Apa jadinya gadis yang bernama Kayla itu dijodohkan oleh anak dari teman lama Papanya, dengan seorang pria berusia 30 tahun. Gadis bernama Kayla ini memiliki sifat cerewet, kekanakan dan juga manja. Memiliki hobi menghayal, terbukti bahwa ia pernah berfikir ingin menjadi istri dari idol-idolnya yang berasal dari dunia korea selatan itu.
Pria yang dijodohkan dengannya memiliki sifat pemarah, anti dengan yang namanya merepotkan!. Ia juga membangun perusahaanya sendiri, dengan kegigihanya ia bisa duduk dengan jabatan sebagai bos idol.
Bisakah mereka menjalin kehidupan sebagai suami! Istri! Dengan sifat yang bertolak belakang itu?
Yukk langsung simak ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanda Naomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama Kolosal
Kini Kayla sudah berjalan keluar dari ruangan Devian, terlihat sekali dengan rautnya yang terlihat kesal, sepertinya ia tidak terima dengan perlakuan tiba-tiba dari Devian itu.
"Ish.. Om nyebelin banget sihh, kenapa coba main sosor-sosor aja, ini juga kenapa jatungku dari tadi degupannya kenceng terus, Kayla kesel! Kesel! Jangan sampe Kayla jatuh cinta sama om-om peot itu" dumel Kayla sambil menghentak-hentakan kakinya, orang-orang yang melihat Kayla itu merasa bingung lantaran Kayla berbicara sendiri seperti cacing kesemutan.
Pas sekali, saat Kayla berjalan menuju luar saat itu Mia juga berjalan kearah Kayla, karena memang Mia berniat untuk menyusul Kayla yang tiba-tiba saja meninggalkannya itu. Bukan hanya Mia disampingnya juga ada Trian yang menemaninya takut-takut jika terjadi sesuatu lagi pada Mia seperti kejadian yang ada dikantin itu.
Trian dan Mia yang melihat Kayla itu segera menghampirinya, namun mereka bingung melihat tingkah Kayla yang seperti mendumel sendiri itu.
"Kenapa tuh Kayla?" tanya Trian.
"Aku juga ngak tau" jawab Mia sambil mengedikan bahunnya.
"Kayla" panggil Mia yang sudah ada dihadapan Kayla.
Kayla menengok kearah suara. "Mia! Kita pulang yuk" ucap Kayla sambil menarik tangan Mia, dan meninggalkan Trian yang terbengong itu.
Trian pun mengaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ngapa tuh bocah?" ujar Trian sambil mengedikan bahunya setelah itu ia melanjutkan jalannya kearah ruangan Devian.
Tok.. Tok.. Tok..
"Bos" ucap Trian didepan pintu ruangan Devian, karena tak ada jawaban Trian pun langsung masuk.
Saat masuk keruangan Devian, Trian mengedarkan pandangannya kearah meja tempat kerja atasannya itu, namun sedetik kemudian ia berjekrit kaget melihat tampilan bosnya itu.
"Astaga" ucap Trian kaget sambil memegang dadanya.
"Yaampun bos, bos kenapa apa ada hal yang mengawatkan? Apa itu tolong jelaskan pada saya" ucap Trian yang sudah kelimpungan sendiri, karena ia melihat keadaan Devian seperti orang yang tak waras, terlihat dari jasnya yang sudah tergeletak dilantai, dasi yang sudah tak terpakai, kemeja yang sudah kusut dan juga rambut acak-acakan sebagai pelengkap.
Trian pun semakin khawatir karena tidak ada jawaban dari Devian. Ia pun berjalan kearah Devian yang terduduk dikursi kerjaannya itu.
"Ada apa ini bos? Tolong jelaskan kepada saya, agar saya bisa mengatasi masalah ini" ujar Trian kalang kabut.
"Trian, apa yang telah aku perbuat" ucap Devian mendramatis.
"Apa itu bos tolong jelaskan" tanya Trian lagi.
"Kamu tau?" ucap Devian.
"Iya-iya! Apa itu tuan" tanya Trian lagi yang semakin penasaran, kala Devian terus saja memotong ucapannya.
"Bibir ini" ucap Devian memegangi bibirnya. "Sudah melakukan hal yang terlarang, dan kamu tau siapa korbannya" ucap Devian sambil menatap Trian yang ada disampingnya itu.
Trian pun menutup mulutnya. "Hah! Jangan-jangan, gadis yang bos tarik tadi"
"Kamu benar" jawab Devian lesu.
"Apa yang telah bos perbuat? Apa bos telah mengatakan hal-hal yang kasar?"
"Bukan!" jawab Devian.
"Lantas apa? Jangan setengah-setengah dong bossss" ujar Trian diselingi nada kesal.
"Bibir ini telahhh...."
"Yayaya?"
"Telah sembarangan mengecup bibir bocah itu" jawab Devian, yang seketika membuat Trian terbengong.
"HAH?" beo Trian.
"Ini sangat memalukan Trian bagaimana jika saya berhadapan dengan bocah itu nanti" tanya Devian diselengi nada frustrasi.
Trian menghembuskan nafasnya, ia benar-benar tak tahu harus menghadapi bosnya itu yang sungguh membuat kepalanya berdenyut.
"Baigaiman ini Trian" tanya Devian.
"Saya tidak tau bos, itu bukan urusan saya, selesaikan acara rumah tangga kalian sendiri, saya tidak mau ikut-ikutan, kalau begitu saya permisi" ucap Trian, setelah itu ia berlalu meninggalkan bosnya itu, ia dibuat kesal oleh atasannya itu karena sudah dibuat khawatir dengan masalah percintaan bosnya. Bagaimana tak kesal coba? Ia saja masih jomblo dan malah ditanyai soal terlarang, ia kan jadi merasa ngenes.
"Hei! Trian mau kemana kamu" teriak Devian yang sudah tak didengar oleh Trian. Devian pun menghembuskan nafasnya frustrasi dan melanjutkan memikirkan tentang nasipnya.
💙💙
Disisi lain Kayla sudah berada dirumah dan tengah duduk diruang tv sambil mendumel tak jelas membuat Mia yang ada disampingnya menghela nafas.
"Kayla dari tadi ngedumel terus, emang ada apa sih?" tanya Mia diselingi nada kesal, karena sudah setengah jam dia berada disana dan terus bertanya pada Kayla, tapi belum juga dijawab oleh Kayla.
Kayla yang mendengar pertanyaan Mia itu membalikkan tubuhnya kearah Mia. "Kamu tau ngak Mia? Tadi tuh om peot itu main ngecup bibir Kayla, kan Kayla jadi kesel... Itu kan ciuman pertama Kayla hiks, aku ngejaga bibir ini hanya untuk my love Jaehyun, tapi apa? Bibir ini sudah tak murni lagi hiks" ucap Kayla mendramatis.
"Ohh gitu toh kirain apa" jawab Mia memangut-mangut mengerti.
"Kok kamu santai banget sih jawabnya, ini itu hidup semati Kayla Miiaaaaa" rengek Kayla merasa tak terima dengan jawaban Mia itu.
"Lah? Itu kan emang sudah hal biasa bagi pasangan kan? Emang apa salahnya, Kayla kan bentar lagi mau nikah sama tuan Devian" jawab Mia polos.
Kayla yang mendengar itu dibuat kesal. "Udah ah gak usah di bahas lagi" ucap Kayla sambil melipat tangannya, ia lantas ingin berbalik namun tanpa sengaja ia melihat tangan Mia yang diperban itu.
"Loh ini kenapa tangan kamu, kok bisa diperban tadi kan gak kenapa-kenapa" ucap Kayla sambil memegang tangan Mia.
"Oh ini, tadi kena kua mie pas nabrak orang" jawab Mia.
"Loh kok bisa nabrak orang? Kamu tadi kemana aja" tanya Kayla khawatir.
"Tadi aku sama paman Trian diajak kekantin, kantinnya tadi tuh rame jadi orangnya tadi gak ngeliat didepan mungkin, jadi nabrak aku deh" jelas Mia.
"Trus orangnya minta maaf gak?"
"Engak orangnya malah marah-marah"
"Hah? Marah-marah? Gila ya itu orang udah salah malah gak minta maaf, kalau saja Kayla ada disana udah Kayla tonjok tuh orang" ucap Kayla mengebu-gebu.
"Udah gak papa, mungkin akunya yang salah"
"Gak! Mia kalau kamu gak salah kamu gak boleh ngalah" ucap Kayla.
"Gak papa Kayla, aku gak mau buat keributan, nanti malah ngerepotin kamu nanti" jawab Mia.
"Tapi kan...."
"Udah gak papa, gak usah dibahas lagi, kita bahas aja tentang konsernya, gimana? Jadi kekonserkan kita" tanya Mia.
"Emmm, masih gak tau sih, nanti Kayla tanya coyun dulu untug tadi udah dikasi nomornya"
Drt.. Drt.. Drt..
Suara hanpone Kayla berdering. "Baru juga diomongin, udah ditelpon aja, lihat nih" ucap Kayla sambil menunjukan hpnya pada Mia.
"Iya-iya, cepet angkat Kayla siapa tau ada info" ucap Mia bersemangat.
"Oke-oke"
"Haloo, coyun"
"Bener nomornya Kayla kan?" ucap Soyun yang ada diseberang telfon.
"Iyalah siapa lagi"
"Hehe, santai-santai aku cuman mau ngabarin, aku udah ada tiket buat kamu dan teman kamu eksklusif buat kalian, pokoknya kamu harus datang yaa"
"Beneran nih?" tanya Kayla girang.
"Iya dong masa aku bohong sih"
"Aaaaaa makasih coyun nanti aku sama Mia pasti dateng"
"Okee, nanti kalau dateng bawa bunga ya untuk dukung aku biar tambah semangat hehe"
"Iya-iya kamu emang banyak maunya"
"Hehe yaudah kalau gitu sampai jumpa dikonser yaa, See you"
Setelah itu sambungan terputus.
"Yesss jadi nonton konser wuhuuuuuu" ucap Kayla sambil melompat-lompat disofa.
"Horee akhirnya kita bisa nonton konser" ucap Mia juga ikut-ikutan Kayla berdiri disofa.
Bi Minah yang lewat itu seketika memberhentikan langkahnya. "Astaga kenapa kalian berdua joget-joget diatas" ucap bi Minah sambil geleng-geleng kepala.
Kayla dan Mia hanya menyengir sebagai jawaban.
Tbc.