Figuran Gendut

Sudah seminggu Helena berada di istana merawat putra mahkota. Padahal Helena ingin sekali kembali bersama Arthur. Dan juga sudah seminggu ini Helena tidak mendengar kabar dari Arthur bahkan surat balasan yang di kirim Helena juga tak kunjung berbalas. Ingin keluar dari istana dan menghirup udara segar tapi aneh nya raja melarang Helena untuk keluar sebelum Andreas sembuh.

Hal tersebut memang menjadi perjanjian tapi di lihat dari perubahan yang ada pada Andreas, Helena pikir itu sudah membuat raja percaya jika dirinya benar-benar bekerja dan tidak menyalahi aturan.

Dan hari ini entah kenapa yang mulia ratu mengundang Helena untuk menghadiri acara minum teh yang dia adakan. Helena sangat malas untuk menghadiri nya. Pasti di sana banyak lady yang berasal dari keluarga bangsawan lainnya.

Di dalam kamar nya di kediaman milik putra mahkota Helena kembali menghelakan nafas nya. Setelah memeriksa keadaan putra mahkota pagi ini Helena kembali ke kamar nya dengan keadaan yang tidak bersemangat.

"Nou.. Aku malas saat ini. Seperti nya energi ku sudah terkuras sejak aku berada di tempat ini". Ucap Helena mengeluarkan keluh kesah nya kepada Noulan yang saat ini sedang duduk di salah satu sofa di kamar itu, sedangkan Helena tergeletak di ranjang nya.

"apa nona memerlukan sesuatu untuk menambah energi anda? Saya akan mencari nya untuk anda". Noulan segera bangkit dari duduk nya dan berjalan mendekat ke arah ranjang.

"oh bukan itu maksud ku Nou. Aku hanya sedang berkeluh kesah. Kau tidak perlu melakukan apa pun. Hanya duduk dan dengar saja apa yang aku katakan. Ibaratkan aku sedang berkonsultasi dengan seorang psikolog".

Mendengar kata-kata aneh dari Helena lagi-lagi membuat kening Noulan sedikit mengerut. Majikan nya ini memang selalu saja mengucapkan kata-kata yang kadang sulit untuk di pahami oleh Noulan.

'konsultasi? Psikolog? Apa maksud nona Helena'. Batin Noulan yang bingung namun enggan untuk beritanya. Kemudian dirinya segera duduk kembali di sofa empuk yang ada di kamar Helena. Wanita itu hanya akan mendengarkan apa yang akan di katakan oleh Helena.

"kau tau Nou.. Aku ingin sekali bersantai, seperti berendam di air hangat dan menikmati musik di hari minggu. aku juga ingin berbelanja di mall maksud ku di pusat kota. Menikmati uang hasil kerja ku. Semenjak aku berada di sini (dunia ini) aku tidak memiliki hidup yang tenang. Ketika aku berada di sini aku selalu risau dalam menjaga nyawa ku sendiri". Ucap Helena memberi jeda beberapa detik hingga dirinya melanjutkan kembali.

"sebenarnya di sini juga seru sih. Tapi aku lelah, aku ingin kembali bersama Arthur yang sekarang hilang kabar. Dan menikmati hari-hari bahagia bersama kekasih ku itu!". Sambung Helena yang kemudian duduk di atas ranjang nya.

"Nou. Apakah sudah ada kabar dari Arthur?"

"belum ada Nona. Clark juga tidak pernah kelihatan lagi setelah menerima surat balasan nona".

"bukan kah itu terasa aneh Nou. Seperti ada sesuatu yang menghalangi kekasih ku untuk berinteraksi dengan ku". Ucap Helena yang kemudian bangkit dan berjalan mondar-mandir sambil mengigit ujung kuku nya.

Pemandangan seperti ini sudah biasa di lihat oleh Noulan. Saat Helena sedang panik atau memikirkan sesuatu wanita itu pasti akan berbuat seperti saat ini. Dan Noulan membiarkan saja Helena yang mengoceh.

"coba pikirkan Nou. Saat surat ku di rebut oleh si brengsek Damian saat itu pula beberapa kejadian aneh mulai muncul. Seperti raja meminta ku untuk makan malam bersama. Dan lagi setelah itu Damian dan Alisa juga tidak menampakkan batang hidung nya lagi di tempat ini. Aku harus mencari tau semua ini. Jika raja tidak mengijinkan ku untuk keluar maka aku akan menggunakan cara ku sendiri".

"ya nona saya akan membantu anda mencari tau apa yang sebenarnya terjadi. Tapi sebelum itu anda harus bersiap-siap untuk pergi ke acara minum teh yang diadakan oleh yang mulia ratu".

Mendengar hal itu Helena menghentikan langkahnya. Dan terlihat lemas.

"bisakah aku tidak datang. Aku benar-benar malas berhadapan dengan masalah saat ini".

"tapi nona, jika anda tidak datang itu akan menambah satu masalah. Dan juga dengan hadir di acara minum teh itu mungkin bisa memberikan anda sebuah petunjuk tentang tuan Arthur". Ujar Noulan yang membuat Helena sedikit bersemangat.

"baiklah Nou bantu aku berganti pakaian kita akan segera datang ke acara tersebut".

...****************...

Siang hari ini tidak ada salju yang turun namun udara masih terasa dingin. Ratu Emery mengadakan acara minum teh ini di sebuah ruangan yang terlihat santai dengan beberapa sofa empuk dan juga indah. di beberapa sudut ruangan terdapat lukisan-lukisan yang sangat indah dan juga unik. Terdapat juga sebuah cerobong asap yang membuat tempat itu terasa hangat.

Helena masuk ke dalam ruangan yang sudah di penuhi oleh para lady yang di undang. Sementara Noulan menunggu di luar ruangan tersebut.

Sekitar 20 orang lady yang sedang duduk santai di tempat itu termasuk Helena. Tempat ini sudah ramai namun ratu Emery belum hadir.

Untuk menunggu Helena hanya duduk di salah satu sofa dan malas untuk berbaur. Kalangan para lady bangsawan ini tidak se-frequensi dengan Helena.

Hingga beberapa gosip terdengar oleh Helena.

"apa kau tau lady Camelia?"

""ada apa dengan lady dari keluarga Blaxton itu?"

"semalam aku bertemu dengan nya memasuki kota Windstar dan kau tidak akan percaya dengan apa yang aku lihat. lady Camelia terlihat sedikit gendut dan wajah nya terlihat berjerawat".

"oh benarkah itu?"

"ya aku juga melihat nya. Dia tak berhenti untuk terus makan. Benar-benar mengerikan".

"dan aku dengar dia akan pergi ke kota Grasswall untuk membeli produk kecantikan nona H yang ampuh dalam mempercantik diri".

Hal itu lah yang di dengar oleh Helena yang membuat nya sedikit tersenyum. Pasal nya merek yang di sebutkan mereka adalah pruduk hasil racikan nya. jika Camelia akan membeli produk kecantikan milik nya, Helena akan biarkan nya. Sungguh ironis gosip yang di dengar Helena saat ini. . Tapi Helena akan membiarkan nya. Toh secara tidak langsung jika Camelia tidak berjerawat lagi maka produk kecantikan nya akan banyak di minati dan itu artinya akan ada banyak uang yang masuk ke dalam kantong wanita itu.

Selang beberapa menit Elizabeth datang bersama beberapa lady yang menjadi teman wanita itu datang tanpa bersama Camelia yang memang masih sakit seperti yang di gosip kan.

Elisabeth terus berjalan hingga ke arah Helena dan berdiri tepat di depan wanita itu. Dengan wajah tanpa senyum dan sombong Elisabeth malah mengusir Helena dari tempat duduk yang di duduki wanita itu.

"bangkit lah dari kursi itu. Kau tidak pantas duduk di atas nya".

Perkataan dari Elisabeth membuat Helena menghelakan nafas nya.

"huh!! Tidak adik tidak kakak. Sama-sama tidak ingin melihat aku tenang tanpa masalah". Gumam Helena yang cukup kuat untuk didengar oleh Elisabeth.

"apa kau tuli. aku bilang pindah dari kursi ini!" bentak Elisabeth dengan marah.

Helena sangat malas mencari masalah hari ini jadi mau tak mau dirinya akan mengalah.

"baik lah nona Elisabeth. Saya akan pindah".