NovelToon NovelToon
Cintaku Dikamu

Cintaku Dikamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neisa Krestianningrum

Cinta akan hadir seiring datangnya waktu, kita hanya perlu bersabar, entah besok, lusa tau tahun depan kita tidak akan bisa menebaknya. Ikuti saja alurnya, agar kau tahu kemana tempat ia akan berlabuh, ya cintaku ada di kamu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

# 31.

"Terimakasih ya Allah sudah mempertemukan kembali istriku" sambil mengecup kening Ara.

Perlahan lahan mata Ara terbuka, dilihatnya orang asing itu masih menemaninya.

"A..aku dimana?" tanyana lirih. Ditatapnya orang asing disampingnya itu.

"Kamu dirumah sakit sayang, kamu pingsan tadi" terang bastian.

"Kamu siapa ?"

"Aku suamimu Arasha, kamu hilang ingatan".

"Ahhh jadi kamu suamiku, mana buktinya?", Ara tak mau langsung percaya pada orang asing berkacamata itu.

Bastian lalu menelepon Toni untuk membawakan buku nikah keduanya ke rumah sakit.

"Ton, tolong ambilkan buku nikah ku dan Ara diapartemen, bawa kesini ke rumah sakit Puri Medika sekarang.

"Baik tuan" jawab Toni.

Toni segera menuju ke apartemen milik bosnya itu, dan segera meluncur ke Rumah sakit Puri Medika

"Ini bos, buku nikahnya" sambil menyerahkannya pada Bastian.

"Ini Ara buktinya..kau memang istriku!" , seraya memperlihatkan bukti buku nikah pada sang istri,

Ara tertegun melihat bukti dihadapannya, ia lalu memeluk pria asing berkacamata itu "maafkan Ara sampai saat ini aku belum bisa mengingat pernikahan kita".

"Iya tak apa Ara, pelan pelan saja" kata Bastian. Lambat laun Ara pasti mengingat pernikahannya itu andaikan ingatan nya sudah kembali akan kah ia masih menerima Bastian?

"Ara, kata dokter Evan kamu habis melahirkan?" tanya Bastian seraya menatap sang istri.

"Iya mas, namanya Mateo usianya baru 2 bulan".

"Apakah wajahnya mirip denganku?" tanya sang suami penasaran.

"Sangat mirip denganmu, Mas, pakah kamu mau membantuku untuk mengingat semuanya?" tanya Ara

"Iya sayang aku akan membantu mengingat semuanya, tentang pernikahan kita".

"Terimakasih mas."

Didalam hati, Bastian berharap bahwa Ara tidak akan mengingat semuanya, ia ingin pernikahannya dengan Ara baik baik saja tanpa melihat masa lalu. Ia tak bisa membayangkan apa jadinya jika Ara mengetahui semuanya.

Dirasa kesehatan Ara sudah membaik dan bisa pulang, Bastian mengantar istrinya itu ke kediaman dokter Evan.

"Tok tok tok"

"Kau sudah pulang nak, kata Evan kamu pingsan disana?" tanya ibu Grace cemas.

"Tapi kamu sekarang tidak apa apakan?" lanjutnya lagi.

"Iya Bu" jawab Ara.

"Alhamdulillah ibu lega dengarnya Ra, ibu khawatir denganmu".

"Loh kamu diantar siapa ini?" tanya Ibu Grace melihat pria asing disamping Ara.

"Kenalkan Ibu ini mas Bastian, mas Bastian ini adalah suami Ara Bu" terang Ara.

Ibu Grace dan Bastian pun berjabat tangan.

"Lho, ketemunya dimana?"

"Tadi, dirumah sakit bu, tadi tanpa sengaja saya melihat Ara" jawab Bastian.

"Alhamdulilah Ara sudah menemukan keluargannya ibu bersyukur Ra"

"Terima kasih Ibu Grace sudah merawat Ara selama ini, Ara adalah istri saya , selama 1 tahun belakangan saya mencarinya dan ternyata Ara hamil dan sudah melahirkan anak saya".

"Alhamdulillah nak Sebastian,,Ara sudah anggap sebagai anak ibu sendiri"

"Ibu, saya kesini untuk meminta izin menjemput istri dan anak saya".

Ibu Grace yang mendengar permintaan Sebastian mendadak sendu, "tapi ibu bolehkan mengunjungi Ara dan Mateo ?"

"Tentu Bu" timpal Ara.

Mereka pun berpelukan, sejatinya ibu Grace adalah ibu yang penyayang dan bijaksana.

"Oek oek oek" Mateo menangis.

"Mateo" gumamnya, Ara berlari menghampiri anak semata wayangnya itu. Ia segera menyusuinya, lalu Ara membawa Mateo ke ruang tamu.

Melihat Mateo, Bastian sudah tidak sabar untuk menggendongnya, "anak papa", Bastian tak kuasa menahan tangis, diciumnya anaknya berkali kali.

"Mas, kita tunggu dokter Evan pulang ya, Ara mau mengucapkan terimakasih".

"Iya nak Bastian,, sekalian makan malam disini ya" tawar ibu Grace.

"Iya Bu" jawab Bastian.

Di ruang tamu mereka bercengkerama layaknya sebuah keluarga, ibu Grace yang melihat berharap Evan pun bisa seperti Ara segera memiliki keluarga yang bahagia.

"Assalamualaikum" salam Evan .

"Waalaikumsalam" .

Evan mencium takzim tangan ibunya itu, "Evan cepat bersih bersih terus makan malam bersama, hari ini Ara dijemput oleh suaminya".

"Pak Sebastian kesini?" tanya Dokter Evan pada ibunya.

"Iya sekarang ada dikamar Ara, ada yang mau pak Bastian omongin sama kamu" lanjut ibu Grace.

"Iya Bu", Evan segera menuju ke kamarnya, sejenak ia duduk dipinggir ranjang, ia merasakan hampa di relung hatinya, sebentar ia akan berpisah dengan Ara dan Mateo, "tak seharusnya aku memendam rasa pada istri orang" gumamnya menertawakan dirinya sendiri.

"Ara kamu harus makan yang banyak, biar asimu lancar" kata ibu Grace.

"Iya Bu.. "

"Dokter Evan, terimakasih sudah menolongku, aku tidak tahu bagaimana harus membalas kebaikan dokter".

"Tidak perlu Ara, maafkan aku juga karena aku kamu mengalami amnesia".

"Terimakasih dokter Evan sudah merawat dan mengijinkan istri saya tinggal disini".

"Sama sama pak Bastian".

"Ara hiduplah bahagia ya nak" timpal ibu Grace .

Mereka makan malam bersama, makan malam terakhir bagi Ara karena setelah ni ia akan bersama sang suami.

1
Cheng Lin2194
Mantap betul!
shizi ah
Jangan biarkan kisah ini terlupakan, tolong cepat update!
neney: iya kak hehhehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!