NovelToon NovelToon
Bukan Kamu, Bukan Dia

Bukan Kamu, Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Oksy_K

Luka Vania belum tuntas dari cinta pertama yang tak terbalas, lalu datang Rayhan—sang primadona kampus, dengan pernyataan yang mengejutkan dan dengan sadar memberi kehangatan yang dulu sempat dia rasakan. Namun, semua itu penuh kepalsuan. Untuk kedua kalinya, Vania mendapatkan lara di atas luka yang masih bernanah.

Apakah lukanya akan sembuh atau justru mati rasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oksy_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Penuh Kejutan

Malam ini, rembulan menggantung cantik di langit, membalut bumi dengan cahaya lembut. Membuat segala luka tersamarkan. Vania harap, lara yang pernah tertoreh di hatinya pun ikut tersamarkan. Meski dua tahun ia mencoba menyembuhkannya, nyatanya tak semudah yang terucap.

Vania menghirup dalam-dalam udara malam ini. Dari balkon tempatnya berdiri, ia mengamati sekeliling rumah, melihat beberapa orang yang sedang joging. Rasanya, ia ingin ikut berjalan menikmati udara malam, sekalian membeli beberapa camilan di luar.

“Ma, Vania mau ke minimarket depan yah.” Pamitnya meminta izin.

“Iya bentar, mama rapihin alat masak dulu. Kamu tunggu di depan aja.” Ucap Sekar yang masih sibuk mengeluarkan perabotan dapur dari dalam kardus besar.

“Vania mau jalan kaki aja, sekalian lihat-lihat sekitar.”

“Udah malem ini, nggak takut kamu?” tanya Sekar.

“Masih jam delapan, Ma. Banyak orang joging juga di luar. Mama lanjutin aja beberesnya.” Ujar Vania mencoba menenangkan.

“Tapi kalau ada apa-apa, telpon mama ya.”

“Iya, Ma.”

Vania melangkah keluar, lalu menoleh ke belakang, menatap rumah barunya. Rumah yang dibeli Sekar dengan menabung bertahun-tahun dari kerja kerasnya sebagai Chef. Menggantikan rumah lamanya yang penuh kenangan dengan sang Ayah.

Sekar ingin pulang dengan suasana baru, tanpa rindu yang sendu. Baginya, kenangan cukup untuk dikenang bukan diratapi. Karena hidup adalah tentang hari ini dan esok.

Vania tersenyum kecil, “Mama saja butuh bertahun-tahun untuk merelakan Ayah. Gue berapa lama yah?” gumamnya pelan.

***

Kini, di hadapannya terhampar pilihan paling sulit di dunia. Mata bulatnya sibuk menyusuri setiap minuman yang terpajang. Menyeleksi mana yang berhasil menarik perhatiannya. Sebenarnya, kalau mengikuti kata hati, Vania ingin membeli setiap rasa dan jenisnya.

Ketika pikirannya sibuk memilah susu, terdengar suara berat yang mengejutkannya.

“Vania, hai. Lagi belanja juga?” sapa pria berpostur tinggi yang kini berdiri di hadapannya.

Vania mengernyitkan dahi, mencoba mengingat apakah ia mengenal sosok pria yang bertubuh tinggi dan tegap itu. Lehernya sampai terasa kaku karena mendongak ke atas.

“Siapa?” tanya Vania tak menemukan nama yang terlintas. Matanya menatap curiga pada Pria yang kini menutup mulutnya dengan dramatis.

“Gue Rayhan. Masa lo lupa lagi?” Rayhan lagi-lagi di buat speechless dengan Vania, yang selalu tidak mengenalinya. Padahal ia saja bisa langsung mengenali Vania dengan sekali kedip.

Vania terdiam sejenak, lalu detik berikutnya ia baru menyadari siapa Pria itu, memang benar dia adalah Rayhan. Pria dengan kepercayaan diri yang tinggi, bagaimana bisa Vania melupakan tingkah Rayhan kala itu?

“Oh, hai.” Sapanya singkat, lalu pandangannya mengarah pada keranjang belanjaan Rayhan yang penuh dengan produk kewanitaan.

Melihat arah pandang Vania, Rayhan buru-buru menyembunyikan keranjang di belakangnya. Malu kini menyelimutinya, ini semua karena ulah si kembar.

“Ini punya kakak gue, bukan punya gue. Gue Cuma disuruh.” Kilahnya dengan cepat.

“Iya gue paham.” Balas Vania, datar tanpa ekspresi. Seolah ia tak peduli dengan urusan Rayhan. Lalu Vania memutuskan mengambil susu coklat rasa almond sebanyak 5 kotak, dan pergi meninggalkan Rayhan.

Setelah melakukan pembayaran, Vania keluar dan di ikuti Rayhan di belakangnya.

“Lo ternyata tinggal di sekitar sini juga?” tanya Rayhan basa-basi.

Vania menatap tajam Rayhan,  merasa tidak nyaman dengannya yang terus membuka obrolan. Ia selalu memiliki perasaan was-was jika berdekatan dengan orang asing. Sungguh, sekarang ia rasanya ingin kabur!

“Iya, baru pindah kemarin.” Jawab Vania.

“Serius? Di blok mana?”

“Lo gak bawa kendaraan, kan? Mau gue anterin?”

“Pake sepeda gak masalah, kan? Soalnya gue Cuma bawa sepeda.” tanya Rayhan mengebu-gebu sembari menunju sepedanya.

Akan tetapi, nasib memang tidak berpihak padanya. Nyatanya sepeda yang ia bawa justru tanpa boncengan. Vania masih diam menatap ekspresi Rayhan yang berubah masam, padahal ia juga tidak tertarik pulang bersamanya.

Vania pun berjalan meninggalkan Rayhan yang masih termenung menatap sepedanya.

“Tunggu, Van. Gue temenin ya?” Rayhan buru-buru menghampiri Vania yang berjalan jauh dengan menaiki sepedanya.

“Gue bisa pulang sendiri.” Jawab Vania sedikit ketus.

“Nggak baik tau, cewek cantik keluar malem sendiri. Nanti ada orang mencurigakan gimana?”

Vania berhenti melangkah, diikuti Rayhan yang berhenti mengayuh pedal. Tangan Vania merogoh sesuatu di saku jaket. Lalu mengeluarkan benda silinder sepanjang genggaman, sekilas tampak seperti senter biasa. Dan ia mengarahkannya pada Rayhan.

“Senter? Oke lah buat nerangin jalan.”

Crack! Crack!

Di ujung senter, tepatnya di lingkar logam, dua elektroda perak memercikkan listrik, dengan kilatan biru yang menyala. Rayhan terpelonjak saat mengetahui bahwa itu bukan senter biasa. Jantungnya seolah ikut meloncat, tertegun melihat Vania yang tega mengarahkan listrik padanya.

“Menurut gue, orang mencurigakan itu elo.” Ujar Vania sinis.

“Gue cuma mau nganterin lo, nggak ada maksud apa-apa.”  Jawab Rayhan tak terima. Walaupun, dia memang ada maksud tersembunyi mendekati Vania karena taruhan. Tapi tentu saja ia simpan rapat-rapat.

“Gue bisa jaga diri.”  Tolak Vania, ia kembali melangkah menghidar dari pandangan Rayhan.

“Tapi–”

“Pergi! Gue bisa sendiri.” sela Vania sedikit  memekik, seraya menyorotkan senter kejut ke arah wajah Rayhan.

Rayhan terpaku sejenak, lalu melangkah mundur dengan berat.

“Oke, fine! Gue pergi.” Sahut Rayhan, sembari menaiki sepedanya dan melaju pergi meninggalkan Vania yang masih berdiri tegak.

“Sampai jumpa di kampus!” serunya dengan melampaikan tangan dan menghilang di kegelapan malam.

Vania mengamati sosok Rayhan yang menjauh dan akhirnya perlahan menghilang dari pandangannya. Baru kemudian ia bisa bernapas lega.  Matanya menoleh ke senter kejut di genggamannya—hadiah dari Okta, yang ternyata lebih berguna dari yang ia kira.

“Ampuh juga nih.”  Gumamnya pelan, setengah tersenyum.

***

“Ini pesanan anda nyonya.” Ucap Rayhan, memberi sekantong plastik berisi pembalut pada Elma.

“Thanks.”

“It’s ok.” Jawabnya dengan bibir yang melengkung ke atas.

“Kenapa dia? Kesambet?” tanya Elsa yang keluar dari dapur, melihat Rayhan tengah senyum-senyum sendiri.

“Biasanya kalau disuruh, pulang-pulang ngedumel. Ini malah cengar-cengir.” Lanjutnya.

“Kesemsem mpok Siti mungkin.” Jawab Elma ngaco.

“Yang janda itu?” tanya Elsa syok.

“Wahhh, gosip besar nih.” Sambungnya lagi.

Sedangkan Rayhan, menghiraukan celotehan kedua kakaknya. Pikirannya mendadak penuh dengan Vania, ia pun terkekeh mengingat tingkah Vania yang menurutnya lucu. Bukannya merasa kesal karena diusir, Rayhan justru merasa tertarik pada Vania.

Baru kali ia diminta menjauh, biasanya para gadis yang habis-habisan meminta perhatiannya. Satu kali kedipan saja, bisa membuat mereka terpesona dan mengejar-ngejar dia. Tapi, seorang Vania, menolak ajakannya dan bahkan menodongnya dengan senter kejut. Sekali lagi, Rayhan tertawa saat mengingatnya.

Rayhan merebahkan tubuhnya di atas kasur, merogoh ponsel dalam sakunya dan mengetik sesuatu di sana.

“Vania, Vania, Vania.” Ucapnya bak merapal mantra.

Ujung jemarinya bergerak cepat,  menggulir layar tanpa henti. Rayhan menelusuri satu demi satu akun, matanya tak lepas dari layar. Sampai sebuah foto profil menghentikan gerakannya—Vania, dengan jepit rambut berbentuk beruang, tengah tersenyum kecil di perpustakaan.

“Cantik.” Ucap Rayhan tanpa sadar.

.

.

.

.

1
Jemiiima__
udh kaya gini balikan dong ya Thor hrsnya
Oksy_K: hmmmmmmm/Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Jemiiima__
ah kufikir kaya Yuan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
sholeh bgt rayhan nih wkwk
Oksy_K: masih bau kencur, jgn dulu deh. authornya belum siap mental😂😂😂
total 1 replies
Jemiiima__
feel like "sunjae-yaaaa" 😂
Oksy_K: wkwk iya😂😂 bedanya yg ini ngamen😭
total 1 replies
Jemiiima__
good oktaa! ayo van berhenti atau lanjutkan?!
Jemiiima__
vania ayo gppa balik lg sma rayhan semoga kali ini gak ada penganggu lg 🥲
Oksy_K: doakan yg terbaik buat mereka❤️
total 1 replies
Jemiiima__
wehhh apa ga kurang galau ni lagu 😭
Oksy_K: bangeeettttt😭😭
total 1 replies
Jemiiima__
buset jgn ganjen rayhaannn
Oksy_K: tempeleng aja, kebiasaan lama muncul kembali🤧
total 1 replies
Muffin🧚🏻‍♀️
Kalau udh cinta emng susah hilang kwkw
Oksy_K: di lirik dikit langsung meleleh😭
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
klo gk mau pulang y lo usirlah van, biar pulang, trus tutup gerbang lalu kunci gerbangnya biar dia g bs masuk lg😂😂😂
Oksy_K: ide yang bagus👍😅 nanti coba vania praktekkan😂
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
Jedderrrr!!!! hati Vania pst berasa di sambar petir di siang bolong mndengar ucapan Jalu brusan, sbr Van km.pst akn mndpt seseorg yg menetima km ap adany suatu saat nnt
Oksy_K: nggk bisa berkata-kata😭
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
lgsg freeze ya Van, berasa jd makhluk yg pling bodoh dan gagu sedunia di saat kita berda di depn org yg tk sanggup kita gapai😂
Oksy_K: hnya bisa menatap🥲
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
ngumpet di kolong meja mgkn, klo nggk ngumoet di toilet wkwkwk
Oksy_K: atau di planet lain😂
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
bner bgt cinta pertama walaupun berhsil pcran tp akhirnya putus di tengah jln🥺
Oksy_K: iya kak, pengalaman juga nih kayaknya/Chuckle/
total 1 replies
CumaHalu
Wah, belum apa-apa udah terpotek-potek hatinya Vania😭
Oksy_K: hancur, jdi butiran debu~~~
total 1 replies
CumaHalu
Selama Vania ga nemuin pengganti Jalu ya sulit buat melupakan, semoga kalian jadi saling cinta ya, biar ga nyesek🤭
Oksy_K: jawabannya ada di bab selanjutnya/Chuckle/
total 1 replies
Ff Gilgamesh
mulai membandingkan.... siapa yg tercantik... dia ato gw
👑Chaotic Devil Queen👑
Makanya semasa sekolah, jangan pacaran. Kejar ranking aja yang bener😎

Boong gess! Gw suka iri sama anak sekolahan yang punya pengalaman percintaan soalnya gw kagak punya😭🤣
Oksy_K: itulah yg di katakan ortu dulu😂

gpp, mungkin dlm bentuk fiksi pun gpp😅 karns yg real sakit hatinya pun real😭
total 1 replies
👑Chaotic Devil Queen👑
Gw semasa sekolah gak pernah merasakan jatuh cinta 😭👊
Oksy_K: naksir pun nggk pernah nih? duuhh padahal itu salah satu semangat biar rajin berangkat😅
total 1 replies
Royati II
ngerokok kamu Rey?
Royati II
hubungan yang baik adalah komunikasi yang lancar. jgn di empet sendri Rey. nanti jdi penyakit loohh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!