Pemuda yang yang sedang mengawasi saudara yang sejak bayi berpisah dengannya lantaran kedua orang tua mereka berpisah, saudaranya itu tergoda oleh rayuan dari Ibu kos dan temannya sehingga ia melakukan hubungan terlarang dan menjadi candu untuk dirinya.
Apakah sang kakak aka berhasil membuat adiknya bertobat dan menyayangi anak istrinya? ikuti kisahnya dalam cerita ''Godaan teman dan ibu kos''
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Media film, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengantar Fitri
Sebelum membaca cerita ini, follow dulu yah dan kasih bintang lima, Terimakasih
.Esok hari yang cerah mengiringi Dimas menuju kerumah Fitri, setelah sampai lalu Dimas membunyikan klakson motor "tit...tit", Fitri langsung keluar dari kamar dan bergegas menuju ke Dimas.
Dimas melihat Fitri yang baru saja keluar lalu tersenyum kepada Fitri "ayo berangkat?", Fitri lalu membonceng Dimas naik ke sepeda motor tersebut.
"Makasih kamu jemput tepat waktu, ayo jalan?" Ucap Fitri sambil tersenyum dan menyuruh Dimas untuk menjalankan motornya.
Mereka berdua lalu melesat ke jalan raya menuju ke kampus, Fitri memeluk Dimas dari belakang supaya tidak jatuh. Fitri tersenyum sendiri entah apa yang dirasakan oleh hatinya. Dimas yang melihatnya dari kaca spion ikut tersenyum "kenapa kamu senyum-senyum sendiri Fit?"
"Senang aja mas, gak nyangka aja? Aku bisa berboncengan dengan kamu?" Fitri berkata sambil tersenyum melirik ke Dimas.
"Itu namanya takdir Fit, disyukuri aja dan jalani dengan hati yang ikhlas" Dimas menjawab sambil ikut tersenyum dan menoleh sebentar kearah Fitri.
"Kok sebentar nolehnya? Fitri pura-pura manja kepada Dimas.
"Kalau aku menoleh terlalu lama bisa-bisa aku nabrak dong?" Dimas berkata lalu menoleh sebentar lagi.
"Tuh kan cuma sebentar?" Fitri masih manja ingin diperhatikan oleh Dimas.
"Nanti kalau dirumah kamu boleh pandangi aku sepuas kamu?" Dimas lalu tersenyum kepada Fitri dan kembali fokus menatap jalanan.
Setelah beberapa menit kemudian akhirnya mereka berdua sampai di depan gerbang kampus, Dimas menepikan motornya "ayo turun?" Dimas menyuruh Fitri untuk turun dari motor itu.
"Yah...kok cepat sampai sih, padahal aku masih ingin..." Sebelum Fitri melanjutkan bicaranya, Dimas langsung memotongnya "sudah ayo turun? Mau kuliah apa mau pacaran? Nanti aku jemput lagi?" Dimas menyuruh Fitri untuk segera turun dari motor.
"Iya, iya, aku turun" Fitri lalu turun dari motor dan berdiri di samping Dimas "nanti jangan sampai telat?".
"Oke cantik" jawab Dimas lalu mengusap kepala Fitri.
Tak jauh dari gerbang, Lala dan Zaky memotret Fitri bersama dengan Dimas. "Tuh mereka berdua semakin lengket?" Ucap Lala sambil menyenggol lengan Zaky.
"Udahlah yok kita masuk?" Zaky lalu mengajak Lala untuk masuk ke dalam kampus.
Fitri berjalan menuju ke kelasnya, setelah masuk lalu Fitri duduk, "tumben berangkat diantar cowok?" Celetuk Lala dari belakang Fitri.
"Eh iya La, sekarang aku sudah ada yang antar jemput" balas Fitri yang sedikit kaget
"Siapa nama cowok itu?" Tanya Lala kepada Fitri, sebelum Fitri menjawab, lalu Pak Dosen datang dan masuk "pagi semua? Kita mulai pelajaran buka halaman 52" sapa Pak Dosen dan memulai pelajaran.
Sedangkan Dimas sudah berada di pangkalan ojek "tumben lu ngojek lagi?" Tanya teman ojeknya Dimas.
"Iya bang, mumpung ada yang pinjemin motor" jawab Dimas lalu tersenyum kepada temannya.
"Makanya kalau ngojek uangnya dikumpulin biar lu bisa beli motor sendiri" nasehat dari temannya Dimas tersebut.
"Iya bang, mulai sekarang aku akan rajin menabung supaya aku bisa beli motor" balas Dimas kepada temannya itu.
Temannya Dimas sering kali memberikan nasehat kepada Dimas, orang itu lebih tua dari umur Dimas, sesekali Dimas sering memberikan bingkisan untuk keluarga bang Asep tersebut, karena Dimas sangat menghargai dan menghormati bang Asep. Dimas sudah menganggap seperti abangnya sendiri.
*Bersambung*
Lanjuuuutkan Thoooooorr....👍👍😍😍💪💪🔥🔥