BRUK!!!
Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak sengaja dia menabrak seorang pria dan mengotori pakaian rapi pria itu dengan darah nya.
Setelah sebelum nya wanita itu di kejar-kejar oleh beberapa orang pria kekar berpakaian serba hitam.
Setelah lepas dari maut. Ternyata tidak membuat seorang Killa Roses bebas. Dia harus bersedia menikah kontrak dengan seorang CEO pemilik hotel tersebut. pria dingin dan kaku bernama Marvin Louis.
Hingga suatu hari ia mendapat kesialan ketika sedang menjalankan misi. Marvin memergoki Killa yang tengah mengobrak-abrik rumah nya, mencuri berkas penting. Marvin pun memperkosa Killa dan merenggut mahkotanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 3 : Persyaratan yang mustahil untuk Killa.
Apa yang sedang dipikirkan pria ini? Sepertinya dia sedang merencanakan sesuatu di dalam otak nya! Tidak perduli dia mau percaya atau tidak padaku, yang terpenting sekarang aku bisa aman berada di tempat ini!.
"Baiklah....aku akan membantumu, dengan satu syarat" ucap Marvin.
Killa tersentak kaget, setelah keheningan tiba-tiba saja Marvin kembali berkata. Manik tajam dan dingin milik pria yang kini asa di hadapan nya itu. Berhasil membuat nyali nya yang besar seketika menciut.
"Syarat apa yang kau maksud?" Tanya Killa dengan rasa penasaran dan was-was yang besar. Sembari ia menghapus air mata melirik sesekali ke arah Marvin.
"Menikahlah denganku....." Ucap Marvin. Killa terkejut matanya membulat dengan pipi yang merah.
"Me--menikah? Aku tidak mengerti maksud anda?" Killa memperbaiki letak kaca matanya yang sudah retak itu. Tangan nya bergetar karena gugup.
Apa sebenarnya tujuan dari pria ini.
Kenapa dia meminta ku untuk menikahi nya.
Sepertinya aku sudah terjebak di dalam kebohongan ku sendiri.
Killa tetap lah tenang, jangan sampai kamu gegabah dan membuat pria yang mempunyai manik tajam yang menawan ini sampai curiga.
"Menikah denganku, adalah cara yang tepat untuk menyelamatkan hidup mu....mantan pacar mu pasti akan menyerah mengejar mu, jika ia tahu kau adalah istriku...." Ucap Marvin beranjak dari tempat duduk nya.
"Tapi aku...." Killa tergagap kebingungan harus menjawab apa. Ini terlalu cepat untuk nya menikah diusia nya sekarang.
"Sudah malam, sebaiknya kau istirahat di kamar itu di sana sudah ada pakaian wanita yang bisa kau kenakan....besok kita lanjutkan lagi pembicaraan nya" ucap Marvin meninggal kan Killa sendiri. Ia langsung masuk ke dalam kamar yang bersebelahan dengan kamar yang ia tunjuk sebagai tempat beristirahat Killa.
Pria ini sepertinya sudah gila.
Aku harus mencari cara untuk keluar dari tempat ini.
Sampai kapan pun aku tidak akan menikah sampai pembunuh yang telah melenyapkan kedua orang tuaku terungkap.
Killa beranjak dari sofa tempat dia terbaring kemudian berjalan sempoyongan memegangi perutnya yang luka. Ia masuk ke dalam kamar yang kata pria berpikiran aneh itu akan menjadi tempat ia beristirahat malam ini.
Di dalam kamar mandi yang juga ada di dalam kamar tersebut.
Akkhh.
Killa meringis pelan dengan nafas yang tidak teratur karena menahan rasa sakit. Ia pun menggulung-gulung handuk putih kecil. Lalu menggigit nya untuk meredam suara rintihan nya.
Perlahan Killa mulai membuka baju dan kain hitam tebal yang sengaja ia lilitkan di bagian atas pusar hingga ke dada ketika sedang beroperasi menjalankan misi seperti tadi.
Nggggrrrr.
Killa semakin men-geram kesakitan sampai air matanya menetes. Benar yang dikatakan pria tadi, jika luka nya begitu dalam. Killa mencoba mengatur nafas nya.
Ia berdiri di depan kaca wastafel. Menatap bayangan dirinya dari pantulan kaca tersebut. Baju dan kain hitam itu kini sudah ia lepaskan, hanya tersisa bra sport berwarna navy yang ia kenakan. Menampakan jelas tato bergambar bunga mawar merah di bagian dada nya sebelah kiri dan tato sayap patah sebelah di punggung belakang sebelah kiri. Sedangkan disebelah kanan nya tato bertuliskan kata-kata. Entah apa itu tulisan nya.
"Aku tidak akan menikah dengan pria itu, terjebak dalam sandiwara ku sendiri! Ini hanya sebuah kekonyolan bagiku, malam ini juga aku harus bisa keluar dari tempat ini...." Ucap Killa dengan mata merah karena menahan rasa sakit tadi.
Tatapan nya tajam menatap kosong ke arah pantulan kaca. Dengan kedua tangan yang mencengkram kuat ujung wastafel. Ia benar-benar frustasi, terlebih karena dia tidak bisa mengetahui keadaan sang adik. Killa takut jika adiknya itu akan menjadi incaran William dan anak buah nya.
Memikirkan nya saja membuat Killa merasa tidak berdaya karena terkurung di tempat ini. Killa pun membersihkan diri dengan membasuh wajah serta mengelap bagian tubuhnya yang tidak terluka menggunakan handuk basah yang ada di dalam kamar mandi tersebut. Setelah itu memakai kembali kain hitam tebal andalan nya sambil mengobati luka tusukan di perutnya.
...🌹 Jangan lupa like dan vote 🌹...
