NovelToon NovelToon
TAWANAN PRIA PSIKOPAT

TAWANAN PRIA PSIKOPAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Psikopat itu cintaku / Tamat
Popularitas:164k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

‼️Harap bijak dalam memilih bacaan‼️

CEO tampan dan dingin itu ternyata seorang psikopat kejam yang telah banyak menghabisi orang-orang, pria itu bernama Leo Maximillian

Leo menjadikan seorang wanita sebagai tawanannya, wanita itu dia jadikan sebagai pemuas nafsu liarnya.

Bagaimana nasib sang wanita di tangan pria psikopat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : Ke Pasar

...•••Selamat Membaca•••...

Maureen, Diandra, Alea dan Kania kini makan di kantin, mereka istirahat bersama. Sebenarnya teman Maureen hanya Diandra dan Alea saja, karena Alea dekat dengan Kania, jadi dia mengajak Kania untuk bergabung dengan mereka.

Kania terus memperhatikan cincin yang dipakai oleh Maureen, dia cemburu melihat kebahagiaan Maureen dengan Leo. Maureen yang sedang asik ngobrol dengan Diandra menyadari kalau Kania selalu menatap jarinya.

“Cincin aku bagus ya, Kan?” tanya Maureen langsung pada Kania, Diandra dan Alea menoleh pada Kania yang saat ini gelagapan.

“Hm iya Maureen, kamu beli di mana?”

“Suami aku yang kasih, cincin ini sangat istimewa tau.” Maureen sengaja memanas-manasi Kania, seperti tadi Kania memanasi hatinya.

“Istimewa gimana? Cerita dong,” ujar Diandra.

“Cincin ini dibeli sama suami aku dari lama, dia hanya akan memberikan cincin ini untuk wanita yang sangat dia cintai dan wanita itu aku, sempat sih dulu hilang terus balik lagi.”

“Wajar sih, aku ngeliat kamu sama suamimu memang sangat romantis Maureen, walaupun Leo itu sangat dingin dan cuek, tapi dia sangat lembut sama kamu, aku suka cowok begitu,” ungkap Alea, Kania semakin tidak suka dengan pembahasan kali ini.

“Jangan gitu Lea, suami kamu kan juga baik dan romantis, dosa loh muji-muji suami orang,” sahut Diandra.

“Iya tau, eh kamu cerita dong Maureen, Leo itu kayak gimana sih?”

“Ya nggak gimana-gimana, nggak baik ngomongin suami, ntar mereka malah keselek lagi,” jawab Maureen sekenanya, dia tidak ingin terlalu membicarakan perihal suaminya sendiri.

“Kemarin aku sama suami lewat depan rumah kamu loh Maureen, gila, rumah kamu mewah banget, pasti nyaman ya tinggal di sana,” ungkap Diandra.

“Ya di mana pun kita tinggal harus dibuat nyaman, semua itu tergantung kita aja sih.” Maureen hanya menjawab sekedar saja, dia tidak ingin terlalu mengutarakan kehidupan pribadinya pada siapapun.

...***...

Maureen ingin ke pasar tradisional terlebih dahulu untuk mencari yang segar-segar. Dia ingin membuat udang saus asam manis, semalam Leo bilang kalau dia ingin makan itu.

Maureen juga lupa kalau Leo akan menjemputnya di kampus hari ini. Maureen menaiki angkot yang lewat ke pasar, Diandra dan Alea begitu kagum dengan kesederhanaan Maureen, makanya mereka sangat cocok berteman dengan Maureen karena kehidupan mereka tidaklah sekaya Maureen.

“Padahal dia bisa loh minta sopir untuk jemput dia, enak ya kalo punya teman kayak Maureen, nggak pernah pamer sama nggak pernah ngomong meninggi.”

“Iya Lea, itu tuh definisi kaya sesungguhnya, nggak suka pamer.”

“Udah ah, kalian ini muji-muji Maureen mulu, begah juga dengerinnya.” Kania menghentakkan kaki pergi menjauhi Diandra dan Alea.

“Dia kenapa?” tanya Alea.

“Sirik kali.” Mereka berdua tertawa lalu pulang dengan mobil masing-masing.

Maureen turun di pasar, mencari orang jualan udang segar, banyak ikan dan hewan laut lainnya. Maureen sama sekali tidak risih dengan bau anyir tersebut, selama ini, yang belanja ke pasar itu tetap Maureen.

“Minta dua kilo ya pak udangnya, masih segar kan?” minta Maureen pada penjual udang.

“Masih neng, sebentar ya neng.” penjual itu melayani pembeli yang datang lebih dulu, ponsel Maureen berdering, Leo memanggil dari tadi.

“Halo.”

“Kamu di mana Maureen? Aku datang ke kampus, kata teman kamu, kamu udah pulang dari tadi, aku telfon ke rumah, pembantu bilang kamu belum pulang.”

“Aku lagi di pasar, aku lupa kamu bakalan jemput.”

“Share lokasi kamu ya, aku ke sana.”

“Iya.” Setelah panggilan berakhir, Maureen mengirimkan titik lokasinya.

“Pak, saya cari bahan lain dulu ya, nanti saya balik lagi,” kata Maureen pada penjual itu.

“Iya neng, nanti saya siapkan untuk neng.” Maureen berjalan ke tempat orang jualan bumbu dapur, dia membeli bumbu yang diperlukan untuk memasak nanti lalu kembali lagi ke tempat orang jualan udang.

“Udah pak?”

“Sebentar ya neng, saya ambil stok dulu yang lebih segar, yang tadi habis neng.”

“Ya udah.”

Penjual itu lalu pergi mengambil stok udangnya. Leo kembali menghubungi Maureen, dia mengatakan posisinya saat ini dan bertemu.

“Kamu ini, udah dibilangin jangan pergi sampai aku datang.” Leo mengecup kening Maureen, dia khawatir dengan istrinya.

“Maaf ya, aku beneran lupa, pas pulang tadi aku keinget kamu bilang semalam mau udang saus asam manis, makanya aku langsung meluncur ke sini nyari udang. Leo tersenyum, dia benar-benar diperhatikan oleh Maureen dalam segi apapun.

“Kan kamu bisa beli di supermarket.”

“Di sini lebih segar sayang, tuh liat, ikannya juga segar semua.”

“Kamu nggak jijik?”

“Enggak lah, masa gini aja jijik, jangan aneh-aneh deh.” Leo semakin bangga dengan istrinya itu.

“Naik apa tadi ke sini?”

“Angkot.”

“Kan ada taksi.”

“Sama aja.”

Yuda yang juga tengah belanja membeli ikan di belakang Maureen dan Leo sedikit terharu dengan percakapan mereka. Selama ini, Kania sama sekali tidak pernah mau menginjakkan kaki ke pasar, jangankan itu. Memasak untuk Yuda pun dia tidak pernah mau, Yuda menoleh ke belakang dan melihat Maureen, dia sedikit terpesona dengan keelokan wajah Maureen.

“Cantik sekali,” lirihnya, Leo yang mendengar hal itu langsung menoleh dan menautkan alisnya menatap Yuda.

Yuda sendiri tidak mengenal siapa Leo, karena malam itu dia tidak melihat Leo sama sekali.

Leo mempererat pelukannya di pinggang Maureen, menegaskan pada Yuda kalau Maureen itu miliknya. Maureen sendiri masih sibuk melihat penjual udang menimbang pesanannya.

“Ini neng.” Maureen memberikan sejumlah uang sesuai dengan harga udangnya.

“Terima kasih ya pak.”

“Sama-sama neng.”

“Mas, itu istrinya cantik sekali,” puji si tukang udang pada Leo sambil tersenyum, Leo bukan marah, dia balik senyum karena memang istrinya sangat cantik.

“Makasih pak, saya akan langganan beli lauk di sini,” balas Leo sambil tersenyum.

Di dalam mobil, belanjaan Maureen dia taruh di dalam kotak yang sengaja dibeli Maureen agar air udang itu tidak membasahi dan mengotori mobil suaminya.

Leo menatap lekat wajah istrinya, memang Maureen sangat cantik dan anggun, wajar jika dia sangat menjaga Maureen selama ini. Apalagi Leo sangat cemburuan akut dan begitu posesif pada istrinya, ditambah lagi Maureen pernah dijahati oleh orang lain.

“Makan bakso yuk tuan, aku lapar.”

“Oke sayang, lain kali, kalo mau ke mana-mana bilang ya, aku kehilangan tau nggak, aku udah mikir ke mana-mana tadi.” Maureen hanya nyengir.

“Aku beneran lupa tadi, maaf ya.”

“Kali ini dimaafkan, jika terulang lagi, aku akan menghajarmu di ranjang sampai kamu nggak bisa jalan selama seminggu.” Maureen tertawa.

“Bahaya juga hukumannya ya.”

“Aku hanya mau menjagamu sayang.”

“Iya tuan sayang, aku tau kok.”

Mereka memasuki mobil, Leo membawa kendaraannya keluar dari area pasar itu.

“Sayang, berhenti manggil aku tuan ya.”

“Aku udah biasa.”

“Mulai sekarang jangan panggil tuan lagi.”

“Oke, Leo sayang.” Leo mencubit pipi istrinya.

...•••BERSAMBUNG•••...

1
💞
apa beneran si Jaxon berubah kah??
💞
haduh, gak kebayang diposisi Maureen .
campur aduk, semua jadi satu 🥺🥺🥺
Anonymous
Jangan pergi Maureen, ntar yang stres bukan cuma kamu. Kasian loh anak sama suami kamu.
Anita Lare
lanjut hri ini kak, please
Anita Lare
gk tau lgi mau nyalain siapa, udh puyeng kepalaku mikirin keluarga ini. Nangis aku thor, kerasa sesaknya si maureen sampe sini/Cry/
Rina Meylina
Thorrr/Sob//Sob//Sob/ Kenapa naruh bawang di bab ini sich. Udah banyak pemicu sih ini makanya Maureen sampai stres berat. Si Leo yg kasar sama anaknya pembunuh ngikutin bpknya. Nggak kuat sama bab ini, cepetan lanjut pliiss
Annissa Riani
kerasa bnget se stres apa pikirannya si maureen. baru juga kena kdrt dari suami, eh skrg malah tau prilaku anaknya sndiri
Annissa Riani
Tanggungjawab thor, aku nngis ya ampuunn /Sob/ kok jd bgni sih keluarganya leo /Sob//Sob/
sakura
.....
Putri vanesa
Kak plis mkin penasaran 🥹🥹
Vebi Gusriyeni: Oke, sabar ya, lagi proses pengetikan /Grin/
total 1 replies
dian hr
gk mungk8n juga ada yg kaya kania ,baru kenal udah ngasih hasil warisan seharga 500 jt gitu aja
Vebi Gusriyeni: ada niat terselubung dia
total 1 replies
dian hr
terlalu kejam ini sih...mengerikan
Anita Lare
Akhirnya lanjut juga, dri pagi loh aku nungguin thor.

Kok malah adu mekanik mereka,,,,, panik kan kamu Leo... udah tau istrinya ounya trauma di masa lalu... malah dikasarin, keterlaluan inj si leo anjjj
Rina Meylina
Kambuhkan sakit istrimu Leo. Udah jelas istrinya punya PTSD, malah dikasarin. Mau istrimu gila?
Rina Meylina
Sakit bnget jd Maureen. Ampun dah ini si Leo, cemburu wajar tapi enggak mukul juga kali. Mana mulutnya tajem sama Maureen, pergi aja Maureen, tinggalin tuh si Leo/Angry//Angry//Angry/
Annissa Riani
double banget rasa sakit maureen, udahlah dipukuli terus dikata-katai lagi. emang si leo ini kalau cemburu, otaknya gak di pake.
Annissa Riani
Leo bodoh/Angry/ kenapa malah mukulin istri lu sendiri. kan bisa dibicarakan baik-baik. semua ini gara-gara kehadiran jaxon yang membawa petaka aja dikeluarga leo. ya ampun thor, aku nangis tau gak sih.

leooo. kau bodoh sekali/Sob//Sob/
Rina Meylina
mkin seru, please lnjut kak
Rina Meylina
mkin seru, please lnjut kak
Annissa Riani
thor, up lagi gk 👊 sebelum aku jdi sumala (nada memaksa karena penasaran berat)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!