NovelToon NovelToon
YOTH: The Mystery Laboratory

YOTH: The Mystery Laboratory

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Konflik etika / Perperangan / Robot AI
Popularitas:511
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

seorang remaja laki-laki yang berumur 15 tahun bernama Zamir pergi ke pulau kecil bersama keluarganya dan tinggal dengan kakeknya karena ayahnya dialih kerjakan ke pulau itu.

kakek Zamir bernama kakek Bahram. Kakek Bahram adalah oramg yang suka dengan petualangan, dan punya berbagai pengalaman semasa hidupnya.

Saat kakeknya sedang membereskan beberapa catatan lama. Ada selembar catatan yang menuliskan tempat yang belum kakek Bahram ketahui tentang pulau ini. jadi kakek Bahram mengajak cucunya Zamir untuk ikut menyelidiknya.

Akankah mereka menemukan tempat tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulainya Bertahan di Apartemen Guikos

Langit malam terlihat gelap dengan beberapa kelap-kelip bintang menghiasinya. Udara juga terasa sejuk walau diluar saat tadi sebelum kami masuk ke dalam mobil.

Suara mesin mobil terdengar halus di perjalanan. Ini sudah cukup malam, jalanan sudah sepi. Tapi lain halnya saat kami sudah memasuki perkotaan, disini masih lumayan ramai.

"menurut kalian, kenapa orang yang ada di telpon sore tadi bilang 'bertahan' di apartemen, bukankah kita hanya mencari petunjuk?" tanya Eron ditengah perjalanan.

"sepertinya nanti akan ada tantangan yang harus kita hadapi, tidak sekedar mencari petunjuknya langsung." jawabku.

"ya, dan pastinya tantangan itu tidak akan mudah. Karena itu kemungkinan besar yang dilalui juga oleh para ilmuwan yang hendak bekerja disana." Naurah menimpali.

"menurut kalian, apakah laboratorium itu masih aktif? Karena keamanannya juga masih aktif." tanya Elysia.

"sepertinya laboratoriumnya memang sudah tidak terlalu diurus. Tapi karena isinya masih berbahaya untuk diketahui publik, jadinya keamanannya masih ada." jawab Bhanu.

Itu masuk akal, karena memang jika isinya berbahaya jika diketahui publik. Jelas tidak boleh mudah ditemukan publik.

Sudah tiga puluh menit kami berada di perjalanan. Jalanan di kota masih lumayan ramai seperti yang aku katakan tadi.

Lampu-lampu di toko menyala, apalagi di toko yang besar. Hanya beberapa penjual keliling yang sudah pada pulang.

Pengunjung toko, restoran, atau taman kota juga masih ada. Malahan karena malam minggu, jadinya ramai.

Dan tiga puluh menit lagi juga kami akan menginap di sebuah apartemen. Yang isinya saja tidak kami ketahui. Yang pasti tidak akan seperti apartemen biasanya, karena disana akan banyak keamanan.

Mencari petunjuknya seperti biasa saja memerlukan banyak waktu karena ruangan disana bukan sedikit. Dan malah ditambahkan lagi tantangan dari keamanan laboratorium, tapi itu juga tidak memadamkan semangat kami.

Mobil off road kakek melewati jembatan di sungai besar. Jembatan ini juga dihiasi lampu di strukturnya sebagai penerangan.

Aku menghabiskan waktu dengan melihat pemandangan dari jendela kaca mobil. Sesekali aku ditawari cemilan juga oleh teman-temanku, kadang permen, kadang biskuit. Untungnya kakek juga mengizinkan kami makan di mobil.

Kakek juga sesekali kami tawari cemilan yang bisa kakek makan sembari menyetir.

"kakek masih ingat dulunya apartemen Guikos tidak sampai punya pintu besi sebagai keamanannya. Tapi memang sejak dulu gedung Guikos pembuatnya tidak pernah diketahui, mungkin memang sengaja dibuat laboratorium Aether. Dan keamanannya mungkin saja hanya aktif ketika orang yang mengunjunginya pernah mengunjungi En-Ther 1. Siapa tau disana ada alat tersembunyi yang disamarkan untuk mendeteksi orang disana." kakek bercerita dan menjelaskan sembari memakan sebuah kue kecil dan menyetir mobil.

Aku dan teman-temanku mengangguk, mendengarkan. Penjelasan kakek masuk akal, tidak mungkin apartemen itu asal diaktifkan keamanannya jika pengunjung bukan mencari laboratorium Aether.

Beberapa menit kemudian, kami sampai di kawasan Guinimort. Disini ada pemukiman warga walau tidak banyak. Ada beberapa gedung terbengkalai disini.

Jalanannya juga sepi saat kami tiba di kawasan gedung-gedung terbengkalai. Aku bisa mengerti, siapa juga yang mau masuk ke gedung terbengkalai tanpa kepentingan?

Tapi lampu jalanan disini masih menyala. Mungkin agar orang tidak tersesat disini saat malam.

Kami mengikuti petunjuk yang digambar Welkie untuk menemukan lokasi apartemen Guikos. Mobil off road kakek terparkir di depan apartemennya saat kami sudah sampai.

Tebakanku tidak salah, apartemen ini memang besar dan tinggi. Satu malam tidak akan cukup mencari petunjuknya tanpa panduan. Suara gagak terdengar dari kejauhan.

Gedung ini punya warna kelabu terang dan kelabu gelap. Sudah berdebu, dan ada beberapa jaring tanaman lumut yang tumbuh.

"jam sembilan sekitar lima belas menit lagi, kita bisa menunggunya." kakek berkara, keluar dari mobil, aku dan teman-temanku ikut keluar.

Di pintu utama apartemennya memang ada pintu besi. Pintunya punya garis-garis horizontal, seperti pintu garasi.

Aku dan temanku mengangguk mendengar perkataan kakek tadi.

Di bagian depan apartemen, tepatnya di depan pintu utama yang besi tadi. Ada teras kecil berbentuk setengah lingkaran. Dengan keramik berwana putih terkena debu.

Graaaakkk...

Beberapa menit kemudian, pintu besi yang sudah tua itu terbuka. Menggeser ke arah atas.

"selamat datang para penyusup sekalian! Selamat malam! Silahkan masuk, anggap saja seperti apartemen sendiri." terdengar suara dari speaker di dalam lobi apartemen.

Aku menelan ludah, penjelajahan kami akan dimulai. Suara itu persis dengan suara pria di ponsel tadi sore.

Kakek perlahan masuk ke dalam apartemen. Lalu disusul aku, Naurah, Bhanu, Eron, lalu Elysia.

Ada speaker bundar pada dinding seberang pintu. Speaker itu yang mengantarkan suara The Lockmaster.

Saat kami semua sudah masuk di dalam, pintu besi tadi menutup.

Graaakkk!

Suaranya terdengar lagi, mekakkan telinga dengan suara kerasnya. Wajar saja, karena pintu itu sudah tua.

Empat lampu ruangan ini menyala redup menghantarkan cahaya berwarna putih. Menerangi isi ruangan yang sudah kotor.

Seperti apartemen umumnya, di lobi ini ada beberapa hal yang masih wajar.

Ada meja resepsionis, kursi untuk menunggu, deretan kotak surat. Ada dua lift di bagian dinding dengan speaker tadi, dan di atas bagian dinding itu juga ada papan pengumuman berupa selebaran kertas.

Semuanya sudah tua, dan liftnya juga sepertinya masih rusak. Debu terasa setiap menyentuh barang-barang itu.

"petunjuk yang kalian cari ada di unit 715, semoga beruntung. Karena untuk kesana, kalian harus menyelesaikan puzzle berantai, tidak se membalik telapak tangan." suara dari speaker itu terdengar.

"tapi karena aku murah hati, aku akan memberi petunjuk pertama, carilah ruangan penjaga di lantai satu ini. Tapi kalau kalian masih tertarik dengan unit 715, silahkan periksa." suara dari speaker itu terdengar lagi, menjelaskan.

"baiklah anak-anak, mari kita periksa dulu unit 715. Karena lift-nya rusak, kita pakai tangga." kakek berkata, memanduku dan teman-temanku.

Aku dan teman-temanku mengangguk, mengikutinya. Kami menggunakan tangga di di bagian kanan.

Kami akan ke lantai tujuh. Karena unit 715, berarti angka awalnya adalah nomor lantainya.

Tapi langkah kami langsung terhenti saat melihat pintu ke lantai dua saja.

Bingkai pintunya memang besar, tapi tertutup oleh pintu besi dengan garis-garis horizontal. Itu perlu akses khusus.

Saat kami menenggak ke atas melihat pintu-pintu lainnya. Sama, bingkai pintunya besar, tapi tertutup oleh pintu besi dengan akses khusus.

"baiklah, sepertinya kita memang harus menuruti perkataan The Lockmaster." kakek menghembuskan nafas, balik badan kembali turun.

Kami juga ikut turun. Di lobi tadi ada dua pintu menuju ruangan lain, mungkin bisa dibuka.

Dan inu, menjadi tanda awalnya perjajalanan kami malam ini, di apartemen ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!