AKU SARANIN BUAT BACA DUREN SAWIT 👉GEGANA SANG PENJINAK HATI👉CINTA UNTUK NAGARA TERLEBIH DAHULU BIAR CERITANYA NYAMBUNG OKE
Pria tampan akan kalah oleh pria humoris, pria humoris akan kalah oleh pria kaya, pria kaya akan kalah oleh pria yang bisa membuat wanita nyaman, dan dari ke 4 nya pasti akan kalah oleh pria tampan, humoris, kaya sudah begitu bisa bikin nyaman lagi. Dan itu semua ada didalam diri Barata Adam Prayoga
Tapi tidak bagi Tata, gadis yang berhasil menjadi operator hati Barata, Gadis yang sedikit pendiam itu hanya memandang aneh pada Bara yang selalu banyak bicara saat bersamanya.
Tata yang berulang kali hatinya dipatahkan oleh sang kekasih, akankah Bara mampu menakhlukan gadis dingin itu? dan menjadikan Tata Operator Hati miliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke KUA Juga Boleh
Bara menyugar rambut basahnya kebelakang, pria berusia 26 tahun dan beberapa bulan lagi akan genap berusia 27 tahun itu membasahi wajah serta kepalanya karena kepanasan.
Kulit putihnya terlihat memerah karena kepanasan, namun dia tidak peduli. Tatapan tajamnya melihat lurus kearah gadis cantik dan tangguh yang tengah mengeoperasikan sebuah alat berat tidak jauh darinya.
Bahkan Bara sudah membuka kemejanya dan kini hanya menyisakan kaos putih polos yang membalut tubuh sempurnanya. Sesekali dia meneguk air mineral yang ada ditangannya saat melihat betapa sexynya seorang Agatha saat ini.
Ayolah gadis itu bukan sedang telanjang tapi Agatha tengah mengendalikan mesin penggaruk raksaksa, namun bagi Bara yang sudah dibutakan oleh pesona Agatha yang apa adanya membuat gadis itu terlhat luar biasa dalam keadaan apa pun.
"Haaah!" Bara membuang nafasnya kasar, entah kenapa otak kotornya selalu hadir saat melihat gadis pujaan berpeluh bukannya ilfil, Bara malah melihat Agatha semakin sexy saja. Lihatlah kulit eksotis itu semakin berkilau ditimpa matahari siang ini.
"Lama lama aku bisa gila kalau harus menunggu kayak gini!"
Bara membuang kemeja yang tengah dia genggam kesembarang arah. Pria berkaos putih itu melangkah mendekati eksavator yang tengah dikendari oleh Agatha. Bahkan Ikhsan, pria itu mengerenyitkan dahinya saat melihat sepupu sekaligus atasannya itu mendekat kearea galian.
"Wah siBoss cari perkara."
Ikhsan yang tengah mengawasi pekerjaan para operator selain Agatha cepat melangkah menyusul Barata yang terlihat sudah mendekati eksavator yang dikendarai oleh Agatha.
"Agatha!"
Seruan Bara tidak membuat Agatha menoleh atau pun melirik, gadis operator itu masih terlihat fokus pada lokasi garapannya.
"Agatha!"
Untuk kedua kalinya Bara berseru kencang pada Agatha, namun lagi lagi gadis itu tidak mendengarnya sama sekali. Bara men*desah pelan, dari jarak 10 meter bahkan Agatha tidak mendengar seruannya sama sekali.
Bara semakin mempersempit jarak diantara mereka, mungkin hanya tersisa jarak empat meteran antara keduanya.
"Calon Nyonya Prayoga!"
Bara menyunggingkan senyumnya saat melihat Agatha menoleh padanya, kening gadis itu berkerut mendengar ucapan Barata. Bahkan Agatha sempat melirik kesana kemari seperti tengah mencari sesuatu.
"Pak Bara manggil siapa?"
Akhirnya gadis itu mematikan mesin eksavatornya, tatapan penuh tanyanya semakin dia tunjukan pada Barata. Sementara Bara, pria itu malah semakin menyunggingkan senyumannya. Bara segera melangkah menuju Agatha dan terlihat susah payah menaiki eksavator lewat roda besi mesin besar itu.
"Pak Bara mau ngapain?"
"Saya mau ikut kerja sama kamu."
Agatha mengerenyitkan dahinya, gadis itu menatap tidak yakin pada pria yang sudah duduk dengan nyaman disisi kemudinya.
"Boss!"
Bara dan Agatha melayangkan pandangannya pada Ikhsan yang baru saja sampai. Pria beranak satu itu teihat ngos ngosan karena harus sedikit berlari mengejar Barata.
"Apa?"
Bara menaikan sebelah alisnya melihat wajah khawatir Ikhsan saat ini. Bukan cuma khawatir namun pria beranak satu itu juga tengah ngos ngosan mengatur nafasnya.
"Kalau sudah tidak ada yang mau kamu bicarakan, itu tolong istrinya si Rahmat suruh masak sudah waktunya makan siang ini."
Ikhsan hanya menganggukan kepalanya, pria itu sebenarnya ingin melarang Bara untuk ikut menaiki eksavator namun karena melihat sepupunya itu tenang tenang saja, akhirnya Ikhsan membiarkan pria itu ikut bersama Agatha.
"Pak Bara mau ikut saya kemana?"
Bara yang tadinya tengah menatap kagum kearah para operator lain yang tengah melakukan tugasnya, sontak saja langsung menoleh pada Agatha yang tengah lihai mengendalikan mesin penggarul raksaksa ini.
"Ke KUA juga boleh."
YUK GASKEUN KE KUA BANG
HOLLA MET PAGI EPRIBADEH
WELLCOME TO CRAZY UP TODAY
JANGAN LUPA BUAT LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA
SEE YOU NEXT PART MUUUAAACCHH
love you lah ....
kmarin baca yg reina ilham dg gara lovy.. full baper....