Mencintai setulus hati serta menyokong dana untuk seluruh keluarga sang suami. Siapa sangka hal itu tak bisa membuat Zeline mendapatkan balasan kebaikan. Wanita itu justru harus menerima kenyataan pahit bahwa Delon suaminya diam-diam berselingkuh. Dan parahnya lagi,mertua serta ipar-iparnya yang selama ini hidup bergantung dengannya bersekongkol untuk menutupi perselingkuhan sang suami.
Penasaran dengan isi ceritanya? yuk silahkan disimak kelanjutannya ...... happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Sepanjang berada di kantor,Delon tak bisa berkonsentrasi untuk mengerjakan beberapa berkas yang telah menumpuk di mejanya. Pikirannya terbagi karena memikirkan rumah tangganya bersama Zeline yang kini sedang berada di ambang kehancuran,ditambah lagi dengan keluarganya tak tahu harus tinggal di mana. Ia merasa tak sabar menunggu jam pulang kantor agar segera bertemu istri tuanya demi membicarakan semuanya dengan baik-baik. Besar harapannya bahwa wanita yang masih dicintainya itu mau memaafkannya dan kembali menjalani hubungan seperti dulu. Dan yang paling penting adalah istrinya itu tak jadi mengambil kembali rumah yang kini sedang ditempati oleh keluarganya.
Setelah melewati waktu yang terasa sangat panjang dari biasanya,akhirnya jam pulang pun tiba. Dengan tergesa-gesa ia langsung menuju parkiran. Bakri yang melihat Delon berjalan dengan sangat cepat tak tahan untuk bertanya.
"Del,mau kemana ? Nggak ngopi dulu ?"
"Nggak dulu Ri. Aku masih punya urusan penting saat ini. Sampai jumpa besok. Bye." Tanpa menunggu balasan dari Bakri,Delon langsung masuk ke dalam kendaraannya,dan dengan cepat melaju keluar dari parkiran. Pikirannya saat ini adalah cepat-cepat tiba di rumah Zeline.
"Ting tong....Ting tong...." Delon membunyikan bel rumah karena saat ini ia sudah tak punya akses untuk masuk ke rumah yang dulu ditempatinya dengan bebas.
Setelah menunggu hampir semenit akhirnya pintu dibuka dari dalam.
"Zel ?" Sapa Delon saat melihat sang istri yang membuka kan pintu.
Melihat wanita yang masih berstatus istrinya tersebut diam,Delon kembali berkata.
"Boleh aku masuk ? Ada yang ingin aku bicarakan."
"Iya,silahkan Mas." Akhirnya Zeline mempersilahkan suaminya itu untuk masuk.
Kedua insan yang masih sah terikat dalam sebuah pernikahan tersebut duduk di ruang tamu dan terlihat sangat canggung. Bi Yati yang melihat suami majikannya tersebut langsung bertanya ingin dibuatkan minuman apa demi mencairkan suasana.
"Pak,mau dibuatkan minuman apa ?" Tanya Bi Yati sambil tersenyum ramah. Berbeda dengan Zeline yang memasang wajah datar.
"Apa saja Bi,yang penting minuman segar." Balas Delon tersenyum senang karena Bi Yati menyambutnya dengan baik.
"Baik Pak,saya buatkan dulu." Pamit Bi Yati dan melangkah ke dapur.
Sepeninggalan Bi Yati,untuk beberapa detik Delon dan Zeline saling diam. Delon yang awalnya sangat ingin cepat-cepat bertemu sang istri agar bisa segera berbicara,kini justru bungkam ketika melihat tanggapan Zeline yang begitu dingin.Ia bisa melihat tatapan wanita yang masih bertahta di hatinya itu sudah tak ada lagi cinta. kini hanya ada tatapan kebencian dan tak menginginkan kehadirannya.
"Zel,aku ingin memperbaiki semuanya ...." Akhirnya dengan mengumpulkan semua keberanian dalam dirinya,Delon pun berhasil bicara.
"Maksud Mas ?" Tanya Zeline hingga keningnya berkerut.
"Maksudnya,Mas ingin memperbaiki hubungan kita seperti dulu." Ucap Delon dengan nada lembut.
"Dengan cara apa Mas ?"
"Mmm....Mas ingin kita jangan bercerai. Kita tetap menjadi suami istri. Kamu adalah istri Mas yang sah. Dan tolong terima Talita sebagai adik madu mu."
"Hahaha ....." Zeline tertawa sumbang mendengar permintaan Delon yang menurutnya sangat konyol. Dan kemudian berkata.
"Mas ingin aku menerima wanita itu sebagai madu ku ? Mas masih waras kan ?" Zeline menatap tajam dan penuh selidik ke arah Delon. Ia benar-benar tak habis pikir dengan keinginan pria di depannya yang sungguh tak tahu diri.
"Mas janji akan lebih mementingkan kamu daripada Talita."
"Aku nggak butuh Mas!" potong Zeline dengan nada tinggi. Emosinya semakin besar. Bi Yati yang ingin mengantarkan minuman pun urung karena melihat kedua majikan nya sedang bersitegang.
"Dengar Mas. Keputusan ku sudah bulat untuk bercerai. Silahkan semua waktumu berikan saja pada wanita itu. Pentingkan saja dia,karena aku sudah tidak membutuhkan lagi. Anggap saja,aku dengan sukarela memberikan dirimu untuk nya."
"Zel,tolong pikirkan semuanya baik-baik. Kamu tak bisa memberikan keturunan. Tak ad pria yang bisa menerima kekurangan mu itu. Tapi aku tidak perduli itu. Karena sebentar lagi Talita akan melahirkan anak yang bisa kita asuh bersama-sama."
"Kamu benar-benar gila Mas!" Suara Zeline terdengar bergetar penuh kemarahan. Bagaimana bisa tanpa rasa bersalah,Delon mengajaknya untuk membesarkan anak perempuan lain. Hatinya sangat perih. Sungguh pria itu sangat kejam.
"Jangan kan mengasuh anak mu dengan wanita lain,menerima mu menikah dengan wanita itu saja aku tak sudi. Apalagi harus mengasuh anak kalian berdua. Kamu gila dan sudah tak waras Mas!" Bentak Zeline begitu geram.
"Sekarang juga kamu pergi Mas! Aku tahu kamu hanya ingin memperbaiki hubungan karena tak ingin aku mengambil rumah yang ditempati oleh keluarga mu. Asal kamu tahu,apapun yang terjadi,dalam dua hari ke depan aku akan tetap mengambil alih rumah itu."
"Kamu tega Zel. Kamu lupa kalau keluarga ku selama ini adalah orang-orang terdekat yang selalu menemanimu saat kamu tak punya siapa-siapa ?"
"Tega mana Mas ? Aku yang ingin mengambil kembali apa yang memang adalah milik ku ? Atau kau dan keluarga mu yang diam-diam mengkhianati ku hah ?!" Suara Zeline menggelegar hingga terdengar sampai ke dapur oleh Bi Yati yang sedang mencuci.
"Kamu benar-benar berubah Zel. Sombong dan angkuh karena punya segalanya." Ujar Delon penuh rasa kecewa.
"Aku berubah kerena kalian Mas. Kalian pantas mendapatkan ini semua. Aku tak perduli dengan perkataan mu itu." Balas Zeline tanpa sedikitpun merasa terpengaruh akan perkataan Delon.
"Aku menyesal datang bicara baik-baik seperti ini. Tahu akan diperlakukan seperti ini,aku tak akan ke sini." ucap Delon mulai meninggikan suaranya.
"Aku tak menyuruh mu ke sini Mas. Semuanya atas kemauan mu sendiri. Terserah aku mau menyambut mu seperti apa. Silahkan tunggu surat cerai yang akan tiba dalam waktu dekat. Aku tak ingin lagi melihat mu menginjakkan kaki dalam rumah ini."
"Dasar wanita tak tahu diuntung."Maki Delon dan tanpa berpamitan,pria itu langsung pergi dari sana.
"Brak!" Bunyi pintu rumah yang ditutup dengan penuh emosi oleh Delon. Saat meninggalkan rumah yang pernah ditempatinya itu bersama Zeline.
Zeline hanya melihat kepergian suaminya itu dengan tatapan penuh kebencian yang semakin mendalam. Pria yang kini terlihat semakin egois dan tak berperasaan. Dengan lembut telapak tangannya mengelus perut demi menenangkan kembali dirinya yang sejak tadi diliputi oleh kemarahan. Ia tak ingin perasaannya yang penuh emosi bisa mempengaruhi kesehatan janin dalam rahimnya.
"Non,istirahat dulu. Jangan biarkan orang lain mempermainkan perasaan kita. Kasihan calon bayinya." Tiba-tiba Bi Yati datang menghampiri Zeline. Sepertinya wanita yang sudah dianggap seperti keluarganya sendiri oleh Zeline,merasa sangat peduli akan kesehatan mental majikannya.
"Baik Bi,terima kasih." Jawab Zeline sambil tersenyum merasa senang akan kepedulian yang ditunjukkan oleh Bi Yati.
bukannya berterima ksih... ini mlah memusuhi zeline... bhkn mnghianatinya..../CoolGuy//CoolGuy/