NovelToon NovelToon
Sahabat Jadi Cinta, FWB

Sahabat Jadi Cinta, FWB

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Perjodohan / Diam-Diam Cinta / Romantis / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:328
Nilai: 5
Nama Author: Addryuli

《Terdapat ****** ******》
Harap bijak dalam membaca.....

William dan Nozela merupakan sahabat sejak mereka masih kecil. Karena suatu kejadian tak disengaja membuat keduanya menjalani kisah yang tak semsestinya. Seiring berjalannya waktu, mulai tumbuh benih-benih cinta antara keduanya.

William yang memang sudah memiliki kekasih terpaksa dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Akankah dia mempertahakan kekasihnya atau memilih Nozela??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Addryuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 4

Di lokasi pemotretan, Nozela berdiri di antara staf. Dia tersenyum melihat pacarnya yang terlihat semakin tampan saat bergaya di depan kamera.

"Cowok gue ganteng banget anjirr." Gumamnya.

Nozela mengeluarkan ponselnya, dia mengarahkan kameranya ke arah Leon. Setelah mendapatkan fotonya, dia memposting distory instagram miliknya tak lupa dia menandai akun milik Leon juga.

"Oke, istirahat dulu." Ucap sang fotografer.

Leon bersama managernya kemudian pergi ke ruang rias, Nozela mengikutinya tak lama setelah Leon pergi.

"Buat lo."

Leon yang tengah duduk tersenyum saat Nozela memberikannya sebotol air mineral.

"Sini duduk."

Nozela mengangguk lalu duduk disebelah Leon, dia mengeluarkan tissunya lalu mengusap keringat di dahi serta leher Leon.

"Perasaan berAC kok keringetan sih?" Tanya Nozela.

"Gue gugup Zel, baru kali ini gue kerja ditemenin pacar." Jawab Leon menikmati elusan Nozela di wajahnya.

"Ih, gombal."

"Enggak gombal Zel. Tapi gue seneng deh ada lo disini. Bikin gue tambah semangat."

"Leon, sepuluh menit lagi sesi terakhir." Ucap Meri sang manager.

"Oke kak."

"Heyy, siapa gadis cantik ini. Baru lihat."

"Kenalin kak, ini Nozela pacar gue."

Nozela segera mengangguk lalu mengulurkan tangannya. "Nozela."

"Hai Nozela, aku Meri managernya Leon."

"Salam kenal kak." Ucap Nozela lalu melepaskan tangannya.

Setelah selesai menemani Leon pemotretan, kini mereka sedang berada di cafe untuk sekedar mengisi perut.

"Makasih ya hari ini udah nemenin."

"Iya sama-sama. Lo pasti capek kan masih harus nganterin gue pulang."

Leon tersenyum, dia meraih tangan Nozela lalu mengenggamnya erat. "Nggak kok. Gue malah seneng bisa berduaan sama lo."

Drrtt

Drrtt

"Eh bentar Le, ada telpon."

Nozela mengangkat panggilan dari mamahnya.

"Iya mah, ada apa?"

"Kamu dimana Jel?" 

"Ojel lagi di cafe, emang kenapa?"

"Ini, smooky dari tadi pagi nggak mau makan. Kayanya sakit deh."

"Apa? Kok mamah baru ngasih tau sekarang sih."

"Ya mamah nggak tau, orang mamah baru sekarang nengok anjing kamu."

"Yaudah Ojel pulang sekarang."

Tut.

"Ada apa Zel?" Tanya Leon.

"Maaf Le, gue harus pulang sekarang. Smooky sakit."

Leon mengerutkan keningnya. "Smooky? Siapa dia?"

"Itu anjing gue."

"Ya udah gue anterin pulang sekarang."

"Maaf ya ngerusak acara ngedate pertama kita."

"Nggak masalah Zel, besok masih bisa bisa kok."

Nozela bergegas pulang saat mendengar anjing kesayangannya sakit, dia begitu khawatir dengan smooky. Sampai di rumah, Leon mengikuti Nozela sampai ke dalam. Dia juga berkenalan dengan mamah Nozela juga.

"Smooky, are you oke? Kok nggak mau makan?" Tanya Nozela sambil mengelus anjing jenis beagle itu.

"Bawa ke dokter sana." Ucap Tiara.

"Mobil aku belum balik mah." Jawab Nozela tanpa menoleh.

Leon bergidik melihat kekasihnya mengelus hewan bertelinga panjang itu. Sejujurnya dia takut dengan anjing, dengan kucing pun dia juga merasa geli.

"Panggil dokter yang biasanya aja, takut keburu mati anjingnya." Ucap Tiara lagi.

Sejak tadi dia melirik teman anaknya yang tampak beberapa kali mengusap lengannya. Tiara yakin jika cowok di sampingnya ini tak menyukai anjing. Terlihat jelas dari gestur tubuhnya.

Tin.

Tin.

"Itu papah." Ucao Nozela.

Tak lama Andito keluar dari mobil, dia terkejut melihat cowok tampan berdiri di samping rumah.

"Ada apa mah?" Tanya Andito sambil mendekati istrinya.

"Anjing Ojel sakit pah."

"Sore om." Sapa Leon.

"Sore, temannya Ojel ya?"

Leon mengangguk. "Iya om, saya teman sekelasnya."

"Ayo masuk, masa tamu dibiarin di luar sih."

"Nggak usah om, saya mau pulang. Kebetulan masih ada yang harus dikerjakan." Tolak Leon sopan.

Nozela berdiri lalu mencuci tangannya. "Lo beneran mau pulang?"

Leon mengangguk. "Iya, udah sore juga."

"Hati-hati ya."

"Iya Zel."

Leon mengelus pucuk kepala Nozela sebelum pergi. "Gue pulang ya. Om tante, saya pamit pulang dulu."

"Iya nak, hati-hati ya." Ucap Tiara.

Nozela melambaikan tangannya saat mobil Leon meninggalkan pekarangan rumahnya.

"Yakin cuma temen?" Goda Andito.

"Dia pacar Ojel pah."

"Papah kira kamu pacaran sama Liam."

Di tempat lain, William berada di apartemen Clarissa. Dia sendang membujuk pacarnya yang sedang merajuk.

"Masa kamu cemburu sama Ojel sih Cal, aku udah beberapa kali bilang sama kamu kalo kita cuma sahabat. Nggak lebih."

"Nggak ada yang namanya persahabatan antara cewek dan cowok Liam, pasti salah satunya nyimpen perasaan."

William meraup wajahnya. "Enggak Cla. Buktinya aku pacaran sama kamu, bahkan kita kenal karena aku sering nyamperin Ojel ke fakultas kalian. Kalo aku suka sama dia, nggak mungkin aku pacarin kamu."

"Please lah Cla, kita udah sering bahas ini." Sambung William.

Clarissa memalingkan wajahnya, dia enggan menatap kekasihnya.

"Kalo kamu nggak suka, berarti dia yang suka."

William mendekat, dia memperlihatkan ponselnya pada Clarissa.

"Lihat story Ojel, dia tadi nemenin Leon pemotretan. Dan ini, chatan aku sama Ojel tadi." William membuka room chatnya dengan Nozela.

"Lihat, dia bilang sama aku kalo Leon nembak dia. Mereka sekarang pacaran."

Clarissa membaca dengan seksama chat antara kekasihnya dan Nozela. Isinya hanya membahas anjing dan Nozela yang di tembak Leon dua jam yang lalu.

Clarissa menatap William dengan tatapan menyesal, mungkin ini hanya perasaannya saja terlalu cemburuan.

"Kamu percaya kan sama aku?" Tanya William.

Clarissa mengangguk, tak lama William memeluk tubuh kekasihnya dengan erat.

"Maafin aku Liam."

William mengelus rambut Clarissa dengan lembut. "Aku ngerti kok."

Drrtt

Drrtt

Ponsel di genggaman William bergetar, dia melihat nama Ojel yang menghubunginya. Clarissa yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas.

"Halo Jel." William sengaja mengaktifkan pengeras suaranya.

"Sibuk nggak? Smooky sakit nih, temenin ke dokter dong."

William menoleh ke arah Clarissa sebelum menjawab ajakan Nozela.

"Boleh tapi aku ikut." Ucap Clarissa.

William mengangguk. "Oke, gue ke sana sekarang."

"Mobil gue gimana?"

"Aman, dibawa Archen. Besok dikembaliin sekalian ke kampus."

"Oke, cepetan gue tunggu."

Tut.

Setelah Nozela mematikan sambungan teleponnya, William memasukkan ponselnya ke saku celana.

"Beneran mau ikut?"

Clarissa mengangguk. "Iya, mau sekalian lihat anjingnya Nozela."

"Oke. Yuk berangkat sekarang."

Clarissa mengambil tasnya lalu keluar dari apartemennya.

"Gue nggak akan biarin William cuma berduaan sama cewek gatel itu." Batin Clarissa.

1
Kasandra Kasandra
lanjut
akunnyamshhidupcmjrngup
Alooo kakak, boleh follback aku enggak????
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!