semoga suka ya novel yang aku tulis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arvilia Agustin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. Jalan-jalan
Alarm pagi sudah berbunyi itu menandakan sudah waktunya bangun subuh, Alia langsung beranjak dari tempat tidurnya, langsung pergi mandi, shalat dan menyiapkan makanan untuk sarapan pagi, untuk hari ini Alia santai karena tanggal merah, dan ia janji hari ini mau ngajak jalan-jalan sama anak-anak nya. Dan Alia ingin meluangkan waktu liburannya untuk membahagiakan anak-anak dan sedikit merefresh pikiran nya supaya tidak jenuh. Ia berencana menghabiskan waktu liburannya dengan mengajak anak-anak jalan-jalan ke pantai.
"Teh Putri, Gilang anak mamah bangun nak!" sudah siang! kita kan mau jalan-jalan." Ucap Alia
"Ia mah. Jawab Putri sambil membalikan badannya mau tidur lagi.
"Ayo bangun jangan di biasakan malas!
"Ia mah." Jawab Putri dan Gilang langsung bangun dengan senang karena mau jalan-jalan hari ini.
Kemudian Alia langsung mandiin Gilang sedangkan Putri mandi sendiri. Setelah itu mereka bersiap-siap pakai baju.
Alia pun bersiap-siap dandan dengan modis menggunakan baju kaos lengan panjang dan jeans kulot terlihat seperti ABG...
"Bapak mana mah?" Tanya Gilang
"Bapak belum bangun, bangunin gih!"
Gilang pun membangunkan Bapak nya yang masih tertidur lelap.
"Bapak bangun, sudah siang. Ayo kita jalan-jalan!" Bujuk Gilang
Suara anak lakinya terdengar di telinga Irwan dan ia pun membukakan matanya
"Jam berapa sekarang?" tanya Irwan kaget melihat cahaya matahari dari jendela sudah di atas.
"Sudah siang, makanya ayo bangun pak, Jalan-jalan." Ucap Gilang
Dengan segera ia beranjak dari tempat tidurnya dan menyingkirkan selimut nya yang masih membelit tubuhnya. Lalu Irwan langsung ke kamar mandi untuk mandi. Dan ganti pakaian. Setelah itu ia keluar untuk memanaskan mobilnya.
Rasa bahagia yang di rasakan oleh anak-anak nya begitu juga Alia. Mereka akhirnya sudah siap berangkat pergi jalan-jalan.
Dengan langit yang begitu cerah dengan awan berwarna biru. Mereka merasa bahagia karena bisa jalan-jalan dan di perjalanan mereka melihat pemandangan yang indah seperti gunung dan sawah.
Hampir 4 jam perjalanan sudah menuju pantai, akhirnya mereka pun sampai juga. Setelah sampai di pantai anak-anak langsung lari ke pantai dan merasakan pasir yang masuk di jari-jari mereka. Kemudian Alia pun turun dari mobil.
Dengan semilir nya angin laut yang sepoi-sepoi yang terasa sejuk dan awan berwarna biru menghiasi langit. Mereka pun menikmati waktu yang begitu indah, mereka terus berjalan di sekitar tepi pantai.
"Mah, aku mau berenang" Kata Putri dan Gilang. Tapi Gilang belum bisa berenang jadi dia hanya bisa menikmati ombak laut di tepi pantai yang menjilat kaki Gilang dan Alia.
Tak lama berselang Irwan menghampiri mereka dia sempat terlihat kesal karena khawatir mereka jalan-jalan sendirian. Dan tidak membawa hp. Kemudian Putri dan Gilang pun minta maaf. Maklum anak kecil dan sudah lama mereka tidak pergi ke pantai. setelah itu Irwan pun ikut bermain di pantai.
Alia menemani Gilang bermain pasir, dengan senang Gilang main istana pasir, main bola, atom dan mencari Umang untuk di kumpulkan. Sedangkan Irwan menemani Putri berenang meskipun putri bisa berenang tapi tetap khawatir dengan ombak laut yang besar.
Setelah bermain pasir, berenang mereka kembali ke pantai dan duduk di bawah pohon yang rindang. Kemudian Alia memesan bakso karena lapar. Tak lama Bakso pesanan mereka pun datang dan langsung di makannya dengan teh poci dingin. Rasanya delicious dan fresh.
Gilang, dan teh Putri merasa senang dengan jalan-jalan tadi, lalu mereka berfoto bersama
"sekali-kali kita foto bersama." Celetuk Alia sedikit mencibir suaminya.
Tak terasa jalan-jalan ke pantai udah 4 jam lamanya sekarang udah jam 5 mereka pun meninggalkan pantai dan kembali lagi ke mobil untuk pulang.
"Kita mampir dulu yu! Aku mau makan pecel ayam," Ucap Irwan
"Ia mas, perutku juga sudah lapar nih" Balas Alia
Mereka berhenti di pinggir jalan dimana ada tenda makan pecel ayam, lele, bebek. Kemudian mereka turun dari mobil dan memesan pecel ayam+nasi dan es teh manis.
Tidak lama kemudian pesanan makanan pun di antar ke meja makan dimana mereka duduk. Dengan lahap Alia dan Irwan begitu juga anak-anak nya menyantap makanan yang mereka pesan.
Namun di saat makan ponsel mas Irwan berdering, namun ia tidak mengangkatnya entah kenapa
"Mas hp mu berdering, seperti ada yang telepon. Ucap Alia
"Biarin saja, tanggung ini lagi makan"
"Angkat dulu saja mas, siapa tau ada yang penting."
"Udah jangan dipikirin itu nggak penting. Makan saja dulu." Ucapnya
Kemudian Irwan pun mengambil ponselnya yang ada di saku celananya. Namun ia termenung sejenak sambil melihat ke arah Alia seperti ada sesuatu. Alia yang dari tadi merhatiin sikap suaminya yang terlihat sedikit aneh gugup dan takut. Alia pun menanyakan yang menelpon tadi.
"Dari siapa mas?" Tanya Alia
"Biasa dari teman mas."
"Kenapa nggak di angkat?"
"Biarin saja paling dia ngajak bacakan lagi, aku lagi males, mau sama keluarga saja hari ini mah."
Tak lama hp nya berdering lagi.
Drrttt.. drrttt.
"Angkat mas!"
"Udah biarin saja." ucap Irwan bersi kekeh tidak mau mengangkat nya.
"Emang dari siapa, ko kamu seperti tidak mau berbicara di depan kita?"
"Enggak aku lagi males ngangkat, nggak penting." ucapnya
Alia pun terdiam, tapi semakin penasaran, "tidak biasanya mas Irwan kalau ada telepon dari temannya langsung ia mengangkatnya."
"Drama apa lagi ya yang disembunyikan mas Irwan? bisa saja mas Irwan berbuat baik dan mau bersama kami karena ingin menutupi penghianatan nya, sikap nya agak aneh.?" Gumam Alia dalam hatinya.
Kemudian Irwan pergi untuk beli rokok dia lupa dengan hp nya yang di taruh di meja, dan hp itu berdering lagi, karena penasaran terus Alia mengambil nya pas dilihat profil perempuan dengan nama Alin tak lama Irwan datang. Alia dengan cepat menyimpan nya kembali ke tempat dimana hp itu di taruh.
"Siapa Alin?" Alia bertanya-tanya dalam hatinya
Kemudian hp Irwan terus berdering. Dan Irwan tetap tidak mengangkatnya.
"Kenapa dia telepon di saat aku sedang bersama keluarga ku?" Ucap Irwan dalam hatinya
"Mas angkat! kasian dia"
"Dari pacarmu ya? Cibir Alia
"Bu..bukan dari Iman teman aku"
"Kamu lagi tidak berbohong kan mas? Kalau misalkan dari Iman kenapa kamu tidak langsung mengangkat nya dan berbicara di depan kita mas" Ujar Alia
Irwan tidak bisa menjawab karena bingung sebenarnya yang telepon tadi adalah selingkuhannya Alin
Alia sebenarnya sudah tahu tanpa di beritahu sama suaminya karena tadi Alia sempat lihat yang tadi telepon itu adalah Alin. Namun Alia tidak mau memperdebatkannya takut membuat suasana kacau dan merusak kebahagiaan anak-anak nya.
Dan kenapa tadi yang punya warung di pinggir pantai seperti sudah tidak asing lagi dengan mas Irwan. Sepertinya mas Irwan itu sering ke tempat itu. Alia bertanya-tanya dalam hatinya kenapa banyak sekali yang kebetulan. Apa yang terjadi sebenarnya. Suasana membuat dada Alia sesak dan panas, aku harus cari tahu. Tapi sekarang aku lebih baik diam dulu sambil aku cari tahu, siapa sebenarnya perempuan yang bernama Alin itu?
***
Penasaran..? Kita lanjut di bab berikutnya.. Jangan lupa like, komen, subscribe, and vote ya!😘
aku juga doyan mknn padang🤣🤣🤧
kamu sanggup menyakiti istrimu tuan ingat air mata istri adalah api neraka untuk mu