NovelToon NovelToon
Mantan VS Perfect Husband

Mantan VS Perfect Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Aylin Buana pergi ke klub malam untuk pertama kalinya karena ajakan dari sahabatnya setelah dia melihat tunangannya berciuman dengan seorang wanita di ruang kerja. Di meja bar ada seorang pria botak yang tertarik akan kecantikannya Aylin dan memasukkan obat ke minumannya Aylin. Namun, ada seorang pria ganteng yang berhasil menyelamatkan Aylin dari niat busuk pria botak hidung belang itu. Keesokan harinya Aylin membuka mata dan menemukan dirinya tidur di atas lengan kokoh dan dirinya memakai jubah mandi lalu dia bersitatap dengan senyuman seorang cowok ganteng. Aylin awalnya benci dengan cowok ganteng itu tapi kemudian menjalin kasih dengan cowok ganteng itu. Sayangnya pada akhirnya mereka berpisah karena ego masing-masing. Lalu Aylin dinikahkan dengan cowok pilihan mamanya. Aylin memiliki suami yang sempurna. Namun, Aylin tidak bahagia. Aylin selalu merindukan mantannya, si cowok ganteng itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamparan

Gionatan menggeram frustasi dan membungkam bibir gadis berkulit putih itu. Tidak memberikan kesempatan pada gadis cantik itu untuk mengerang kepanasan dan kesakitan lagi. Aylin tanpa sadar membalas ciuman itu dan di saat Aylin membuka mulut untuk mencari oksigen, lidah Gionatan bergerak masuk menjelajah tiap sudut di rongga mulutnya.

Shit!!!! Gionatan dengan cepat menarik kepalanya lalu menghempaskan dirinya ke jok mobil sebelum kebablasan.

Cewek itu terkulai lemas dan bergumam lirih, "Panas sekali, tolong aku!"

Dengan napas yang masih menderu, Gionatan menjalankan mobil sambil merogoh saku kemejanya. "Iya, iya, sabar!" Gionatan menatap kartu nama yang dia ambil dari saku kemejanya sambil terus menjalankan mobilnya, "Aku akan anter kamu pulang. Teman kamu sudah kasih aku kartu nama kamu, Aylin Buana, S.Psi dan kamu seorang dosen, great! That's great, Girl!"

Beberapa menit kemudian, Aylin berjalan sempoyongan setelah Gionatan berhasil menariknya keluar dari dalam mobil.

"Eh, eh, tunggu!" Gionatan bergegas menutup pintu mobil lalu memencet tombol kuncian di kunci remote mobil dalam hitungan sepersekian detik agar dia bisa segera berlari kecil menyusul langkah sempoyongan gadis berkulit sangat putih itu untuk menyentak gadis itu ke gendongannya. Dia membopong gadis itu ala bridal. Kepala gadis itu terkulai di pundak Gionatan.

Di dalam lift, tiba-tiba kepala gadis itu tegak sempurna lalu matanya melotot ke Gionatan, "Kamu siapa?"

Gionatan mengerjap kaget lalu menjawab gugup, "A....aku..... hmpppth" Gionatan terbeliak saat gadis cantik itu memagut bibirnya.

Gionatan mengerang pasrah dan dengan senang hati dia menciumi bibir gadis cantik itu dan gadis cantik itu membalasnya dengan menggebu.

Ting! Pintu lift terbuka dan sambil berjalan keluar dari dalam lift, Gionatan masih membopong gadis yang bernama Aylin dan masih membalas ciuman menggebu gadis itu.

Gionatan terpaksa menarik bibirnya untuk bertanya dan suaranya terdengar serak, "Sandinya apa?"

Gadis cantik itu menyahut dengan mata sayu dan suara yang terdengar lebih serak, "Ulang tahunku"

"Tzk! Bodoh! Aku nggak tahu tanggal ulang tahun kamu" Gionatan menghela napas kesal.

Aylin menampar pelan pipi Gionatan lalu bergumam lirih, "Kau yang bodoh. Kau dokter, tapi bodoh. Selingkuh dengan perawat, cih! Cari model atau sesama dokter, kek. Kenapa perawat, hah?! Kau tolol dokter Jefry"

"Tzk! Ngocehnya nanti aja! Katakan dulu tanggal ulang tahun kamu" Gionatan menyentak tubuh Aylin yang merosot turun "Sial!" Gionatan berdecak kesal sambil mendekap erat tubuh gadis itu supaya tidak jatuh ke lantai. "Jangan gerak-gerak lagi! Berbahaya untuk kita berdua kalau kamu gerak-gerak terus, cih!"

Aylin mendongak lalu menyipitkan mata, "Berbahaya apa, kenapa?"

"Tzk! Katakan saja tanggal ulang tahun kamu?!" Suara Gionatan mulai meninggi.

"Tiga kosong kosong enam" Sahut Aylin sambil menyusupkan wajahnya ke dada tegap.

Gionatan langsung memencet angka itu dan terbukalah pintu apartemennya Aylin.

Gionatan kembali membopong Aylin dan melangkah masuk lalu menutup pintu dengan tumit kaki kirinya.

Gionatan bergegas membawa Aylin ke kamar mandi lalu menurunkan Aylin di bawah shower, "Kamu harus diguyur air dingin lalu aku akan kasih kamu obat pereda nyeri kamu pasti punya obat itu, kan? Itu obat umum dan......" Pria tampan itu terbeliak saat Aylin menyentuh jakunnya.

"Benda apa ini? Kenapa lucu sekali bisa naik turun begini" Aylin terkekeh geli sambil mengusap lembut jakun Gionatan.

Gionatan menyentak bahu Aylin sambil berkata, "Tidak! Jangan lakukan itu! Sial!" Tubuh Gionatan seketika terasa panas dingin.

Gionatan langsung mendudukkan gadis cantik itu di lantai kamar mandi lalu dia berbalik badan, "Lakukan sendiri!" Pria tampan itu kemudian berlari keluar dari dalam kamar mandi untuk menenangkan dirinya.

Gionatan bergegas berlari ke lemari es mini yang terpampang cantik di sudut kanan meja kerja gadis cantik itu dan berharap dia menemukan air soda yang dingin u tuk menenangkan dirinya dari gejolak yang tidak ingin dia puaskan malam ini.

Tidak kepada gadis lugu dan cantik itu. Tidak! Begitulah tekad Gionatan.

Gionatan membuka lintu lemari es mini itu dan langsung tersenyum lega, ada cukup banyak kaleng cola dingin. berjejer rapi di dalam lemari es mini itu. Pria tampan itu menyambar cepat satu kaleng cola dingin untuk dia minum sampai tandas.

Saat Gionatan mengusap bibirnya dengan punggung tangan sambil melemparkan kaleng cola yang sudah kosong ke bak sampah, dia melihat Aylin berjalan sempoyongan keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut basah, kepala yang berusaha tegak, dan gumaman, "Kenapa seluruh dunia berputar-putar begini? Apakah ada gempa?"

Gionatan terkekeh geli melihat tingkah konyolnya gadis cantik yang kini memakai jubah mandi.

Gionatan menghampiri gadis cantik itu lalu membopong gadis itu ke ranjang.

Dengan gerakan super lembut, Gionatan membaringkan gadis itu ke ranjang.

"Tunggu sebentar! Jangan tidur dulu! Kamu harus minum obat pereda nyeri dulu" Gionatan bergegas berlari ke lemari penyimpanan obat yang terpajang di dinding.

Setelah mengambil obat anti nyeri yang dia butuhkan, Gionatan berlari kecil ke ranjang lalu duduk di tepi ranjang dan membantu gadis cantik itu meminum obat itu dengan air putih dari gelas yang tersedia di atas nakas di dekat ranjang.

Lalu, Gionatan membaringkan kembali gadis itu di ranjang dan menyelimuti gadis itu sampai ke dada.

Saat Gionatan berdiri terdengar suara petir yang begitu kencang dan gadis itu sontak duduk tegak sambil berteriak kencang, "Aaaaaaa!!!!!"

Gionatan sontak melompat ke ranjang ketika gadis cantik itu menarik lututnya lalu menempelkan wajah di tengah lutut dan menutup kedua telinga dengan telapak tangan.

Gionatan mengusap lembut bahu gadis cantik itu sambil berkata, "Itu cuma petir. Jangan takut, shhhhh!"

Gionatan terbeliak saat gadis itu memeluk pinggangnya dan bergumam di sela isak tangisnya, "Aku takut.....Ayah jangan pergi! Ayah hari ini hujan......jangan pergi, hiks, hiks, hiks!"

Gionatan menghela napas panjang lalu membaringkan gadis cantik itu ke ranjang dengan super lembut kemudian dia menepuk-nepuk pelan bahu gadis cantik itu sambil berkata, "Shhhhh! Bobok lagi, ya, ada aku di sini. Jangan takut, hmm?"

Pelan-pelan mata gadis cantik itu terpejam dan tidak begitu lama terdengar dengkuran halus.

Gionatan menarik selimut sampai ke dada gadis cantik itu lalu dia tidur miring dengan tangan kiri karena tangan kanannya digenggam erat oleh gadis cantik itu.

Dia menatap wajah cantik yang sangat putih dan lembut dengan helaan napas panjang, "Fiuuhhh! Tidur juga akhirnya dan baru kali ini aku berpuasa di malam berburuku. Aku tidak tega memakan kamu" Gionatan tersenyum geli menertawakan dirinya sendiri lalu dia merebahkan kepalanya di atas bantal dan tidak begitu lama dia pun mendengkur halus.

Keesokan harinya, Aylin membuka mata lalu menarik kedua tangannya ke atas untuk melakukan peregangan.

"Akhirnya bangun juga"

Suara bas yang dalam dan sangat maskulin itu membuat Aylin menoleh kaget dan sontak menggeser badannya menjauhi sosok tampan yang tengah tersenyum padanya.

"A....apa aku ada di Nirwana dan bertemu salah satu dari dewa Yunani?" Gumam Aylin.

Gionatan mendengus geli lalu berkata, "Terima kasih untuk pujiannya, tapi bisakah kamu bangun karena lenganku sepertinya kesemutan dan aku harus segera pergi bekerja"

Aylin sontak bangun lalu menoleh ke belakang dengan kening bergelombang.

Gionatan ikut bangun sambil memijit lengannya saat Aylin menunduk dan mendongak cepat ke pria tampan itu lalu berteriak sangat kencang, "Aaaaaaaa!!!!!!"

Plak! Satu tamparan mendarat di pipi kanannya Gionatan.

1
Syhr Syhr
Memaafkan, tapi masih sering bertemu itu lebih menyakitkan.
Syhr Syhr
Iya, iya. aku tahu
Syhr Syhr
Nggak bau. Tapi karena kamu terlalu tampan. /Smile/
Aksara_Dee
kirim iklan Kaka
Aksara_Dee
rezeki gak boleh di tolak Gio
Aksara_Dee
gimana perasaan aylin ya
R 💤
nyesek deh Gio....
Syhr Syhr
Enak loh, meski banyak debunya. 😂😂
Syhr Syhr
Ini namanya habis di orang lama. Benar-benar belum bisa move on.
R 💤
nonton iklan dulu kak hehehe simingitt
Aksara_Dee
aylin cinta bgt suaminya ya?
Aksara_Dee
pasrah deh gio
anggita
iklan like untuk author 👆👍
〈⎳ FT. Zira
cuma bisa komen di akhir..keterusan bacanya sampe gak sadar.

☕️ dulu buat ka author
Syhr Syhr
cemburu /Sneer/
Syhr Syhr
Aku pikir baik, ternyata suaminya...???
Syhr Syhr
Wah...wah...perawatnya manas-manasin. /Applaud//Applaud/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
dr caranya ngomong udah keliatan banget ciri² cewek manja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
cembokur. mulut si suster pengen gue plester aja. ember bener
Aksara_Dee
bener ay
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!