NovelToon NovelToon
Bunga Dan Trauma

Bunga Dan Trauma

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Dokter / Trauma masa lalu / Mantan
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mumu.ai

Bunga yang pernah dikecewakan oleh seorang pria, akhirnya mulai membuka kembali hatinya untuk Malik yang selama setahun terus mengejar cintanya. Ia terima cinta Malik walau sebenarnya rasa itu belum ada. Namun Bunga memutuskan untuk benar-benar mencintai Malik setelah mereka berpacaran selama dua tahun, dan pria itu melamarnya. Cinta itu akhirnya hadir.

Tetapi, kecewa dan sakit hati kembali harus dirasakan oleh Bunga. Pria itu memutuskan hubungan dengannya, bahkan langsung menikahi wanita lain walaupun mereka baru putus selama sepuluh hari. Alasannyapun membuat Bunga semakin sakit dan akhirnya memikirkan, tidak ada pria yang tulus dan bertanggungjawab di dunia ini. Trauma itu menjalar di hatinya.

Apakah Bunga memang tidak diizinkan untuk bahagia? Apakah trauma ini akan selalu menghantuinya?


follow IG author : @tulisanmumu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mumu.ai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Bukan Untukmu

FLASHBACK

"Sorry, I'm late," kata Bunga yang baru saja tiba di sebuah tempat makan. Ia langsung menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Malik. Ia merasa tidak enak karena Malik terlalu lama menunggunya.

"Tidak, aku hanya terlalu cepat datangnya dari jadwal janjian kita," ujar Malik. Laki-laki itu kemudian memberikan menu makanan agar sang kekasih bisa memesan makanannya.

Setelah melihat dan menetapkan pilihannya, Malik segera memanggil pelayan dan memesankan makanan untuk Bunga.

"Katanya ada yang mau kamu omongin," kata Bunga setelah pelayan pergi dari meja mereka. Ia ingat ketika tadi Malik menghubunginya, pria itu mengatakan jika ada sesuatu hal yang harus ia bicarakan. Tidak bisa melalui telepon dan harus bertemu secara langsung.

"Iya nanti saja kita bicarainnya. Aku yakin kamu pasti belum makan,” jawab Malik. Senyuman manis di bibirnya tidak luntur sedari Bunga duduk tepat di depannya. 

"Hmm, bahkan sejak siang aku belum sempat makan karena ada banyak pasien hari ini yang lahiran secar, dan salah satu dari kami juga ada yang cuti. Kami terpaksa membagi tugas yang cuti itu," keluh Bunga. 

“Usahakan untuk tetap makan walaupun sedikit. Jangan sampai kamu sendiri yang akan menjadi pasien di rumah sakit itu,” bijak Malik yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Bunga. Ucapan yang sudah sangat sering ia dengar dari orang-orang di sekitarnya.

"Semangat terus kerjanya. Bukankah ini yang kami impikan sejak dulu,” ucap Malik lembut. Ia tahu benar, kekasihnya tak suka dinasehati. Karena itu, ia memilih untuk tetap berada disisinya—menjadi penopang, bukan penghakim.

"Iya, memang benar. Rasanya begitu menyenangkan bisa membantu para ibu hamil itu untuk melahirkan anak-anak mereka. Kamu tahu, Malik, bayi-bayi baru lahir itu sangat lucu dan menggemaskan," ujar Bunga bersemangat. Wajahnya bersinar setiap kali bercerita tentang momen saat ia menjadi orang kedua yang menggendong bayi-bayi mungil itu, baru beberapa detik menyapa dunia.

"Sabar, suatu hari nanti kita juga akan punya bayi kita sendiri," ucap Malik dengan lembut.

"Apan sih, ngomongnya ngelantur," sahut Bunga sambil mencibir ringan.

Tak lama pesanan mereka datang, dan tanpa menunggu lama Malik dan Bunga langsung menyantap makanan mereka. Di sela-sela makan mereka membicarakan mengenai pekerjaan mereka masing-masing.

Hari itu kebetulan Malik menemani atasannya yang seorang direktur sebuah perusahaan besar. Mereka sedang ada lawatan ke Singapura, dan hal ini dimanfaatkan oleh Malik untuk mengunjungi  wanita yang ia cintai.

Bunga dan Malik sudah menjalin hubungan jarak jauh sejak awal hubungan mereka, yakni selama 2 tahun. Terkadang di sela-sela kesibukannya yang seorang asisten direktur, Malik menyempatkan dirinya untuk mengunjungi sang kekasih.

Terhitung sudah empat bulan mereka tidak bertemu. Malik saat ini tengah disibukkan pekerjaannya, apalagi perusahaan tempatnya bekerja sedang menjalani proses merger dengan perusahaan lain. Sementara itu, Bunga fokus mempersiapkan ujian untuk meraih gelar spesialisnya.

"Kamu mau ngomongin apa?" tanya Bunga ketika mereka telah siap makan malam. Jujur saja, ketika Malik menghubunginya tadi dan mengajaknya bertemu, ia langsung merasa penasaran tentang hal apa yang ingin disampaikan Malik.

Malik kemudian merogoh saku celananya, mengeluarkan sesuatu, lalu meletakkannya di atas meja. Bunga menatap benda itu dengan heran, kemudian mengalihkan pandangannya pada Malik. Tentu saja ia tahu benda kotak kecil itu berisi apa, namun ia masih tetap tidak mengerti maksudnya. Apakah hari ini ulang tahunku? pikirnya.

"Apa maksudnya ini?" tanya Bunga.

"Izinkan aku untuk membahagiakan kamu selama sisa umurku. Jadilah istriku, Bunga. Jadilah ibu untuk anak-anakku," ucap Malik bersungguh-sungguh.

"Bukankah kita sudah pernah membahas ini sebelumnya?" tanya Bunga lagi.

"Dua tahun ini, apa kurang usahaku untuk meyakinkan kamu kalau aku benar-benar mencintai dan menyayangi kamu?” ucap Malik lirih.

"Malik..."

"Apa kamu tidak bisa melihat ketulusan aku, Bunga?"

"Kamu tau bukan kalau aku belum siap untuk menikah," jelas Bunga.

"Bukankah sebentar lagi masa residen kamu akan selesai? Kamu juga akan kembali ke Indonesia? Setelah itu kita akan membicarakan mengenai pernikahan kita," lanjut Malik.

"Malik, kamu tau bukan itu maksud aku,” sergah Bunga.

"Apa sampai saat ini kamu belum bisa membuka hati kamu sepenuhnya untuk aku? Apa kamu masih belum bisa—melupakan dia?" tanya Malik dengan suara lirih. 

Sebelum memulai hubungan dengan Bunga, Malik tahu bahwa wanita ini belum bisa membuka hati untuknya karena trauma yang disebabkan oleh orang masa lalu Bunga. Namun Malik selalu berusaha meyakinkan Bunga bahwa ia bersungguh-sungguh mencintai dan menyayangi Bunga dan kini ia ingin menjadikan Bunga wanita satu-satunya untuk hidupnya.

"Namanya sudah lama mati di hatiku, Malik," jawab Bunga tegas.

"Lalu kenapa kamu menolakku?" tanya Malik lagi.

"Aku tidak menolakmu."

"Jadi, kamu menerima lamaranku?"

Bunga diam beberapa saat sampai akhirnya ia mengangguk pelan.

"Haruskah aku benar-benar membuka hatiku untuk Malik? Sepertinya Malik bersungguh-sungguh. Dua tahun bukan waktu yang sebentar baginya menungguku, dan dia tidak pernah sekalipun mengecewakanku, padahal dia mempunyai kesempatan yang besar untuk curang karena kami yang berjauhan," batin Bunga.

"Kamu melamunkan apa?" tanya Malik yang melihat Bunga sedang melamun.

"Tidak ada."

Malik mengambil cincin dari dalam tempatnya, kemudian ia mengambil tangan Bunga yang ada di atas meja. Malik memasangkan cincin yang sangat mewah dan terlihat indah ke jari manis Bunga. Setelah terpasang, tidak lupa Malik mencium tangan Bunga.

"Cantik," pujinya.

Sebagaimana layaknya wanita pada umumnya ketika dipuji, Bunga menundukan kepala, malu mendengarkan sanjungan Malik. Pipinya yang semula pucat kini berubah kemerahan.

"Kamu semakin cantik ketika pipimu merona seperti itu," gombal Malik.

"Aku tidak menyangka kalau kamu ternyata bisa gombal juga. Padahal kamu terkenal sebagai asisten Tuan Rendra yang dingin seperti kulkas 2 pintu. Si kaku yang selalu tegas, serius, dan tidak pernah tersenyum,” ungkap Bunga.

"Senyumku mahal, dan hanya aku berikan pada wanitaku,” jawab Malik dengan senyum yang tak luntur dari tadi.

Bunga tertawa mendengarkan ucapan Malik.

"Lalu kapan aku bisa menemui keluargamu?" tanya Malik.

"Nanti setelah aku selesai disini, aku akan mengenalkanmu pada mereka," kata Bunga mantap.

Selama ini baik keluarga Malik maupun Bunga tidak ada yang mengetahui hubungan mereka. Hanya seorang sahabat Bunga saja yang mengetahuinya. Itu semua karena permintaan Bunga. Menurut Bunga, ketika suatu hubungan yang sudah pasti barulah pantas untuk dibagikan pada orang lain.

"Padahal aku lumayan sering bertemu dengan Tuan Randi dan beberapa kali bertemu dengan papamu. Mulutku gatal sekali ingin memberi tahu mereka kalau aku ini kekasihmu," keluh Malik.

"Nanti kamu tidak perlu memperkenalkan diri sebagai kekasihku, tapi kamu bisa memperkenalkan diri sebagai calon suamiku."

FLASHBACK OFF

"Dua bulan. Hanya dua bulan dan kini aku mencintaimu. Tapi kenapa rasa sakitnya seperti ini, Malik? Malah melebihi rasa sakit yang diberi oleh Fadi dulu padaku. Apa ini hukuman untukku karena membiarkanmu cinta sendiri selama dua tahun? Tapi mengapa harus sekejam ini kamu padaku?" batin Bunga.

1
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪.bunga fadi gass poll donk
Supryatin 123
come back bunga Ama fadi.kan dah tw cerita sebenarnya.bukalah hatimu.lnjut Thor 💪💪
Esther Lestari
Jelita nanti jadi pemersatu papa Fadi dan tante Bunga....semoga
Supryatin 123
cerita sesungguhnya si fadi sangat mengharukan.semoga bunga dapat berpikir secara jernih dgn kejadian ini.lnjut thor 💪💪💪
Esther Lestari
Ternyata begitu ceritanya Fadi. Apakah Nita meninggal saat melahirkan Jelita ?
Semoga masih ada harapan Bunga kembali ke Fadi
Yanti Gunawan
apakaah bunga akan kembali pada fadi thor hmmm galau, asal jangan sama malik deh
Suci Dava
maksudnya gmna ini thor, msh lanjut kh apa sdh sampai di sini aja, kok gagal paham aku thor
mumu: Maaf kak, author ada salah tulis tadi jadinya beda arti 🤭 cerita masih lanjut kok kak 😊
total 1 replies
Hary Nengsih
lanjut
Esther Lestari
apakah Fadi menikah dengan mama nya Jelita untuk menutupi aib ?
Mama nya Jelita hamil dengan orang lain dan Fadi yg menikahi nya
Suci Dava
Edisi ber kumpul nya para mantan alias deretan para mantan 🤭
Esther Lestari
Turut berduka Olivia dan Malik, harus kehilangan janinnya.

Jelita bertemu dengan tante Bunga di IGD & Bunga tidak menyangka kalau papa Jelita adalah Fadi sang mantan.

2 mantan berada di IGD semua dengan kondisi yang berbeda
𝐈𝐬𝐭𝐲
penasaran sebenarnya apa yg terjadi...🤔
Esther Lestari
langsung pergi waktunya gak tepat
Esther Lestari: sudah malam juga...kan bikin takut😁
total 2 replies
Hary Nengsih
langsung pergi
Hary Nengsih
lanjut
Esther Lestari
Istri Fadi kemana...cerai atau meninggal ?
Dwi Sulistyowati
mantan terindah sampai anaknya pun di nama i bunga jelita 🤍
Supryatin 123
lnjut thor tetap semangat,💪💪💪.
Suryati Surti
bagus
Siti Nurjanah
fadi mantan pertama nya bunga ya
mumu: Betul kak. Pacar pertama Bunga
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!