Baca Aku bukan/hanya bayangan biar faham alurnya...
.
.
Melarikan diri demi melupakan masa lalu, tersakiti dan terhianati, oleh kekasih dan sahabatnya sendiri..
"Aku benci penghianat, dan aku benci kalian..aku membencimu!"
Kanaya Prameswari Sadewo.
Kesalahannya adalah membuat semuanya abu-abu tanpa penjelasan, membiarkan cintanya pergi tanpa tau yang sebenarnya.
"Aku akan mendapatkanmu kembali..dan mengantikan bencimu kembali menjadi cinta dan ya, kita tak pernah putus maka kamu masih kekasihku!"
Bagaskara Nandowijaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit..?
"Hai.. bagaimana perasaan kamu, sudah lebih baik?" Bima masih menunggu Kanaya sampai terbangun dan akan memastikan bahwa Kanaya baik baik saja.
Bima mengusap rambut Kanaya yang basah oleh keringat, "Sudah tidak demam, syukurlah.." Bima mendesah lega.
"Kakak disini?"
"Hmmm.. tadi kamu demam, jadi aku nungguin kamu, aku khawatir"
"Harusnya gak perlu, kakak pasti sibuk" lirih Kanaya.
"Gak masalah, aku udah bilang sama Wita buat ngawasin cafe sementara"
Kanaya mengangguk "Ada yang ganggu fikiran kamu?"
"Ga..k kenapa?"
"Dokter bilang kamu terlalu stres"
"Aku gak pa-pa"
"Ya sudah, yang penting demam kamu sudah turun, itu artinya kamu baik baik aja, sekarang kamu makan abis itu baru minum obat" Bima mengambil semangkuk bubur yang sudah dibuatkan Alyla untuk Kanaya.
"Kakak pulang aja, aku bisa sendiri"
"Iya nanti setelah ini aku pulang" Bima mulai menyuapkan bubur tersebut pada Kanaya.
"Sudah" Kanaya menahan tangan Bima di suapan ketiga.
"Baru dua suap Ay.."
"Gak enak" Kanaya menggeleng
"Ya udah kamu mau apa aku beliin?"
Kanaya menggeleng lagi"Aku mau istirahat aja" Kanaya merebahkan dirinya lagi, lalu tidur membelakangi Bima, setelah minum obat dari tangan Bima.
Bima menaikan selimut lalu mengecup kening Kanaya "Aku pulang dulu.." Kanaya diam tak menjawab, matanya memejam.
Setelah terdengar pintu tertutup Kanaya membuka matanya kembali "Maafin aku kak" lirihnya.
Kanaya dilanda rasa bersalah terhadap Bima, ia berjanji akan berusaha membuka hati pada Bima, namun nyatanya sekuat tenaga ia berusaha tetap Bagas yang ada dihatinya.
Perlakuan Bima yang lembut dan pengertian membuat Kanaya tak tega untuk berkata jujur tentang perasaan nya bahwa ia tak bisa menghilangkan Bagas meski sudah mencoba, dua minggu ini yang Kanaya habiskan bersama Bima tak membuat hati Kanaya luluh dan berpaling pada Bima.
.
.
Bima melajukan mobilnya keluar dari komplek perumahan tempat tinggal Kanaya, ia akan ke cafe sekarang dan bekerja, meski sudah tengah hari dan sangat terlambat, namun setidaknya bisa mengalihkan fikirannya.
Bima meremas setirnya erat kala mengingat Kanaya, ini berbahaya saat hatinya bergejolak ia tak ingin mati konyol dan kecelakaan, dengan cepat Bima menepikan mobilnya, menumpu wajahnya pada kedua tangan lalu mengusapnya kasar, ia kira akan bertahan meski rasanya sakit, tapi kenapa saat itu benar benar terjadi rasanya sesakit ini, ini benar benar sakit.
Bima memejam sesaat lalu menepuk dadanya "Bukan kah ini yang kau inginkan Bima, maka rasakan lah" katanya lebih seperti ejekan.
Ternyata benar benar sakit rasanya saat mencintai seseorang tapi orang itu tak mencintai kita, apalagi saat tertidur pun orang itu tetap memikirkan cintanya.
Bima menahan diri sekuat tenaga sejak tadi, sejak ia masih menunggu Kanaya yang tertidur, ia ingin berteriak pada Kanaya bahwa yang berada disisinya adalah Bima bukan Bagas.
Wajah pucat Kanaya, keringat dingin yang keluar dari dahi Kanaya membuatnya khawatir setengah mati, namun racauan itu saat mata Kanaya terpejam membuat Bima menahan nafasnya.
Saat bibir pucat Kanaya terus menggumamkan nama itu, nama yang tak bisa hilang dengan mudah dari hati Kanaya.
"Bagas.."
"Bagas.."
"Bagas.."
Bukan hanya sekali, tapi berkali kali, meski terdengar lirih dan pelan Bima bisa mendengar dengan jelas.
Bima meraup udara sebanyak banyaknya untuk mengisi hatinya yang terasa sesak, ia harus bertahan setidaknya ia masih punya kesempatan bukan? dan ia akan bertahan sampai saat itu tiba, saat Kanaya benar benar menyerah dan tak memilihnya, saat itulah dia akan menyerah.
_______________
Sabar Bima yakinlah jodoh tak akan tertukar 🤧
Like..
komen..
vote...
Hadiah juga boleh, satu bunga, dua bunga,tiga bunga.. apalagi kalau bunga nya ditaburin diatas kopi 😅