NovelToon NovelToon
100 Hari Mengejar Cinta Suami

100 Hari Mengejar Cinta Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:36.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Zahira terpaksa menerima permintaan pernikahan yang diadakan oleh majikannya. Karena calon mempelai wanitanya kabur di saat pesta digelar, sehingga Zahira harus menggantikan posisinya.

Setelah resepsi, Neil menyerahkan surat perjanjian yang menyatakan bahwa mereka akan menjadi suami istri selama 100 hari.

Selama itu, Zahira harus berpikir bagaimana caranya agar Neil jatuh cinta padanya, karena dia mengetahui rencana jahat mantan kekasih Neil untuk mendekati Neil.

Zahira melakukan berbagai cara untuk membuat Neil jatuh cinta, tetapi tampaknya semua usahanya berakhir sia-sia.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Ikuti terus cerita "100 Hari Mengejar Cinta Suami" tentang Zahira dan Neil, putra kedua dari Melinda dan Axel Johnson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.31

Sementara itu, di tempat yang berbeda.

"Ibu, ayo makan dulu. Nanti sakit," titah seorang pemuda, bernama Rayhan.

"Nanti saja, Ibu sedang tak ingin makan. Ibu merindukan adikmu," kata sang Ibu, mengusap lembut foto anak perempuan.

Rayhan menghembuskan nafasnya secara perlahan, dia meletakan makanan di atas nakas. Lalu mengambil foto sang adik dan berjongkok di depannya.

"Via pasti baik-baik saja. Bu, percayalah. Dia sudah menikah dan ada suami yang melindunginya," jelas Rayhan, ya mereka adalah keluarga Livia yang berada disalah satu kampung yang sangat jauh dari kota. Itulah mengapa keluarga Livia tak ada yang hadir, bahkan mereka tak tahu jika Livia gagal menikah.

Mereka hanya tahu, jika Livia menikah dengan lelaki bernama Neil. Dan kehidupan sang anak jauh dari tempat terlarang seperti club malam, Neil pernah datang sekali ke rumah Ibunya saat melamar Livia pada Rayhan dan Ibunya bernama Lia. 

"Besok kita ke kota, Ibu ingin bertemu dengan Via." Pinta Lia.

"Baiklah Bu, besok kita akan ke kota. Tapi disini Ray harus membereskan pekerjaan Ray," ujar Rayhan, dijawab anggukan sang Ibu.

Rayhan pun kembali membujuk sang Ibu makan, bersyukur Ibunya mau makan. Setelah Rayhan memenuhi keinginannya untuk pergi menemui Livia.

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa pagi kembali menyapa. Rayhan dan Lia sudah siap menempuh perjalanan laut, menuju kota untuk bertemu dengan Livia. Semua oleh-oleh mereka bawa, hasil kebun mereka. Lia pikir akan membaginya pada besannya.

Sedangkan Livia sendiri, dia masih memikirkan bayi dan hidupnya akan seperti apa nanti. Sementara untuk kembali dengan Neil, dia rasa tak mungkin apa lagi Neil juga sudah diusir oleh keluarganya.

"Apa aku, menerima Miller saja?" gumam Livia. "tapi, apa dia mau?"

Livia mengacak rambutnya frustasi, perutnya juga terasa kram karena banyak berpikir.

"Aduh, sakit sekali." Ucapnya mengusap, perutnya yang sudah membuncit akan memasuki usia kehamilan lima bulan.

Livia memutuskan menghubungi Miller, dan mengatakan semuanya.

"Baik-baik, aku akan datang." Katanya dalam sambungan telepon.

Berpuluh menit kemudian, Miller sudah sampai di apartemen Livia. Dia langsung bergegas ke lantai dimana Livia berada, Karena sudah tahu password-nya, Miller langsung masuk dan melihat Livia yang meringis kesakitan. Sedang mengatur nafasnya.

"Ayo ke rumah sakit," ajak Miller, dia langsung merangkul Livia.

Miller begitu khawatir pada anak yang ada dalam kandungan Livia, anak yang dia nantikan selama ini, orang tua Miller pun menantikan kelahiran cucu mereka. Walau, mereka belum sempat bertemu Livia. Livia pun dibawa ke rumah sakit yang sama dengan Neil.

Di ruang perawatan Neil, dia hanya ditunggu oleh David dan Theo. Kini kondisinya sudah lebih baik, Neil diberikan obat anti mual juga beberapa vitamin.

"Hari ini lo, pulang kan?" tanya Theo.

"Ya." Jawab Neil singkat, dia menatap layar ponsel entah apa yang dia lakukan.

"Kak Melinda, gak datang ke sini? Ana bilang, nyokap lo gak pulang-pulang," beritahu David, dia memberikan teh hangat pada Neil.

Namun, tak ada tanggapan dari Neil. Tentang Melinda yang tak dirumah. Di kediaman Johnson, Axel sudah uring-uringan karena sang istri tak ada kabarnya. Bahkan ponselnya tidak aktif.

"Kerjaan kalian, apa? Kenapa gak ada, yang mengawasi istriku." Omel Axel, dihadapan anak buahnya. 

"Maaf Tuan, Nyonya bilang sama pelayan. Akan pergi ke acara, bersama teman-temannya." Jujur salah satu pengawal Melinda, yang selalu mengawasi Melinda dari jauh.

"Akhh ... Harusnya kalian ikuti saja walau Melinda melarang!" marah Axel, membuat semua anak buahnya menunduk.

"Sekarang, cepat cari Melinda." Titah Axel.

"Baik Tuan."

Axel memikirkan kemana perginya Melinda, tak pernah sekali pun sang istri pergi jauh darinya.

Kembali ke Livia, dia sudah ditangani oleh dokter kandungan. Dan berpesan agar jangan terlalu banyak berpikir.

"Miller," panggil Livia, membuat Miller yang fokus pada ponselnya langsung menatap ibu dari anaknya tersebut.

"Ada apa?"

"Aku ... Aku memutuskan untuk, melepaskan Neil." Ungkap Livia.

"Lalu?"

"Aku mau, setelah anak ini lahir. Kamu menikahi ku," katanya dengan pelan, membuat Miller tersenyum miring. 

"Segampang itu, heh? Setelah Neil bangkrut, kamu kembali padaku? Memang kami barang, apa?" cibirnya, Livia menunduk tak berani menatap Miller.

"Tidak apa-apa, jika kamu tidak mau. Tapi tolong jangan pisahkan aku dengan anak ini," pintanya dengan lirih, bagaimanapun anak ini adalah anaknya. Dia mulai menyayangi anaknya.

Miller tidak menjawab permintaan Livia, dia pun menginginkan anaknya. Dia lebih memilih pergi meninggalkan ruang perawatan Livia, membuat Livia menangis tersedu-sedu disaat seperti ini. Dia merasa sendiri dan tak ada yang sayang padanya.

*****

Dengan sedikit paksaan, akhirnya Zahira akan ikut pulang dengan Melinda. Karena bagaimanapun, dia yang harus mengurus Zahira dan kandungannya. Dan dengan syarat yang diberikan oleh Zahira. 

"Tante, jangan pergi. Kenapa harus pergi?" isak Jasmine, dia memeluk Zahira dengan erat. Tak ingin berpisah dengan sang pengasuh yang bisa membuatnya nyaman.

"Jasmine sayang, dengarkan daddy nak! Tante Zahira, harus pulang suaminya mencari tante." Ethan membawa sang anak, ke dalam gendongannya mencoba menenangkan sang anak.

"Tapi Dad ..."

"Sayang, jika kamu kangen. Kamu bisa menghubungi Tante Zahira oke." Ethan berusaha membujuk Jasmine.

"Tante," rengek Jasmine.

Melinda yang melihat itu pun, jadi tak tega melihat anak kecil menangis. Dia seperti melihat Ana kecil, yang merengek saat Axel akan pergi bekerja.

"Sayang, Tante Zahira gak akan pergi. Dia akan tinggal disini, tapi apa boleh Oma menengok tante Zahira, nantinya?" tanya Melinda, Melinda memutuskan untuk Zahira tinggal dengan keluarga Ethan sampai dia melahirkan. Biarlah untuk anaknya, dia akan menghukum sedikit saja.

"Benar Oma?" tanya Jasmine, menghapus air matanya.

"Iya sayang, tapi Jasmine janji jangan menangis terus, yah!"

"Iya Oma, Oma juga boleh kok main ke rumah. Nenek," balas Jasmine, kini Jasmine sudah bisa tersenyum dengan ceria. Lalu memeluk Melinda dengan erat, sebagai ucapan terima kasih.

Melinda menatap Zahira dan tersenyum.

"Kamu disini saja, biar Mommy yang datang menjengukmu. Jika mau sesuatu katakan saja, orang-orang Mommy akan ada disekitarmu," tutur Melinda.

"Mom." Zahira tidak bisa berkata-kata, sebagai mertua dia terlalu baik.

"Terima kasih, Mommy. Untuk semuanya," ucap Zahira.

"Jangan bilang begitu, harusnya Mommy berterima kasih padamu. Sudah memberikan wanita tua ini dan anaknya kesempatan."

Zahira hanya tersenyum, lalu memeluk Melinda lagi. Karena hari ini Melinda akan kembali, Melinda juga berjanji akan membuat Neil sadar betapa pentingnya Zahira.

Ethan dan Zahira mengantar Melinda ke bandara, Melinda banyak berpesan pada Ethan untuk menjaga menantu dan calon cucunya.

"Baik Nyonya, anda tenang saja. Mereka aman, tapi tidak tahu dengan hati," canda Ethan, mendapat cubitan dari Melinda.

"Kamu ini, kamu cocok untuk anak saya. Yang bawelnya gak ada duanya," kekeh Melinda.

"Tapi, anak anda mau tidak dengan saya. Yang seorang duda?" celetuk Ethan.

"Ya jika anaknya menggemaskan, seperti Jasmine. Anak saya harus setuju," ujar Melinda, lagi-lagi membuat Ethan tertawa dan tak menanggapi itu semua serius.

"Baiklah, Mommy harus pulang. Kamu sehat-sehat disini, ingat jika mau apa pun minta sama mereka." Melinda menunjuk, dua anak buah Axel.

"Iya Mom, jangan khawatir." 

Melinda memeluk Zahira, lalu kembali berpesan kepada Ethan dan kedua anak buah sang suami.

Bersambung...

Maaf typo

1
Azahra Rahma
Aylia sama Julian aja
ollyooliver🍌🥒🍆
sebenarnya sangat mudah memneritahukan neil kelakuan livia dengan cara medapatkan bukti" entah vido atau foto yg didapatkan semua orng yg percaya livia itu licik. tapi namanya novel ..kadang mau dibilang gak masuk akal tapi ya ..ya itu namanya novel selali ada diluar bmkg
AriNovani: harus pake mata sendiri
AriNovani: Haha iya ya, kelihatannya gampang tinggal kasih bukti. Tapi ada lho orang yang harus kena dulu baru percaya kayak si Neil. Kadang tuh bukan gak masuk akal, tapi karakternya memang dibikin kompleks, biar makin kerasa emosinya 😄
total 2 replies
Siti M Akil
huh giliran ana pergi baru ngomong 😌
Epi Widayanti
🥲🥲
Mochi 🐣
Ana pulang An ...
mur:ciyuah
ouhor nackalllll....diumpetin dimana coba ana...ampe smua kluarga nggak ada yg tau....apa ana diumpetin didalm pembalut wanita ya....biar nggk kedeteksi kluarga besar...🤭🤭🤭🤭🤭
AriNovani: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Mochi 🐣
jangan lama-lama di umpetinnya 😄
mur:ciyuah
kemana km ana....aku menunggu mu...pulang...adalah jln terbaik n kkuarga adalah obat yg terbaik buat semua lukamu...
mur:ciyuah
inilah akibatnya....pebuatan masa lalu.entah ibu ayah.nenek.bahkan nenek buyut .kita.bahkan nenek moyang kita masa lalu...bisa meninggalkan cerita buat anak cucu dimasa depan .entah cerita baik atau buruk...kita sebagai generasi penerus harus bisa nerima smuanya....
Hepi Juni
👍👍👍👍
Virna Vaina Voona
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Azahra Rahma
ternyata ada manfaatnya juga duo cewek berisik
Azahra Rahma
neil kata²mu sadis bgt
Azahra Rahma
neil antara cinta atau bodoh
Azahra Rahma
terjebak tp menikmati si Livia
Azahra Rahma
kalau keluar dari hotel bukan check in Thor,,tapi check out
I Love you,
saking lama aku jdi lpa jalur masa aku flsbek lgi../Sob/
AriNovani: 🙈🙈😂😂😂
total 1 replies
Siti M Akil
ayo Ethan kamu harus tegas pilih siapa nnti saya jitak loh 😅
mur:ciyuah
aku penasaran apa yg terjadi dikmar mandi ana ethan ...kok sampai beli celana bahan segala....
AriNovani: Kan ketumpahan air celana ethan
total 1 replies
Siti M Akil
ngomong atuh anak orang jngan d mainin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!