NovelToon NovelToon
Menjadi Ratu Di Tangan Kakak Ipar

Menjadi Ratu Di Tangan Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dhessy

follow Ig : dhee.author

Mungkin ini tidak sepantasnya. Tapi apa daya kalau Mika terlanjur dibuat nyaman oleh kakak iparnya sendiri.

Sedangkan lelaki yang dia sebut suami, dia lebih mementingkan wanita lain ketimbang dirinya.

Nalurinya sebagai perempuan yang haus akan perhatian sudah terpenuhi oleh kakak iparnya, Gavin.

Hingga perlahan cinta itu tumbuh dan tak bisa dicegah lagi. Rasa ingin memiliki itu begitu kuat. Sekuat rintangan yang harus mereka lalui agar bisa bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhessy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 31

Backstreet adalah pola hubungan yang penuh dengan konsekuensi.

Itu yang saat ini tengah Mikha jalani bersama Gavin. Hal itu Mikha sembunyikan dari kedua orangtua Mikha yang sampai saat ini belum juga memberikan restu untuk Gavin dan Mikha.

Tanpa sepengetahuan Feni dan Wira, Mikha sering menghabiskan waktu dengan Gavin. Lagipula kedua orangtua Mikha terlampau sibuk. Mana sempat mereka mencari tau tentang Mikha dan Gavin, pikir Mikha.

"Kamu masih berhubungan dengan Gavin?"

Pertanyaan Wira membuat Mikha terdiam. Akhirnya saat itu tiba. Saat dimana Wira akan bertanya tentang hubungannya dengan Gavin.

Mikha berdeham pelan sebelum menjawab pertanyaan Wira. "Udah nggak, kok, Pa." Dalam hati ingin menarik ucapannya. Tak ingin mengatakan hal itu karena itu bertolakbelakang dengan hatinya.

"Beneran?"

Mikha mengangguk pasti. "Bener, Pa. Papa tau kalau Mikha lagi konsen ke skripsi."

Wira mendengus sinis. "Jangan bohong, Mikha. Papa tau semua yang kamu lakukan di belakang Papa dan Mama. Kamu sering ketemu Gavin, kan?"

Jantung Mikha berdegup kencang. "Memangnya kenapa, Pa?" Mikha memberanikan diri untuk bertanya.

"Masih perlu papa jelaskan alasannya?"

"Kalau Papa memang sudah memaafkan mereka, seharusnya nggak masalah kalau Mikha masih dekat dengan kak Gavin. Lagipula kak Gavin nggak salah apa-apa. Kenapa dia dibawa-bawa?"

"Kamu boleh menjalin hubungan dengan siapapun, Mikha. Tapi tidak dengan keluarga Anton. Lagipula kamu nggak malu kalau suatu saat nanti kamu menikah dengan Gavin? Apa kata orang-orang kalau kamu menikah dengan mantan kakak ipar kamu sendiri?"

"Dan aku nggak peduli soal itu, Pa. Mikha nggak pernah peduli dengan omongan orang, Pa. Yang tau bagaimana ceritanya itu cuma Mikha dan kak Gavin, yang jalanin kami berdua. Kami makan pun nggak minta sama orang lain. Kenapa harus peduli dengan omongan orang lain?"

"Nurut apa kata Papa, Mikha. Ini yang terbaik buat kamu."

Mikha tertawa sinis. "Terbaik buat aku, Pa?" Mikha tertawa hambar. "Dulu saat Papa dan mama mau jodohin Mikha dengan Gilang, Papa juga bilang begini. Ini yang terbaik buat Mikha. Kenyataannya? Papa lihat nggak kenyataannya kayak apa? Gilang terbaik buat Mikha? Enggak, kan, Pa?"

"Di luar sana masih banyak lelaki yang lebih baik dari Gavin. Keputusan Papa tidak bisa dibantah lagi, Mikha. Nurut atau Papa berhenti mengurus semua kehidupan kamu."

Mikha diam. Tak lagi ada sepatah katapun keluar dari bibirnya. Melawan pun juga percuma.

Bukan Mikha takut hidupnya tak lagi ditopang oleh kedua orangtuanya. Tapi Mikha lebih memilih untuk membicarakan hal ini berdua dengan Gavin. Jadi Mikha tidak akan melangkah sendirian.

Entah bagaimana caranya dia dan Gavin akan meminta restu pada orangtua Mikha, baik Mikha maupun Gavin belum juga membahasnya.

Mereka memilih menikmati kebersamaan mereka daripada harus memikirkan hal tersebut meskipun sebenarnya restu orangtua itu paling penting.

***

"Sudah pernah Mama katakan, bukan? Tinggalkan Gavin. Move on. Laki-laki nggak cuma Gavin."

"Kalau Mama masuk ke kamar Mikha hanya ingin membahas hal yang sama, yang ujung-ujungnya melarang Mikha berhubungan dengan Kak Gavin, lebih baik Mama keluar sekarang juga."

Mikha memandang Feni tanpa ekspresi.

Seperti bom waktu. Selama ini Mikha selalu diam, sabar dan bertahan dengan sikap kedua orangtuanya. Tapi semakin lama Mikha semakin lelah. Kedua orangtuanya semakin tak menghargai perasaan Mikha.

"Mikha udah dewasa, Ma. Mikha udah tau mana yang terbaik buat Mikha."

"Dan kamu sudah yakin kalau Gavin itu yang terbaik buat kamu?"

Mikha mengangguk pasti. "Ya. Mikha yakin. Selama ini kak Gavin selalu membuat Mikha yakin dan percaya kalau dia yang terbaik buat Mikha."

"Itu berarti kamu lebih memilih dia daripada kedua orangtua kamu sendiri?"

Mikha menghembuskan napas dengan kasar. "Orangtua yang lain, mereka akan memberikan apapun asalkan anak mereka bahagia. Tapi kenapa orangtuaku berbeda, Ma? Mikha beneran anak Papa dan mama, kan?"

"Ngomong apa kamu, Mikha? Jelas kamu anak Mama dan Papa. Sebab itu kami menginginkan yang terbaik buat kamu."

"Ini bukan terbaik buat Mikha, Ma. Ini keegoisan Mama dan Papa. Mikha kecewa sama Mama dan Papa. Harusnya pernikahan Mikha yang pernah gagal itu menjadi pelajaran buat kalian kalau pilihan kalian itu belum tentu yang terbaik buat Mikha. Tapi ternyata kalian sama aja. Egois!"

Mikha mengambil tasnya dan pergi begitu saja meninggalkan Feni yang masih ada di kamar Mikha.

Bagi Mikha, tidak ada lagi tempat yang nyaman ketika bersama kedua orangtuanya yang selalu memikirkan perasaan mereka sendiri tanpa memikirkan perasaan Mikha.

Harusnya, setelah perceraiannya, Mikha mendapatkan dukungan dari orangtuanya. Membebaskan Mikha untuk memilih asalkan Mikha bahagia.

Tapi tidak dengan Feni dan Wira. Mereka mengijinkan Mikha dengan siapapun yang dia cintai, asalkan tidak berasal dari keluarga Anton.

🌹🌹🌹

Mikha memutarkan jarinya pada bibir cangkir yang berisi matcha greentea yang sudah mulai dingin. Sedikitpun isinya belum berpindah ke dalam perut Mikha. Sebab Mikha lebih memilih memandangnya saja ketimbang menikmatinya. Tak berselera sama sekali.

Sudah setengah jam lamanya Mikha menunggu kedatangan Gavin di sebuah cafe. Gavin mengatakan kalau dia sedang berada di luar. Sebab itu Mikha tak bisa menemui Gavin di kantornya maupun di apartemennya.

"Hai. Maaf, kakak lama."

Mikha tersenyum tipis. Kecupan lekat dari Gavin di kening Mikha membuat hati Mikha sedikit merasa lebih tenang.

"Enggak, kok. Kakak sibuk, ya? Maaf, aku ganggu," ucap Mikha tak enak hati. Selaras dengan suasana hatinya yang memang sedang tidak baik.

"Nggak ada ceritanya kamu ganggu kakak, Sayang. Ada apa? Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Gavin menggenggam erat kedua tangan Mikha yang berada di atas meja.

"Biasa. Papa dan Mama. Mereka tetap nggak mau merestui hubungan kita." Air mata Mikha jatuh begitu saja. "Kakak beneran sayang sama aku, kan? Benar-benar mau berjuang untuk hubungan kita, kan?" Sekali lagi Mikha bertanya pada Gavin. Padahal, hal serupa sering ditanyakan oleh Mikha. Dan jawaban Gavin tak pernah berubah. Dia tulus menyayangi Mikha, benar-benar mencintai Mikha, dan tentu saja akan berjuang untuk hubungan mereka.

"Kakak akan segera menemui Papa dan mama kamu, Sayang. Apapun akan kakak lakukan asalkan kita bisa bersama."

Setelah mendengar ucapan Gavin, Mikha baru bisa tersenyum senang. Hatinya merasa lega ketika Gavin kembali meyakinkan dirinya.

"Udah, jangan nangis lagi." Gavin mengusap air mata Mikha dengan ibu jarinya. "Udah makan belum?"

Mikha menggelengkan kepalanya. "Tadi nggak selera makan."

"Kita makan dulu, ya."

Mikha pun mengangguk mengiyakan.

🌹🌹🌹

"Memang benar adanya, kita baru akan merasa seseorang itu berarti ketika dia sudah tidak ada di samping kita."

"Ya. Itu benar. Dan sekarang gue hanya bisa melihat dia dari kejauhan. Hanya bisa memeluknya lewat doa. Semoga kebahagiaan selalu menyertainya."

Gilang kembali memandang foto Mikha yang dia simpan di handphonenya. Foto itu dia ambil dari akun Instagram milik Mikha.

Dia benar-benar merasa kehilangan sekarang. Dulu waktu masih bersama, Gilang tak pernah menganggap Mikha ada.

Dan setelah mereka berpisah, barulah Gilang sadar jika hatinya sudah jatuh pada Mikha.

Sayang, semua sudah terlambat. Gilang tak bisa lagi mempertahankan Mikha untuk tetap berada di sampingnya.

"Gue dengar hubungan mereka masih terhalang restu."

"Entah harus senang atau sedih."

"Lo masih berharap bisa rujuk?"

"Tentu. Tapi gue sadar diri. Dan sadar kalau di hatinya tidak pernah dan tidak akan ada nama gue di sana."

"Yang sabar, bro. Anggap aja itu balasan buat Lo."

Gilang tertawa kecil. "Sialan, Lo."

🌹🌹🌹

Baru sempat up dong 😭😭

1
Ana Susana
❤️
Katherina Ajawaila
sepertinya seru nih ceritanya, sukses ourhour
Pembenci Author bego
seru lumayan
Kembae e Kucir
Luar biasa
Anonymous
/Good//Good//Good/
Ulil Baba
coba baca
Yundari Gayosa
sigavin plin plan.....pergi aja mika tambayong yang jauhh...bawa cowok lebih dr Gavin ,😀
Yundari Gayosa
Luar biasa
Mei Saroha
kasian Mikha, yg deketin cowo2 pengecut 😞😭
ayu eka2169
Luar biasa
Nur Harfiati
Lumayan
Safa Almira
seruuu
Misel Livita Kundimang
ku bomm yahhh lama lama rumahmu thorr aku udah nangis nangis sampe habisin tissu eehhh malah cmn mimpi si Gavin ajaa huuuu/Right Bah!//Right Bah!/
Tjutju Haryati
Luar biasa
Misel Livita Kundimang
huaaaa sedih bangat bacanyaaaa😭😭dari mulai pernikahan yang tidak bahagia, kisah cinta yang putus di tengah jalan, sampai harus di tinggal matii. gue yakin nggak akn ada wanita yang sekuat Mikha di dunia nyata kalaupun ada pasti hanya ada beberapa yg mampu bertahan dan tidak menjadi gilaaa😭😭😭😭semangat author🥰🥰
Misel Livita Kundimang
Gavin kurang ajar bangat sihhh nggak ada perjuangannya sama sekali aaaaaaa kecewa bangat samaaa gavinnnnn sekecewanya sama gilangg lebih kecewa sama gavinnn
Misel Livita Kundimang
kok muter muter sih ceritanya nggak bisa langsung aja Thor🥹author terlalu mempermainkan perasaan pembaca huuuaaaa😭
Maria Mahdalena Manalu
pengen tertawa sampek mau keluar ni air mata
Alvia Nora
tau rasa Gilang punya berlian mah milih emas palsu secara viona juga pergi tinggal gigit jari kan emang enak....
martina melati
bw hp yg ada video gilang dg viona berhubungan intim (sekretaris) k mertua mikha (ortu gilang) ajukn perceraian...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!