Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dari hati ke hati
Mobil membawa Arinda pergi meninggalkan Marco. Arinda merasa sangat pusing, kenapa perusahaan nya bisa bekerjasama dengan perusahaan Marco dan itu artinya mereka berdua akan sering bertemu
" Lun... kenapa harus perusahaan Mandala praja? " tanya Arinda
" perusahaan kita sudah sering melakukan kerjasama dengan nya Bu, papa ibu sendiri yang menunjuk perusahaan Mandala praja untuk menangani tender ini " jelas Luna
Arinda terdiam " jadi papa yang merencanakan ini, apa papa sengaja agar aku sering bertemu dengan Marco " batin Arinda
mobil tiba di kantornya, dan Arinda langsung menuju ruangan papa nya, ruangan pemilik perusahaan dan jabatan papannya diatas Arinda.
" pa... " panggil Arinda yang masuk tanpa mengetuk pintu
sang papa masih fokus pada layar laptop
" ada apa? Kenapa buru-buru sekali " tanya papa
" pa, apa papa sengaja memberikan aku proyek ini agar aku sering bertemu Marco? " tanya Arinda
" maksudnya? " tanya papa
" kenapa papa tunjuk perusahaan Marco untuk mengerjakan proyek ini? Itu artinya akun akan sering bertemu dengan Marco " protes Arinda
" Arin... Perusahaan Marco sudah sangat terkenal dengan kemampuan dan profesional kerja nya, papa suka dengan cara kerja mereka, dan papa rasa ga ada yang salah " kata papa nya
" tapi aku ga nyaman pa " rengek Arinda
" kamu harus profesional " kata papa nya
" tapi pa... "
" sudah... jalani saja, dan banyaklah belajar dari Marco soal bisnis, dia sangat hebat dalam bidang ini " Kata papa
" CK " Arinda lalu keluar ia merasa tak puas dengan jawaban papa nya
Melihat Arinda uring-uringan papa nya hanya senyum " papa tau kamu masih mencintai Marco nak " ujar papa
...
Malam tiba
Arinda baru saja selesai dari pekerjaan nya, akhir-akhir ini Arinda harus bekerja keras dan sering lembur untuk menangani proyek baru.
" Luna ke ruangan saya " Arinda berbicara di intercom
tak lama Luna datang
" ada yang bisa saya bantu Bu? " tanya Luna
" ga, kamu pulang saja biar saya pulang sendiri " kata Arinda
" baik Bu " lalu Luna pergi
jam menunjukan pukul 8.00 malam Arinda bergegas pulang karena rasanya sudah sangat lelah
Saat hendak masuk ke mobil mama Desy menghampiri Arinda
" mama " sapa Arinda
" Arin... Bisa kita bicara? " tanya mama
Lalu Arinda dan mama Desy mendatangi sebuah restoran untuk makan malam bersama sambil ngobrol
" ada apa mama sampai menemui ku di kantor? " tanya Arinda
" Arin... Mama mendengar kabar kepulangan kamu dari Denis, mama sangat senang sekarang kamu sudah menjadi wanita yang luar biasa hebat " ucap mama Desy
" mah... Arin masih seperti yang dulu,janan terlalu memuji " kata Arinda
" Rin... Mama tau kelakuan anak mama waktu itu sangat bodoh dan menyakiti kamu, tapi sebagai mama nya Marco mama merasa kasihan pada Marco, bertahun-tahun ia menunggu kamu nak,
" Marco kembali menjadi sosok pria dingin setelah kehilangan kamu, setiap malam dia tak bisa tidur, Dia selalu menunggu kamu "
" kejahatan Amanda pun sudah dibayar lunas tapi Marco tetap saja tak bisa mendapatkan kebahagiaan ya "
" dimana Amanda sekarang mah? " tanya Arinda
" Amanda sekarang di rawat di RSJ dia menderita gangguan jiwa setelah karier nya hancur " kata mama dan Arinda cukup terkejut hingga menutup mulutnya
" lalu anak itu? " tanya Arinda lagi
" anak itu bukan anak Amanda apalagi anak Marco, anak itu hanya di jadikan bahan karangan cerita Amanda untuk menarik perhatian Marco dan menghancurkan rumah tangga kalian " kata mama lagi
Arinda semakin terkejut hingga tak bisa berkata-kata
" Arin... Mama minta maaf karena mama lancang menemui kamu tanpa sepengetahuan Marco, tapi ini semua mama lakukan demi kebahagiaan Marco, nak... Kembalilah kepada Marco dia masih sangat mencintaimu " pinta mama
" kalian berdua adalah korban kebohongan Amanda, kembalilah Arin... Sudah seharusnya kalian saling menyembuhkan " kata mama air matanya menetes
" mah... Maafkan Arin, tapi keputusan seperti ini harus dipikirkan dengan matang, Arin masih butuh waktu " kata Arinda
" mama faham nak, besar harapan mama sama kamu, mama akan sangat bahagia kalau kamu kembali jadi menantu mama " ucap mama Desy
" akan Arin pertimbangkan ya mah " ucap Arinda
Kedua wanita itu bicara dari hati ke hati hingga hampir satu jam lalu kemudian pulang ke rumah nya masing-masing.
...
Sebulan kemudian
" Rin... gimana progres proyek yang kamu pegang? " tanya papa saat sarapan pagi
" Alhamdulillah berjalan dengan lancar pa, rencana nya pagi ini aku mau ke lokasi buat lihat kemajuan nya " kata Arinda
Papa mengangguk-anggukkan kepalanya
Selesai sarapan Arinda pergi dengan mobil nya, di jalan mobil Arinda mogok entah apa masalahnya tiba-tiba saja mati.
" duh... pake acara mogok segala sih " keluh Arinda lalu keluar mengecek mesin mobil nya namun ia sama sekali tak mengerti.
Sebuah mobil sedan hitam berhenti di depan mobil Arinda
" kenapa Rin? " tanya Marco yang kebetulan lewat dan melihat Arinda
" kamu, ga tau nih tiba-tiba mogok " jawab Arinda
Marco melihat mesin mobil Arinda " sayang nya aku juga ga faham soal mesin " ucap Marco
" ga papa aku telpon bengkel aja " kata Arinda lalu menghubungi layanan bengkel online
" kamu mau ke kantor? " tanya Marco
" hemm "
" kalau gitu aku antar aja ya " tawar Marco
" ga usah, aku bisa naik taksi " tolak Arinda
" anggap aja aku taksi nya, kita tunggu orang bengkelnya datang setelah itu aku antar kamu ya " ujar Marco dan Arinda hanya diam
Selang 10 menit orang bengkel datang
" pagi Bu " sapa mekanik
" pagi, ini tiba-tiba mati pak " kata Arinda
Dilihatlah mesin mobil Arinda
" sepertinya harus di derek ke bengkel Bu biar di cek menyeluruh " kata mekanik
" di bawa saja pak, ini kartu nama saya nanti hubungi saja " kata Marco menyerahkan kartu namanya
" baik pak "
" ayo Rin, biar mobilnya orang bengkel yang tangani " kata Marco
" kenapa kamu kasih kartu nama ke bengkelnya, itu kan mobil aku " ujar Arinda
" pak ini saja, ini kartu nama saya " kata Arinda orang bengkel terlihat bingung
" udah pa, hubungi saya saja istri saya lagi marah " ujar Marco sang mekanik hanya tersenyum
" udah yuk " ajak Marco menarik tangan Arinda lalu membuka pintu mobilnya hingga Arinda duduk manis di dalam mobil Marco
Marco segera memacu kuda besinya
" kamu ini kenapa sih? " tanya Arinda
" hah, kenapa? Aku baik-baik aja " jawab Marco
" kenapa tiba-tiba muncul terus so jadi superhero pagi-pagi " omel Arinda
" aku cuma bantu istriku, emangnya salah? " tanya Marco
" istri-istri terus, kita udah cerai ya Marco " tegas Arinda
" mana akta cerai nya? " tanya Marco
Arinda tak bisa menjawab " menyebalkan " gerutu nya