NovelToon NovelToon
Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat

Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Sistem / Budidaya dan Peningkatan / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: FAUZAL LAZI

[BIJAK LAH DALAM MEMBACA] yang menceritakan tentang Jian yu seorang pekerja biasa Dengan gaji yang pas-pasan , dan saat dia pulang dia malah dihadang oleh sekelompok preman yg mabuk dan membentak nya untuk menyerahkan uang nya ,Jian yu yang tidak bisa melawan pun lari bukan Karena takut tapi Karena di sendirian dan mereka bertiga, mau tidak mau tidak ia harus melarikan diri tapi, pelarian nya itu sia sia Karena salah satu preman berhasil memukul nya dan membuat nya jatuh dan setelah itu dia di buang oleh Meraka , dan saat Jian yu membuka matanya kembali dia sudah tidak berada di bumi kagak melainkan berada di dunia yg tidak dia kenal dan mendapatkan sistem terkuat yg akan merubah hidup nya kedepan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAUZAL LAZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 17

Mereka pun keluar dari rumah makan. Jian Yu mengajak Lin Lin dan Lin Shi mencari beberapa pakaian untuk mereka berdua, sekaligus untuk dirinya. Setelah beberapa saat berjalan, mereka berhenti di depan sebuah toko busana dengan papan nama besar bertuliskan “Ning Luang” di atas pintu.

Jian Yu mengajak mereka masuk. Meskipun Lin Shi sempat menolak, Jian Yu langsung menarik tangannya agar ikut. Begitu mereka masuk, seisi toko langsung menoleh. Namun tatapan orang-orang bukanlah ramah, melainkan sinis dan penuh penghinaan.

“Selamat datang, Tuan, di Toko Busana Ning Luang. Ada yang bisa saya bantu?” sambut seorang pelayan wanita dengan wajah cantik dan suara sopan.

Jian Yu mengangguk. “Bantu aku mencari beberapa baju untuk adik-adikku ini.” Ia menunjuk Lin Shi dan Lin Lin.

Lin Shi terkejut mendengar ucapan itu. “Tuan Jian… menganggap kami adik-adiknya?” gumamnya pelan.

Tiba-tiba, sebuah suara nyaring memecah suasana.

“Hehh! Minggir kalian, rakyat miskin! Hanya bisa menghalangi jalan orang saja!”

Seorang wanita dengan pakaian mewah berdiri di belakang mereka, wajahnya penuh kesombongan. Beberapa pelanggan lain menoleh. Ada yang berbisik-bisik, ada pula yang memandang dengan iba.

“Lihat, lihat… mereka menghalangi jalan Liao Yen. Mereka pasti tidak tahu siapa dia,” ucap salah satu pelanggan.

“Hidup mereka tidak akan tenang lagi,” sahut yang lain.

Menyadari dirinya berdiri di tengah jalan, Jian Yu segera menunduk sedikit.

“Ohh, maafkan saya. Saya memang salah berdiri di tengah jalan,” ucapnya dengan nada sopan.

Namun, Liao Yen justru semakin sombong.

“Hehh! Kau pikir permintaan maafmu cukup? Berlututlah dan minta maaf padaku!” katanya dengan nada mengintimidasi. Matanya lalu melirik Lin Shi dan Lin Lin. “Suruh juga mereka berlutut!”

Lin Shi hampir saja menuruti perintah itu, namun Jian Yu segera menahan bahunya. Pelayan yang tadi melayani Jian Yu berusaha menengahi, tetapi sebelum sempat berbicara, Jian Yu sudah melangkah maju berdiri tepat di depan Liao Yen.

Melihat Jian Yu mendekat, Liao Yen semakin congkak.

“Akhirnya kau sadar diri. Sekarang cepatlah berlutut!” katanya dengan penuh percaya diri.

Namun Jian Yu sudah benar-benar muak. Ia melepaskan sedikit tekanan auranya. Seketika, Liao Yen terhantam, tubuhnya berlutut dengan sendirinya, wajahnya meringis menahan sakit.

“Apa yang kau lakukan padaku, sialan?! Cepat lepaskan aku! Kalau tidak, aku akan laporkan ke ayahku, dan dia pasti akan membunuhmu!” Liao Yen mengancam dengan suara gemetar.

Suasana toko langsung menegang. Para pengunjung mundur menjauh, menahan napas. Lin Shi dan Lin Lin hanya bisa menatap tuannya yang berdiri dengan tenang.

Jian Yu mendengus, lalu berkata dengan suara dingin,

“Kau berani mengancamku, dasar babi sialan! Aku paling benci diancam. Kau dengar itu?!”

Kata-kata itu membuat semua orang di toko membelalakkan mata. Beberapa bahkan terdiam kaku, sementara sebagian lain justru salut pada keberanian Jian Yu.

“Apa kau bilang?! Tarik kembali kata-katamu, bajingan!” teriak Liao Yen, masih berlutut dan menatap Jian Yu dengan marah.

Jian Yu menatapnya dengan sinis.

“Untuk apa aku mendengar ocehan binatang? Lihatlah dirimu. Kau hanyalah seekor babi yang kebetulan memakai pakaian.”

Kalimat itu membuat seluruh ruangan hening. Tidak ada yang berani bicara, hanya tatapan kaget yang tertuju pada Jian Yu.

“Sekarang pergilah dari sini, sebelum aku sendiri yang membuat wajahmu jadi lebih buruk dari sekarang,” lanjut Jian Yu sambil menarik kembali auranya.

Liao Yen terengah, segera bangkit, lalu bergegas keluar. Saking paniknya, ia bahkan tidak sempat mengambil pakaian yang tadi ia pilih. Saat melewati pintu, ia masih bergumam dengan penuh amarah,

“Dasar rakyat miskin! Lihat saja… aku akan membalas dan membuatmu berlutut!”

Dengan itu, ia pun menghilang dari pandangan, meninggalkan suasana toko yang masih tegang.

Setelah kepergian Liao Yen, suasana toko busana Ning Luang perlahan kembali tenang. Namun, bisik-bisik para pelanggan masih terdengar di sudut-sudut ruangan.

“Orang itu benar-benar berani melawan Liao Yen…”

“Kalau ayahnya tahu, bisa gawat…”

“Tapi… aku salut pada pemuda itu.”

Pelayan wanita yang sejak tadi melayani Jian Yu menunduk dalam-dalam, berusaha menutupi ekspresi wajahnya yang terkejut sekaligus kagum.

“Tuan… silakan ikuti saya, saya akan tunjukkan pakaian terbaik untuk mereka,” ucapnya dengan penuh hormat, jauh lebih sopan daripada sebelumnya.

Jian Yu hanya mengangguk tenang, lalu menoleh pada Lin Shi.

“Ayo, jangan khawatir. Anggap saja ini biasa.”

Lin Shi masih tertegun, matanya bergetar menatap Jian Yu. Ia tidak menyangka lelaki yang baru dikenalnya bisa begitu tegas membela mereka. Dalam hatinya, ia bersumpah akan membalas kebaikan ini suatu hari nanti.

Lin Lin, dengan wajah polosnya, malah menepuk tangan kecilnya.

“Wahhh! Kakak Jian Yu garang sekali! Lin Lin suka!” serunya riang, membuat Jian Yu nyaris tertawa.

Pelayan itu membawa mereka menuju deretan pakaian. Kain-kain halus dengan warna cerah, bordiran emas, serta model indah tersusun rapi di rak. Dari cara pandang Lin Shi, terlihat jelas bahwa harga pakaian di sini sangat mahal, jauh di luar jangkauan mereka.

“T-tuan… ini terlalu mewah. Kami… kami tidak pantas memakai pakaian seperti ini,” bisik Lin Shi pelan, wajahnya merah menahan malu.

Jian Yu menoleh, menatapnya dengan senyum tipis.

“Kalian adikku sekarang. Adikku harus hidup dengan layak. Jadi, biarkan aku yang menentukan, bukan orang lain.”

Ucapan itu membuat wajah Lin Shi semakin memerah, bukan karena malu, melainkan karena hatinya terasa hangat. Lin Lin pun langsung mencoba salah satu pakaian berwarna merah muda dengan pita kecil di pinggangnya. Ia berputar-putar kegirangan.

“Lihat! Lin Lin jadi cantik, kan?!” katanya sambil tertawa riang.

Pelayan tersenyum lembut. “Adik kecil ini benar-benar manis. Pakaian itu cocok sekali untukmu.”

Jian Yu mengangguk puas, lalu memilih beberapa pakaian untuk Lin Shi sebagian sederhana namun anggun, sebagian lain berwarna lembut dengan bahan yang halus. Setelah itu, ia juga memilihkan beberapa pakaian baru untuk dirinya sendiri.

Setelah selesai, pelayan membawa pakaian-pakaian itu ke meja kasir.

“Semuanya jadi seratus koin emas, Tuan,” ucapnya dengan hati-hati, takut kalau harganya terlalu mahal.

Namun Jian Yu tidak menunjukkan ekspresi terkejut sama sekali. Ia mengeluarkan sebuah kantong kecil dari cincin penyimpanan nya dan meletakkannya di atas meja. Suara koin emas berderak jelas terdengar, membuat mata semua orang di toko membelalak.

“Ini lebih dari cukup. Ambil sisanya untuk toko kalian,” ucap Jian Yu ringan.

Pelayan itu membungkuk dalam-dalam. “T-terima kasih banyak, Tuan!”

Lin Shi dan Lin Lin hanya bisa saling pandang. Mereka tidak menyangka Jian Yu bisa begitu dermawan, seakan-akan uang bukan masalah sama sekali baginya.

Jian Yu pun memasukkan semua baju yang baru saja ia beli ke dalam cincin penyimpanannya setelah dibungkus oleh para pelayan di sana.

Mereka kemudian keluar dari toko dan mulai mencari rumah.

“Tapi… di mana aku harus mencarinya? Aku saja tidak tahu tempat mana di sini yang menjual rumah,” gumam Jian Yu.

Sistem:

[Jika Tuan mencari rumah, pergilah ke Jalan Taman Indah. Di sebuah lorong di sana terdapat rumah yang lumayan besar dan agak jauh dari keramaian, jadi cocok untuk latihan. Fasilitasnya pun sudah lengkap, termasuk perabotannya, jadi Tuan tidak perlu repot membeli perabotan lagi.]

Jian Yu yang mendengar perkataan sistem langsung menuju ke tempat yang dimaksud. Walaupun sempat sedikit tersesat, akhirnya mereka sampai sebelum malam tiba. Di sana mereka melihat seorang pria paruh baya yang sedang membersihkan halaman rumah dengan papan bertuliskan “Rumah Dijual.”

Jian Yu segera menghampirinya.

“Paman! Benarkah rumah ini dijual?” tanya Jian Yu.

Pria itu mengangguk. Jian Yu pun bertanya lagi, “Kalau begitu, berapa harganya, Paman? Saya akan langsung membayarnya sekarang.”

Melihat semangat Jian Yu, pemilik rumah itu tersenyum. “Kalau begitu, silakan masuk dulu dan lihat-lihat.”

Mereka bertiga pun masuk ke dalam rumah. Pemilik rumah itu menyilakan mereka duduk.

“Duduklah sebentar ya, saya akan membuatkan teh dulu,” ucapnya, lalu pergi ke dapur. Tak lama, ia kembali dengan secangkir teh hangat.

“Jadi, anak muda, kau benar-benar ingin membeli rumah ini?” tanya pemilik rumah itu membuka percakapan.

“Iya, Paman. Saya ingin membelinya,” jawab Jian Yu sambil mengangguk.

“Baiklah, tapi sebelum itu perkenalkan dulu, namaku Hong Tian. Siapa nama mu, anak muda?” katanya sambil mengulurkan tangan.

Jian Yu pun menyambut uluran tangannya. “Nama saya Jian Yu. Dan ini saudara-saudara saya,” ucapnya sambil memperkenalkan Lin Shi dan Lin Lin.

Setelah berbincang sejenak, akhirnya mereka sepakat pada harga 300 koin emas.

“Terima kasih atas waktumu, anak muda. Besok aku akan mengirimkan surat kepemilikan rumah ini kepadamu,” ucap Hong Tian sebelum pamit pergi.

Kini, tinggal mereka bertiga di dalam rumah itu. Jian Yu lalu mengeluarkan pakaian-pakaian yang ia beli tadi dari cincin penyimpanan.

“Ambillah milik kalian masing-masing. Rapikan di kamar mana saja yang kalian pilih. Dan jangan tidur terlalu malam, ya,” ucapnya sambil mengelus kepala Lin Lin.

1
Pakde
lanjut thor
FAUZAL aut: siap tingal di review aja nih Giman cerita nya udah menarik belum
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!