"Aku tidak suka perempuan pembangkang "
"Kalau kau tidak suka perempuan pembangkang seperti ku maka lepaskan aku sialan, aku pun tidak mau ada di sini aku tidak mau bersama kalian apalagi aku tidak mau menjadi istri kedua ataupun pembuat anak untuk kalian berdua, lepaskan aku, aku pun tak sudi tinggal di sini"
"Bermimpilah karena semua itu tidak akan pernah terjadi kau sudah aku beli maka seluruh hidupmu ada di tanganku kau mati ataupun hidup ada di tanganku, jika aku belum mengizinkanmu untuk mati maka kau tidak akan pernah mati"
"Persetanan denganmu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn dewi88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Apakah akan menyesal
Adi langsung membawa Bella kedalam kamar mandi lalu menyalakan Shower "Akhh dingin "
"Diam disana "
Namun Bella malah mendekati Adi dan memeluk tubuh Adi "aku masih ke panas aku sungguh tak kuat "
Bella langsung membuka pakaiannya, semuanya Bella membukanya "Bella pakai lagi pakaian mu, "
"Tidak aku ke panas "
Adi kembali mendorong Bella dan mengguyurnya lagi " tolong bantu aku, aku tak kuat "
Kembali Bella memeluk Adi dan mencium bibir Adi, Bella memainkan bibir Adi dengan tangannya yang tak bisa diam, Adi melepaskan pangeran itu, dan menatap Bella dengan sayu, dirinya sudah terangsang dengan apa yang diberikan Bella.
"Apakah kau yakin ingin melakukannya denganku dan tak akan menyesal nantinya "
"Hemm aku tak akan menyesal tolong aku "
"Baiklah jangan menyesal kau yang meminta "
Adi langsung membuka seluruh pakainya dan memangku Bella lalu segera menyambar bibir Bella, Adi keluar dari kamar mandi dan menidurkan Bella dengan perlahan.
Namun bibir mereka masih menyatu, Adi melepaskannya dan kembali melakukan aksinya, Adi menjilati perut Bella dan tangan yang satunya lagi memilin milin ****** Bella dan itu membuat Bella mendesah.
"Akhh "
"Sebut namaku sayang "
"Ya Adi emm ya akhh aku suka "
Adi menaikan kepalanya dan melahap satu persatu gunung dari istrinya, Bella sudah memejamkan matanya dan menikmati setiap sentuhan yang Adi berikan.
Adi dan Bella akhirnya melakukan hubungan suami istri, dan Bella yang sudah diberikan minuman perangsang oleh Zack hanya bisa menikmati setiap sentuhan dari suaminya, dan entah bagaimana nanti saat dia sudah sadar apakah dia akan marah atau akan biasa biasa saja.
***
"Kenapa kau diam saja sayang, apakah kau tak puas dengan apa yang aku berikan apakah kau ingin aku menggagahimu lagi "
Ziva menarik selimutnya dan menggelengkan kepalanya "Tidak Piyan aku sudah lelah aku hanya sedang memikirkan suamiku" .
Piyan langsung bangkit dan memakai pakaiannya " Saat sedang bercinta denganku saat sudah selesai dan saat sedang makan denganku, pokoknya setiap yang kita lakukan kau selalu saja mengingat suamimu sedangkan suami sendiri apakah mengingatmu Ziva, kau terus saja meneleponnya apakah dia mengangkatnya tidak kan di sini aku yang selalu ada untukmu Ziva"
"Iya aku tahu tapi tetap saja dia adalah suamiku Piyan dan kau juga sama kan punya istri, kau juga saat bersamaku ingin cepat-cepat pulang karena takut ketahuan istrimu juga kan"
"Ya sudah kau bercerai dengan Adi dan aku akan bercerai dengan istriku kita bersama-sama lagi Ziva kita bina hubungan ini dari awal"
Ziva langsung bangkit dan menatap Piyan dengan lekat " aku nggak bisa aku nggak bisa lepasin Adi gitu aja, kamu tahu kan gimana aku sama Adik aku nggak bisa lepasin dia. Kayaknya hubungan kita emang harus gini aja "
"Kenapa apa karena aku nggak sekaya Adi, aku akan turutin apapun yang kamu mau, aku akan beliin apapun yang kamu mau"
"Kamu nggak tahu masalah aku, aku ini mandul aku nggak bisa punya anak, kenapa aku bisa nyuruh Adi untuk nikah lagi karena aku mandul aku nggak bisa punya anak dan kamu juga nanti saat menikah denganku kau tidak akan punya keturunan dariku, jadi aku nggak bisa lepasin Adi kayak gitu aja dia yang mau terima aku apa adanya"
"Kalau dia terima kamu apa adanya dia nggak akan nikah lagi, aku juga bisa terima kamu apa adanya itu bukan masalah besar buat aku tanpa adanya anak aku pun tidak akan memaksamu untuk mempunyai anak, kenapa kau menyulitkan semuanya Ziva aku menerimamu apapun keadaanmu aku akan menerimamu"
"Aku yang menyuruh Adi, memang dia tidak mau menikah lagi tapi aku yang menyuruhnya untuk menikah lagi untuk mempunyai keturunan, jika kau terus saja memaksa untuk menikah denganku lebih baik kita akhiri saja hubungan ini. Karena aku sampai kapanpun tidak akan pernah melepaskan Adi, perempuan itu akan pergi setelah melahirkan anakku dan juga anak Adi jadi aku akan terus ada di samping Adi,"
"Jadi aku ini dianggap apa sama kamu, apakah aku dianggap hanya pelampiasanmu saja saat suami mu pergi berbulan madu dengan istri keduanya"
"Kau yang mengajakku selingkuh kan kau yang menawarkannya, aku hanya menerima setiap ajakanmu saja jika kau memang tidak mau seperti ini ya sudah tinggalkan aku saja"
Piyan tersenyum dengan getir lalu pergi meninggalkan hotel yang mereka sewa, bahkan Piyan sampai membanting pintunya.
Ziva mengambil ponselnya dan segera menghubungi Adi suaminya "akhh kenapa kau tak pernah mengangkat telfon ku Adi "
Ziva lalu teringat dengan Zack yang ikut dengan suaminya, dengan cepat Ziva menelfon Zack.
"Hallo Zack "
"Ya nyonya ada yang bisa bantu "
"Di mana suamiku kenapa dia tidak pernah mengangkat teleponku berikan ponsel ini pada suamiku, aku ingin berbicara dengannya"
"Maaf nyonya Tuan sedang sibuk saya tidak bisa mengganggunya, bisa-bisa saya nanti dipecat olehnya maafkan saya nyonya sungguh saya minta maaf nyonya"
"Sibuk apa dia sedang sibuk bekerja apa"
"Emm tuan sedang sibuk bersama nona Bella nyonya. Mungkin sebentar lagi nyonya bisa menghubungi Tuan Adi kalau tidak nanti setelah Tuan Adi beres dengan Nona Bella saya akan menelpon nyonya dan memberikan ponselnya pada Tuan Adi"
Ziva yang mendengar suaminya sedang sibuk dengan perempuan itu langsung mematikan sambungannya dan tak terasa air matanya mengalir begitu saja.
Mengingat suaminya sedang berduaan dengan perempuan lain begitu sakit, sakitnya bahkan tak bisa diutarakan, Ziva mengambil pakaiannya dan segera memakainya dengan lunglai Ziva keluar dari kamar hotel itu.
**
Adi menatap wajah Bella yang sudah sangat kelelahan, dia sudah menggempur Bella sampai beberapa ronde, dan rasanya sangat berbeda sekali, saat melakukan dengan perempuan lain mungkin satu kali cukup bahkan dengan istrinya saja cukup satu kali saja, tapi saat bersama Bella dirinya ingin terus melakukannya dan lagi lagi, sampai sampai tak mau berhenti.
Apa lagi Bella perawan dan dirinya yang pertama menjebolnya ada rasa bahagia dan senang sekali, tak menyangka dirinya akan mendapatkan apa yang selalu dirinya inginkan.
Adi mencium kening Bella cukup lama "kau akan menjadi istriku sampai kapanpun Bella dan aku tidak akan pernah melepaskanku, aku janji itu saat kau selesai melahirkan aku tidak akan mau melepaskan mu. Lebih baik aku menyingkirkan Ziva daripada melepaskan mu aku mencintaimu Bella"
Adi tersenyum saat mendengar dirinya mengatakan itu pada Bella mengatakan kalau dirinya mencintai Bella, entahlah sejak kapan dirinya mencintai Bella, tapi dirinya memang sudah terpikat dengan anak pembangkang ini, Adi baru ingat dirinya harus mencari orang yang telah memberikan obat perangsang apa Bella. Dia harus memberikan pelajaran pada orang itu.
Adi segera mengambil pakaiannya dan hanya memakai celana pendek dan kaos oblong saja, sebelum keluar dari dalam kamar Adi membenarkan selimut Bella dan pergi meninggalkan Bella yang sedang tertidur kecapean.