TAHAP REVISI
[ Semoga terhibur dengan kekocakan Bang Keanu, Alan dan Mouza ☺️ ]
Mouza yang ingin memberikan kejutan untuk kekasihnya justru malah mendapatkan kejutan tak terduga dari Alan, kekasihnya.
Dengan mata telanjang, Mouza melihat dengan jelas saat Alan sedang bercumbu dengan wanita lain di siang hari, terlebih wanita itu adalah calon kakak iparnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 | Tak Ada Kabar
Dengan rasa bersalah Mouza menghubungi Keanu jika perutnya sudah tidak sakit lagi dan memintanya untuk pulang. Sebenarnya Mouza tidak ingin berurusan lagi dengan Alan, tetapi saat ini uluran tangan pria sangat bermanfaat untuknya. Tidak ada salahnya menerima kebaikan seseorang, apapun niatnya. Yang penting berjaga-jaga agar tidak jatuh ke lembah yang salah.
Setelah berhasil menghubungi Keanu, Mouza melanjutkan lagi untuk menyeka perutnya dengan botol yang berisi air hangat. Entah dari mana Alan mengetahui jika dirinya sedang membutuhkan benda itu.
"Coba aja lo gak main kuda-kudaan sama sarden Mili, pasti gue nggak bakalan nikah sama bang Ke. Lo sih cari masalah. Tapi gue gak nyesel kok, karena hidup gue udah terjamin, daripada gue tinggal sama mas Arif yang akan selalu diomelin sama Mbak Hana terus." Mouza tertawa pelan saat mengingat betapa kejam kakak iparnya.
Karena rasa nyeri sudah hilang, Mouza pun akhirnya bersiap untuk pergi kuliah. Namun, hingga 1 jam berlalu, Keanu belum juga pulang membuat Mouza memutuskan memesan taksi online.
"Tumben gak liat abang gue disini?" sindir Alan saat melihat Mouza duduk di teras.
"Bukan urusan lo!" ketus Mouza dengan lirikan tajam.
"Ya udah, kita berangkat bareng aja ya. Palingan Bang Ke sibuk sama kerjaannya," kata Alan yang sangat berharap jika Mouza mau berangkat bersama.
"Jangan karena gue mau menerima uluran tangan dari lo, jadi lo mikirnya kejauhan. Kalau gak urgent gue juga ogah menerima uluran tangan lo! Tahu diri napa!" cibir Mouza.
Alan hanya mende.sah pelan. Ternyata Mouza sudah benar-benar menutup hati untuknya. Bahkan hanya sekedar berangkat bersama pun Mouza sudah tidak mau.
"Gak harus segitunya juga kali, Za! Semua orang punya kesalahan. Masa gue cuma melakukan satu kesalahan lo langsung benci gue seumur hidup," keluh Alan seraya meninggalkan Mouza yang masih berdiri sambil memainkan ponselnya.
Tak ada jawaban dari Mouza, dia membiarkan Alan berlalu begitu saja.
"Za, gue emang bodoh, tapi gak sebodoh lo! Lo itu bodoh, Za! Bang Ke itu bukan pria baik. Bahkan tidak hanya satu wanita yang sudah dia tiduri setiap malamnya dan lo masih mau menerima dia apa adanya? Lo akan menyesal Za!" kata Alan sebelum masuk ke dalam mobilnya.
Dada Mouza hanya naik turun saat Alan mengatakan sisi buruknya Keanu. Tanpa diberitahu pun Mouza sudah tahu jika Keanu bukanlah pria baik. Bahkan Mouza juga sudah tahu apa pekerjaan Keanu.
🌺🌺🌺
Sesampainya di kampus Mouza kembali menjadi perhatian dari semua orang. Kali ini bukan untuk mencibirnya, melainkan menyambut kedatangannya dengan ramah. Entah apa yang sudah terjadi pada mereka sehingga dalam hitungan jam saja mereka sudah berubah layaknya film power rangers kesukaan. Apakah mereka juga memiliki kekuatan untuk merubah diri?
"Pada aneh!" gerutu Mouza saat melewati beberapa orang yang memberikan senyuman dibibir.
Satu-satunya orang yang bisa ditanya adalah Alan, tetapi Mouza sedang malas berurusan dengan mantan kekasihnya itu, takut jika dia masih berharap padanya.
"Masa bodoh, gue gak peduli," ucap Mouza yang tetap acuh.
Sesampainya di kelas, Mouza juga terheran saat beberapa orang yang datang dan meminta maaf kepadanya atas insiden foto kemarin. Matanya langsung fokus pada Alan yang duduk di bangkunya. Apakah semua ini karena Alan?
Mouza tidak ambil pusing siapa yang sudah berada dibalik layar, yang penting saat ini semua teman-temannya sudah mengetahui fakta yang sebenarnya jika dia bukan wanita simpanan.
"Lan, makasih udah bantuin gue buat menyelesaikan masalah foto itu, ya," kata Mouza saat melewati bangku Alan.
Pria itu mengernyit. Bahkan dia juga tidak tahu mengapa semua orang langsung meminta maaf pada Mouza.
"Gak usah berterima kasih sama gue, karena gue gak ngelakuin apa-apa," ujar Alan dengan nada ketus. Dia masih kesal dengan Mouza yang tak bisa memaafkan dirinya, padahal dia hanya melakukan satu kesalahan, sedang Keanu?
"Jadi semua ini bukan bantuan dari lo? Ya udah gue tarik lagi ucapan terima kasih gue. Alan, gue gak jadi berterima kasih sama lo," ucap Mouza yang segera berlalu dari hadapan Alan.
Dalam hati Mouza merasa malu karena telah salah sasaran. Harusnya dia mencari tahu kebenarannya baru mengucapkan terima kasih pada Alan. Jika seperti ini Alan pasti akan besar kepala.
"Dasar Mouza bodoh! Ngapain juga berterima kasih sama bocah itu?! Yang ada kepala kepala dia makin besar," gerutu Mouza dalam hati.
🍂🍂🍂
Mouza merasa heran saat pesan yang dikirimkan kepada Keanu tidak ada satupun yang dibalas, bahkan juga tidak dibaca.
"Bang Ke kemana, sih?" Mouza terus menimang ponselnya, berharap jika ada balasan pesan dari Keanu.
Namun, hampir 30 menit Mouza berdiri di samping halte bis, tidak ada tanda-tanda Keanu menjemputnya. Padahal biasanya pria sudah standby ditempat untuk menunggunya.
Alan yang tak sengaja melihat Mouza segera menurunkan kaca mobilnya.
"Lo ngapain disitu? Belum ada tanda-tanda suami lo jemput? Ikut gue aja!" teriak Alan.
"Gak sudi!" Mouza pun berteriak.
Alan tak ingin memaksakan keinginan Mouza memilih berlalu begitu saja, tetapi dia masih memperhatikan Mouza dari kaca spionnya.
"Kasihan juga dia. Kemana ya kang jemputnya? Tumben aja jam segini belum jemput? Apa dia ngeluyur lagi? Awas aja kalau sampai bermain membuat Mouza kecewa!" Alan mengepalkan tangannya sebelum dipukulkan ke setir kemudinya.
Sementara itu Mouza yang sudah lelah untuk menunggu akhirnya memutuskan untuk memesan taksi online. Dia sudah yakin jika Keanu tidak akan datang menjemputnya.
"Tumben aja semua pesan gue gak ada yang dibaca. Dia kenapa ya? Perasaan tadi pas berangkat baik-baik aja, deh."
Tak butuh waktu lama Mouza pun sampai di rumah. Matanya menyapu garasi, berharap menemukan motor Keanu, tetapi garasi kosong. Bahkan mobil Alan juga tidak ada, itu artinya Alan tidak langsung pulang.
"Mbak Lili!" teriak Mouza memanggil asisten rumah tangga.
"Iya, Neng. Ada apa?" Wanita yang dipanggil mbak Lili itu mendekat.
"Apakah bang Ke belum ada pulang sejak kepergian tadi pagi," tanya Mouza penasaran.
"Belum ada, Neng. Tuan Ke belum pulang.".
Mouza berjalan lesu menuju kamar sambil menggigit jarinya. Detak jantungnya kian berdebar saat tak mendapati Keanu di rumah. Apakah saat ini sedang sedang berada di markas, atau memang sedang pergi ke club.
"Apakah sampai saat ini Keanu belum berubah?" Pikiran Mouza semakin lama semakin berat.
.
.
.
...BERSAMBUNG...
Halo-halo, selagi nunggu novel ini up lagi mampir dulu ke Novel my besty LichaLika dengan Judul PERNIKAHAN RAHASIA ANAK SMA dijamin ceritanya bikin baper. Mampir ya!