Viera seorang gadis cantik berusia 20 tahun yang tak sengaja bertemu dengan seorang pria tampan yang menolongnya di hutan.
Dari pertemuan itu dunia Viera berusaha 180 derajat. Viera menelan pil pahit saat tau bahwa pria yang menolongnya bukan manusia.
Viera tak sengaja terlibat kisah cinta dengan pangeran William, sampai-sampai pangeran William tak ingin melepaskan Viera sedikitpun.
Bagaimana kehidupan Viera selanjutnya? ikuti kisahnya.
Jangan lupa mampir di karya:
1.The Indigo Twins
2.Dunia Kita Berbeda
3.Kuntilanak
4.Misteri Kematian Di Sekolah
5.Terpisah Dari Raga
6.Suamiku Bukan Manusia
7.The Indigo Gril
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ifdetul Faihak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari bukti
Setelah selesai makan Viera meminum air, ia merasa bersyukur hari ini bisa makan dalam keadaannya yang sehat, tidak ada rasa sakit apapun yang ia rasakan.
"Pak bu Viera berangkat kerja dulu, doakan semoga Viera segera bisa dapat bukti itu, biar Viera gak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bekerja di masa kehamilan Viera"
"Iya, bapak dan ibu pasti akan doakan kamu yang terbaik" jawab Wawan.
"Kamu hati-hati Viera, jangan sampai kamu terluka hanya karena ingin menangkap juragan Doni, ingat dia itu sangat berbahaya, jangan sampai kamu kenapa-napa" perintah Romlah yang khawatir sekali pada Viera.
"Iya bu, Viera pasti akan hati-hati, oh ya kalian harus rahasiain ini semua, jangan sampai ada orang yang dengar kalau ternyata juragan Doni adalah pelakunya, Viera masih belum punya bukti, Viera tidak bisa menyakinkan semua orang kalau juragan Doni adalah orang yang sudah membunuh Munaroh" titah Viera, ia tidak mau ini semua di ketahui oleh orang-orang di saat dia masih belum punya bukti.
"Iya kami tau, kami tidak akan bilang pada siapapun selagi kamu masih belum punya bukti itu, nanti kalau kamu sudah punya bukti, kami akan beri tau ibu Siti, selaku orang tua Munaroh" jawab Romlah.
"Iya, Viera akan mencari bukti terlebih dahulu, jika Viera sudah dapat bukti baru Viera akan beri tau kalian"
"Iya, sana kamu berangkat, hati-hati" suruh Romlah.
Viera mengangguk kemudian berangkat ke ladang juragan Doni yang tidak terlalu jauh, Viera melangkahkan kakinya dengan ekspresi biasa, dia tidak memperlihatkan wajah sinisnya pada semua orang.
Ketika sampai di ladang Viera langsung bekerja seperti orang-orang pada umumnya, ia panas-panasan di ladang juragan Doni hanya ingin mendapatkan bukti agar kematian sahabatnya terungkap.
Sambil ia berkerja Viera sambil mendengarkan cerita-cerita dari mulut ke mulut mengenai kematian Munaroh yang tidak wajar.
Viera yang keranjangnya sudah penuh membawanya ke gudang, ia meletakkan buah-buahan itu di gudang sebelum di kirim ke kota-kota besar.
"Viera" panggil seseorang yang membuat Viera terkejut karena posisinya di gudang hanya ada dia seorang.
"Ada apa juragan" kaget Viera saat tiba-tiba di belakangnya ada juragan Doni.
"Tolong bikinin saya kopi dan tarok di kantor" perintah juragan Doni.
"Baik juragan"
Viera dengan terburu-buru meninggalkan juragan Doni di sana, ia tidak mau berdekatan sama sekali dengan juragan Doni.
Viera masuk ke dalam kantor, ia membuat kopi di sana, kemudian berjalan mendekati meja juragan Doni yang kosong, Viera meletakkan kopi yang sudah dia bikin di sana.
Viera melihat banyaknya tumpukan kertas di sana, ia mereka kepo dengan banyaknya kertas-kertas di meja juragan Doni yang tidak tau apa isinya.
Viera mendekati jendela, ia melihat apakah juragan Doni akan masuk ke dalam atau tidak dan ternyata juragan Doni berada di ladang tengah berbincang-bincang dengan pak Anton.
"Juragan Doni ada di luar, waktunya aku geledah kantor ini, pasti di sini ada bukti kejahatannya"
Viera mengambil kesempatan ini untuk menjalankan misinya, ia melihat semua kertas-kertas yang bertumpukan itu, namun isi kertas itu adalah surat kerja sama dengan kantor-kantor lainnya dan sangat tidak penting bagi Viera.
Viera bergerak membuka semua laci yang ada di sana, ia mencari bukti itu hingga ke bawah kolom meja.
"Enggak ada, di sini gak ada apapun, di mana juragan Doni sembunyiin bukti itu, masa dia hapus bukti itu, percuma aku kerja di sini kalau ternyata semua buktinya sudah di bersihkan!" kesal Viera karena tidak menemukan apapun.
Krieet
Pandangan Viera langsung tertuju pada lemari yang berada di pojokan, pintu lemari itu terbuka sendiri tanpa ada siapapun yang membukanya.
"Kenapa lemari itu terbuka, ada apa di sana, coba deh aku cari saja di sana, semoga saja di sana ada bukti yang aku cari"
Viera dengan cepat mendekati lemari itu.
"Ngapain kamu"
Viera langsung tercekat, dia menatap ke belakangnya dengan wajah yang tegang.
"Juragan!" kaget Viera kala tau suara itu milik juragan Doni.
"Ngapain kamu buka lemari itu?" sinis juragan Doni tak suka saat Viera berada di dekat lemari hitam yang besar itu.
"Anu juragan, tadi lemari ini kayak ada hewan, ternyata ketika di buka ada tikusnya" alasan Viera agar tidak ketahuan kalau dia sempat akan menggeledah lemari itu.
"Tikusnya sudah keluar?"
"Sudah, tikusnya sudah keluar"
"Sekarang kamu keluar, kamu sudah bikinin saya kopi bukan"
"Sudah juragan, kopinya ada di atas meja"
"Terima kasih"
Viera mengangguk kemudian keluar dari kantor juragan Doni dengan tenang meskipun ia masih tegang.
Viera berdecak kesal karena tidak berhasil melihat isi lemari itu.
"Eeh selangkah lagi aku akan bisa dapatin bukti itu, kenapa si tua bangka itu pake masuk segala, seandainya dia tidak masuk ke sana, aku gak akan ketahuan!" kesal Viera.
"Tapi sebenarnya ada apa dengan lemari itu, kenapa juragan Doni jadi sinis saat aku akan melihat isi lemari itu, ku rasa ada sesuatu di sana, aku harus bisa lihat isi lemari itu, yah aku harus bisa cari tau!"
"Tapi bagaimana caranya, bagaimana caranya aku bisa tau isi lemari itu sementara juragan Doni ada di dalam kantornya, dia juga tidur di sana, gak mungkin aku main nyelonong aja, bisa ketahuan kan jadinya"
"Aku harus cari cara dulu"
Viera mulai berpikir cara apa yang ia akan gunakan agar bisa mendapatkan bukti.
"Ahaa aku punya ide, aku yakin ide ini pasti berhasil"
"Lihat aja juragan Doni, aku akan mencari bukti agar kamu bisa mendekam di penjara, enak aja dia hidup tenang setelah buat Munaroh meninggal, dia kira aku akan diam aja, tentu saja tidak!"
Viera akan melakukan apapun agar Munaroh bisa istirahat dengan tenang di sana.
Viera kembali bekerja sampai waktunya ia pulang, sebelum pulang ke rumahnya Viera mampir terlebih dahulu ke makam Munaroh.
Viera berjongkok di dekat makam Munaroh."Mun maafin aku karena sampai saat ini aku masih belum nemuin bukti kejahatan juragan Doni, tapi aku janji aku akan cari bukti itu sampai dapat, kamu tidak usah khawatir, doain ya semoga aku bisa dapat bukti itu, aku akan menjunjung keadilan, kamu di sana istirahat yang tenang, di sini aku akan berjuang sebisa mungkin untuk bisa menangkap pelaku yang sudah bunuh kamu"
Viera dengan menahan air mata mengatakan itu semua, ia tidak pernah berpikir bahwa Munaroh akan pergi secepat ini dari hidupnya.
Viera menatap ke arah langit yang sudah mulai gelap.
"Udah mau gelap, aku harus pulang sebelum ada yang ikutin aku lagi"
Dengan panik Viera berjalan keluar dari pemakaman umum, saat Viera berjalan keluar Viera merasakan ada bayangan-bayangan yang melintas dengan cepat namun tak Viera hiraukan karena itu akan menghambat perjalanannya.
ibu romlah , knp juga desak viera kerja dgn juragan sudah tau juragan x bagus ya. knp ko saja di apa2kan juragan drpd viera 😒😒😒