NovelToon NovelToon
Sekretaris Arogan Kesayangan CEO

Sekretaris Arogan Kesayangan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:512.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eli

Dara adalah seorang sekretaris cantik dari CEO muda yang tampan dan jadi incaran banyak wanita. Dia sangat pandai dan cekatan. Meskipun dia hanya sekertaris, namun banyak orang yang kagum dan iri padanya karena sang CEO selalu memberikan perhatian yang berbeda padanya.

Kenzie yang merupakan CEO bisa melakukan apa saja. Dia terlihat dingin dan acuh tak acuh namun dia bersikap lain dihadapan Dara dan juga orang-orang terdekatnya.

"Meskipun kamu sekretaris dikantorku tapi kamu adalah CEO dihatiku"

Bagaimana kisah cinta CEO dan sekertarisnya ini? Akankan semuanya berjalan lancar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi Sekretaris Seumur Hidup

Dara dan Kenzie berkendara menuju kantor. Sesekali mereka berbincang mengenai pekerjaan Kenzie yang telah diatur oleh Noey selama Dara dirumah sakit.

"Kamu harus ingat namamu sekarang adalah Prianka Anggara. Bahkan saat kamu hanya berdua denganku gunakan nama Ana. Jangan pernah lagi menggunakan nama Dara!". Kenzie kembali mengingatkan Dara dengan sikapnya yang tegas.

"Aku tahu. Kamu sudah memberi tahuku selama berkali-kali". Dara mengeluh pada Kenzie dengan nada yang manja.

"Aku hanya mengingatkanmu saja", ujar Kenzie dengan nada bicara yang kembali lembut.

"Stop disini saja". Dara langsung meminta Kenzie berhenti setelah mereka tiba tidak jauh dari kantor.

"Disini? Masih cukup jauh untuk kamu berjalan ke kantor". Kenzie mengingatkan setelah dia menoleh ke tempat dia berhenti sekarang.

"Tidak papa. Jika terlalu dekat aku takut ada yang melihat saat aku turun dari mobilmu. Jadi lebih baik aku sedikit berjalan kaki saja". Dara bersikeras dengan senyum dibibirnya.

"Haah … baiklah. Kamu bisa turun disini dan berjalan kaki ke kantor"

"Terima kasih. Kalau begitu aku akan turun sekarang".

"Apa kamu melupakan sesuatu?". Kenzie bertanya sebelum Dara turun dari mobil.

Dara yang hendak membuka pintu mobil kembali berbalik dan menatap Kenzie dengan tatapan bingung.

"Apa yang aku lupakan? Sepertinya aku tidak melupakan apapun?", ujar Dara setelah memeriksa tas miliknya.

"Ini. Ciuman perpisahan". Dara terkejut dan tak habis pikir saat Kenzie bicara dengan polosnya sambil menunjuk pipinya.

"Apa? Apa bosku yang menyeramkan adalah pria yang seperti ini?". Dara menggoda Kenzie dengan senyum mengejek dibibirnya.

"Entahlah. Tergantung siapa yang ada dihadapanku". Kenzie menanggapi dengan acuh tak acuh sambil mengangkat kedua bahu bersamaan.

"Ya ampun … aku tidak percaya kalau Kenzie Luthererin Anggara punya otak mesum seperti ini", ujar Dara sambil menggelengkan kepala.

"Bukan mesum, tapi penuh kasih sayang", ujar Kenzie membela diri.

"Terserah kamu saja. Muach". Dara mencium sebelah pipi Kenzie lalu bergegas turun dari mobil dengan wajah tersipu malu. Kenzie hanya tersenyum penuh kemenangan melihat tindakan sang istri.

"Istri yang baik", gumamnya sebelum kembali menyalakan mesin mobilnya dan pergi ke kantor lebih dulu dari sang istri.

Tak berselang lama, Kenzie tiba dikantor.

"Selamat pagi, Pak"

"Pagi".

Kenzie menanggapi setiap sapaan dari karyawannya dengan anggukan kepala dan juga senyum ceria yang terus dia tunjukkan sejak turun dari mobil.

"Aku tahu kalau memiliki status baru adalah hal yang sangat membahagiakan, tapi bisakah kamu berhenti menunjukkan senyum seperti itu dan berjalan seperti biasa? Aku merasa malu karena berjalan disampingmu", ujar Noey dengan nada bicaranya yang dingin.

Kenzie langsung berbalik dan menatap Noey yang berada disampingnya.

"Kenapa kamu bicara begitu? Apa kamu tidak ikut bahagia jika aku merasa seperti itu?". Kenzie bicara dengan nada yang sedikit marah namun setelah itu dia kembali menunjukkan senyum cerianya.

"Ya ampun … kenapa juga aku harus menjadi asisten orang gila? Haruskah ku mintakan resep obat agar kamu kembali bersikap normal?"

"Sikapmu tetap saja tidak berubah. Kamu selalu kurang ajar padaku. Apa kamu juga bersikap seperti ini pada Kenzo? Sepertinya tidak mungkin karena dia bukan orang yang mudah. Berhenti membahas ini! Katakan padaku bagaimana perkembangan keluarga Darmawan?". Kenzie bicara dengan nada yang sinis sambil terus melangkahkan kakinya menuju ruangan. sesekali juga masih ada karyawan yang menyapanya saat berpapasan.

"Setelah mendapatkan uang asuransi milik orang tua Dara ditambah dengan asurasi milik Dara sendiri, keuangan perusahaan mereka mulai stabil. Namun masalah yang dimiliki oleh bagian mall tetap sama, mereka belum menemukan jalan tengahnya. Dari situ ada beberapa toko didalamnya yang sudah mendaftar untuk pindah pada mall yang akan segera kita bangun". Noey menjelaskan dengan rinci sambil menunjukkan data yang dia peroleh pada Kenzie.

"Bagus. Terus pantau pergerakan mereka. Jangan sampai lengah sedikitpun"

"Baik"

"Dan juga sebentar lagi mall kita akan dibuka. Paling tidak, setengah dari pemilik toko disana harus pindah ke mall kita. Kita harus buat pelanggan mereka pindah ke mall kita. Dengan begitu mall itu bisa ditutup tanpa turun tangan kita secara langsung". Kenzie bicara dengan seringai tipis dibibirnya.

"Baik. Aku mengerti". Kenzie dan Noey pun kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju ruangan Kenzie.

...****************...

Sementara itu Dara baru saja tiba dikantor. Semua orang menatapnya karena wajahnya terlihat asing.

"Siapa gadis itu? Apa dia karyawan baru disini atau mungkin hanya tamu dari perusahaan lain?"

"Entahlah aku juga baru saja melihatnya. Mungkin dia karyawan baru"

"Permisi". Dara langsung menghampiri resepsionis yang bertugas.

"Ya, selamat pagi. Ada yang bisa dibantu?", tanya resepsionis dengan senyum yang ramah.

"Saya mendapatkan panggilan bekerja disini. Apa bagian HRD sudah bisa ditemui?", ujar Dara dengan senyum yang lembut.

"Tolong tunggu sebentar". Resepsionis itupun menghubungi bagian HRD.

Dara menunggu sambil melihat sekeliling kantor.

Cukup lama juga aku tidak datang kemari. Sepertinya tidak ada yang berubah.

"Permisi". Suara resepsionis menyadarkan Dara dari lamunannya.

"Ya?".

"Anda bisa langsung keruang HRD disebelah sana", ujar resepsionis dengan senyum yang ramah sambil menunjuk ke arah HRD.

"Terima kasih", ujar Dara yang langsung berbalik pergi meninggalkan resepsionis menuju ruang HRD.

Dara melangkahkan kakinya dengan anggun menuju ruangan HRD. Semua karyawan menoleh saat dia melintas. Tak sedikit dari mereka yang saling berbisik.

Tok tok tok

"Permisi". Dara mengetuk pintu ruang HRD begitu dia tiba.

"Ya, ada apa?", tanya salah satu karyawan pada Dara.

"Saya mendapatkan panggilan untuk jadi sekretaris", ujar Dara dengan sikap yang tenang.

"Oh. Silahkan kesebelah sini. Anda bisa tunggu sebentar karena wawancara akan dilakukan langsung oleh pak Kenzie". Karyawan wanita itu menjelaskan dengan senyum yang ramah.

"Baik. Terima kasih". Dara pun kembali menunggu disalah satu ruangan yang memang disediakan untuk wawancara sementara karyawan HRD itu menghubungi Kenzie.

Tuut tuut tuut.

"Halo". Kenzie langsung menerima telepon saat berdering.

"Maaf, Pak. Ada yang akan melakukan interview. Katanya untuk jadi sekretaris anda", ujar karyawan HRD itu dengan sikap sopan.

"Oh. Aku akan kesana". Kenzie langsung menutup teleponnya tanpa menunggu tanggapan lebih dulu.

Tak berselang lama Kenzie tiba diruang interview. Disana terlihat Dara sedang duduk dengan tenang sambil memainkan ponselnya.

"Selamat pagi". Kenzie menyapa dengan sopan saat dia masuk. Dara pun tersenyum sambil menanggapi salam dari Kenzie.

"Selamat pagi, Pak". Mereka saling menoleh kesana kemari untuk melihat ada orang atau tidak.

"Kamu sedang apa dengan ponsel? Siapa yang kamu hubungi?". Kenzie bertanya dengan sikap yang tenang.

"Tidak ada. Kenapa? Kamu cemburu?", tanya Dara dengan senyum menggoda.

"Tidak. Hanya sedikit penasaran saja karena sekarang ini kamu tidak mengenal siapapun selain aku dan Sita", ujar Kenzie dengan bangga.

"Ternyata suamiku ini sangat posesif ya".

"Hmn … ini kantor jadi aku bukan suamimu aku ini atasanmu".

"Itu artinya aku diterima kerja sebagai sekretaris anda?"

"Tidak hanya sebagai sekretaris dikantor, kamu juga diterima jadi sekretaris dirumahku"

"Itu artinya anda harus menyiapkan gaji 2 kali lipat untuk saya".

"Tidak perlu khawatir soal itu karena aku akan menjaminmu seumur hidupku"

"Kalau begitu saya harus siap jadi sekretaris anda untuk seumur hidup saya"

1
율리
𝘐𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬?
𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘨𝘢𝘬 𝘥 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘶𝘬𝘢𝘯, 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘬𝘢𝘬...
𝘶𝘥𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘵𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢
Alvi Mufi
Luar biasa
Alvi Mufi
Lumayan
율리
still waiting for continuation 🤗
율리
I'm always waiting for it to continue 🤗
율리: ?????
total 1 replies
Ana Rela
lnjut thor upx 🙏🙏🙏❤❤❤
Asyatun 1
lanjut
Ana Rela
lnjut thor upx🙏🙏🙏 ❤❤❤
mama_im
jangan sampai jadi sekertaris emil lah kak, keliahatan ada udang dibalik bakwannya
Ratna Anggraeni
lanjut kak,tetap semangat 💪💪
Reny Rizky Aryati, SE.: ada novel terbaru, tolong kasih sarannya 👋🎂
total 1 replies
Nayi Siti
aku lupa LG Thor crta , jd baca ulang LG,, lanjut Thor,
Asyatun 1
lanjut
Tama Ngenana
😭😭😭🙏🙏
Tama Ngenana
lanjut🤭
Tama Ngenana
jadi bosan🙏🙏
Tama Ngenana
kok tak ada romentisnya kn dh bersama🤭🤭
Tama Ngenana
baiknya di pertimbangkan dulu🤣🤣🤣
Tama Ngenana
❤️❤️❤️
Tama Ngenana
🥰🥰🥰🤭🤭
Tama Ngenana
Buruk
Eli Haryaningsih: Buruk dimananya? Biar saya diperbaiki. Kalau memang tidak sesuai dengan tema yg kamu suka, sebaiknya jangan dibaca. Kamu bisa coba buat cerita sendiri yg sesuai sama keinginan kamu /Smile//Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!