Sera hidup hanya dengan paman nya, paman Danu, dan seorang adik bernama sela, sejak kematian orang tua nya sela banyak berubah, ia menjadi pendiam.
sera sangat menyangi adiknya dan paman nya, sejak kematian orang tua nya tujuh tahun silam paman Danu mengajak nya pindah dari Surabaya ke Jakarta.
sela adiknya sekolah kedokteran semester akhir disebuah universitas , sela anak yang periang, ia sangat suka naik motor tapi pada suatu hari sela tidak pulang kerumah bahkan sampai beberapa hari, dan sera harus menerima kenyataan pahit kalau sela sudah meninggal di bunuh.
setelah kematian sela, Sera sering menghabiskan hari nya di jalanan untuk mencari pembunuh adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Butik Sera di masuki penjahat
Yanuar dan Sera sedang berada di apartemen Sera, mereka sedang bersantai di sofa sambil melihat film kesukaan sera.
Mamah nya farah mendekati mereka ia terlihat ragu-ragu ketika mau berbicara, Sera dan Yanuar saling pandang.
" Tante ada apa, sini duduk seperti nya Tante sedang ada yang di pikir kan," Sera bangun melepaskan pelukan Yanuar.
" Ehh anu nak, apa tante bisa minta tolong," terlihat Mamah nya Farah ragu mengatakan nya.
" Sini Tante duduk dulu, kenapa sih apa yang bisa Sera dan mas yan bantu," Sera mengajak Mamah nya Farah duduk di samping nya.
" Anu nak, kalau enggak merepotkan Tante pengen jenguk Farah, beberapa hari ini Tante kepikiran Farah terus yah." mamah nya Farah menatap Sera dan Yanuar bergantian.
" Boleh Tante, besok ya sekarang sudah malam," sahut Sera.
" Kayaknya enggak bisa besok tante, nanti kalau udah bisa di jenguk ya Tante, pasti Tante kami pertemukan," kata Yanuar.
Sera memandang Yanuar bingung," loh mas, kemarin-kemarin kan bisa, masa sekarang enggak bisa sih, apa karena ada yang mau membunuhnya jadi sekarang enggak boleh di jenguk, ops," Sera segera menutup mulut nya.
Mamah nya Farah terbelalak, ia menatap Sera dan Yanuar untuk memastikan apa yang di dengar nya itu benar, bahwa anaknya ada yang berniat membunuhnya.
" Apa yang kamu katakan itu nak, apa Tante tidak salah dengar." Mamah nya Farah terlihat panik.
" Enggak maksudnya begini Tante, Farah kan dalam perlindungan polisi jadi tidak boleh ditemui dulu, maksud nya begitu, iya kan mas," Sera melotot pada Yanuar meminta dukungan dari nya.
" Iya Bu benar, apa yang dikatakan Sera kalau saksi tidak boleh dijenguk selama dalam perlindungan polisi."
" Oh gitu ya, ya udah makasih maaf Tante menganggu waktu kalian, Tante permisi dulu mau ke kamar," Mamah nya Farah terlihat sedih ia tahu Sera dan Yanuar berbohong, dengan langkah gontai mamah nya Farah kembali ke kamar, terdengar suara isakan dari dalam kamar.
" Mas gimana nih, apa kita bawa aja untuk melihat keadaan Farah biar bisa tenang."
Yanuar terlihat menatap Sera kemudian membisikan sesuatu pada Sera.
" Hah... kapan kejadian nya kenapa mas yan tidak bicara dengan ku," Sera terlihat shock," terus gimana sekarang mas," Sera terlihat kebingungan.
" Kita ulur waktu dulu sampai semuanya bisa terungkap, aku juga sedang mencari seorang saksi lain, tapi sepertinya ia menghilang setelah kasus ini mencuat."
" Ayo kita tidur udah malam," Yanuar berusaha mengalihkan pikiran Sera, Yanuar menarik tangan Sera masuk ke kamar.
Yanuar mengambil baju tidur Sera dari lemari, ia kemudian memberikan pada Sera," ganti bajunya sana, atau nanti mas yang gantiin bajunya," Yanuar mengoda Sera yang terlihat masih memikirkan ucapan Yanuar tadi.
Sera cemberut mendengar ucapan Yanuar di sambar nya baju tidur dari tangan Yanuar, Sera segera masuk ke kamar mandi setelah berganti baju dan mencuci wajah nya sera kembali lagi ke tempat tidur.
Terlihat tempat tidur nya udah dirapikan Yanuar, Sera langsung membaringkan tubuhnya ke tempat tidur," oh nyaman nya tempat tidur ku," Sera langsung memeluk guling dan tubuhnya langsung di selimut Yanuar.
" Tidurlah yang nyenyak jangan terlalu banyak berfikir, ok," Yanuar mengecup kening Sera, ia kemudian mematikan lampu dan bergegas keluar.
Yanuar menunggu sebentar ia duduk di balkon sambil menyeruput kopi nya, ia menoleh ke dalam seperti nya Sera sudah tertidur.
Yanuar mengeluarkan handphone nya, terlihat ia mencoba menelpon seseorang." ya halo, bang gimana keadaan di sana apakah aman."
Terdengar sahutan dari orang yang di telpon," ya aman, dia juga sudah terlihat membaik, apakah Sera menanyakan ku."
" Dia belum tahu, dia tahu nya Abang ada di apartemen ku." kata Yanuar.
" Oh syukurlah, biasa nya ia paling berisik kalau udah mencari ku, bisa diteror nya aku, ya udah aku tutup telpon nya yan."
Terdengar suara handphone yang terputus dari sana, Yanuar menyimpan handphone nya, ia termenung, ia khawatir dengan keselamatan sera menjelang sidang yang akan di adakan Minggu depan.
Yanuar bermaksud masuk ke dalam ketika ia melihat notifikasi di handphone nya, ia melihat seseorang mengiriminya video, Yanuar duduk kembali dan mengecek nya, ia begitu terkejut melihat seseorang sedang memperlihatkan semua bagian tubuh nya tanpa busana.
" Gila nih orang, ternyata di balik wajah lugu nya terdapat sifat licik dan binal, gila, gila, sundal juga tuh perempuan,dia bermaksud merusak hubungan ku dengan Sera," Yanuar segera mengirim kan video itu pada Badar dan segera menghapus video tersebut sebelum ketahuan Sera.
Sambil masuk dan rebahan di sofa, Yanuar terus menggerutu tak berapa lama terlihat balasan dari Badar, Badar membalas video kiriman Yanuar dengan emoji tertawa ngakak.
Bertambah kesal lah Yanuar di buat nya, ia lemparkan handphone nya ke ujung sofa sambil terus menggerutu sampai akhirnya tertidur.
Pagi itu Yanuar bangun terlambat, ia terbangun karena sesuatu menyentuhnya bibirnya, ia terkejut," Sera, mas kirain siapa," Yanuar memeluk kepala nya dan menciumi balik bibir Sera.
Sera mendorong Yanuar menjauh," emang mas kira siapa." Sera jadi cemberut.
" Enggak siapa-siapa, tumben udah bangun, udah rapi juga mau kemana?" Yanuar menarik Sera ke pelukan nya.
" Mas, ada Mamah nya Farah, enggak enak tahu gimana kalau dia lihat." Sera berusaha menjauh.
Yanuar berbisik sambil menarik tangan Sera," berarti kalau enggak ada Mamah Farah boleh dong."
" Kok mas Yan jadi genit sih, udah ah aku mau berangkat mau ketemu klien," Sera beranjak dari hadapan Yanuar.
Sera mengambil tas nya, ia kemudian beranjak tapi ketika sampai pintu iya teringat kata-kata Pratiwi kemarin, ia menghampiri Yanuar yang masih duduk di sofa.
" Mas," Sera berjongkok duduk dihadapan Yanuar, ia menatap wajah Yanuar."
" Ada apa," Yanuar membelai rambut Sera.
" Awas ya, kalau lagi kerja atau kemana-mana tuh mata jangan jelalatan, ketahuan tuh mata jelalatan aku tusuk pake jari."
Yanuar tertawa terbahak-bahak sampai mengeluarkan airmata, sementara sera yang kesal peringatan nya malah di ketawain bangun dan berlalu sambil menekuk wajahnya.
Sera membuka pintu sebelum keluar ia melotot pada Yanuar, Mamah nya Farah yang melihat ikut tertawa melihat tingkah Sera.
Sera pergi menemui klien, ia tidak langsung mampir ke butik, menjelang siang Sera baru sampai ke butik, ketika ia sampai di butik ia melihat Pipit dan beberapa karyawan sedang berbenah di depan pintu toko di pasang tulisan tutup.
Sera melihat keadaan sekeliling nya, semua nya berantakan baju-baju bertebaran di mana-mana dan beberapa manekin dirusak, juga etalase buat baju.
Sera menghampiri Pipit yang sedang berbenah bersama karyawan lainnya." Apa yang terjadi pit."
" Mba saya menghubungi mba berkali kali tapi kok enggak di jawab," Pipit menghampiri Sera .
" Maaf handphone ku di tas, ada apa, kenapa semuanya berantakan?"
" Enggak tahu Mba, aku datang semua nya udah berantakan, pintu terbuka kaca-kaca etalase pecah semua."
Sera terdiam sejenak, "Ya udah kamu beresin semua, hari ini kita tutup, aku akan mengecek cctv," Sera segera masuk ke ruangan nya, ia memundurkan waktu pada cctv nya, setelah beberapa saat ia melihat pada jam 4 pagi beberapa orang dengan berpakaian hitam-hitam masuk merusak pintu dan mengobrak abrik butik nya, terlihat mereka tidak menjarah, mereka hanya merusak.
Sera memperbesar semua gambar pelaku tapi semua nya memakai penutup kepala seperti ninja, Sera terhenyak, ia ingat beberapa hari belakangan ada beberapa orang seperti mengintai butik nya.
Sera berusaha melihat cctv beberapa hari ini, ia meneliti satu persatu, ia mengcopy beberapa orang yang dicurigai, ia terus mencari dan sampai pada dua orang laki-laki yang bolak-balik ke depan butik nya, beberapa hari ini, Sera segera mengcopy nya kemudian ia pergi.
" Pit, nanti kalau selesai beres-beres kalian pulang saja, untuk besok nanti aku kabari, untuk hari ini kalian akan mendapatkan gaji full."
" Iya mba, mba mau kemana?" Pipit melihat ke arah Sera.
" Aku mau ada perlu, nanti kamu atur semua nya pit," setelah itu Sera berlalu dari hadapan Pipit.
Sera menjalankan mobilnya, ia menuju lampu merah, Sera terdiam di sebrang melihat ke arah sekelompok anak muda yang sedang ngamen di pinggir lampu merah, dengan beberapa alat musik.
Sera tersenyum ia kemudian melambai pada mereka, semua orang yang sedang berhenti menoleh ke arah nya, termasuk anak-anak jalanan yang sedang mengamen.
Para pengamen itu terkejut, mereka kemudian berhenti dan balas melambai mereka mendekati Sera di sebrang lampu merah.
Sera segera keluar dari mobil, ia mendekati Panjul pimpinan kelompok mereka," jul aku punya tugas untuk kamu," Sera memperlihatkan photo dua orang yang beberapa hari terlihat di depan butik nya.
" Apa yang harus aku lakukan pada mereka, apa aku harus membunuh nya mba," kata Panjul.
" Plak, semprul, kamu cari orang ini, kamu hanya perlu membuntuti nya dan mencari tahu tentang mereka, ingat jangan kontak fisik kalau ketahuan lari."
" Tapi Mba." terlihat Panjul ragu.
" Apalagi," terlihat Sera mulai kesal.
" Enggak Mba," Panjul ketakutan kalau Sera sudah seperti itu pasti ia akan marah.
" Nih, handphone tolong pegang jangan sampai ketahuan, cukup buntuti dan cari informasi, kalian mengerti, kabari kalau ada apa-apa nomor ku udah ada disitu." Sera menatap semua yang ada di situ.
semua menunduk ," iya mba mengerti." Jawab mereka serempak.
"Nih bagi buat makan jangan buat minum apalagi buat obat," Sera memberikan beberapa lembar uang kepada Panjul.
" Iya Mba makasih," setelah pamit mereka semua pergi meninggalkan Sera.
Cuthel ta...?
t.ksh thor
thanks thor