NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Wardha

Salah masuk kamar, berujung ngamar ❌ Niat hati ingin kabur dari Juragan Agus—yang punya istri tiga. Malah ngumpet di kamar bule Russia.

Alizha Shafira—gadis yatim piatu yang mendadak dijual oleh bibinya sendiri. Alih-alih kabur dari Juragan istri tiga, Alizha malah bertemu dengan pria asing.

Arsen Mikhailovich Valensky—pria dingin yang tidak menyukai keributan, mendadak tertarik dengan kecerewetan Alizha—si gadis yang nyasar ke kamarnya.

Siapa Arsen sebenarnya? Apakah dia pria jahat yang mirip seperti mafia di dalam novel?

Dan, apakah Alizha mampu menaklukkan hati pria blasteran—yang membuatnya pusing tujuh keliling?

Welcome to cerita baper + gokil, Om Bule dan bocil tengilnya. Ikutin kisah mereka yang penuh keributan di sini👇🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wardha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ketangkap lagi

Pria itu menutup pintu, sementara asistennya berdiri dengan kaku, sambil menaruh map di meja. Keduanya langsung berbicara cepat dengan bahasa Inggris yang sesekali tercampur bahasa Rusia.

"She doesn’t understand. Keep her calm," ucap si asisten datar.

Pria itu menjawab dengan aksen berat, "Ona slishkom shumnaia." (Dia terlalu berisik)

Mereka saling bertukar kalimat singkat, nada percakapan terdengar serius. Tapi bagi Alizha yang tidak paham, semua itu terdengar seperti kode rahasia jual-beli manusia internasional.

Mata Alizha makin membesar. Dadanya berdegup kencang. Dia merapatkan bantal ke tubuhnya seperti perisai. "Ya Allah! Mereka negosiasi harga saya! Astaghfirullah, jangan begini!"

Lalu ia berteriak putus asa, "Tolong! Ada orang mau menjual saya! Jangan dijual! Saya masih punya banyak hutang! Saya masih muda! Saya belum nikah! Dosa besar kalau kalian jual saya!"

Asisten itu tertegun mendengar teriakannya yang penuh drama, bahkan sampai melongo.

Sementara pria itu, dia hanya menghela napas panjang, memijat pelipisnya. "Apa kau benar-benar tidak membawanya ke sini?" tanyanya pada sang asisten.

Alizha makin panik. "Apa-apaan itu? Pasti kode buat bunuh saya, kan?! Ya Allah, lindungi saya!"

Tangannya gemetar, bibirnya bergetar, tapi matanya masih menatap penuh kewaspadaan—seolah siap melawan dengan bantal kalau perlu.

Asisten itu menutup map, lalu menunduk dengan hormat. "You should rest, sir," katanya pelan dengan bahasa Inggris.

Pria Rusia itu hanya mendengus, menyandarkan diri di kursi dengan wajah lelah. "Da, I need silence."

Begitu bosnya terdiam, si asisten melirik ke arah Alizha yang masih memeluk bantal dengan erat di sudut kasur. Entah dari mana niat baik itu muncul, dia mengeluarkan ponsel—membuka aplikasi penerjemah suara. lalu, dia mendekat ke arah Alizha.

Dia mencoba bicara dengan suara kaku, "Halo. Jangan takut, kami tidak jual kamu." Suara robot dari aplikasi itu langsung keluar dalam bahasa Indonesia dengan intonasi yang aneh.

Mata Alizha seketika melebar. Dia makin curiga. "Hah?! Jangan takut katanya? Pasti bahasa sandi itu! Setelah dibikin tenang baru dijual! Saya tidak mau, Mister! Dosa besar, loh!"

Si asisten menatap ponselnya lagi, mengetik ulang, lalu suara aplikasi kembali berbunyi, "Kami hanya kerja. Dia bos. Kamu aman."

Pria Rusia itu langsung mengangkat tangan ke udara, menggerutu dengan aksen berat, "Bozhe moi!" (Ya Tuhan!) Dia menggeleng. "My head headache!"

Dia menutup wajah dengan kedua telapak tangan, frustasi, sementara Alizha masih saja heboh. "Saya tidak mau dijual! Saya bukan barang! Saya manusia! Kalian mau bawa saya ke mana?!"

Si asisten menghela napas, mencoba lagi dengan aplikasi, sementara bosnya benar-benar terlihat seperti ingin melempar ponsel itu keluar jendela.

Pria bule itu akhirnya berdiri sambil memijit pelipisnya. "Enough I move room," ucapnya singkat, meminta pindah kamar.

"As you wish, sir," jawab asistennya, lalu memberi isyarat untuk keluar.

Mereka pun meninggalkan Alizha sendirian di kamar itu. Gadis itu menghela napas panjang, akhirnya dia bisa bernapas lega. "Ya Allah, akhirnya mereka pergi juga. Hampir saja saya masuk berita kriminal internasional," gumamnya sambil menepuk-nepuk dadanya sendiri.

Tapi baru beberapa detik kelegaan itu terasa, pintu kembali berderit terbuka. Alizha refleks menoleh, lalu wajahnya langsung pucat. Bagaimana tidak? Bibi dan Pakdenya muncul tiba-tiba.

"Nah, di sini kamu ternyata, ya!" suara Bibi Ramlah terdengar nyaring, diikuti sosok Pakde yang melangkah masuk dengan tatapan penuh selidik.

"Bibi? Pakde?" Alizha menelan ludah, tubuhnya terdiam kaku di sudut kasur.

Mereka berdua berdiri di ambang pintu, menatapnya seperti predator yang baru menemukan mangsanya. Jalan kabur benar-benar sudah tertutup. Sepertinya, hidup Alizha akan jauh lebih buruk lagi. Dariada diculik om-om bule yang kalau bicara, membuatnya pusing tujuh keliling.

Alizha hanya bisa membatin, "Ya ampun ... kabur dari kandang buaya, sekarang malah masuk ke sarang harimau. Nasib macam apa ini?!"

1
Adinda
🤣🤣🤣
Zahira Zahira
aku mampir Thor ..liat dari judul nya seru sih..
D'blacksweet: wah, makasih. semoga suka, ya😍😍😍
total 1 replies
Afriyeni Official
ngakak sekali aku bacanya 🤣
Afriyeni Official
nggak kebayang si alizha ini paniknya minta ampun.
D'blacksweet: panik, tapi menang banyak dia🤭
total 1 replies
Afriyeni Official
seru kayaknya nih
D'blacksweet: semoga, hehe😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!