Istri Tangguh Rasa Pelakor

"Lihatlah, Mogan. sekarang aku menjadi nyonya di mansion mewah dan megah ini. Mansion impian semua orang, hahahah," oh, nyamannya hidup menjadi nyonya Abraham." Lotte bersorak senang dan menghempaskan tubuhnya di atas sofa kesayangan, Kimberly.

"Cih! ingatlah ini semua milik Kim." sarkas Mogan, supaya Lotte tidak melupakan Kim. sang pemilik mansion mewah itu.

"Ck,! aku tidak peduli, dan sekarang tujuanku adalah, Malvin Abraham." bisik Lotte dan tersenyum miring.

Lotte pun berdiri dan melangkah menuju lift. Lotte meninggalkan Mogan di ruangan santai itu sendiri.

Mogan sendiri hanya bisa tersenyum sinis pada Lotte.

"Dasar, gadis bodoh," cibir Mogan. wanita itupun mengikuti langkah, Lotte menuju lift.

*

*

*

Sementara Lotte mendegus kesal, saat berada di depan kamar Kim dan Malvin. sejak tadi Lotte mengetuk pintu kamar Malvin, bahkan Lotte mendobrak kasar pintu kokoh itu.

Lotte yang awalnya, merasa senang karena malam ini. ia akan menghabiskan malam pertamanya dengan Malvin. tapi angan-angannya itu hancur, saat Lotte melihat barang-barang miliknya masih ada di luar kamar.

Dengan emosi Lotte mengetuk pintu itu kuat, sehingga menghasilkan suara keributan.

"Malvin, sayang, buka pintunya." pekik Lotte.

"Malvin Abraham, ….!!!

"Malvin, buka pintunya, ….!!! teriakan dan ketukan pintu Lotte, membahana di ruangan itu.

"Malvin, ….!!! teriak Lotte.

"Ck." akhirnya pintu kamar itu, terbuka dengan kasar. dan Malvin keluar dengan wajah merah darah karena amarah.

Malvin, menyorot Lotte dengan tajam. karena saat ini Malvin sedang beristirahat. sedangkan Lotte, tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Malvin, yang hanya mengunakan celana tanpa atasan, yang memamerkan tubuh atletisnya. Lotte meneguk ludahnya kasar saat melihat jangkung Malvin naik turun, karena amarah itu.

"Apa, yang kau lakukan, Lotte.?" hardik Malvin.

"Tentu, saja aku ingin tidur dikamar mu." jawab Lotte santai.

Malvin terkekeh dan menatap wanita di depannya dengan lekat.

"Apa, kau lupa? kalau kamar ini adalah milikku dan Kim? jadi kalau kau ingin tinggal disini, tidurlah di kamar lain. karena aku tidak akan sudi tidur dengan ****** seperti mu." ujar Malvin dan tersenyum miring.

"Oh, yah. apa kau juga lupa? kalau terakhir kita bercinta dikamar ini, ... Malvin? dan dikamar ini juga Kim, melihat kita menikmati bercintaan panas kita, sayang. jadi mari kita mengulang lagi bercintaan panas kita, sayang." dengan nada santai Lotte, menjawab telak perkataan Malvin.

"Dasar, murahan. menyingkirlah dari hadapanku. dan kau tidak akan tidur di kamar ini. akupun tidak akan mau tidur dengan ****** seperti mu." Malvin mendorong kasar tubuh Lotte, saat wanita itu memaksa ingin masuk di kamar Kim.

"Lepaskan, Malvin. aku tidak peduli, pokoknya aku ingin tidur denganmu." Lotte menolak pergi dari hadapan, Malvin.

"Pergilah, Lotte.!!! bentak Malvin, yang sudah kehabisan kesabaran.

"Tidak, aku tidak akan pergi dari sini." tolak Lotte dan berusaha masuk kedalam kamar, Kim.

"Apa, mau mu, Lotte.!!? tanya Malvin geram, sambil mendorong tubuh Lotte keluar dari kamar, saat wanita itu sudah masuk kedalam kamar, Kim.

Sebuah senyum licik terlihat di wajah Lotte yang masih belum sempurna itu. Lotte menatap Malvin dan jari-jarinya bermain di dada telanjang Malvin.

"Jangan, menyentuh ku, wanita sialan.!" Malvin menyentakkan tangan Lotte.

"Ayolah, sayang. aku sangat merindukan tubuh indah dan aromamu ini, sayang." bisik wanita itu di telinga Malvin dan menjilatinya.

"Menjauhlah," kembali Malvin mendorong tubuh sintal Lotte. membuat wanita itu hanya bisa mengeram dan mendegus kesal.

"Ck." come on, sayang. aku tau sejak tadi kau menahannya." Lotte mendekati Malvin kembali, dan kini tangannya sudah bermain di pusat tubuh Malvin. "Come on, sayang. dia sangat tersiksa." bisik Lotte dan kembali menyilati telinga Malvin.

Lotte tidak kehabisan akal untuk menggoda Malvin. wanita itu, sangat tau letak kelemahan Malvin. dan sekarang Lotte mengoda Malvin dengan memainkan letak kelemahan pria itu.

Sementara, Malvin hanya bisa mengertakkan giginya dan mengetatkan rahangnya, saat Lotte berhasil memancing hasratnya.

Malvin mendorong tubuh Lotte kasar, sehingga wanita itu tercungkang kelantai. setelah itu Malvin menutup kasar pintu kamarnya dan tidak lupa Malvin mengunci kamarnya kembali.

"Akk!!! dasar banjingan.!! maki Lotte dan berusaha bangkit. Lotte kembali mengetuk pintu kamar Kim kasar dan memaki Malvin.

"Malvin, … buka pintunya, Malvin.!!

"Malvin, buka … Malvin sialan.!!!

"Akhh!! brengsek.!" maki Lotte frustasi.

Lotte pun menjauh dari kamar Kim. dia memasuki sebuah kamar yang tidak jauh dari kamar Kim dan Malvin.

"PELAYAN, …!! teriak Lotte.

"BAWAKAN, BARANG-BARANG KU." perintah Lotte saat seorang pelayan wanita tua mendekatinya.

"Cepatlah, bodoh ….!!! bentak Lotte. saat pelayan itu kesusahan membawa koper Lotte.

"Dasar, lamban." cibir wanita itu.

Dengan sekuat tenaga pelayan tua itu, membawa dan mengangkat koper besar Lotte dan membawanya ke kamar yang di masuki oleh Lotte.