NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 21

"Bagaimana Rin, kamu terima uang ini dan kasih tahu aku siapa Laras itu sekarang," ucap Antonio pada Arin.

"Aku tidak boleh tergoda dengan uang itu, aku harus tetap jaga pesan Laras pada aku, aku tidak mau dia kecewa padaku kalau aku tidak menepati janji ," batin Arin benar-benar dilema melihat nominal yang di tawarkan Antonio padanya itu

"Rin, kalau kamu diam berarti kamu setuju," kata Antonio melihat Arin yang terdiam karena dilema itu.

"Oh...tidak, tidak, aku tidak mau terima apapun dari kamu pak Antonio, permisi," Arin langsung beranjak dari tempatnya duduk dan pergi begitu saja meninggalkan Antonio yang masih duduk di ruang loby tersebut.

Antonio tercengang melihat Arin yang begitu saja pergi meninggalkan dirinya.

"Kenapa Arin tidak mau jujur juga padaku, apa Laras memang melarang Arin untuk mengatakan tentang dirinya pada aku?" Antonio bergumam sambil menatap kepergian Arin dari hadapannya itu.

Dengan lesu Antonio beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari kantor itu.

"Aku harus temui mama sekarang juga, pasti mama tahu tentang Laras," ucap Antonio ketika dia sudah berada di dalam mobilnya.

Sementara itu Arin yang sudah masuk ke dalam ruang kantornya terlihat sangat cemas sekali setelah kejadian tadi.

Arin meraih gelas yang berisi air putih yang terletak di atas meja kerjanya itu lalu dia meminum air putih itu sampai habis untuk menghilangkan ketegangan yang sedang di rasakannya saat ini.

Kemudian dengan perlahan dia menyandarkan kepalanya di kursi kerjanya sambil berkata sendiri," untunglah tadi aku tidak tergiur dengan cek lima puluh juta itu tapi... kalau di pikir-pikir Antonio sampai rela mengeluarkan uang dengan jumlah yang sangat besar itu hanya untuk mendapatkan info tentang Laras, mudah-mudahan saja ada jalan yang terbaik buat mereka berdua."

Mobil Antonio melaju di jalanan yang sepi dari aktivitas kendaraan bermotor karena ini memang waktunya jam kerja.

Setelah beberapa menit melaju di jalanan,

akhirnya mobil itu pun masuk ke dalam halaman rumah orang tua Antonio.

Antonio memarkir mobilnya di teras rumahnya dan setelah itu dia bergegas turun dari mobil lalu melangkah masuk ke dalam rumah nya.

Dia berjalan melewati ruang tamu dan terus masuk ke dalam menuju ke ruang tengah, di sana dia melihat Bu Clara mamanya itu sedang menyaksikan acara di salah satu stasiun televisi kesayangannya.

"Ma," sapa Antonio pada mamanya dan dia berjalan mendekat ke arah Bu Clara.

"Antonio, kok kamu gak telepon kalau mau pulang," Bu Clara terlihat kaget melihat kedatangan Antonio yang tiba-tiba itu.

Antonio kemudian duduk di sofa di depan mamanya itu.

"Ma, aku kesini mau menanyakan suatu hal yang mungkin ada hubungannya dengan kehidupan masa lalu aku," ucap Antonio pada Bu Clara.

Bu Clara menatap Antonio sambil mengerutkan kedua alisnya.

"Kamu mau tanya soal apa Antonio?" tanya Bu Clara sambil meletakkan remot televisi di meja.

"Laras itu siapa ma? kenapa setiap aku bertemu dengan dia aku merasakan adanya suatu perasaan yang sangat kuat terhadap dia dan aku merasa kalau dia adalah orang yang sangat penting dalam hidup aku dulu.

Ma, tolong katakan sejujurnya siapa Laras sebenarnya ma?" Antonio memohon pada Bu Clara.

Bu Clara menarik nafas panjang sambil menatap Antonio, dia harus berbohong pada anaknya itu agar dia tidak trauma lagi kalau mengingat Laras dan hubungan mereka yang berakhir menyedihkan buat Antonio.

Bu Clara tidak mau Antonio depresi lagi akibat perceraian yang sangat menyakitkan hatinya itu sampai-sampai dia mau bunuh diri, Bu Clara ingin Antonio melupakan semua tentang Laras dan masa lalunya itu.

"Ma, kenapa mama diam ada apa sebenarnya? apa yang mama sembunyikan dari aku?" tanya Antonio pada mamanya yang masih juga belum menjawab pertanyaannya itu.

"Emmm... sebenarnya...," belum sempat Bu Clara meneruskan kata-katanya tiba-tiba saja muncul Roy saudara tiri Antonio sambil berkata ," sebenarnya kamu dan Laras itu dulu pernah menikah dan kalian bercerai karena kamu sudah selingkuh dengan sekretaris kamu yang juga sahabat Laras sendiri," ucap Roy sambil tersenyum sinis pada Antonio.

"Roy!" pekik Bu Clara yang kaget melihat kedatangan Roy yang tiba-tiba saja itu.

"Kenapa ma? Kenyataannya kan memang seperti itu," Roy menaikkan kedua alisnya menatap mama tirinya itu.

Seketika Antonio berdiri menatap Roy sambil berkata," apa benar yang kamu katakan itu Roy?" tanya Antonio.

"Ya aku tahu itu semua, kamu itu dulu licik Antonio,kamu sudah membuat Laras menderita, kamu berselingkuh dengan Mira sekertaris kamu yang juga sahabat Laras sendiri dan itu kamu lakukan saat Laras berada di dalam penjara," Roy tersenyum puas dia berhasil membuat Antonio kembali mengingat masa lalunya yang kelam itu.

"Cukup!! tutup mulut kamu itu Roy!!" teriak pak Sebastian dari pintu masuk ruang tengah itu.

Bu Clara dan Antonio sampai terkejut mendengar teriakan pak Sebastian yang penuh dengan amarah itu.

"Kenapa pa? Aku kan berkata yang sebenarnya pada Antonio kenapa papa marah ," Roy menatap pak Sebastian.

"Keluar kamu Roy, ini urusan Antonio tidak ada hubungannya sama kamu, keluar!!" pak Sebastian mengarahkan jari telunjuknya tepat ke muka Roy.

Roy tersenyum sinis menatap pak Sebastian sambil berkata," oke aku tidak akan ikut campur urusan ini," kemudian Roy pergi meninggalkan ruang tengah itu dengan senyum puasnya.

"Antonio, kamu jangan dengarkan apa yang di katakan Roy tadi itu semua tidak benar," kata pak Sebastian pada Antonio.

"Tapi pa, sepertinya Roy sungguh-sungguh mengatakan itu tadi," ucap Antonio dengan muka kebingungan antara percaya dan tidak dengan apa yang di katakan Roy tadi.

"Antonio kamu kan tahu Roy itu seperti apa dan dia selalu saja ingin menjatuhkan kamu, oleh karena itu sebaiknya kamu jangan mempercayai perkataan Roy tadi," pak Sebastian berusaha untuk meyakinkan Antonio.

"Tapi pa, kenapa aku merasa kalau apa yang di katakan Roy itu ada benarnya karena selama ini aku memang merasakan ada hal yang berbeda saat aku bertemu dan menatap mata Laras, aku merasakan adanya suatu ikatan yang kuat antara aku dan Laras," ujar Antonio pada papanya.

Pak Sebastian saling pandang dengan Bu Clara setelah mendengar perkataan dari Antonio itu. Kemudian pak Sebastian berkata pada Antonio.

"Sudahlah kamu tidak usah pikirin tentang perasaanmu itu, mungkin saja itu karena kamu terlalu baik dan perhatian pada perempuan makanya kamu punya perasaan seperti itu pada Laras," pak Sebastian mencoba mematahkan perkataan Antonio tentang Laras.

Antonio terdiam sejenak sambil menatap papanya itu ," aku jadi bingung siapa yang dapat aku percaya, sementara aku sendiri benar-benar tidak ingat sama sekali dengan masa lalu aku."

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!