahu harus bertanya pada siapa.

Saat Ara ingin mencari tangga untuk turun, namun pendengarannya tidak sengaja menangkap sebuah tangisan balita di samping kamar ia tempati sebelumnya.

"Apa mungkin ada orang di dalam kamar ini,"

Gumam Ara berjalan ke depan pintu kamar tersebut yang terdengar suara tangisan anak kecil barusan.

Kebetulan pintu kamar tersebut sedikit terbuka membuat Ara bisa melihat isi dalamnya.

Namun matanya menangkap seorang wanita muda sedang terlihat kesal dengan anak balita menangis itu.

Namun saat wanita muda itu merentak-rentak anak balita itu jiwa keibuan ara keluar karena tidak tega melihat anak balita direntak-rentak seperti itu.

"Diam, kau mengganggu ku saja,"

Bentak wanita itu dengan keras, saat itupun Ara masuk dan mulai ikut campur dengan wanita itu.

Ara mendekat pada wanita muda itu.

"Maaf mbak! kalau anak sedang menangis jangan di rentak-rentak begitu, coba mbak gendong nenangin pasti dia akan diam," ucap Ara lirih.

Ara memang tidak dekat dengan anak-anak namun ia tidak akan setega seperti wanita itu merentak-rentak anak balita yang masih belian.

"Mbak ini siapa? datang-datang langsung ikut campur urusan saya!"

Wanita bernama Turi itu menatap kearah Ara yang sudah berani ikut campur urusannya.

Ratih yang tidak sengaja Lewat dari depan kamar Itu pun mendengar suara Turi yang sedikit karas entah dengan siapa Itu, ia pun segera masuk.

"Ya ampun Turi ... kamu ini harus sopan sedikit sama nyonya ini, maaf nyonya Anda perlu sesuatu? kenapa keluar, tuan Mogan tidak memperbolehkan nyonya keluar dari kamarnya sebelum tuan pulang,"

Sirga bi Ratih setelah masuk kedalam kamar tersebut.

Turi terkejut mendengarnya.

Tentu terkejut karena mendengar bi ratih memanggil wanita di depannya harus berada di kamar Mogan.

Dirinya saja yang selama ini ingin sekali rasanya bisa Masuk ke dalam kamar tersebut.

Namun tidak bisa sedangkan wanita itu yang baru pertama datang ke rumah ini langsung bisa masuk ke dalam kamar mogan.

Turi benar-benar emosi setelah mengetahui hal itu.

"Emang mbak ini siapa? kenapa harus berada di kamar tuan Mogan?" tanya Turi Ingin tahu siapa wanita yang sudah ikut campur urusannya tadi.

Namun bi Ratih kesal karena turi berlagak tidak sopan.

"Mbak mbak! kamu pikir Nyonya ini mbak mu? kalau tuan Mogan mendengar bisa-bisanya kamu dipecat atuh."

"Sudah! saya tidak peduli dengan masalah itu, kalian terserah deh!"

Ara bingung dengan perdebatan mereka. "Tuan kalian pulangnya kapan?" tanya Ara pada Ratih.

"Sebentar lagi nya," jawab Ratih sopan.

Ara pun pahan dan akan menunggu tuan mereka pulang karena ingin menanyakan untuk apa dirinya disekap berada di kediaman ini.

Jika memang tuan mereka yang membantu dirinya dari dua pria berjas hitam itu maka Ara akan berterima kasih lalu pergi dari tempat tersebut.

Saat Ara ingin kembali ke kamar sebelumnya, mata ara tertuju pada Turi lagi menatap dengan sangat lekat.

"Seperti saya bilang tadi, jika anak sedang menangis seharusnya di diamkan dengan menimang-nimang bukan di rentak-rentak."

Ratih terkejut mendengar itu, ia menatap Turi dengan tajam.

"Apa yang sudah kau perbuat pada tuan muda Turi? aku bisa saja melaporkan kamu pada tuan jika tidak becus menjaga tuan muda."

"Maaf! aku tidak sengaja, mbak Ratih aku mohon jangan katakan pada tuan, plese!"

Turi memohon supaya Ratih tidak melaporkan pada Mogan, kalau tidak ia bisa-bisa akan dipecat.

"Lain kali jangan ulangi lagi, dengar seperti yang di katakan oleh nyonya ini tadi,"

Serga Ratih langsung berlalu dari hadapan Turi mengekor Ara yang ingin kembali ke kamar sebelumnya.

"Ehh! untuk apa aku harus mendengarkannya siapa dia? cihh," umpat Turi begitu kesal.

Saat berjalan menuju ke kamar Mogan ditemani oleh bi Ratih di belakangnya.

Ara tidak sengaja berpapasan dengan gadis remaja berseragam sekolah SMP, yang sepertinya baru pulang dari sekolahnya.

Gadis remaja itu berjalan melewatinya dan menatapnya sekilas dengan ujung matanya tidak suka dan tidak peduli.

"Dia nona Elif anak pertama tuan Mogan," lirih bi Ratih memperkenalkan Elif pada Ara.

Sedangkan Ara hanya mengangguk saja karena tidak terlalu peduli sama orang yang tidak ia kenal.

Apalagi ia juga sedikit kesal pada Elif karena tadi menatapnya seperti tidak suka dan seakan-akan ia sebagai musuhnya.

"Saya bisa merasakan sepertinya nyonya orang baik," ucap Ratih menghentikan Ara yang baru ingin melanjutkan langkahnya masuk kedalam kamar.

"Kenapa mbak bisa berpikir kalau saya orang baik, mungkin saja saya orang jahat?" tanya Ara heran sama wanita yang baru saja ia kenal ini.

"Tapi saya yakin kalau nyonya orang baik, dan sepertinya nyonya akan melekap selamanya di rumah ini."

Ara tertawa pelan karena merasa lucu dengan ucapan wanita aneh ini.

"Mbak ini lucu deh, aku saja hampir merinding mendengar ucapan mbak Hahaha."

Ara ingin kembali melanjutkan langkah kakinya, namun sayangnya langkah tersebut harus terhenti lagi karena mendengar suara berat dari seorang pria yang harus membuat dirinya berbalik kearah sumber suara tersebut.

"Apa yang sedang kalian lakukan disini?"

1
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Asyik banget nih bacanya, authornya keren abis!
Alphonse Elric
Gak pernah kepikiran plot twist-nya seunik ini! 🤯
Idatul_munar
Selamat membaca novel pertamaku maaf jika banyak typo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!