NovelToon NovelToon
Antara Benci & Cinta

Antara Benci & Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eflin Manopo

Liana Mikha Smith

Ibarat jatuh tertimpa tangga lagi, mengalami buta dan harus menerima pernikahan yang tak berdasar pada cinta.

Arsen Christoper Miller

Dengan dalil menjaga nama baik keluarga harus bersedia menikah tapi dengan mengajukan satu syarat. cerai setelah pulih kembali.


Ikuti kisahnya AB&C...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eflin Manopo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31

Akhirnya Arsen kelelahan, lapar dan ingin pulang untuk menghilangkan rasa itu.

Dia sampai di basemen mengambil mobilnya dan mengendarainya menuju mansionnya. Kini dia menikmati hidup dalam kesendirian, sehingga banyak waktu untuk merenung.

Beberapa menit kemudian dia tiba dimansion. Saat masuk dia melewati ruang tamu, Arsen terkejut,,, ada Natalie Mamanya disitu, sedang duduk bersama Liana istrinya.

Natalie langsung berdiri menyongsong putranya.

"Rajin sekali anak mama ini...biasanya pulang masih rapi dan wangi..ini..kayak penjual keliling saja..bau asem..hehe.." Ujar Natalie menggoda putranya seperti saat Arsen masih kanak-kanak dulu. Ada-ada saja.

Sebastian yang juga ternyata ada disana langsung ngakak tanpa dikomando.

"Haha ha...haha ha...Mama..Mama..! kakak masa jadi penjual keliling sih..!" Ujar Sebastian, dan langsung dipelototi kakaknya.

Natalie tau Arsen kesal, dia mengisyaratkan Sebastian agar diam.

"Sekarang kamu mandi sana Arsen..lalu turun kesini..mama ingin bicara." Ujar Natalie pada putra pertamanya.

Mendengar itu Arsen melirik Liana. Dia pikir pasti Liana sudah mengatakan sesuatu pada mamanya Natalie.

Natalie pun dapat membaca sorot mata Arsen pada Liana.

" Mama barusan tiba..mungkin baru lima menit..Ya kan Bastian..?" Ujar Natalie, disambut anggukan adik Arsen itu. Natalie tau apa maksud tatapan Arsen pada Liana. Dia bisa membaca ada sesuatu yang disembunyikan pasangan ini. Tapi dia berharap semoga apa yang dia takutkan tidak akan terjadi pada kedua putra putrinya ini.

"Cepatlah Arsen...jangan lama-lama..Mama cuma mau menyampaikan sesuatu saja.." Ujar Natalie lagi. Dan Arsen langsung bergegas pergi menuju kamarnya untuk menyegarkan diri. Tapi dia penasaran dengan apa yang akan mamanya sampaikan nanti.

Sementara menunggu Arsen yang lagi mandi, Natalie melanjutkan mengobrol dengan Liana lagi, sedangkan Sebastian ikut serta mendengarkan. Kadang ketiga orang itu tertawa bersama.

Beberapa menit, Arsen turun dari ruang atas, dia terlihat semakin tampan dengan pakaian rumahannya. Apalagi rambutnya yang basah, tubuh atletis, sangat cool dan santai. Mirip aktor tampan Jonas Rivanno.

Dia melirik Liana sekilas, saat istrinya itu tertawa lepas tanpa beban.

Cantik...Tak sadar Arsen tersenyum tipis.

Dan langsung bergabung dengan tiga orang itu. Tapi Arsen tak tau kalau Natalie melihat gelagat putranya itu. Secara Arsen mengambil duduk berhadapan dengan mamanya, karena enggan duduk disebelah Liana, apalagi berhadapan dengan istrinya itu. Arsen menggeser Sebastian dan duduk disamping adiknya.

Rasa penasarannya, membuat dia langsung bertanya.

" Apa sih yang mau mama sampaikan..?" Tanya Arsen.

Natalie mengambil posisi yang benar sebentar karena dia duduk menyamping kearah Liana.

"Begini...papa kamu Minggu depan akan ke Spanyol...tapi mama juga akan ke Australia diwaktu yang sama...Mama dapat undangan dari rumah penampungan wintringham...jadi.. Mama ingin ditemani papa kamu..karena sebagai pimpinan yayasan papamu harus hadir mendampingi mama..jadi mama akan senang sekali kalau papa kamu ada disana..." Ujar Natalie tersenyum senang.

Tapi Arsen bingung.

"Maksud Mama..?" Tanya Arsen belum paham.

"Bolehkah kamu saja yang ke spanyol untuk mengurus pekerjaan disana..? Agar papa ikut sama mama ke Australia.." Ucap Natalie sungguh berharap.

Arsen merasa aneh dengan sikap Natalie mamanya yang baru kali ini seperti enggan minta tolong padanya.

"Tentu Ma...biar Arsen ke spanyol dan Sebastian bersama Rio mengurus perusahaan disini sementara.." Jawab Arsen lembut pada mamanya.

"Oh..terimakasih sayang..mama senang sekali akhirnya papa bisa ikut mama kesana.." Kata perempuan paruh baya itu. Tak tau saja Arsen kalau Natalie punya maksud terselubung.

"Ma...masa aku jadi kuli diperusahaan kakak disini.." Ujar Sebastian pura-pura merajuk.

Arsen menyikut lengan Sebastian.

"Ada-ada saja..kamu bisa belajar dari Rio mengurus perusahaan..jangan cuma bisa buka bengkel..."Ujar Arsen pada adiknya. Sebastian memang bukan lulusan bisnis tapi dia teknik mesin yang sukanya berkutat dengan mesin.

"Tapi bakat aku bukan bisnis...aku lebih suka sama mesin..bukan berurusan dengan berkas-berkas....aku bisa menghadirkan inovasi produk baru untuk industri kita nanti...lihat saja..akan ada mobil dengan mesin terbaru lebih canggih dari yang ada di Jerman...pasti akan lebih menguntungkan Miller Automotive Company.." Ujar Sebastian bangga diri dengan gelar S T. nya yang diterimanya dari MIT.

"Tetap saja itu pekerjaan orang bengkel.." ujar Arsen meremehkan.

"Sudah..sudah..kalian seperti tom and jerry saja.." Ujar Natalie menengahi. "Kamu bisa antar Liana ke Spanyol Arsen...anggap saja kalian lagi honeymoon.." Ujar Natalie lagi. Ini rencana Natalie sejak awal.

Perkataan Natalie membuat Arsen terkejut. Tapi dia segera mengalihkan topik pembicaraan.

"Oh yah..memangnya undangan apa yang akan mama hadiri disana..?" Tanya Arsen.

"Mama juga gak mengerti..awalnya mama hanya menjadi donatur..bagi rumah penampungan manula Wintringham -lembaga sosial..khususnya untuk membantu kaum manula yang lemah di wilayah selatan Melbourne...dan yayasan kita turut serta memberi sokongan dana setiap tahunnya...baru-baru ini pengelola disana menghubungi mama untuk menerima undangan mereka..hadir disana sebagai pimpinan yayasan..katanya mama akan menerima penghargaan...jadi mama juga akan datang kesana...ingin menghargai mereka juga.." Ujar Natalie panjang lebar. Hingga ketiga putra putrinya mengerti.

Liana tersenyum ikut bahagia mendengar mertuanya bisa mendapat penghargaan seperti itu. Arsen menatapnya tanpa berkedip. Sedangkan Sebastian tersenyum penuh arti. Dia tau apa yang kakaknya pikir dan rasakan.

"Akhirnya..aku kalah kali ini.." Ujar Sebastian.

"Kenapa..?" Tanya Natalie. Ucapan Sebastian membingungkan.

"Iyah...aku sama kakak lagi bertaruh ma...tapi kayaknya sekarang aku akan kalah..sama dia.." Ucap Sebastian pura-pura sedih.

Arsen tau apa yang dipikiran adiknya.

"Bisa diam gak kamu..!" Ujar Arsen memelototi adiknya.

"Ya ampun...yang mau honeymoon...pokoknya aku tunggu ponakan aku nanti...iya kan kakak ipar.." Ujar Sebastian tak peduli tatapan membunuh Arsen. Dia malah bertanya pada Liana. Sementara Liana ternganga mendengar penuturan adik iparnya. Sedangkan Arsen tak tau mau ngomong apa. Ada sesuatu yang menggelitik aneh dihatinya.

Natalie tersenyum senang.

"Benarkah...ah..semoga ucapan kamu dikabulkan....tidak apa-apa kamu mengalah untuk saat ini...mama yakin kamu juga akan dapat jodoh secepatnya..biar mama dan papa bisa dapat cucu yang banyak...benarkan Liana..?" Ujar Natalie meminta pendapat Liana.

Liana melongo ditanyai mertua seperti itu. Mau tidak mau dia harus menjawab.

"Iyah..benar ma.." Ucap Liana. Dia tak ingin mertuanya kecewa kalau menjawab lain.

Natalie tersenyum sumringah. Sebab saat ini dia sedang kuatir tentang kehidupan pernikahan Arsen dan Liana, yang sempat jadi perbincangan tempo hari bersama Leonardo.

"Baiklah..kami pulang dulu..kasihan papa sendirian..ini juga sudah malam..." Natalie tak pernah lupa dengan suaminya yang ditinggal dirumah. Padahal pasti sekarang Leonardo masih berkutat dengan kesibukannya diruang kerja di jam jam seperti ini.

Kebiasaan Leonardo, sehabis olahraga sore, dia akan keruang kerja untuk mengecek email-email masuk dari asisten pribadinya di Spanyol, mengenai laporan perusahaan untuk hari ini. Sebelum waktu makan malam. Begitulah cara kerja Leonardo.

Natalie langsung berdiri, memeluk sebentar menantunya, dan sedikit memberi petuah.

"Sehat-sehat terus kalian yah..jangan sering-sering berantem...mama dan papa sudah ingin gendong cucu..hmm..!?" Ucap Natalie spontan, tak lupa senyumnya yang masih sangat cantik diusianya.

Liana mengangguk formalitas. "Iyah..ma..!" Jawabnya pada mertuanya.

Sementara Arsen, dengan perasaannya sendiri, author tak tau.

Tapi kayaknya ada rasa sejuk menerpa relung terdalam hatinya. Pikirannya berlarian kesana kemari. Andai memang mereka saling mencintai, pasti itu akan terjadi. Tapi hatinya juga bertanya-tanya. Benarkah dia dan Liana bisa punya Miller kecil. Bisakah dia jadi papa dan Liana jadi mama. Oh..itu menyenangkan. Arsen tersenyum. Tapi kemudian di hatinya,, kembali menolak. Jangan..Tidak mungkin. Kepalanya menggeleng sebagai tanda penolakan.

Sontak Natalie dan Sebastian yang menangkap perilaku teraneh Arsen yang pernah ada di abad ini langsung duet.

"Arsen..?" Natalie.

"Kakak..?" Sebastian.

Suasana jadi hening beberapa saat. Liana sempat kebingungan. Dia tak tahan langsung bertanya.

"Ada apa...mama..adik iparnya..!?" Tanya Liana penasaran.

Tapi Natalie dan Sebastian saling menatap hanya mengangkat bahu saja tak peduli. Karena mereka tak tau harus bilang apa.

Arsen lah yang membuka suara.

"Tidak ada apa-apa.." Ujarnya datar.

Natalie segera bergegas menuju pintu utama diikuti Sebastian. Arsen juga mengekori keduanya.

"Hei..ajak istrimu..jangan biarkan sendiri.." Ujar Sebastian mengingatkan. Karena tak tega membiarkan Liana sendiri.

Tapi kemudian nampak Rosa datang dan mendekati Liana.

"Tak perlu...itu sudah ada Rosa yang akan menuntunnya ke kamarnya.." Ujar Arsen tak sadar.

Natalie bisa menangkap kata-kata Arsen, sempat terkejut.

"Apa..? Emangnya Liana punya kamar sendiri..dan kamu juga begitu..?" Tanya Natalie menatap putra pertamanya itu.

"Tidak...bukan begitu..maksud aku..pasti istriku bukan dibawa kemana-mana..pasti ke kamarnya...kami berdua..!" Jawab Arsen.

Natalie menatap Arsen sejenak memastikan perkataan Arsen benar, dia juga membalas.

"Ya sudah...Mama pulang dulu..makan malamnya sama papa saja dirumah..kalian hati-hati yah.." Ujar Natalie. Kembali berjalan menuju mobil yang akan dikendarai Sebastian. Dia hanya ingin cepat-cepat pulang saja.

1
Maya Ellydarwina
lanjut yang banyak dong thor 🥰🥰🥰🥰🥰🙏
Mia Syara
lanjut thor👍
nita bonita
lanjutt thoooorrrrr
Maya Ellydarwina
ceritanya sungguh bagus dan menarik,di tunggu kelanjutan nya thor 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Maya Ellydarwina
cerita nya bagus,mampir ah 🥰🥰🥰🥰
Eve❤️: kasih saran dan kritiknya yah😁🙏
total 1 replies
Pertama Satu
asyik..lanjut
Pertama Satu
lanjutttttt
Pertama Satu
up
Pertama Satu
👏👏👏mantap
Pertama Satu
👍👍👍👏👏💪💪
Mia Syara
update lagi thor👍
Eve❤️: makasih udah mampir🙏
total 1 replies
Mia Syara
Cerita nya bagus..salam dari Malaysia thor👍
Eve❤️: makasih🙏
mohon saran dan kritiknya yah😁
total 1 replies
aimi Lyy
Lumayan
Anita Jenius
Salam kenal kak.
Ceritanya keren kak.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Rima R P
pusinh thor baca nya mending jangan di ganti nama liana nya biar tetep enak di baca nya
Eve❤️
👍👍👍👍👍
Nrh 👠👄💥💫
yaah bisa2nya liana dsuruh ngumpet diapartment bang, nti sesak lho hati abang arsen, sungguh terlalu, semangat othor love love
nita bonita
next
nita bonita
aku datang 🤣🤣
Rahayu Nuniek
waahh makin seruu aja, sabar ya liana, smoga matanya bisa melihat kembali, dan bisa menjauh dan menghilang dr tuan arsen yg arogan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!