Karena sebuah kesalahan dimasa lalu yang dilakukan oleh mendiang Ayahnya, Asha merasa bersalah dan mengorbankan dirinya untuk menebus dosa mendiang Ayahnya dengan mendonorkan salah satu ginjalnya pada Rain De Costa.
"Jika orang bertanya mengapa aku yang merasa bersalah padahal semua itu adalah perbuatan Ayah ku ? Apa kalian pernah merasakan bagaimana disayangi melebihi apapun di dunia ini oleh seorang Ayah ? kebaikan dan ketulusan hatinya itu membuat aku ikut andil di dalam kesalahan dan dosa yang ia lakukan."
Kebaikan yang diberikan oleh Asha membuat Rain jatuh cinta meskipun dirinya sudah menikah dengan wanita lain.
Meskipun mereka terhalang jarak dan waktu ternyata Tuhan memiliki rencana yang lain keduanya dipertemukan kembali dalam sebuah insiden dimana Rain harus menyelamatkan Asha dari tangan Pria lain. Hingga keduanya jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah.
Lantas seperti apa kehidupan rumah tangga Asha dan Rain ? simak ceritanya jangan lupa like dan komentar kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JIWA DAN RAGAKU MILIK MU
AREA 21+++++ YANG SEDANG BERPUASA JANGAN DIBACA DULU !
Asha mematut dirinya dicermin kamar mandi. Ia sudah lebih segar karena telah membersihkan dirinya. Asha melihat penampilannya di cermin yang telah mengenakan pakaian pemberian dari Kakak nya, Renata.
‘Senangkan Suami mu dan menangkan hatinya’
Itulah kalimat terakhir yang diucapkan oleh Renata padanya. Asha tersenyum ia kemudian meraih tas make up dan menghias wajahnya dengan memberikan sentuhan tipis berupa lipstick dan juga bedak diwajahnya.
Setelah merasa selesai, Asha kemudian keluar dari kamar mandi. Begitu ia membuka pintu, pandangan matanya bertemu dengan Rain yang juga melihat dirinya hingga tak berkedip.
Rain diam terpaku melihat tampilan Asha yang begitu cantik dan sexy mengenakan lingerie bewarna merah muda, apalagi dengan rambut panjangnya yang tergerai indah.
Asha memajukan langkah kakinya dan mendekat ke arah Rain yang diam saja padanya. Ia mendekatkan dirinya hingga jarak wajah mereka hanya beberapa senti.
“Daddy, are you okey ?” ucap Asha dengan suara manja dan agak sedikit melengking. Asha sengaja melakukan itu sesuai dengan apa yang diajarkan oleh kakaknya, Renata dan Kyara. Jika seorang istri harus bisa menyenangkan suaminya dengan bermanja-manja dengan bersuara yang sedikit melengking, karena menurut mereka itu adalah hal yang menggoda bagi suami.
Mendengar suara Asha tersebut lagi-lagi Rain dibuat merasa tercengang dan tak percaya. Sebab hampir satu tahun ini Rain mengenal dan tinggal bersama Asha, ia tak pernah melihat Asha bersikap semacam ini padanya.
Namun sedetik kemudian Rain tersenyum dan mencium kening Asha dengan lembut nan penuh cinta.
Cup
“Pasti ada yang menyuruh mu berpakaian semacam ini, kan ?” ucap Rain dengan suara beratnya menahan hasratnya karena dibawah sana tiba-tiba mengeras melihat bagian dada Asha yang begitu menyembul.
Asha menggelengkan kepalanya ia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya jika ia mengatakan jika ia disuruh oleh Renata dan Kyara apa jadinya nanti kedua Kakak nya tersebut.
“Berarti kau sudah siap untuk malam pengantin kita ?” Rain menatap lekat-lekat wajah Asha yang begitu cantik dan manis. Tangannya terulur membelai wajah Asha hingga sampai ke punggung tangannya. Hingga Asha seolah merasakan ada getaran aneh dalam hatinya hingga ia memejamkan matanya.
“Aku sudah menikah dengan Daddy, itu artinya jiwa dan ragaku sudah menjadi milik mu.” Jawab Asha merangkulkan kedua tangannya di leher Rain dengan kaki yang sedikit berjinjit karena tinggi badannya tak sama dengan tinggi badan sang suami.
Rain tersenyum bahagia mendengar jawaban Asha padanya. Ia tak menyangka akan mendapatkan seorang istri seperti Asha meski usia mereka terpaut cukup jauh 17 tahun.
“I love you.” Bisik Rain ditelinga Asha hingga membuat tubuh Asha meremang.
“I love you to.” Balas Asha dengan nakal mengecup leher Rain hingga Rain benar-benar tak tahan lagi menahan sesuatu yang seharusnya memang ia lakukan pada istrinya.
“Are you ready ?” Rain menatap lekat manik mata Asha.
“Yes.”
“Aku tidak bisa berhenti, baby !” Rain kemudian menautkan bibir mereka hingga terjadilah ciuman diantara keduanya. Rain kemudian menggendong Asha seperti koala dan berjalan menuju tempat tidur mereka yang begitu banyak bertaburkan bunga mawar merah.
Rain menjatuhkan tubuh mereka ke atas tempat tidur tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Mereka berciuman dengan panas, Rain memberikan banyak tanda-tanda di leher Asha hingga tanpa sadar Asha mengeluarkan suara de.sa.hannya yang mempu membuat Rain semakin terbakar gairah.
‘Aaahh…’
Rain menarik lingerie yang dikenakan oleh Asha dengan satu tarikan yang menampilkan tubuh molek istrinya hanya tersisa g-string bewarna merah muda.
Rain menekan silvanya ia kemudian kembali mencium bibir Asha dimana tangannya sudah mulai bergeliya di dua gunung kembar milik istrinya.
Asha merasakan getaran yang dahsyat dalam dirinya saat Rain memainkan aset berharga di tubuhnya. Tubuhnya seperti tersengat aliran listrik apalagi Rain memainkan itu dengan mulutnya. Hingga Asha terus mengeluarkan suara-suara aneh dari mulutnya.
‘aaahh…Daddy…’
‘Uhh….Daddy…aaahhh’
... …….....
