A wild fictional history of a brothel.
Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.
Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehilangan yang Berarti
Bukan di kamar tidur apartemen yang mewah
Nyonya Camelia terbangun di atas ranjang Kissbreaker
Malam ini nyonya Camelia yang mau menginap di rumah bordil First Class Lady
Demi bisa tidur berdua bersama Phil
"Jam berapa sekarang sayang?",
"Sudah hampir pagi sayang",
"Peluk aku sayang",
Di bawah selimut yang tebal. Tidaklah cukup untuk menghangatkan seorang perempuan yang tengah bersedih.
Hanya pelukan dari kedua tangan dan sentuhan seluruh tubuh dari seorang laki-laki yang paling dicintai.
Barulah sanggup menghangatkan seluruh tubuh seorang perempuan yang sama-sama bertelanjang diri.
"Apa yang akan kamu lakukan dengan First Class Lady?",
"Aku akan membangun nya kembali mulai dari awal",
"Apakah uang mu masih cukup?",
"Simpananku masih lebih dari cukup",
"Apa yang akan kamu lakukan dengan para talent mu yang tersisa?",
"Aku akan meningkatkan performa dan kualitas mereka",
"Aku akan mengundang seorang ahli untuk melatih dan mengajari mereka",
"Baguslah Phil, teruslah pertahankan semangat mu",
"Jika kamu berapi-api, maka teman-teman mu juga akan bekerja lebih keras lagi",
"Jaga dirimu baik-baik Phil",
"Kamu juga nyonya Camelia",
"Jaga diri anda baik-baik nyonya",
Pertemuan terakhir nyonya Camelia dengan kekasih gelapnya.
Nyonya Camelia akan terbang ke lain benua untuk mengunjungi suaminya.
Tuan Alexander dikabarkan sedang mengalami sakit keras dan sudah dirawat di rumah sakit selama berhari-hari.
"Aku tidak tahu kapan aku akan pulang",
Phil memberikan senyuman terbaiknya kepada nyonya Camelia.
Halaman belakang
"Ladies kemarilah",
"Bantu aku",
"Bawa nampan-nampan ini",
"Baiklah Naomi",
"Baiklah Naomi",
Naomi tengah mempersiapkan makan besar untuk makan malam bersama.
Setiap satu tahun sekali penghuni rumah bordil First Class Lady mengadakan semacam acara syukuran.
Mereka melakukannya di malam hari libur dengan bersantap malam di halaman belakang.
Dengan menggelar tikar yang besar layaknya sebuah tamasya.
"Apa menu utama malam ini Naomi?",
"Aku membuat ayam goreng dan mie saus pedas",
"Pasti lezat sekali Naomi",
Daisy dan Rose membantu Naomi menyiapkan makanan yang sudah siap untuk disajikan.
"Hai ladies, harus aku taruh mana ini?",
"Taruh saja di sana Boom",
Boom membawakan 2 krat bir.
Di bawah sinar bulan yang tampak sayu
Di bawah langit hitam yang separuh mendung
Malam yang hikmat bagi keluarga rumah bordil akan segera dimulai.
Semua penghuni First Class Lady sudah hadir di halaman belakang.
Mereka duduk bersila dan bersimpuh membuat lingkaran.
Phil, Naomi, Carnation, Rose, Boom, Daisy, Dahlia, Iris, Nyonya Bertha, dan Lily
Nyonya Bertha yang baru pertama kali ikut.
Dipersilahkan untuk memimpin doa dan harapan.
"Terimakasih atas semua yang diberikan",
"Kami bersyukur atas semua yang tinggal",
"Kami merelakan atas semua yang pergi",
"Berikan yang terbaik kepada kami yang masih tinggal",
"Berikan yang terbaik kepada mereka yang memilih pergi",
"Hilangkan apa-apa saja yang membuat kami menjadi sulit tersenyum",
"Hilangkan apa-apa saja yang membuat kami menjadi menangis",
"Hadirkan lah apa-apa saja yang membuat kami menjadi mudah tertawa",
"Hadirkan lah apa-apa saja yang membuat kami menjadi bahagia",
"Jagalah keselamatan dan kesejahteraan rumah kami",
Jagalah keselamatan dan kesejahteraan keluarga kami",
"Jagalah keselamatan dan kesejahteraan semua orang yang kami kenal",
"Jagalah keselamatan dan kesejahteraan semua orang yang berdoa kepada Mu",
"Aamiin",
"Aamiin",
"Indah sekali nyonya Bertha",
"Kami benar-benar terharu",
"Kami sampai mau menangis",
Sesudah doa dan harapan yang indah dipanjatkan.
Mereka mulai bersantap malam.
"Selamat makan semuanya",
"Tidak ada yang boleh berhenti makan sebelum kenyang",
"Ha... Ha... Ha... Ha... ",
"Ha... Ha... Ha... Ha... ",
"Tunda sebentar diet kalian ladies",
"Makanlah sepuasnya",
"Malam ini saja tidak akan membuat kalian menjadi gemuk",
Piring, sendok, garpu dan gelas mulai berbunyi.
Mulut mereka tidak ada yang berhenti.
Mengunyah, menelan dan memuji.
"Terimakasih Naomi",
"Masakan mu benar-benar lezat",
"Ayam goreng ini enak sekali",
Setiap gigitan nya terdengar bunyi kriuk yang renyah.
Bumbunya benar-benar meresap sampai melumuri tulang.
"Mie saus pedas yang benar-benar pedas",
Rasa pedas nya langsung membuat lidah dan langit-langit mulut seperti terbakar.