"Apa tidak ada cara lain Pak?, mungkin jika cacat di salah satu kaki dan tangan saya masih bisa menerimanya tapi ini tuli dan bisu, bagai mana saya bisa berkomunikasi dengannya?" ucap Frayogha yang tidak bisa mengerti dengan permintaan seorang pimpinan sebuah pondok pesantren yang memintanya menikahi putrinya yang tuli dan bisu, hanya karena dia ingin menghalalkan makanan yang telah dia makan.
Di paksa untuk menikahi seorang yang tidak dia kenal, dan katanya tuli juga bisu, rasanya jika menikahpun pernikahan mereka tidak akan lama atau mungkin sebaliknya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siap !!!
Sore hari telah tiba dan Bayu benar-benar akan tinggal di rumah Yogha terbukti sekarang dia ada dirumah Yogha.
"Tante apa kabar? rasanya sudah lama kita tidak bertemu?" ucap Bagus sebelum mencium tangan Bu Fatma.
"Ya lumayan lama karena kamu sibuk dan tidak pernah datang kemari?"
"Ya begitulah tan, maklum aku ini asisten teladan jadi lebih sibuk dari bosnya" curhat Bagus karena memang belakangan ini Yogha sering membuatnya repot karena sering memberikan tugas tambahan untuknya.
"Sabar!! mungkin bos mu belakangan ini banyak pikiran"
"Ya sepertinya begitu" ucap Bagus setuju bahkan dia tahu alasan Yogha memberikan pekerjaan tambahan untuknya.
"Gus bisa tante bicara serius?" tanya Bu Fatma saat Yogha dan Ainur sudah naik keatas kamar masing-masing.
"Bisa tan, tapi ada apa?" tanya Bagus penasaran.
"Ayo ikut tante ketaman belakang" aja Bu Fatma
Mereka pun kini sudah berada di taman belakang rumah dan bu Fatma langsung menyuruh Bagus untuk duduk dan baru setelah Bagus duduk Bu Fatma berkata.
"Gus, Tante sudah tahu jika Yogha sudah menikah" ucap Bu Fatma langsung pada inti pembicaraan mereka
Bagus kaget karena tidak menyangka jika Bu Fatma sudah tahu lalu dia berkata "Tante tahu dari mana?"
"Dari orangtua Ainur" jawab Bu Fatma jujur
"Kok bisa?" ucap Bagus bingung karena dia tidak tahu jika orangtua Ainur dan orangtua Bosnya saling kenal, dan sekarang dia tahu kenapa Pak Kiai langsung mempercayakan anaknya pada sang bos karena apa.
"Tentu bisa karena Orangtua istri Bos mu itu adalah kenalan Tante".
Bagus terdiam, dan keringat dingin mulai keluar dari setiap pori-pori ditubuhnya, sebab dia takut akan di marahi karena telah menyembunyikan rahasia yang sangat besar dari orangtua Yogha, dan untuk mencegah Bu Fatma lebih marah Bagus langsung berkata.
"Maaf tan, bukan maksud Kami ingin merahasiakan semua itu, tapi keadaan Ainur membuat kami takut jika Tante tahu tante akan masuk rumah sakit lagi"
Bupatma mengerutkan dahinya lalu berkata "Memang kenapa dengan Ainur?"
Bagus menghela nafasnya lalu berkata "Dia Tuli juga bisu, dan menurut kami tante pasti tidak akan menerima kenyataan itu jadi kami menyembunyikannya dari tante untuk semrntara"
"Jika sementara kenapa sampai sekarang kalian belum memberitahukan hal tersebut pada kami?" selidik Bu Fatma
"Itu karena Ainur sudah pergi, dia pergi entah kemana, awalnya kami pikir Ainur pulang kepondok, eh pas kami cari kesana ternyata dia belum pernah kembali kepondok " jelas Bagus panjang lebar.
Bu Fatma terdiam karena dia sedang mencerna semua yang telah di sampaikan Bagus barusan, dan setelah itu Bu Fatma langsung mengerti kenapa Yogha tidak mengenali Ainur, tanpa harus menebak-nembak lagi kenapa Yogja tidak mengenali Ainur.
"Baiklah tante mengerti sekarang" ucap Bu fatma walau mungkin Bagus tidak mengerti maksud bu Fatma barusan.
Bu fatma yang memang berencana meminta bantuan bagus berkata "Gus apa kamu bisa membantu tante?"
"Bisa, tapi bantu apa?" tanya Bagus penasaran
"Bantu tante untuk menyatukan Yogja dan Ainur" pinta Bu Fatma, dan permintaan Bu Fatma membuat Bagus bingung.
"Tante meminta saya menyatukan Yogha dan Ainur, memangnya tante tahu di mana Ainur?" selidik Bagus.
"Tentu saja tante tahu, karena dia sekarang tinggal di rumah ini".
"Maksud tante, Nurr adalah istri Yogha?" tebak Bagus karena yang ada dirumah tersebut hanya ada Nurr tidak ada wanita muda lainnya.
"Ya dia istri Yogha, Tante membawanya saat dia pergi dari apartemen, jadi apa bisa kamu membantu tante?" tanya bu Fatma sekali lagi untuk memastikan apakah Bayu mau membantunya atau tidak.
"Baiklah..." ucap Bagus lesu karena sudah di pastikan cinta yang dia miliki untuk Nurr akan layu sebelum mekar.
Bu Fatma yang melihat wajah Bagus berkata "Kamu kenapa lesu begitu? biasanya kamu semangat jika tentang menjodohkan Yogha".
Bagus yang ditanya hanya diam karena bingung harus berkata apa, mau jujur rasanya tidak mungkin karena takut terjadi masalah di masa yang akan datang.
"Jadi bagai mana rencana tante?" ucap Bagus yang pada akhirnya memilih untuk membantu bu Fatma, karena seperti yang Yogha katakan siapapun pemenangnya yang kalah harus ikhlas menerima kenyataan, dan Bagus sebagai pihak yang dipastikan kalah harus ikhlas menerima kenyataan itu.
"Kamu dekati Ainur dan buat Yogha cemburu!!"
Bagus yang awalnya murung kini mendadak tersenyum dan dengan penuh semangat berkata "Siap tan, Siap 86,"
Bagai mana tidak bersemangat, bayangin dia mendapat izin untuk mendekati Ainur tanpa takut di marahi bu Fatma selaku ibu angkanya.
Bagus juga berdoa semoga Ainur tidak menyukai Yogha, yang artinya akan ada kesempatan untuknya merebut Ainur tanpa takut dimarahi siapapun.
