NovelToon NovelToon
Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Cinta Sang Tuan Muda Arogan Dan Gadis Berhijab

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: blursky

Hanya cerita fiksi‼️

Seorang wanita solehah bertemu dengan pria arogan pemaksa?.
Pria dengan sejuta pesonanya tapi dibalik wajahnya yang tampan terdapat sifat pemaksa, posesif dan bahkan pemarah.

"you are mine"

Dan sialnya pria itu adalah putra tunggal dari keluarga billionaire yang perintahnya tidak bisa di bantah siapapun.
Semua kemauan pria itu harus terpenuhi!.

Happy reading:)

Guys kalau ada kata-kata yang salah atau kalimat apapun itu. Komen ya karena aku juga baru belajar hehe.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blursky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kuliah?

Dara dan Thisa berjalan bersama menuju kekelas 12A, Dara senang saat mengetahui bahwa ia sekelas dengan wanita yang baru beberapa saat ia temui ini. Terlihat unik dan yang pasti dia orang yang mudah bergaul.

Saat di lorong sekolah badan kedua gadis itu langsung tegang saat akan berpapasan dengan pria berpawakan tinggi sedang menatap mereka.

Dara dan Thisa mencoba bersikap tenang jika Dara tegang karena dirinya sering menjadi sasaran pria itu, Thisa ketakutan karena mengingat perkataan para murid HIS, sebagian dari mereka mengingatkanya untuk menjauh dari pria ini. Tapi takdir tidak berpihak padanya, ia harus dipertemukan oleh pria itu dengan cara yang salah.

Jhon melewati mereka begitu saja tanpa memperlambat langkahnya dan itu membuat Thisa menghembuskan nafasnya lega, sepertinya gadis itu menahan nafasnya saat berpapasan dengan Jhon. Tapi Dara melihat sekilas kearah Jhon, dan ia melihat salah satu sudut bibir pria itu ditarik membentuk senyuman smrik. Menurut Dara, Jhon mempunyai aura yang berbeda dari kebanyakan pria nakal disekolah.

Ia merasa bahwa Jhon benar-benar orang yang patut dihindari, apalagi ia pernah tidak sengaja melihat lengan pria itu bertato. Pantas saja Jhon selalu terlihat mengunakan hoodie saat kesekolah, sekali guru melihatnya Dara yakin Jhon akan langsung dikeluarkan dari HIS.

"Dara kau lihat, pria itu benar-benar menyeramkan." Ucap Thisa sambil mengibas-ibaskan tangannya kearah lehernya, gadis itu berkeringat.

Dara hanya tersenyum membalasnya, ia masih memikirkan apa yang ada dipikiran laki-laki itu. Melihat Jhon tadi membuatnya sedikit bingung, pria itu sepertinya menahan sesuatu yang ingin dia lakukan. Dua tahun bersekolah disini dan selalu mendapat perlakuan buruk dari pria itu membuatnya sedikit mengenalnya. Jhon bukan pria yang menahan apa yang ingin dilakukannya, tapi Dara merasa bahwa ada yang sedang direncanakan oleh pria itu. Apapun yang terjadi semoga itu bukan hal yang buruk walaupun mustahil tapi ia yakin ada Allah bersamanya.

"Dara kau jadi meminjam buku dariku?." Tanya Thisa saat langkah mereka tinggal beberapa meter dari pintu kelasnya.

"Iya Thisa, aku membutuhkannya." Jawab Dara.

"Baiklah, tapi jangan meminta penjelasan dariku otakku yang mungil ini tidak akan sanggup untuk menjabarkannya padamu."

Dara tertawa sampai gigi gingsulnya terlihat saat mendengar ucapan teman barunya ini. Dan bersamaan dengan itu mereka berdua memasuki kelas.

Seorang pria yang duduk dibangku belakang langsung terkesiap melihatnya. Gadis itu jarang sekali untuk tertawa, bahkan sepertinya ini kali pertamanya melihat gadis itu tertawa lepas.

******

Para murid langsung berhamburan keluar dari kelasnya saat bel istirahat berbunyi. Sedangkan Dara masih berkutat dengan pena dan bukunya mencatat semua materi yang sudah ia tinggalkan.

"Dara."

Suara seorang pria membuat konsentrasi gadis itu buyar, Dara mendongakkan kepalanya melihat siapa yang memanggilnya.

"Devan?." Tanya Dara langsung meletakkan pena ditangannya.

"Kau kemana saja tiga hari ini?." Tanya Devan menarik salah satu kursi lalu menghadapkannya kearah gadis itu untuknya duduk.

Dara yang merasa canggung lalu melihat kearah pintu semoga saja ada yang masuk, pikirnya. Tidak biasanya semua murid dikelasnya keluar, membuatnya harus berduaan dengan pria ini. Sedangkan Thisa sedang pergi ketoilet, seharusnya Dara mau untuk menemani gadis itu tadi.

Bukannya apa-apa tapi Dara sudah menjadi seorang istri dan ia benar-benar harus menjaga dirinya sendiri. Dan mengantisipasi hal-hal diluar kendalinya, misal Ellard datang secara tiba-tiba? akan menjadi masalah besar jika Ellard datang dan melihatnya bersama Devan. Mengingat terakhir kedua pria itu bertemu saling memukul satu sama lain.

"Dara kau kenapa?." Tanya Devan.

"T-tidak apa-apa, aku ada urusan tiga hari terakhir ini." Jawab Dara lalu melanjutkan aktivitas menulisnya sambil berdoa semoga Ellard tidak datang kekelasnya.

Dara bisa merasakan jika pria disampingnya ini menghembuskan nafasnya kasar.

"Dara olimpiade satu minggu lagi, bersiaplah kau banyak tertinggal." Ucap Devan lalu berdiri dari duduknya melangkah keluar.

Ucapan Devan membuat Dara berhenti menulis bukan masalah ia tertinggal tapi bagaimana cara meminta ijin pada Ellard untuk mengikuti olimpiade itu. Apalagi olimpiadenya diadakan di San Francisco California, ia tidak yakin jika Ellard akan menyetujuinya.

Dara menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskanya perlahan. Ia harus berpikir bagaimana caranya untuk meminta ijin pada pria yang sudah berstatus suaminya itu.

"Dara!." Ucap Thisa saat gadis itu baru saja masuk.

"Ya?."

"Ayo kekantin." Ucap Thisa langsung menyambar tangan Dara yang masih memegangi penanya.

"Tidak Thisa, masih banyak yang harus aku kerjakan." Tolak Dara.

"Ya ampun Dara, kau itu juga harus makan dan mencari vitamin pemulihan mata." Ucap Thisa menutup semua buku dimeja Dara.

"V-vitamin apa?." Tanya Dara binggung.

"Kau akan tau nanti." Ucap Thisa menarik tangan Dara membuat gadis itu berdiri dari duduknya mengikuti langkah Thisa membawanya.

******

Thisa menarik tangan Dara mengajaknya duduk saat sampai di kantin sekolah. Dara dan Thisa sama-sama melihat para siswa dan siswi yang sedang berlalu lalang mengambil makanan dan juga yang sedang menyantap makanan mereka.

"Kenapa hari ini ramai sekali?." Tanya Dara menengok kearah Thisa.

"Tidak tau." Jawab gadis itu acuh masih memandangi setiap orang dikantin itu, lebih tepatnya gadis ini seperti mencari seseorang.

"Kamu cari siapa, Thisa?." Tanya Dara membuat gadis itu menoleh kearahnya.

"Devan." Jawab Thisa.

"Devan? kamu ada perlu dengannya? bukankah kita sekelas." Ucap Dara binggung.

"Bukan itu Dara!, Devan itu sangat tampan, terpelajar dan siswa paling berperan penting dalam mengembangkan nama baik HIS. Hanya gadis gila saja yang tidak menyukainya."

Dara pikir ada apa, tapi jawaban Thisa membuatnya geleng-geleng kepala saat mendengarnya. Tidak sengaja arah pandangnya melihat pria yang ada dalam pikirannya, ia berdoa semoga pria itu tidak datang menemuinya. Tapi itu semua hanya mimpi, sekarang Ellard sedang berjalan kearahnya dengan langkah lebar pria itu diikuti dua pria lagi dibelakangnya yang sudah dipastikan siapa orangnya.

Semua orang dikantin itu langsung melihat kearah mereka bertiga, lebih tepatnya kearah Ellard. Pria itu selalu mencuri perhatian semua orang dalam situasi apapun. Mereka semua langsung gagal fokus saat dilirik oleh sang pemilik manik mata biru laut itu.

"Dara kau-. Ya ampun!." Pekik Thisa kaget saat melihat pria berpostur ideal dengan pahatan wajah yang nyaris sempurna berjalan kearahnya. Bahkan ia lupa jika beberapa menit yang lalu sedang membicarakan pria yang ia sukai.

Jangan kesini. Batin Dara menggelengkan kepalanya pelan.

"Sudah makan?."

Dua kata membuat Dara langsung memejamkan matanya pasrah, mau bagaimanapun juga dia adalah Ellard. Pria keras kepala yang akan melakukan apapun tanpa memikirkan dampaknya. Sedangkan sebagian siswi yang mendengarnya langsung mengigit jari mereka sendiri termasuk Thisa yang duduk disebelah Dara.

"Dara." Ucap Ellard dengan suara ditekan.

Ellard duduk didepan Dara diikuti oleh Frank dan Lay yang sama-sama duduk disebelah pria itu.

"B-belum." Jawab Dara mencoba tersenyum mendengar nada bicara Ellard yang sudah mulai kesal membuatnya paham jangan sampai membuat pria itu tambah kesal.

"Kau siapa?." Tanya Ellard beralih melihat kearah gadis disebelah Dara yang masih terbengong menatapnya.

Dara menelan ludahnya sendiri saat Thisa tidak segera menjawab pertanyaan pria itu. Ia melihat Thisa sedang memandangi wajah Ellard dengan menyangga kepalanya. Saat ia beralih melihat Ellard, terlihat jika moodnya langsung buruk saat pertanyaannya tidak segera dijawab dan ditatap menyebalkan seperti itu.

"Dia Thisa, temanku." Jawab Dara saat melihat Thisa tidak akan menjawab pertanyaan pria itu.

"Teman?." Tanya Ellard memincingkan matanya.

"Ya, aku Lethisa Khania Lautner. Salam kenal." Ucap Thisa mengulurkan tangannya. Sepertinya gadis itu tidak menyadari jika ada dua orang pria disebelah Ellard. Pria yang jika dirinya melihatnya maka akan langsung mengetahui siapa yang sedang ia hadapi saat ini.

"Ehh emm, ya." Ucap Dara kikuk lalu menarik tangan Thisa yang menggantung diudara karena Ellard mengacuhkan uluran tangan gadis itu.

"Kau ingin makan apa?." Tanya Ellard menatap gadisnya.

"Em terserah." Jawab Dara.

"Kau pesan Lay." Perintah Ellard menengok kearah Lay.

"Bos disana ramai sekali." Ucap Lay memelas.

"Baiklah-baiklah." Ucap Lay saat melihat alarm bahaya, sepertinya bosnya ini semakin hari semakin mudah marah pikirnya, ia lalu berdiri dari duduknya berjalan kearah lesu kearah food order.

"Dara dia tampan, bukan?." Bisik Thisa ditelinga Dara, membuat gadis itu meringis saat mendengarnya apalagi mengingat perkataan Thisa pagi tadi tentang pria yang wajib dihindari.

"Hei kau jangan dekat-dekat dengannya!." Ucap Ellard kesal menunjuk kearah Thisa.

"Dia wanita, Ell ingat itu." Ucap Frank.

Tubuh Thisa langsung menegang saat mendengarnya, ia menengok kearah dimana Frank duduk. Saat itu juga dirinya menyadari bahwa pria didepannya ini adalah pria yang seharusnya ia hindari. Sepertinya hari ini takdir memang tidak berpihak padanya. Ia dipertemukan langsung dengan dua orang yang mempunyai kekuasaan dan kemampuan diluar rata-rata dengan cara yang salah.

Ia mengingat apa kesalahan yang pernah dirinya lakukan sehingga ia bisa mendapatkan masalah besar hari ini. Masalah dengan pria ciuman dilorong tadi saja belum ia lupakan sekarang ia harus menjadi orang bodoh didepan pria yang mempunyai kekuasaan kuat ini. Dan satu lagi yang menjadi tanda tanya besar dikepalanya, siapa Dara?. Kenapa pria ini sepertinya kenal dekat dengan Dara? ini yang menjadi masalah, jika mereka dekat otomatis ia membicarakan keburukan pria itu di orang yang salah, pikir Thisa.

"Apa peduliku."

*****

Mereka makan dalam diam terlebih Thisa, gadis itu selalu menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya dibalik minuman diatas meja.

Ia meruntuki kebodohannya sendiri bagaimana bisa sehari ia langsung dipertemukan dua pria yang seharusnya ia hindari!. Dan yang paling bahaya ia membuat masalah kepada keduanya langsung.

Sedangkan Ellard hanya memandangi wajah gadisnya yang sedang menyantap makanannya. Sampai-sampai suara seorang gadis membuat semua orang dimeja itu menengok kearahnya.

"Hai Dara."

Dara yang sedang menyantap makanannya mendongak melihat siapa yang memanggil namanya.

"Selin?." Ucap Dara binggung, bukannya gadis ini saat dikelas tadi hanya diam saja saat bertemu dengannya tapi ini?.

"Ya, em Dara apa aku boleh duduk disini bersama mu?." Tanya Selin tapi arah pandang gadis itu melihat kearah Ellard yang acuh akan kehadirannya.

Dara melihat sekelilingnya masih banyak meja kosong bukannya tidak mau tapi ia tidak sedang makan sendiri tidak enak saja jika ia langsung menyetujuinya.

"Kau buta ya! cari saja tempat duduk lain masih banyak meja kosong disini!." Ucap Lay kasar, ia benar-benar muak dengan wajah sok lugu gadis ini.

Lay bisa melihat perubahan raut wajah Selin tapi gadis itu langsung merubahnya menjadi wajah sendu benar-benar seorang aktris yang hebat.

"Iya memang banyak tapi hanya Dara teman baikku." Jawabnya.

Frank berdecih malas melihatnya benar-benar perempuan ular pikirnya.

"Nona, disini bukan hanya ada Dara kau bisa melihat ada banyak orang disini dan sudah tidak ada kursi lagi." Ucap Frank sambil tersenyum tapi senyumnya sangat menyebalkan dimata Selin.

"Ada." Ucapnya lalu duduk di kursi kosong disebelah Thisa.

"Kau sangat tidak punya malu ya." Ucap Frank.

"Aku tidak mempunyai urusan dengan mu." Jawab Selin dengan nada kesal. Ia benar-benar tidak menyukai lelaki itu, walaupun temannya juga sama menyebalkanya. Tapi Frank selalu mempunyai cara untuk membuatnya malu dan selalu menggagalkan rencananya.

"Dara bagaimana kabarmu? kenapa tiga hari ini kau tidak kesekolah?." Tanya Selin sambil tersenyum kearah Dara. Frank dan Lay yang mendengarnya langsung memutar bola matanya malas, siluman ular pikir mereka bersama.

"Eh itu aku-."

"Oh aku mengerti mungkin kau sedang sibuk dengan pekerjaan mu ya?. Kau hebat ya Dara, bisa bersekolah di sekolah ternama dengan bantuan beasiswa dan sudah bekerja menjadi seorang pelayan dicafe. Aku sangat iri denganmu, aku saja masih meminta kedua orang tuaku. Mereka tidak mengijinkan diriku untuk bekerja, mereka bilang aku bisa bekerja di perusahaan papa saat sudah cukup umur." Ucap Selin dengan raut wajah sedih.

Bukannya Dara suudzon tapi ia merasa jika Selin sengaja menekan kata 'pelayan' diucapannya. Bukannya apa-apa tapi ia sudah pernah bilang pada gadis itu untuk tidak memberitahuku siapapun jika ia sudah bekerja diusianya saat ini. Bukan karena merasa malu, hanya ia tidak ingin merasa dikasihani oleh orang lain. Apalagi sampai mendapatkan uang bantuan atau sumbangan dari sekolah. Selagi ia mampu dirinya tidak akan pernah meminta kepada orang lain.

Dara hanya tersenyum menanggapinya ia tidak tau harus menjawab apa.

"Dara, kau tau-."

Brak!!

Semua orang terkejut saat melihat Ellard berdiri sambil mengebrak mejanya. Terlebih Selin raut wajah kemenangan yang tadi ditampilkannya langsung ganti dengan wajah ketakutan.

"Jika kau sudah selesai, kita pergi sekarang." Ucap Ellard menatap Dara.

Dara hanya mengangguk menjawabnya ia berdiri lalu pasrah saat tangannya ditarik oleh pria itu.

"Kau berteman dengannya?." Tanya Ellard disepanjang koridor sekolah.

"Siapa?." Tanya Dara. Ia tidak tau siapa yang dimaksud pria ini, Thisa atau Selin pikirnya.

Ellard langsung menatap tajam Dara, membuat nyali gadis itu menciut, itu tatapan yang sama saat dirinya akan menolak menikah dengannya.

"Selin?." Tanya Dara pelan.

"Jangan sebut namanya lagi!! dan mulai sekarang jauhi wanita itu aku tidak mau kau berteman dengannya, mengerti?!." Tanya Ellard penuh tekanan.

"Ya." Jawab Dara hanya itu bukan jawaban paling aman saat pria ini marah?.

Dara mengerti sekarang kenapa Frank memintanya untuk menjauhi Selin sebelum Ellard mengetahuinya.

******

Dara hanya pasrah saat Ellard memeluk tubuhnya membawa kepalanya kedalam dada bidang pria itu. Bahkan ia mencoba melupakan jika saat ini mereka sedang berada didalam mobil dan ada sopir yang melihat kelakuan mereka berdua.

"Dara." Ucap Ellard lalu menciumi pucuk kepala Dara yang berlapis jilbab.

"Ya?." Tanya Dara mencoba mendongakkan kepalanya agar terlepas dari dekapan pria itu tapi sama saja tidak ada yang bergerak dari tangan kekar pria itu.

"Apa kau ingin kuliah?." Tanya Ellard membuat Dara mengerutkan keningnya binggung kenapa tiba-tiba sekali pria ini mempertanyakan hal itu? pikirnya.

"Sekolah tinggal dua bulan lagi, kau ingin berkuliah?." Tanya Ellard sekali lagi karena tidak segera mendapatkan jawaban.

"Siapa yang tidak ingin melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi?." Tanya Dara.

"Itu artinya kau ingin berkuliah." Ucap Ellard. Dara bisa merasakan jika Ellard menghembuskan nafasnya kasar.

"Ada apa Ell?." Tanya Dara saat merasakan jika pria ini sedang memikirkan sesuatu.

"Kita mungkin akan jarang bertemu jika kau kuliah." Ucap Ellard sambil menatap keluar kaca mobilnya.

"Maksudnya?." Tanya Dara binggung.

"Setelah lulus sekolah aku harus terjun kedunia bisnis, jika bukan Darren pasti kakek yang akan memintaku." Jawabnya sambil menghembuskan nafasnya kasar.

"Tapi apa bisa kamu tidak berkuliah?."

"Sekolah hanya kesenangan untukku tidak lebih dari itu, karena aku tau jika tujuanku dibesarkan adalah untuk menjadi penerus nama besar keluarga." Jawab Ellard.

Tapi entah kenapa jawaban itu membuat hati Dara berdenyut, apa selama ini Ellard berpikiran jika hidupnya benar-benar membosankan.

"Aku dulu tidak pernah merasakan masa kekanakan, tidak merasakan bangku sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama. Keluargaku memberikan pelajaran sendiri dirumah, hanya seputar sejarah Walton, bisnis Walton, grafik keuntungan, ekonomi, dan lainnya yang berkaitan dengan Walton."

"Disaat mereka iri dengan kehidupanku, menyebut diriku seorang yang sangat beruntung karena terlahir dalam keluarga itu. Aku malah membencinya! andai mereka tau apa yang selama ini aku rasakan, bahkan untuk mengucapkan selamat untukku mereka tidak akan mampu." Ucap Ellard.

Dara bisa mendengar bahwa suara pria itu mulai bergetar tapi Ellard benar-benar menahannya. Dara mulai melingkarkan tangannya keperut Ellard membuat sang empunya sedikit terkejut lalu tambah mempererat tubuh Dara didalam dekapannya.

"Jika aku memintamu untuk tidak berkuliah apa kau mau?." Tanya Ellard.

"Aku tidak akan bisa menjagamu jika kau jauh dariku, terlebih kita akan jarang bertemu dan mungkin itu akan membuatku gila." Lanjut Ellard.

Dara diam berpikir, apa ia harus menyetujui permintaan Ellard? sekarang pria itu adalah suaminya. Jika Ellard mengatakan tidak untuk kebaikannya dan ia langgar maka dirinya akan mendapat dosa besar karena telah melawan perintah suaminya.

Tapi dirinya pernah berjanji pada kedua orangtuanya jika dirinya akan menjadi orang yang sukses kedepannya. Sekarang Dara benar-benar dilema antara janji dengan kedua orangtuanya atau kewajibannya sebagai seorang istri.

"Baiklah, aku seharusnya tidak memintamu untuk melakukannya. Aku hanya takut jika kau meninggalkanku, pasti banyak pria diluar sana yang menyukaimu. Dan aku pasti akan membunuh mereka semua yang berani menyentuhmu atau mencoba mengambilmu dariku."

"Tapi bagaimana dengan kau?." Ucap Ellard membuat Dara mendongak menatap wajah pria itu.

"Bagaimana jika dirimu yang menyukai pria lain? aku tidak bisa melakukan apapun padamu, jika itu terjadi mungkin mengakhiri hidupku adalah jalan yang terbaik." Lanjut Ellard.

"Ellard." Dara langsung melepaskan pelukannya menatap wajah Ellard serius. Ini bukan dara yang biasanya, yang terbiasa menunduk dan tidak berani bertatapan langsung sekarang mengangkat kepalanya didepan wajah pria itu.

"Kau tau, seseorang yang mengakhiri hidupnya sendiri adalah dosa besar! itu haram!, orang itu akan selalu kekal didalam neraka. Kamu bilang ingin menjadi suami yang baik untukku jadi berjanjilah untuk tidak melakukan hal yang tidak disukai oleh Allah." Ucap Dara serius ia mengangkat jari kelingkingnya didepan wajah Ellard.

Ellard tergelak saat melihat jari mungil itu mengajaknya berjanji, pinky promise sebutannya di Amerika Serikat.

Ellard perlahan mengaitkan jari kelingkingnya dijari Dara membuat keduanya tersenyum.

"Dan berjanjilah untuk tetap bersamaku, jangan pernah meninggalkan diriku apapun yang terjadi. Meskipun kau tidak mencintaiku tetaplah bersama ku, terserah kau mau menyebut diriku egois karena aku memang pria seperti itu." Ucap Ellard melepaskan kaitan jarinya lalu membawa Dara kedalam dekapannya.

Bersambung......

Kapan seorang hamba merdeka??

"Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan kedalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."

(Q.S Ali 'Imran :185)

Kapan seorang hamba akan merdeka?

Yakni ketika ia telah meletakkan kakinya di dalam surga dan selamat dari panasnya api neraka.

Sebelum hari itu datang, maka kita semua hanyalah para pejuang, yang harus mati-matian memerdekakan diri dari jeratan hawa *****.

Copas :@islam_update

1
Yulianti
uku suka kata2 nya..mengingatkan kita kembali...
Alyazia Yazuy
Luar biasa
My Name
kapan extra part-nya thot
Mita Ratna sari
kpn dilanjutin thor
Lilis Lestari
kok udah end.
Talitaa
bagua
Mita Ratna sari
kapan ini ada lanjutan lagi Thor
Asmi Khairani
Luar biasa
Lia
Bagus ,👍👍👍👍👍
NAZERA ZIAN
kutunggu extra partnya.
NAZERA ZIAN
tisu mana tisu manaaaa, ya ampuuunnn kenapa air mataku nggak mau berhenti...
NAZERA ZIAN
seharusnya jantungnya si tua bangka...
NAZERA ZIAN
kasihan banget, yh pantas kau salahin itu si tua Bangka Elard bukan Dara. huhuhu sedih bgt sih part ini...
NAZERA ZIAN
Ya ampun jadi begini ceritanya, jahat banget sih si tua Bangka itu, semoga cepat meringkuk didalam tanay...
NAZERA ZIAN
sambungan ceritanya masih abu abu...
NAZERA ZIAN
Alhamdulillah hirobbil alamin... akhirnya ceritanya dilanjutkan lgi setelah sekian lama hiatus.. soalnya ini salah satu cerita favorit ku. Terimakasih banyak thor../Kiss//Kiss/
Nur Hafni
y'allah makasih kak udah mau come back,,, i Miss YOU so..MUCH. pdahal aku tadinya Uda males mampir dimari. ntah knp aku iseng buka.
secret 🌪️
seru polll ceritanya kalian harus baca rugi kalo ga baca
allabout_AZ♥️
ditungguuuuuuuuuuu Extra Chapter nyaaaaaaa
Aden Boy
Wa'alaikumsalam...Alhamdulillah Author comeback, hampir sy putus asa krn menanti sekian lama tak ada kabar berita😍😍😍🤗
Husna: aku sudah putus asa thor ama cerita ini,setelah hampir 1 tahun aku nggak baca noveltoon, untung tadi lewat beranda ku lagi thor...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!