Afkar kaivan, seorang pria tampan yang mengalami kecelakaan mobil saat pulang kantornya. kecelakaan itu mengakibatkan Afkar koma di rumah sakit.
tubuhnya memang terbaring koma di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat terpasang di tubuhnya. namun arwahnya berkeliaran mencari gadis yang memiliki gelang bintang.agar arwahnya bisa kembali ke tubuhnya dan dirinya bisa hidup kembali.
apakah Afkar berhasil menemukan gadis itu untuk mengambil gelangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 19
zelin membuka kotak hitam itu lalu mengambil gelang Hitam yang terdapat bintang biru sebagai daya tariknya. gelang ini memang lebih cocok untuk lelaki.
Dengan tangan Bergetar dan mata yang mengeluarkan air bening, Zelin memakaikan gelang itu pada pergelangan tangan afkar.
gelang itu nampak indah saat berada di tangan Afkar. Zelin menatap Afkar yang juga menatapnya. Afkar tersenyum manis seolah mengatakan " tidak papa, semua akan baik baik Saja. Kita akan bersama lagi"
Afkar menggenggam tangan Zelin dengan lembut. Gelang yang mereka Pakai sama sama memiliki bintang biru namun tali gelang nya berbeda model.
Afkar menatap Zelin dengan lembut. Tubuhnya perlahan Terasa lemah dan ringan " aku janji, aku tetap mencintaimu sampai nanti" ujar Afkar serius.
air mata Zelin semakin terjatuh kala melihat tubuh afkar yang perlahan memudar bersatu dengan udara. Zelin terjatuh berlutut di lantai dengan kepala tertunduk dan air mata yang tidak henti keluar kala arwah afkar benar benar menghilang.
zelin mengusap air matanya. Dia berlari keluar rumah lalu memesan taxi seraya berlari menuju jalan raya. zelin berdiri di tepi jalan menunggu taxi nya tiba.
Begitu taxi pesanannya tiba, Zelin segera masuk. zelin menyuruh supir taxi untuk membawanya ke rumah sakit.
Beberapa puluh menit kemudian, Zelin tiba di rumah sakit. zelin berlari masuk kesana menuju lift. dia tidak peduli tatapan binggung orang orang padanya. Tujuannya saat ini adalah ruangan rawat afkar.
begitu Zelin tiba di depan ruangan rawat dia dia bisa melihat tubuh afkar yang masih terbaring di atas ranjang. Zelin ingin masuk, namun dia tahu tidak ada yang boleh masuk kesini kecuali keluarga.
" bangun" gumam Zelin saat melihat kelompok mata afkar perlahan bergerak dan terbuka sayu.
entah Zelin harus senang atau sedih. Namun satu hal yang dia tahu sekarang. Hanya dirinya yang mengingat Afkar, sedangkan afkar tidak lagi mengenali nya.
dokter dan 2 Suster masuk dengan buru buru membuat Zelin menyingkir. Zelin kembali berdiri di depan pintu kala dokter tersebut sudah masuk.
Entah hanya perasaannya, atau memang saat ini afkar sedang menatapnya. Mereka saling tatap dengan tatapan yang berbeda, lalu Afkar berpaling membuat dada Zelin semakin sesak.
•\=\=\=\=\=•
ana adalah orang yang pertama kali datang setelah mendapatkan kabar jika afkar sudah sadar. Yang kedua ada Angga yang datang sendirian. Mungkin anak dan istrinya sudah tidur.
Kakak pertama afkar tidak mungkin bisa datang dalam waktu cepat karena dia berada di kota yang berbeda. Afkar memaklumi hal itu.
" gelang apa ini?" tanya Angga pada Afkar.
Perasaannya saat Angga kecelakaan dan dirawat di sini, pergelangan tangan afkar kosong. Kenapa sekarang ada gelang bintang?
Afkar ikut menatap pergelangan tangan nya, dia baru menyadari jika dia memakai gelang. Perasaan Afkar tidak memiliki gelang ini.
" aku tidak tahu, kak" jawab afkar jujur. Dia saja baru sadar.
" gelang nya bagus Banget, ini batu apa berlian?" tanya ana penasaran.
jika di lihat sih sepertinya ini mahal. Batunya juga cantik dan terlihat asli.
" aneh, masa kamu nggak tahu" ujar Angga " apa kamu kehilangan ingatan?" tanya Angga menatap curiga pada afkar. Meskipun kata dokter afkar baik baik saja. tapi tetap ada kemungkinan salah pemeriksaan kan.
" aku tidak hilang ingatan, aku mengingat semuanya" ujar afkar yakin. Dia tidak merasa melupakan sesuatu.
Angga mengangguk saja. Mungkin afkar memakai gelang ini tadi dan sekarang dia lupa.
" kenapa Naura dan akashi tidak datang? Kak Laura juga tidak kelihatan" tanya Afkar.
Angga menghela nafas " Laura sangat kecapean, aku kasihan melihat dia" ujar Angga" Naura dan akashi sedang sakit. mereka sangat rewel sedari tadi. Mereka baru saja tidur sekitar 30 menit yang lalu. dan Laura ikut tertidur karena lelah "
Yaa, Naura dan akashi sedang sakit. Mereka demam malam kemarin dan sampai malam ini belum juga sembuh. Tadi pagi Angga sudah membeli obat semoga saja kedua anaknya itu sembuh besok.
" kenapa kakak tidak bantu mengurus nya?" tanya ana.
"Jangankan membantu, dekat saja aku lansung di usir oleh akashi " jawab Angga lesu.
" kan bisa ngurus Naura" ujar afkar.
" Naura juga sama saja, jika sedang sakit yang dia butuhkan itu ibunya, bukan papanya"
ana dan afkar tersenyum merasa lucu. Kasihan juga afkar yang tidak di butuhkan oleh kedua anaknya.
•\=\=\=\=\=\=\=•
Hari hari berlalu begitu cepat. Afkar sudah kembali ke rumah nya. Rumah yang pernah di datangi oleh Zelin dulu.
Zelin sudah beberapa hari di rumahnya, kehidupannya berjalan seperti biasanya. dia kembali mengurus perusahaan miliknya.
afkar membuka laci yang ada di kamarnya, dia ingin mengambil salah satu kartu kredit yang pernah dia simpan Disana. Rencananya dia akan memakai kembali kartu itu.
" ko nggak ada ya?" gumam afkar binggung.
afkar binggung, kenapa kartunya bisa nggak ada? Perasaan dia taruh nya disini. Apa ada maling yang masuk ke rumah nya selama dia koma? Atau... Orang yang di tugaskan untuk membersihkan rumahnya?
" mana duitnya banyak lagi" gumam afkar panik.
afkar memeriksa semua laci, tapi tidak ada. padahal afkar ingat dengan jelas jika kartu itu dia letakkan di sana.
" cctv, yaa gw harus periksa cctv" ujar afkar lalu berjalan cepat ke meja kerja yang ada di kamarnya.
Afkar membuka laptopnya lalu mencari rekaman cctv. Dia memundurkan rekaman nya pada waktu dia koma. Cukup lama dia mencarinya karena dia tidak tahun kapan waktu yang benar. Hingga dia melihat seorang gadis yang masuk ke kamarnya.
" dia?" gumam afkar merasa tidak asing dengan wanita yang ada di sana.
" yaa, dia yang ada di rumah sakit waktu itu"
Afkar ingat, waktu pertama dia sadar dia pernah melihat gadis ini berdiri di depan pintu ruangan nya dengan tatapan sedih. Dia tidak mengenal gadis tersebut, tapi entah kenapa dia merasa bukan itu kali pertama dia bertemu dengan gadis itu.
" gw harus cari dia, gw harus ambil kembali kartu gw" ujar afkar
afkar kembali melihat rekaman cctv itu, gerak gerik gadis tersebut terlihat aneh. dia seperti sedang berbicara dengan seseorang di sampingnya. Padahal dia cuma sendirian.
semakin afkar memandang wajah gadis itu, perasaan nya semakin tidak karuan. Jantungnya berdegup kencang, tiba tiba bayangan abu abu muncul di benaknya.
Bayangan dia bertemu dengan seorang gadis di hotel, lalu berjalan dengan gadis yang wajahnya tidak terlihat jelas. bercanda tawa dengan gadis asing itu dan juga... Berciuman dengan nya.
" arghhhhh" teriak afkar merasa kepalanya sakit luar biasa. " apa kepala gw belum sembuh sepenuhnya?" gumam Afkar berjalan ke kasurnya setelah menutup laptopnya.
" gw butuh istirahat" ujar afkar lalu membaringkan tubuhnya dibatas ranjang king size miliknya.