NovelToon NovelToon
Bu Guru, I Love You

Bu Guru, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dede Dewi

Menjadi seorang Guru adalah panggilan hati. Dengan gaji yang tak banyak, tetapi banyak amanah. Itulah pilihan seorang gadis bernama Diajeng Rahayu. Putri dari seorang pedagang batik di pasar Klewer, dan lahir dari rahim seorang ibu yang kala itu berprofesi sebagai sinden, di sebuah komunitas karawitan.
Dari perjalanannya menjadi seorang guru bahasa Jawa, Diajeng dipertemukan dengan seorang murid yang cukup berkesan baginya. Hingga di suatu ketika, Diajeng dipertemukan kembali dengan muridnya, dengan penampilan yang berbeda, dengan suasana hati yang berbeda pula, di acara pernikahan mantan kekasih Diajeng.
Bagaimana perjalanan cinta Diajeng? Mari kita ikuti cerita karya Dede Dewi kali ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dede Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenapa Mika?

POV Raka

Namaku Raka Nugraha. Usiaku 27 tahun, aku terlahir dari keluarga darah bangsawan. Ayahku seorang Pegawai Negeri Sipil di sebuah kantor kedinasan di kotaku. Dan hampir semua saudaranya jiga berprofesi yang sama. Sedangkan ibuku adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang begitu telaten dan jeli terhadap keuangan keluarga dan merawat ketiga anaknya.

Dulu, aku hidup bahagia bersama keluargaku, namun setelah kejadian tak menyenangkan sepuluh tahun yang lalu, membuat aku harus berjuang sendiri demi ibu dan kedua adikku.

Sepuluh tahun yang lalu, bapakku ketahuan terperangkap selingkuh di rumah si wanita yang tak lain adalah tetangga kami sendiri. Ibu sangat kecewa, dan bapak tidak terima. Akhirnya hal yang tak diinginkan pun terjadi. Bapak menalak ibu, dan keputusan itu naik ke pengadilan negeri. Ibu resmi menjadi janda beranak tiga. Karena diantara kami bertiga, tak ada satupun yang mau ikut bapak. Sekalipun hidup bapak berkecukupan, dan terpandang.

Tujuh tahun kemudian, aku mulai bangkit dengan usahaku yang kurintis bersama teman-teman kuliahku. Aku didukung penuh oleh ibu, dan doa tak pernah berhenti mengalir dari lisannya. Aku sangat menyayangi ibu, dan aku berjanji tak akan pernah membuatnya menangis lagi.

Dan hari ini, Di malam hari, datang dua orang tamu dari keluarga bapak datang ke rumah, mengundang kami sekeluarga hadir ke acara pernikahan putranya.

"Tumben." gumamku.

Dengan sungkan, ibuku akhirnya menerima undangan itu, dan bayangan bertemu dengan bapak, pasti menjadi hal yang tak diinginkan ibu. Tetapi, keluarga pak Noto Suroso adalah keluarga yang dulu pernah membantu kami dikala kami menghadapi kesulitan pasca perceraian bapak dan ibu.

"Ada undangan untukmu, Le." kata bu Narti, Ibuku.

"Siapa yang menikah bu?" tanyaku sambil menatap layar leptop, bukan tak menghormati ibu, tetapi lebih tepatnya, aku enggan menerima undangan apapun dari keluarga besar bapak.

"Mas Adnan." jawab Ibu.

Mendengar nama itu, aku pun jadi tertarik melihatnya. Karena nama itu, ada hubungannya dengan seseorang yang selalu hadir di setiap mimpiku. Disetiap asaku.

"Coba Lihat bu." pintaku pada ibu, dan kuterima undangan berwarna biru.

"Lho? Kok Mika?" tanyaku setengah terkejut. Karena setauku, mas Adnan itu menjalin hubungan dengan seorang wanita yang sangat ku kenal. Wanita baik, dari keluarga yang baik dan dialah guru terbaik yang pernah ku kenal sejak aku kecil hingga aku lulus kuliah.

"Lha, emang harusnya siapa?" ibu malah balik bertanya.

"Ehm... ga... gapapa. Ya... mungkin mereka sudah putus." jawabku kemudian, menjawab pertanyaanku sendiri.

"Lagian, kita kan sudah lama tidak menjalin hubungan dengan mereka. Ya mungkin wajar jika mas Adnan juga menikahnya dengan wanita yang mungkin tidak kamu kenal." jawab ibu.

"Iya juga sih..." gumamku.

Namun batinku masih bertanya-tanya. Karena terakhir aku mengikuti postingan bu guruku itu, Dia masih mengupload jalan bersama mas Adnan. Kenapa sekarang justru nama wanita lain yang terteta di undangan? Apa nama panggilannya saja yang berbeda? Ah, tapi engga, nama beliau ga ada kata Mika nya.

Semalam suntuk aku menghadap leptop, tetapi tidak untuk mengerjakan desain batik yang menjadi profesiku sekarang. Melainkan membuka beberapa akun sosmed milik bu guruku, dan milik mas Adnan.

'Ga ada postingan bersama sih. Terakhir memang bu guru hanya memposting kegiatan sekolah, dan mas Adnan memposting kegiatannya dia yang berkunjung ke beberapa tempat.'

Eh, be te we, kenapa aku jadi sekepo ini sama urusan mereka? Apakah aku mengharapkan wanita itu? Apakah aku harus bahagia, karena dia tak melanjutkan hubungannya dengan mas sepupuku? Entahlah, tetapi ada sedikit ruang bahagia terbuka di sini, membuat sudut bibirku tertarik dengan sendirinya.

Kuambil sebuah album kenangan, kecil di rak bukuku. Kubuka lembar pertama di sana. Ada foto bersama, antara aku, dia dan beberapa teman seangkatanku yang mengenakan seragam pramuka waktu itu. Dia tersenyum teduh, tetapi memancarkan ketulusan yang mendalam dalam mendampingi kami anak didiknya dalam berkegiatan. Baik Pramuka, kemah, lomba, dan kegiatan lainnya. Ku akui, dia adalah wanita yang tangguh. Aktif, dan sangat baik. Itu yang selalu kuingat jika berbicara tentang dia.

Hari yang ku tunggu pun tiba, aku berusaha mengenakan busana terbaikku, begitupun dengan ibu dan kedua adik perempuanku. Kami harus tampil sebaik mungkin, supaya kami tidak lagi dipandang rendah oleh keluarga besar bapak. Aku sekarang juga memiliki mobil, ya meski hanya sederhana, tetapi sudah bisa untuk bisnis, dan untuk antar ibu dan kedua adikku sekaligus kemanapun mereka mau.

"Ya ampun mas, kamu kok bisa ganteng banget gitu sih?" puji adikku tatkala aku keluar dari kamar.

'Hah? Ganteng? Masa'? Perasaan aku biasa aja.' batinku.

"Lah, kamu baru sadar dek? Mas mu kan memang ganteng sejak dulu " jawab ibu yang sudah tampil elegan dengan kebaya warna pink Soft, dan jarik parang, serta selendang warna pink crem dan jilbab yang senada dengan selendangnya. Sendal slop tanpa hils, membuatnya lebih terkesan keibuan, seperti ibu kartini versi aku. Beliau tampak lebih cantik dari yang dulu pernah aku lihat.

"Ini, ibu juga cantik sekali, seperti gadis saja. Tidak kelihatan kalau janda beranak tiga." pujiku.

"Halah, kamu ini. Suka sekali memuji ibu. Dari dulu ibu kan memang cantik, baru sadar ya?" jawab ibu sekenanya, tapi aku berhasil melihat pipinya tersipu malu karena dipuji anak bujangnya.

"Ya udah ayo, berangkat. Udah siap semua 'kan?" tanyaku.

"Siap mas." jawab kedua adikku yang hampir dibilang kembar itu kompak.

Gimana ga kembar, selisih tiga tahun, tidak tampak. Karena si ragil badannya sudah menyamai si mbaknya, dengan wajah yang sebelas dua belas, dapat turunan wajah ibu, sehingga mereka kalau di jejer bertiga, sudah tampak seperti 3 perempuan kembar.

Sesampainya di lokasi, dengan mobil Fortuner hitamku, aku segera menurunkan ketiga bidadariku lebih dulu di depan pendopo utama resepsi, barulah aku menjalankan mobil ku lagi untuk aku parkirkan.

Setelah selesai memastikan tidak ada barang tertinggal, aku turun dari mobil. Namun, baru beberapa langkah, aku melihat sebuah mobil avanza putih hendak parkir tak jauh dari mobilku. Dan saat kulihat pengemudinya, dadaku mendadak berdesir.

"Dia datang?" gumamku, yang hanya aku sendiri yang mendengarnya.

Dengan sekejap, aku mengambil ponselku dan menelpon adikku Fara, untuk langsung masuk saja bersama ibu. Nanti aku menyusul.

"Dek, kamu duluan aja ya sama ibu. Mas nanti nyusul." kataku dan dijawab iya olehnya. Meski kudengar ada keraguan di seberang sana. Ya, aku mengerti arti keraguan itu, tetapi aku tak ingin melewatkan momen ini, untuk menyapa pengemudi mobil avanza putih itu.

❤❤❤❤❤

Alhamdulillah, sudah ada titik terang kan lawan mainnya mbak Diajeng nanti siapa?

1
Etit Rostifah
lanjut, jadi penasaran ibu guru cantik n baik hati. semoga ibu guru Ajeng mendapat jodoh dari Allah yang sholeh.
Ibrahim Efendi
sm kyk ipar. MAUT!!...
Ibrahim Efendi
tu tau..... 😜
Ibrahim Efendi
😍😍😍 J E N G K O O O L L L . . .
Ibrahim Efendi
"buset dah! kirain ada petir" kata cicak 😜
Ibrahim Efendi
setiap orang yang telah melaksanakan kewajibannya dengan sebaik2nya, maka dia bukanlah beban. tapi bila melalaikan kewajibannya, maka dialah beban. siapapun dia.
Dede Dewi: MaasyaaAllah. Terimakasih atas pencerahannya pak... baarokallahufikum
total 1 replies
Punya Impian
gk gitu' bedmood aj bacanya klo gamon nya kelamaan' apalagi klo ud punya pasangan' pasangan nya siapa yg di pikirin dan di tangisin siapa😮‍💨
Punya Impian
kedepan nya ngk usah ada lebay pake drama nangis2 kak
Dede Dewi: kalau kakka diputua pacar, nangis ga kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!