Juan Prakoso, seorang siswa miskin dan bodoh lantaran nilai-nilai yang selalu jelek, wajahnya yang tidak tampan juga dirinya yang menjadi bahan pembullian teman-teman di sekolahnya.
Hal itu dikarenakan Juan harus menjadi tulang punggung untuk dirinya serta kedua adiknya yang masih sekolah menengah pertama lantaran kedua orang tua mereka telah meninggal dunia. Maka dari itu, Juan mau tidak mau harus bekerja dan sekolah.
Hingga suatu waktu, Juan mendapatkan sebuah system yang dimana mampu para penggunanya untuk meningkatkan kekuatan fisik, meningkatkan daya tarik dan meningkatkan IQ serta Daya ingat.
Dengan system' itu lah kehidupan Juan berubah dan dia pun ingin menunjukan kepada semua teman-temannya bahwa dirinya bisa menjadi yang terbaik.
Inilah kisah dari seorang pemuda bernama Juan Prakoso dan Extraordinary System nya.
Season 1: The Students Cheater Bab 1 - Bab 50.
Season 2: Yakuza Madness Bab 51 - Bab 84
Season 3: A Man In Two Worlds Bab 85 - Bab 99.
Season 4: Merubah Takdir Bab 100 - Bab 120.
Season 5: Extraordinary Era Bab 121 - 128
Season 6: Desa kabut Bab 129 - On Going.
Extraordinary System is Back
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Extraordinary System Bab 31
...Bab 31. Juan di Klub Game....
Malam sebelum ...
Juan melamun di atas kasurnya dengan kedua tangannya yang dijadikan bantal sambil menatap atap. Tujuan Juan sudah tercapai dengan menemukan obat dan menyadarkan kedua adiknya.
Dia terus berpikir tujuan berikutnya yang mana Juan teringat akan percakapan adiknya yang saat itu, Juan bersama kedua adiknya sedang jalan-jalan yang berhenti di sebuah toko video game.
"Wuah, keren-keren. Tapi, kenapa pada mahal semua?" ucap Yuda yang terkejut melihat harga dari video game tersebut.
"Iya, padahal aku suka yang game ini." ucap Yuri sambil menunjuk kearah salah satu game.
Juan pun mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Bagaimana kalau nanti kakak akan buatkan kamu game sendiri?"
"Ahh, kakak suka mengkhayal. Bagaimana bisa?" ucap Yuda.
"Iya, paling juga mainan kertas atau kayu," sambung Yuri.
"Tunggu, beberapa tahun lagi. Kakak akan bekerja disalah satu perusahaan game dan akan membuat game untuk kalian. Bagaimana bukan khayalan kan?"
Yuda dan Yuri saling menatap dan tersenyum senang.
"Oke, kak. Aku tunggu." ucap Yuda.
"Buat yang bagus dan keren ya kak," sambung Yuri.
Juan pun mengangguk kepalanya.
Tidak lama kemudian, Tae Woong datang melepaskan lamunan Juan.
"Juan, kamu belum tidur?" tanya Tae Woong.
Juan pun bangun dari rebahannya dan mengambil laptop dari tas nya.
"Ada sesuatu yang aku harus kerjakan."
Juan pun duduk di kursi dan membuka laptopnya. Lalu, menekan ikon gelembung yang mana sebuah layar baru muncul.
-Asisten-
Sistem: Hei, apa yang bisa kubantu?"
Juan: Saya ingin membuat game.
Sistem: aku bisa memberikan kamu teka-teki atau kuis.
Juan: Saya ingin membuat video game. Apa saja stepnya?
Sistem: Ini yang Aku temukan.
Sistem pun memunculkan layar baru yang berasal dari browser ponsel dan beberapa step ada disana. Juan pun membacanya yang mana step awal Juan harus menciptakan program tersendiri atau lebih mudahnya Juan harus membuat program AI.
Juan: Apa itu AI?
Sistem: Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence adalah kecerdasan yang ditambah kepada suatu sistem yang dapat diatur dalam konteks ilmiah.
Juan: Unduhkan software pembuat AI dan pembuatan game terbaik.
Sistem: Sudah terunduh untuk AI. Kamu bisa mengunakan coding python dan pembuatan game kamu bisa mengunakan Advance Construction.
Sesudah mengunduh kedua software itu, Juan pun memulai menuliskan coding AI yang mana sistem pun memberikan sebuah pesan baru.
Kling!
[Anda telah mendapat skill - Programmer. ]
Juan pun tersenyum dan tanpa membuang waktu Juan mengunakan skill itu dan memperintahkan asistennya.
Juan: Aktifkan Skill Programmer dan Unik Skill SEED.
Sistem: Dimengerti! Skill telah aktif.
Sesaat kemudian, pandangan Juan menjadi kosong dan dengan cepat Juan membuat program AI yang diberi nama Elixir.
Setelah AI Elixir terbuat, Juan pun membuat game sederhana sejenis life simulasi dengan desain pulau yang tidak berpenghuni.
Saat Juan sedang mengembangkan pulau tidak berpenghuni itu dengan pohon, buah serta hewan yang bisa diburu. Pekerjaan Juan itu dilihat oleh Tae Woong.
Itulah kenapa keesokan harinya, Juan didatangi oleh Roman, Tae Woong dan Haruka.
"Juan, saya juga memohon. Klub game selama ini terus diremehkan dan direndahkan maka, sebelum lulus. Kami ingin klub game ada peminatnya dan meraih prestasi," sambung Haruka.
Juan pun mengusap-usap dahinya untuk berpikir. Sesaat, Juan pun teringat akan dirinya yang masih sekolah di Sky school yang mana Juan diremehkan dan direndahkan.
"Baiklah, aku akan membantu kalian."
Mendengar jawaban itu, Roman, Tae Woong dan Haruka saling bertukar senyum.
"Terimakasih, Juan." ucap Roman begitu pun juga yang lainnya.
Sesudah kesepakatan itu, Juan pun diajak oleh Roman, Tae Woong dan Haruka ke ruang klub yang dimana membuat Juan terkejut dikarenakan berantakan nya ruangan itu dan lebih parahnya lagi tidak ada nya komputer disana.
"Ini ruang klub game?!" ucap Juan yang menghela nafas panjang.
"Ya begitulah meski sedikit berantakan," ucap Roman dengan senyuman lebar.
"Lalu, diantara kalian ada yang punya pengalaman membuat game?" tanya Juan.
Roman dan lainnya serempak menggelengkan kepalanya. Lagi-lagi Juan menghela nafas panjang.
"Tae Woong, kamu pintar pelajaran matematika, bukan?" tanya Juan.
Tae Woong mengangguk kepalanya, "Iya, saya sangat menyukai matematika."
"Kalau begitu, aku akan ajarkan koding program game!"
"Iya," jawab Tae Woong.
"Dan untuk animasi serta musik background. Aku serahkan kepadamu Haruka!"
"Baik, Juan." jawab Haruka.
"Roman karena kamu ketua klub dan pengelolaan di sini. Jadi, kamu bertanggungjawab dengan peralatan yang dibutuhkan. Berapa kamu akan membayar ku?"
"Itu ... Saya bisa membayar 20 juta. Bagaimana?" ucap Roman.
"Tidak masalah, gunakan itu untuk membeli beberapa peralatan disini!"
Roman dan lainnya pun terkejut.
"Tapi, Juan itu kan uang mu?!" ucap Roman.
Tae Woong dan Haruka menganggukkan kepalanya.
"Anggap saja, aku meminjam kepada kalian dan lindungi lah apa yang pantas kalian lindungi."
Roman dan lainnya mengangguk kepalanya dengan penuh semangat.
"Lalu, tema game apa yang ditentukan di festival game indie?"
Roman pun mengambil brosur festival game indie dan menujukan nya kepada Juan.
"Game bertema kan akhir dunia, Survival Game."
Juan pun tersenyum mendengar itu dikarenakan game itu kesukaan dari Adiknya Juan, Yuda.
...# Extraordinary System #...
Catatan Kecil:
Hei, guys. terima kasih yang sudah berpartisipasi dalam penentuan game yang akan dibuat Juan.
Hasil rekomendasi. Final.
- Survival zombie 12 poin.
- MOBA 10 poin.
- MMORPG Fantasi barat 8 poin.
- Fantasy timur 3 poin.
- Shooter 1 poin.
Jadi, aku putuskan untuk membuat Game survival dalam cerita ini dan untuk kakak yang memilih tema yang lain nanti, aku akan buatkan alur cerita yang lainnya karena kehidupan Juan menjadi sukses oleh game ciptaan nya.
Sekali lagi saya ucapkan terimakasih dan berkat dukungan kakak sekalian. Hari ini aku berhasil crazy up 5 Chapters. hehehe..
See Ya ...