NovelToon NovelToon
Dua Bocah Genius Mencari Ibu

Dua Bocah Genius Mencari Ibu

Status: tamat
Genre:Anak Genius / Anak Kembar / Tamat
Popularitas:467.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

9 tahun yang lalu satu keranjang berisi dua bayi laki-laki yang masih merah tiba di kediaman Houston. Tidak ada yang tahu siapa yang meletakkan dua bayi tak berdosa itu di luar pintu pada cuaca dingin seperti itu.

Dua bayi itu tumbuh menjadi anak laki-laki yang sangat Jenius dan sangat mirip dengan Ravenhart Houston. Pria paling populer di negara A. Tanpa sepengetahuan Raven, Dua bocah yang bernama King dan Leonard penasaran dengan sosok ibu yang membuang mereka. Akan kah mereka bisa menemukan ibunya? Atau justru mereka akan mencari ibu baru? Simak kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Keturunan Vampir

Seravina tidak bisa lebih kaget lagi melihat keberadaan orang tua Raven ada di sana. Bahkan ini adalah pertemuan pertamanya dengan ayah Raven.

"Tadi Raven menghubungiku. Dia memintaku datang kesini untuk menjagamu."

Seravina lebih tidak habis pikir dengan ide Raven. Dia merasa tak enak hati dengan kedua orang tua ini. Namun, Seravina bingung harus bagaimana mengatakannya.

Ayah Raven sejak tadi melihat ke arah Seravina, Beberapa waktu lalu dia terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan sehingga tidak tahu jika Seravina datang ke rumah. Akan tetapi, sekarang dia bisa melihat dan menilai sendiri bagaimana wanita yang diperjuangkan oleh putranya mati-matian di depan mereka.

"Sebenarnya anda tidak perlu repot."

"Menurutmu jika aku tidak datang, kedua cucuku masih akan tetap menganggapku?" tanya Christiana sarkas. Seravina tersenyum menanggapi.

"Jika mereka membenci anda, aku akan membuat mereka kembali meminta maaf pada anda."

"Elard apa kau akan terus diam saja sejak tadi?" Christiana menoleh menatap suaminya kesal. Elard batuk dua kali untuk menghilangkan kecanggungannya.

"Perkenalkan, aku Elard. Ayah Raven," ujar Elard dengan hangat dan ramah. Seravina mengangguk dan tersenyum.

"Saya Seravina."

Setelah perkenalan itu, Dokter datang untuk memeriksa kondisi Seravina.

"Dokter, apa anda juga yang tadi menangani nenekku?"

"Ya, tapi sekarang beliau sudah ditangani oleh spesialis jantung dan penyakit dalam."

"Bagaimana kondisinya, Dok?"

"Kami masih menunggu hasil MRI dan CT scan. Ada kemungkinan besar nenek anda akan mengalami kelumpuhan bahkan koma karena pertolongan yang terlambat."

Seravina masih linglung, walaupun dokter sudah pergi lima menit yang lalu. Christiana sedikit tersentuh melihat wajah Seravina yang nelangsa.

"Nenekmu pasti akan baik-baik saja," ucap Christiana menghibur Seravina. Lama-lama dia merasa iba juga dengan nasib wanita itu.

Seravina cukup lama diam. Dia menutup kedua mata dengan tangannya. Christiana ingin mendekat dan menghibur Seravina, tapi dia merasa canggung.

Elard diam-diam keluar menemui Dokter yang tadi memeriksa Seravina. Dia ingin tahu apa yang terjadi pada nenek Seravina ini. Dokter membawa Elard ke ruang ICU.

"Jadi dia sakit apa?"

"Sebelumnya nyonya Grite memiliki penyakit darah tinggi, tapi tadi beliau jatuh di kamar mandi. Saat petugas datang, denyut nadinya nyonya Grite sudah sangat lemah bahkan nyaris tak terasa."

Elard mengangguk angguk mendengar penjelasan dokter. "Tolong rawat dan berikan perhatian khusus untuk nyonya Grite. Soal biaya, saya yang akan menanggungnya."

"Jangan terlalu sungkan, Tuan Elard. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan nyonya Grite."

Elard mengangguk puas. Dia pun akhirnya kembali ke ruang perawatan Seravina. Dia melihat Seravina duduk bersandar di ranjang sembari menatap ponsel milik istrinya.

"Dari mana?"

"Membeli kopi, aku sedikit mengantuk," ujar Elard. Seravina yang sedang berbicara dengan kedua putranya langsung menoleh.

"Tante dan om sebaiknya pulang. Aku sudah baik-baik saja. Setelah menghabiskan infus aku akan menjaga nenek. Ini sudah larut."

"Kau tidak perlu khawatir soal nenekmu. Aku sudah meminta perawat khusus untuk menjaganya. Sebaiknya kau pulihkan kondisimu terlebih dulu. Jangan sampai semakin memburuk," ujar Elard.

Seravina mengangguk pasrah. Dia bingung harus bicara apa dengan kedua orang tua Raven ini. Beruntung masih ada si kembar yang terhubung lewat video call.

Esok harinya, Seravina sudah diijinkan untuk pulang, dia lantas memilih menunggu neneknya di depan ruang ICU. Dari balik kaca jendela, Seravina memandang nenek Grite dengan perasaan sedih. Cukup lama dia berdiri di sana, sampai-sampai dia tidak menyadari kedatangan Raven. Raven memeluk Seravina dari belakang.

"Kau tidak pergi ke perusahaan?"

"Sudah. Aku baru saja dari sana."

"Ini masih pukul 1 siang, tapi kau sudah berkeliaran di sini."

"Aku merindukanmu, Seravina."

Seravina tersenyum, beruntung di lorong itu sangat sepi, sehingga dia tidak malu dipeluk seperti ini. Sejujurnya dia memang memerlukan pelukan ini. Dia benar-benar merasa lelah dengan situasi yang baru-baru ini terjadi.

Saat ayah dan ibu Seravina datang, Seravina tidak bisa tidak menangis dan mengeluh di pelukan ibunya. Dia merasa gagal menjaga neneknya. Wanita itu selalu menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi di keluarga mereka.

Victoria sejak tadi mengusap surai panjang Seravina dengan penuh kasih sayang. Dia tidak menyalahkan putrinya atas kejadian ini, semuanya adalah takdir. Mereka hanya bisa menerimanya dengan lapang dada.

Raven akhirnya membawa Seravina pulang malam ini, Sudah ada ayah dan ibu Seravina yang akan membantu Seravina menjaga neneknya.

"Bagaimana kakek?" tanya Seravina saat di dalam mobil.

"Dia baik-baik saja. Aku sudah menyewa 2 perawat untuk bergantian menjaga kakek. Kau tidak boleh lagi terlalu banyak berpikir."

"Raven, terima kasih. Besok aku akan ke perusahaan. Sudah lama aku tidak ke perusahaan. Aku takut perusahaan kakek akan bangkrut."

"Aku sudah meminta Gallen untuk mengurusnya."

"Gallen?"

"Ya, Gallen. Dia dapat diandalkan dalam setiap situasi dan kondisi. Tenang saja."

"Tapi jika Gallen ke perusahaan, bagaimana jika ada rumor yang menyebar tentang aku dan dia?"

Raven mengerutkan alisnya mendengar pertanyaan Seravina. Benar juga apa kata Seravina. Jika Gallen sering muncul di perusahaan Seravina, kemungkinan akan ada rumor yang tersebar soal Seravina dan Gallen yang memiliki hubungan.

Raven menginjak rem hingga mobilnya berdecit. Seravina terhuyung ke depan, beruntung jalanan tidak ramai sehingga mobil yang dikendarai Raven tidak menimbulkan kecelakaan.

"Ada apa denganmu?"

"Kenapa kau baru bilang sekarang?" tanya Raven sembari menggaruk kepalanya. Seravina mengernyit bingung.

"Maksudnya?"

"Kenapa kau baru bilang soal rumor itu sekarang?" tanya Raven gusar. Seravina tertawa melihat Raven kelimpungan sendiri.

"Sial, kenapa aku tidak memikirkan ini sejak awal?" gerutu Raven. Seravina benar-benar terhibur. Dia mengusap lengan Raven dengan lembut.

"Apa yang membuatmu gusar? Meski ada banyak rumor yang tersebar tentangku, bukankah kenyataannya sekarang ini aku bersamamu?"

Besok jika kau punya waktu luang, ikutlah aku ke perusahaan atau datanglah ke sana. Aku akan menyambutmu sebagai kekasihku. Bagaimana? Mau tidak?"

Raven menatap Seravina tanpa berkedip? Saat wanita itu mengucapkan kalimat tadi, hatinya terasa tergelitik. Raven menarik tengkuk Seravina kasar dan mematuk bibir wanita itu dengan terburu-buru.

Seravina berkedip kaget. Namun, tak lama kemudian, dia membalas ciuman panas Raven dengan intens. Keduanya tidak menyadari kelakukan mereka di jalan. Beruntung kaca mobil Raven gelap. Setidaknya Seravina tidak akan malu menjadi tontonan orang-orang karena bertindak mesum di jalan.

Seravina menggerutu begitu tiba di kediamannya. Dia turun terlebih dahulu dari mobil tanpa menunggu Raven. Wajahnya memerah hampir terbakar karena perbuatan Raven di mobil tadi.

Saat mengingatnya, Seravina tidak bisa tidak merutuki kebodohannya. Seravina masuk ke dalam kamar dan langsung bercermin. Dua tanda merah keunguan menghiasi leherny yang putih jenjang.

"Hish, dia ini pasti keturunan vampir," ujar Seravina menggerutu sambil mengusap dua tanda itu.

...----------------...

1
Tira Aneri
sukaaa
Ruzita Ismail
Luar biasa
kristi hartati
Biasa
kristi hartati
Kecewa
Cindy Cindy
Luar biasa
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author sudah di ijinin marathon TAMAT.
👍❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Raven.... Naruto nya kemana🤔
Bundanya Pandu Pharamadina
malu lama lama Bucin❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Seravina kita juga penasaran siapa dirimu 🤔
Cata Leya
trllu parno
Cata Leya
😁🤭
Cata Leya
bagus...abaikan sja nenek yg perhitungn model gtu
Cata Leya
ibu bgini hrs di tegasin biar gk trs semena2
Cata Leya
😱😱😱😱
Cata Leya
kakek tsundere 😁
Cata Leya
ohh gr2 ni..ankny di ksh ke bpkny
Bunda Puput
Luar biasa
chue
s2.y kakk pleasee
Umi Umi
Luar biasa
arniya
luar biasa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!