NovelToon NovelToon
TEKNIK PENYERAP JIWA

TEKNIK PENYERAP JIWA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Ilmu Kanuragan / Fantasi Timur / Action
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Lin Kai, murid Sekte Giok Sunyi yang gagal total, menemukan teknik terlarang: Sutra Neraka Penyerapan Astral. Dengan menyerap fondasi jiwa murid lain, kultivasinya melonjak instan. Tapi ia segera terjerat rantai spiritual oleh Elder Yami, kultivator iblis yang memaksanya menjadi pion perburuan jiwa.

Lin Kai kini harus bersembunyi di balik statusnya yang lama, karena ia menjadi target pengawasan intensif dari Mei Li, Suster Senior jenius yang yakin bahwa Lin Kai adalah kunci hilangnya murid sekte.

Untuk bertahan hidup, ia dipaksa Elder Yami untuk mengincar target bernilai tinggi berikutnya: Gu Jun, dalam sebuah perburuan terbuka di tengah Ujian Murid Inti Sekte Giok Sunyi. Lin Kai harus membunuh untuk tetap hidup, tapi setiap langkahnya diawasi oleh jenius yang mencurigainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4: Penyerapan Tingkat Sembilan dan Bayaran Sepuluh Persen

Raungan senyap Kultivator Pengumpulan Qi Tingkat Sembilan itu terasa seperti gempa spiritual di dalam gua tersembunyi Elder Yami. Lin Kai telah mengaktifkan Sutra Neraka Penyerapan Astral dengan intensitas penuh, membiarkan Energi Hitam pekat menancap pada dada korbannya yang dirantai.

Energi yang mengalir masuk kali ini jauh lebih besar, lebih kasar, dan lebih mendominasi daripada Pengumpulan Qi Tingkat Enam milik Wang Lei. Itu bagaikan tsunami spiritual yang menghantam Lautan Qi Lin Kai yang baru stabil.

{Ini... ini terlalu banyak! Tubuhku akan meledak! Tingkat Sembilan tidak bisa dibandingkan dengan Tingkat Enam. Fondasi spiritualnya seperti baja yang mencoba merobek meridianku yang baru dipulihkan!}

Lin Kai merasakan nyeri yang menusuk di setiap meridiannya, seolah-olah ia sedang diregangkan dan dirobek secara bersamaan oleh dua kekuatan yang saling bertolak belakang. Qi Wang Lei yang sebelumnya liar, kini bergetar ketakutan di hadapan Qi Tingkat Sembilan yang baru masuk, tapi alih-alih menyerah, kedua kekuatan itu saling mematuk, mencoba berebut supremasi.

Lin Kai memejamkan mata, menggertakkan giginya. Jika ia melepaskan, Qi yang sedang berperang di dalam dirinya akan memberontak dan membunuhnya di tempat. Ia harus menahannya, ia harus menaklukkan mereka.

Tiba-tiba, sebuah sentuhan dingin dan kuat datang dari belakang. Elder Yami meletakkan satu jari di punggung Lin Kai. Energi kegelapan Formasi Inti yang dingin dan purba menyelinap masuk, bukan untuk menyerap, tapi untuk menjadi jembatan dan penjaga gerbang.

"Fokus, pion kecilku," suara Elder Yami terdengar rendah, seperti bisikan iblis. "Qi Tingkat Sembilan ini adalah pedang. Biarkan pedang itu membelah kerusuhan yang disebabkan oleh Wang Lei. Energi kegelapan ini akan memastikan pedang itu tidak membunuhmu, tapi hanya membentuk fondasi barumu."

Dengan bimbingan Elder Yami, Lin Kai memaksakan kedua aliran Qi yang bertikai itu untuk memasuki jalur siklus kultivasi. Perlahan tapi pasti, Qi Wang Lei yang sombong itu mulai menyatu, menjadi lapisan kedua di bawah Qi Tingkat Sembilan yang lebih dominan. Semua kekacauan itu menjadi pupuk.

Boom!

Puncak kultivasi Lin Kai yang baru saja mencapai Tingkat Tujuh, kini terasa seperti terdorong oleh tenaga roket. Penghalang Tingkat Delapan pecah seperti kaca tipis. Lautan Qi-nya melebar, Qi yang bergejolak kini berputar dalam siklus yang lebih cepat, lebih kuat, dan, yang terpenting, lebih stabil.

Kultivator Pengumpulan Qi Tingkat Sembilan itu akhirnya mengering, tubuhnya roboh menjadi debu. Lin Kai menarik tangannya, terengah-engah, tubuhnya basah oleh keringat dingin. Ia merasakan dirinya telah mencapai Tahap Pengumpulan Qi Tingkat Delapan yang stabil.

Ia telah berhasil. Ia telah melampaui seluruh rekan angkatannya dalam satu malam, semua berkat dua kejahatan yang ia lakukan.

Namun, ia tidak punya waktu untuk merayakan.

Elder Yami melepaskan jari dari punggung Lin Kai. "Bagus sekali. Tidak buruk untuk seorang pecundang yang baru mendapat teknik iblis. Qi Wang Lei yang kau serap sudah sepenuhnya dijinakkan dan menjadi bagian dari fondasimu. Sekarang, bayaranku."

Lin Kai merasakan sesuatu yang dingin dan mengerikan merayapi inti spiritualnya. Tanpa peringatan, Elder Yami mengaktifkan Teknik Keterikatan Budak-Pion.

Energi kegelapan itu melilit fondasi jiwa Lin Kai, dan Lin Kai merasakan sepotong kecil dari inti dirinya, sehelai cahaya spiritual yang murni dan tak ternilai harganya, ditarik keluar. Rasa sakitnya bukan fisik, tapi rasa sakit kehilangan yang fundamental, seolah bagian dari memorinya dicuri, bagian dari keberadaannya ditarik pergi.

Gumpalan cahaya spiritual itu melayang di udara, dan Lin Kai tahu, itu adalah sepuluh persen dari fondasi spiritual Tingkat Sembilan yang baru saja ia curi. Elder Yami membuka telapak tangannya, dan esensi spiritual itu mengalir ke dalam dirinya.

Wajah Elder Yami yang biasanya tanpa emosi kini memancarkan sedikit kepuasan.

"Ya. Esensi Tingkat Sembilan terasa jauh lebih manis daripada fondasi lemah Wang Lei. Ingat, Lin Kai, semakin kuat dirimu, semakin kuat pula aku. Jangan pernah lupakan rantai yang mengikatmu ini." Elder Yami berkata sambil menghela napas panjang.

Lin Kai mencoba bangkit, tapi lututnya lemas. "Anda... Anda mengambilnya. Lalu apa pekerjaan saya berikutnya? Saya sudah mencapai Tingkat Delapan, saya bisa menyempurnakan kultivasi saya sendiri sekarang."

Elder Yami menyeringai dingin. "Menyempurnakannya sendiri? Kau pikir kau punya kemewahan itu? Lin Kai, kau adalah serigala berbulu domba yang memiliki aroma Qi yang salah. Kau harus terus berlari kencang atau Mei Li akan mencium bau darahmu."

"Mei Li?"

"Tentu saja. Jenius itu tidak akan pernah percaya kesaksian bodohmu tentang Reruntuhan Langit Timur. Dia akan mengawasimu seperti elang. Jika kau tetap di Tingkat Delapan, cepat atau lambat dia akan menyadari bahwa Tingkat Delapanmu ini terlalu matang dan terlalu stabil untuk dicapai hanya dalam satu malam, itu pasti akan menjadi loncatan yang terlalu mencolok."

Elder Yami melangkah mendekati Lin Kai. "Sekte Giok Sunyi akan segera mengadakan Ujian Murid Inti, tempat para murid Pengumpulan Qi teratas bersaing untuk mendapat tempat di sisi Tetua Agung. Kau, Lin Kai, sekarang berada di Tingkat Delapan, kau berhak untuk ikut."

{Ujian Murid Inti? Itu adalah panggung bagi para jenius! Jika aku tampil dengan Tingkat Delapan, semua mata akan tertuju padaku, termasuk mata Master Qing!} Lin Kai berpikir dengan ngeri.

"Risikonya terlalu besar," Lin Kai berbisik.

"Risiko atau mati," balas Elder Yami dengan nada yang final. "Tujuanmu bukan untuk menang. Tujuanmu adalah menyerap fondasi jiwa Tingkat Sembilan yang lebih berkualitas dan lebih murni. Aku telah mengincar seseorang yang akan ikut dalam ujian itu, seorang jenius bernama Gu Jun, dikabarkan berada di puncak Tingkat Sembilan, yang fondasinya murni dan tidak pernah ternoda oleh pil spiritual. Kau akan mengincarnya di tengah keramaian. Menyerapnya, dan memberiku bayaran sepuluh persen."

Elder Yami memberikan gulungan kecil yang terbuat dari kulit ular hitam kepada Lin Kai. "Ini adalah formasi penyembunyian yang lebih baik dari sebelumnya. Formasi ini akan menyembunyikan auramu saat kau berada di Sekte, tapi formasi ini hanya akan bertahan selama satu bulan. Kau harus segera bertindak, sebelum Mei Li menemukan celahmu."

//////////////////////////////

Jalur Setapak Bambu Sekte Giok Sunyi. Siang berikutnya.

Lin Kai berjalan kembali ke asrama murid tahun kedua. Tubuhnya terasa ringan dan bersemangat, tapi pikirannya terasa berat dan terkunci oleh Formasi Penyembunyian yang dibuat oleh Elder Yami. Ia kini adalah Tahap Pengumpulan Qi Tingkat Delapan, tapi ia harus berpura-pura menjadi murid Tingkat Tiga yang baru saja lolos dari pengusiran.

Di tengah jalan, ia melihat Mei Li. Suster Senior itu berdiri di persimpangan, seolah sengaja menunggu.

Mei Li melangkah ke arah Lin Kai, tatapannya yang jernih dan tajam seperti dua bilah pedang.

"Lin Kai," panggilnya, suaranya tenang. "Kau terlihat... lebih baik dari kemarin. Kau sudah bersemangat lagi setelah berhasil lolos dari ujian, ya?"

Lin Kai menundukkan kepala, mempertahankan gestur pecundangnya. "Suster Senior Mei Li. Saya hanya merasa lega. Saya berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kedua yang diberikan Master Qing."

Mei Li mengabaikan jawaban Lin Kai. "Aku sudah memikirkan kesaksianmu. Wang Lei yang sombong memang mungkin mencari harta karun di Reruntuhan Langit Timur, tapi dia tidak akan pernah pergi tanpa berpamitan pada Tetua Agung. Dia terlalu menghargai statusnya. Dan dia tidak akan pernah berbicara tentang rencananya kepada pecundang seperti dirimu."

Lin Kai merasakan jantungnya berdegup kencang. Ia tahu, Mei Li sedang bermain api, mencoba memprovokasi reaksi yang salah darinya.

"Suster Senior, saya hanya melaporkan apa yang saya dengar," kata Lin Kai, dengan getaran suara yang dibuat-buat. "Saya tidak tahu alasan mereka pergi, tapi saya bersumpah saya tidak tahu apa-apa lagi tentang hilangnya mereka."

Mei Li menyipitkan matanya. "Aku menemukan sesuatu di tempat kalian berpapasan. Residu Energi Spiritual. Rasanya dingin, sangat dingin, dan asing. Tapi itu hanya jejak kecil, terlalu kabur untuk diidentifikasi."

Ia melangkah lebih dekat, menatap Lin Kai dengan intens. "Kau tahu, Lin Kai, Formasi Inti adalah tahap di mana seorang kultivator dapat merasakan ikatan jiwa yang kuat. Wang Lei mungkin sudah pergi jauh, tapi ikatan spiritualnya dengan sekte masih terasa... terputus, bukan hanya menghilang."

Mei Li mengangkat dagunya sedikit. "Aku sedang menuju tempat Master Qing untuk meminta izin mengawasimu secara langsung, Lin Kai. Kau adalah satu-satunya petunjuk. Kau tidak akan bisa lolos dariku."

Lin Kai membeku. Jika Mei Li mengawasinya secara pribadi, bagaimana mungkin ia bisa menyelinap keluar untuk memenuhi permintaan Elder Yami? Bagaimana ia bisa berpartisipasi dalam Ujian Murid Inti dan mengincar Gu Jun?

Ia tidak menjawab, hanya menunduk dalam-dalam, membiarkan keheningan yang panjang dan menyesakkan menyelimuti mereka.

"Kau boleh pergi," kata Mei Li, nadanya kini penuh ancaman terselubung. "Tapi ingat, Lin Kai. Ke mana pun kau pergi di dalam Sekte ini, aku akan tahu."

Lin Kai berjalan pergi, tubuhnya terasa kaku. Rasa lega karena mencapai Tingkat Delapan kini sepenuhnya tergantikan oleh teror. Ia harus membunuh Gu Jun dan menyerap fondasinya dalam waktu satu bulan, sementara jenius Formasi Inti yang paling dicurigai di Sekte ini bertekad untuk menjadi bayangannya.

{Sial. Elder Yami benar. Aku tidak bisa berhenti. Aku harus menjadi lebih kuat, jauh lebih kuat dari Mei Li, sebelum dia berhasil membedah kulit dombaku dan menemukan iblis di dalamnya.}

Tangan Lin Kai meremas gulungan kulit ular hitam di dalam lengan bajunya. Ujian Murid Inti Sekte Giok Sunyi. Ini bukan lagi tentang bertahan hidup. Ini adalah perburuan terbuka di tengah sarang naga.

Bersambung...

1
Nanik S
Katanya mengerikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!