NovelToon NovelToon
Pengantin 18 Tahun

Pengantin 18 Tahun

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Obsesi / Beda Usia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Tamat
Popularitas:259.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: unchihah sanskeh

Damian yang mulai menutup diri setelah memilih pergi dari rumah. tiba-tiba mengetahui bahwa ayahnya telah “membeli” seorang pengantin untuk merawatnya. Gadis pengantin tersebut bernama Elia yang merupakan siswinya di sekolah. Elia muncul di depan pintunya, dan menyatakan bahwa Dia dikirim oleh ayah Damian untuk menjadi pengantinnya.

Elia terpaksa menerima takdirnya sebagai istri yang tak di inginkan oleh Damian, demi membantu orang tuanya yang memiliki hutang dengan keluarga Toma.

"Namaku adalah Elia. aku disini untuk menjadi pengantinmu." ~Elia

"Aku adalah Gurumu." ~Damian

Menjadi seorang pengantin 18 tahun untuk gurunya sendiri, apakah Elia mampu mencairkan jiwa gunung es suaminya?

ig : unchiha.sanskeh

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon unchihah sanskeh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suami Frustasi, Istri di Bully

Minggu pertama ku tawarkan mobil ini di web jual beli online, sudah ada beberapa orang yang menawar. namun, harga yang mereka tawarkan terlalu murah dari harga awal. aku masih belum merasa cocok.

kegelisahan mengubur ku dalam keputusasaan yang gelap bagaikan kehancuran dan kegilaan. pada suasana seperti ini, dimana aku tengah melamun sendirian di beranda sambil menikmati pemandangan langit sore yang mulai menjingga. ku saksikan awak-awan berarak di langit menipis dan menepi.

Elia selalu hadir menggodaku; saat-saat yang telah kami lalui bersama, hadir dan tenggelam bagai fatamorgana. senyum dan tawanya laksana mutiara gaib yang menyala-nyala di dalam pikiranku, memberikan aku kekuatan tiada lawan untuk menerjang kerasnya kehidupan. namun, saat aku teringat kembali dengan ketidakberdayaan ku beberapa terakhir ini, rasanya mutiara itu selalu lenyap setiap kali hendak ku sentuh dengan tanganku. kegelisahan dan keputusasaan adalah penyiksaan paling pedih dari cambuk dan lebih sunyi dari penjara.

tapi, aku harus mengalahkan rasa takut itu, aku harus berusaha bangkit. sampai kemudian saat menikmati susu coklat panas buatan Elia, sebuah kabar baik datang, ada pesan masuk dari seseorang yang ingin membeli mobil ku. aku melihat secercah cahaya kehidupan, saat ku dapati tawarannya yang cukup masuk akal dan pas di kehendak ku. akhirnya ku balas dengan semangat dan terjual lah si merah mengkilap yang aku bangga kan kepemilikannya. dia ku dapatkan dari perjuangan, dan kini harus ku lepas juga untuk kembali berjuang.

aku senang, begitu pula Elia.

...****************...

sebulan setelah penjualan itu, aku telah membeli ladang. beruntung, ada petani dua yang menjualkannya pada ku dengan harga miring, karna butuh dana cepat. ia juga tak sungkan saat aku menawar alat-alat perkebunannya yang lama.

aku selalu rajin mengurus tanaman ku di ladang. meski sekarang aku harus berpakaian lusuh, namun ini tak mengurangi harga diri ku sebagai lelaki, tetapi ini adalah bukti kegigihan dan tanggung jawab suami.

hari mulai mendung, dan aku segera kembali ke rumah. ku pikir Elia sudah pulang, tetapi rupanya rumah masih sepi. sudah pukul empat sore, apa yang terjadi? mengapa Elia belum juga pulang? apakah masih ada pekerjaan di sekolah? atau dia masih sibuk mengerjakan latihan soal di perpustakaan?

aku memikirkan kekhawatiran itu sambil mandi, berharap kucuran air membawanya pergi sampai ke jauh-jauh. segar sekali rasanya setelah bekerja berat seharian, dan cukup untuk mengusir gangguan lemas akibat mencangkul seharian.

usai mandi, ku bongkar lemari, mencari pakaian santai yang nyaman. sungguh sial, rasanya seperti mendapat petaka; sudah mulai turun rintik air dan langit mulai gelap tetapi Elia belum juga pulang ke rumah. pikiran ku kembali kalut. akhirnya segera ku ambil ponsel di nakas dan mengambil beberapa lembar uang ribuan untuk naik kendaraan umum. ku putuskan untuk menyusul Elia di sekolah.

sepanjang jalan, di dalam bus, pikiranku melayang-layang tidak karuan, bertubrukan dengan semrawutnya lampu jalanan yang kedap kedip, seperti tak ada daya lagi. biasanya kalau ada kegiatan sekolah, Elia pasti akan mengatakannya terlebih dahulu padaku, termasuk urusannya dengan Ummi sekalipun. tetapi ku ingat hari ini sama sekali tak ada berita apapun darinya, makanya aku berpikir mungkin semua baik-baik saja.

bus berhenti di halte dekat lorong, biasa Elia menungguku. aku segera turun dan berlari menuju sekolah. namun terkejutnya aku, saat ku lihat gerbang sekolah sudah tertutup gembok. ini berarti sudah tak ada siapapun lagi di sini. lalu dimana Elia?

akhirnya ku beranikan diri untuk menghubungi Ummi, sahabatnya. dengan berpura-pura sebagai wali Elia.

tak lama setelah itu balasan pesan masuk dari Ummi, segera ku buka.

Elia tidak bersama denganku paman, kami berpisah setelah pulang sekolah. memangnya ada apa? apa terjadi sesuatu padanya?

Oh, Sial! ku pukul pagar sekolah. kini aku dibuat gelisah sejadi-jadinya, ia tak pulang ke rumah juga juga tidak bersama sahabatnya. akhirnya ku putuskan untuk memanjat pagar, mencari Elia di tempat terakhir bersama temannya. bukan tidak mungkin kan, dia masih di sini?

"Elia?!"

"Elia?!.. "

"Elia?!.... "

ku susuri setiap ruangan yang ada, sambil memekik memanggil namanya. ku cari sampai di perpustakaan lama tempat dia biasa menungguku. tapi tak ada sama sekali...

aku hampir putus asa, kemanakah aku harus mencarinya. apa yang terjadi padamu, Elia? mengapa kamu membuatku begitu khawatir.

sedari tadi ku coba untuk menghubungi ponsel Elia, tetapi masih tidak aktif. hari semakin lama, semakin gelap dan rintik hujan semakin menderas. aku berdiri di tengah lapangan olahraga, memandangi langit yang semakin temaram dan sepi, tak ada bintang di langit untuk sekedar mencari ketenangan. hingga ketika aku hendak melangkah keluar sekolah, Tiba-tiba ku dengar bunyi nyaring suara benda jatuh dari arah gudang sekolah.

dengan langkah cepat, ku hampiri tempat itu. ku pegang gagang pintunya, terkunci bahkan sampai di halau dengan sapu seperti di sengaja. ku singkirkan segera, kemudian ku ketuk-ketuk dengan keras.

"Ada orang di dalam?" kataku sambil terus memukuli badan pintu.

dari dalam suara lemas datang, suara yang ku kenal dengan baik pemiliknya, "Pak, Pak Dami-an?"

"Elia?!" kataku terkejut. "Menjauh lah sedikit dari pintu, aku akan mendobraknya. tunggu sebentar."

segera ku pasang ancang-ancang, jantungku berdebar tak karuan. mengapa Elia bisa terkunci di dalam?

BRUK

akhirnya terbukalah pintu itu setelah ku hantam dengan tendangan kaki yang cukup keras, hatiku terenyuh saat ku dapati tubuh Elia bergetar. pakaiannya mulai lusuh dan tatapannya sayu, dengan berlinang air mata, dia berjalan pincang ke arahku.

Ku dekati pula ia dan segera ku peluk, ku tenggelam kan kepalanya dalam dekapanku. dan lagi, dia menangis, menangis yang paling menyakitkan sampai rintihannya mengoyakkan hatiku.

"Siapa yang melakukan ini semua?"

"Mereka membenciku, menyebutku perempuan penggoda dan murahan."

sakit sekali, saat ternyata semesta kembali menguji kami begitu perih. ku pikir setelah kepergianku di sekolah ini, masalah akan redup perlahan, ku pikir masalah yang kami hadapi saat ini hanyalah masalah keuangan. ternyata aku salah, ini semua tidak serta merta melewati Elia begitu saja.

dia pula merasakan imbas dari masalah tempo dulu, yang sama sekali tak ku ketahui. begitu baik dia menyimpan semuanya, menyimpan kebohongan di balik canda dan tawanya, mengingatkan aku pada luka yang ku lihat dulu; selama ini rupanya istriku mengalami perbuatan tak baik dari teman-teman angkatannya, ia di bully habis-habisan.

bagaimana ia mampu menyimpan ini semua dariku? sampai aku tak curiga sedikitpun? maafkan aku Elia, aku terlalu sibuk dengan kegusaraan ku sendiri, terlalu sibuk dengan kegilaan soal keuangan. sampai aku tak menyadari soal pembullyan yang ia alami.

1
Siti Aisyah
Biasa
Siti Aisyah
Buruk
Yenni Ajah Lah
Lumayan
yuning
Luar biasa
yuning
Amanda cantik
yuning
novel nya bagus
yuning
mampir
lili
ayahnya Damian jahat bgt
lili
au aku manisnya kalian🥰🥰🥰
lili
aku marathon bacanya
lili
Amanda bener"ya ternyata picik dia
lili
suka"ceritanya
lili
Damian kamu hebat,bener"laki"sejati berani jujur dan tegas top dah. ..
lili
nekat bener Amanda TK tau malu padahal dah ditolak....damian
lili
wah suka dech pak Damian sudah mulai membuka diri semangat Damian...
lili
suka ceritanya
lili
suka karakter Elia ....
lili
ceritanya menarik
lili
melipir kesini.....
Ranie ELsya
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!