NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:103.4k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #31

Aku harus pergi dari sini, sebelum orang-orang bangun. Batin Shannon kemudian ia melabuhkan kecupan di pipi pria tuanya.

Shannon mengangkat tangan Arthur yang memeluknya sepanjang malam tadi. Ia bangun duduk, menatap Arthur seraya menguncir rambutnya. "Semoga harimu menyenangkan, mon chérie." Shannon mengecup pipi Arthur lagi sebelum ia meninggalkannya.

Di dalam kamar. Chloe membuka mata ketika mendengar alarm ponselnya berbunyi. Ia mematikan bunyi tersebut, dan melihat tempat tidur Shannon kosong. "Dimana Shannon?"

Chloe berdiri. Dengan langkah, berat gadis itu menuju kamar mandi. "Shannon, apa kau di dalam?" tidak mendengar suara apapun dari dalam, Chloe memutuskan untuk membuka pintu. "Tidak ada." Gumamnya.

Chloe kembali ke tempat tidurnya, mengambil ponsel berencana ingin menghubungi Shannon. Ada satu pesan masuk dari Shannon yang belum di baca olehnya.

Aku berada di perpustakaan bersama Arthur.

“Pukul 9.30 pm. Oh ya Tuhan, sampai sekarang Shannon belum kembali." Chloe menggigit jarinya, mondar mandir seperti setrikaan merasa khawatir dengan sahabatnya. "Aku akan mencoba menghubunginya." Chloe menempelkan benda pipihnya di depan telinga. "Tidak diangkat."

Pintu kamar yang di tempatinya bersama Shannon terbuka membuat Chloe memutar tubuhnya, dan ia bernapas lega. "Akhirnya kau kembali, Shannon. Aku baru saja terbangun, dan tidak melihatmu. Kau membuatku khawatir."

"Maafkan aku." Ucap Shannon merasa bersalah, lalu ia menutup pintu. Chloe bergeming menelisik penampilan Shannon, dan menghidu aroma parfum pria di baju Shannon. "Kenapa kau melihatku seperti itu?" curiga Shannon melayangkan tatapan horor.

"Semalam tidak terjadi apa-apa denganmu?" tanya Chloe dengan tatapan menyelidik.

Shannon mengerutkan dahinya, berpikir keras. "Aku baik-baik saja. Apa maksudmu bertanya seperti itu?"

"Kau dengan Tuan Arthur, tidak melakukan apapun? "

Mengerti maksud dari pertanyaan Chloe, Shannon ingin mengerjai sahabatnya itu. "Kami menghabiskan malam yang panjang dan panas." Shannon melipat bibirnya menahan tawa melihat raut wajah Chloe yang terkejut.

Shannon membuka lemari, mengambil seragam, dan Chloe mengekori Shannon.

"Kau sungguh me-melakukannya??"

Shannon menutup pintu lemari, lalu menoleh ke arah Chloe. "Ya, Chloe. Kau mau tau, sentuhannya sangat memabukkan, dan dia sangat hebat."

Chloe tersedak air liurnya hingga wajahnya memerah mendengar sekilas pengalaman pertama Shannon, dan hal itu membuat Shannon tidak bisa menahan lagi tawanya.

"Kenapa kau tertawa? kau membohongiku?"

"Jangan salahkan aku. Salahkan dirimu yang berpikiran yang tidak-tidak." Bantah Shannon di sela tawanya.

"Astaga.. Kau ini. Ceritakan apa saja yang kalian lakukan?" tuntut gadis itu mendaratkan bokongnya diatas tempat tidur Shannon.

"Sepanjang malam, kami tidur saling berpelukan." Jawab Shannon tersenyum, sambil memeluk tubuhnya sendiri.

"Apa lagi?"

"Sudah itu saja, tidak ada lagi."

"Kau berbohong, Shannon."

"Kami hanya berciuman."

"Lalu, ruam merah di lehermu apa?"

"Ruam merah?" tidak ingin berpikir lagi, Shannon memeriksa lehernya di cermin. Benar apa yang di ucap Chloe terdapat ruam di lehernya. "Jadi, mimpi itu nyata. "

"Mimpi apa?"

"Oh, ya Tuhan."

Setelah heboh perkara ruam di leher Shannon, kedua gadis pecicilan itu bersiap, dan masuk ke rumah utama. Mereka pun mulai berkerja. Chloe, gadis nakal itu tidak hentinya menggoda Shannon.

"Jadi, bagaimana rasanya di gigit vampir tampan?"

"Berhentilah untuk meledekku, Chloe. Kau sangat menyebalkan." Sungut Shannon dengan bibirnya mengerucut. Apa Chloe akan berhenti, jawabnya tidak. Justru gadis itu terkikik geli melihat kemarahan Shannon.

Shannon berpindah tempat, ia membersihkan meja di dekat tangga, menjauh dari sahabatnya yang masih menertawakannya.

Di waktu yang sama. Arthur membuka mata, sinar matahari sedikit mengintip dari cela jendela. Pria itu bangun, menatap sisi yang ditempati Shannon kosong. "Pasti dia sudah berada di rumah utama." Arthur membereskan alas, dan juga bantal. Segera, ia memakai kembali kemejanya kemudian bergegas keluar dari perpustakaan.

"Selamat pagi, sayang. " Sapa Arthur dengan mengembangkan bibirnya. Suaranya yang berat, terdengar serak-serak basah.

Shannon memutar kepalanya ke arah sumber suara itu. "Tidak ada sapaan balik untukmu," ketus gadis itu kemudian ia melanjutkan pekerjaannya.

"Hei ada apa?" Arthur reflek memegang tangan Shannon membuat aktifitas Shannon terhenti.

"Karena ulahmu, aku di olok-olok, Chloe," hardik Shannon tidak memindahkan pandangannya. Arthur yang masih mengantuk mencoba mengingat-ingat.

Shannon mendengus kasar, kemudian ia menunjukkan memar dilehernya kepada Arthur. "Ini karyamu bukan?"

Arthur tergelak tidak membantah pertanyaan Shannon. Karena memang dialah pelakunya. "Ikut denganku." Arthur langsung menarik tangan Shannon mengajak kekasihnya ke gudang yang berada dibawah tangga.

"Kenapa kau mengajakku, kesini?" tanya Shannon tidak ada lembut-lembutnya. Ia masih kesal rupanya.

Arthur menutup pintu lalu mendorong tubuh Shannon ke dinding. "Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?" Arthur menghiraukan pertanyaan Shannon

Pria Itu meraih pinggang Shannon. Mengikis jarak, dan mencium bibir kekasihnya dengan cara yang lembut.

"Itu jawabannya. Vitamin B untuk mengawali hariku." Bisik Arthur di depan telinga Shannon. Hembusan napasnya gusar, dan Shannon bisa merasakan udara dari hembusan napas Arthur disisi wajahnya. "Dan terimakasih."

"Untuk?"

"Malam kita. Karenamu, aku bisa tidur dengan lelap." Kalimat manis yang di sertai senyuman, melunakkan hati Shannon. Rasa kesalnya hilang digantikan rasa hangat.

"Dan kau juga mengambil kesempatan meninggalkan stempel kepemilikan di leherku." Cicit gadis itu kembali kesal.

"Anggap saja itu bonus, " Arthur menjawab yang langsung mendapatkan pelototan tajam dari kekasih kecilnya.

"Faktanya, kau yang di untungkan dan akulah menjadi korban."

"Tapi kau melenguh, sayang." Goda Arthur

Wajah Shannon memerah padam layaknya kepiting rebus. "Aku pikir itu mimpi, " seketika manik hijau Shannon membeliak seraya menutup mulut dengan tangannya. Ia keceplosan, dan sangat malu.

"Jadi, kau bermimpi tentang kita?" tanya Arthur mengerlingkan matanya. Kedua sudut bibirnya tertarik menampilkan giginya.

"Bersiaplah, bukannya hari ini kau bekerja Arthur." Shannon mengalihkan topik, tidak ingin menceritakan tentang mimpinya yang uhuk.

"Kau mengalihkan pembicaraan, sayang."

"Aku ingin kembali bekerja, lalu ke dapur membantu Bibi Gabriela, memasak."

"Baiklah, buatkan satu porsi pasta untukku kalau begitu, dan aku tidak menerima penolakan."

"Shannon!" panggil Chloe yang terdengar oleh mereka.

"Chloe," sebut Shannon. "Aku harus keluar dari sini. Longgarkan pelukanmu, Arthur."

Dengan berat hati, Arthur melerai pelukannya. Padahal, ia masih menginginkan Shannon berada di dekatnya. "Aku akan menunggu pasta buatanmu." Arthur menghadiahi kecupan di pipi Shannon.

Shannon tersenyum kemudian ia melangkah. "Shannon, " suara Arthur menghentikan langkahnya, Shannon berbalik pada Arthur.

"Sabtu ini, bagaimana jika kita menonton teater?"

"Oke," Keduanya saling melempar senyuman. "Aku pergi dulu, Arthur. Sampai jumpa." Shannon membuka pintu setelah mendapatkan anggukan dari Arthur. Lantai bawah terlihat sepi, Shannon pun keluar menuju dapur tidak menyadari ada seseorang yang melihatnya. Rosella.

.

.

.

🧕 : thur napa adegannya banyak pemanis buatannya?

👻 : Karena aku kasih kesempatan mereka untuk menikmati indahnya kasmaran, sebelum ada anu...

1
αɓเժzαr
dudul emang si arthur, bisa² nya seali nya nahan tawa dr tadi. tp syukurah shanoon selamat berkat bantuan arthur.
wah wah, shanoon terjamah 🤣🤣
αɓเժzαr
Alhamdulillah akhirnya bertemu lagi nih, seru pertemuan gegara si Harley tp malah mengobati rindu nya si Shannon ma Arthur
who am I
kisah seorang gadis yatim piatu yang ternyata sudah pernah bertemu dengan laki laki yang akan menjadi suaminya saat dirinya masih buta
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
aku pikir Arthur semanis chery😁🤭
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
Arthur bisa se-happy itu saat bersama Shannon
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
wahhh parahh ini sihhh. Shannon mulai beraksi membuktikan tuduhan Rosella /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
waduh waduh...knp hatiku yg cenat cenut sihh😶🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokkk kau Ros🤐
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kedutan kmu, Ros 🙄
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
kapokk kau Ros. siap" dh kena hukuman Krn sdh mengusik kekasih bosmu.
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
selalu sihh. manis & pahit kn emang kloppp. kyk kopi kn, Thor 🥺😶
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
dihh si penguntit rupanya
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
menghadiahi katanya. pdhl minta bonus /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
mimpi yg uhukk apaan sih, Thor. ada" sj nih othor ihikkk 😁
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
jiyaaahhhh vitamin B/Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
nah lohh waktunya pembalasan dr Chloe /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
berarti Arthur bergerilya saat Shannon sdh terlelap /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
ampun dh Shannon /Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
hmmm namanya juga sdg dimabuk cinta /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🍭ͪ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻
anak sekecil itu hrs menyaksikan hal keji menimpa ibunya, tanpa bisa berbuat apapun. pasti sangat menyiksa 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!