NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Romansa Fantasi / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: butterfly56

Kehidupan Fania yang awalnya penuh dengan warna. Dan kebahagian, tiba-tiba saja kebahagiaan itu pergi menghilang bersama orang yang ia sayangi.

FANIA: mengapa kamu akan meninggalkanku untuk selamanya, Basjara? katanya kamu mencintaiku dan berjanji tidak akan meninggalkanku, lalu dimana janjimu itu?

BASKARA: maafkan aku, Fania! ini sudah menjadi takdir kita. tolong berbahagia! kamu masih bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dariku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butterfly56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"Iya, Bu! Saya takut dijalan sendirian, karena jalannya terlalu gelap" jawab Baskara.

"Oh ya sudah kamu menginap di sini sana!" ucap Yoyo.

Fania menatap kedua orang tua nya itu. Yang benar saja Baskara disuruh menginal disana. Sedangkan kamar rumah mereka hanya 2, satu kamar untuk Indah, Yoyo, dan adeknya. Dan yang satunya untuk Fania sendiri.

Lalu? Baskara akan tidur dimana?

"Terus nanti Baskara tidur dimana, Ma?" tanya Fania penuh dengan tanda tanya.

"Dikamar mu" jawabnya.

Fania melotokan matanya selebar-lebarnya. Yang benar saja, masa di kamar Fania?

Fania hanya terdiam, kini dia masuk kedalam kamarnya bersama Baskara. Fania menyuruh Baskara agar tidur di lantai, sedangkan dirinya diatas kasur.

"Kamu tidur di lantai! Aku diatas kasur. Jangan protes! Kalau protes kamu tidur diluar."

Baskara mendelik kan matanya, "Yang benar aja? Masa seorang Baskara tidur di lantai? Not my style"

"Mau tidur di lantai atau di luar rumah?" tanya Fania dengan ancaman.

"Dilantai!"

Kini Fania sudah tertidur begitupun dengan Baskara. Keesokan harinya, Fania sudah terbangun. Kini jam menunjukkan pukul 03.30 WIB. Fania berdiri dari tempat tidurnya dan menuju untuk ke dapur.

Saat ini ia akan memasak, disana hanya ada sedikit bahan makanan. Fania sangat bingung akan memasak apa, dan pada akhirnya dia memutuskan untuk memasak sayur kangkung dan menggoreng tahu.

Tak lama kemudian, Fania sudah selesai. Kini kedua orang tua dan adek Fania sudah terbangun. Sedangkan Baskara belum kunjung bangun.

Fania kini kembali masuk kedalam kamarnya dan membangunkan Baskara. Karena Fania sudah melakukan berbagai cara tak berguna. Ia mengambil segayung air dikamar mandi dan disiramkan ke wajah Baskara.

Kini Baskara terbangun karena wajahnya yang sudah basah kuyuh dan dingin. Baskara melihat wajah Fania yang tersenyum didepannya.

"Bangun jangan tidur terus. Udah pagi, cepat makan" ucap Fania.

Basakara bangun dari tempat tidurnya dan membersihkan diri. Kini Baskara duduk di tempat makan bersama keluarga Fania. Adek Fania yang melihat Baskara pun tersenyum. Adek Fania yang bernama Sifa sangatlah lucu saat tersenyum.

"Kak Baskara disini?" tanya Sifa.

Baskara mencubit pipi Sifa, "Iya, Sayang! Semalam kakak menginap disini" jawab Baskara tersenyum.

"Kok Sifa gak tahu ya?"

"Kan kamu sudah tidur!"

Indah menyuruh Baskara untuk sarapan. Dia melihat makanan yang berada di meja sana. Baskara saat melihat makanan itu menjadi tak selera untuk makan. Menurut Baskara, makanan itu terlihat menjijikkan.

"Ini apa? Aku tidak suka makanan beginian" ucap Baskara.

Fania menatap wajah Baskara dengan tatapan sinis. Fania tahu pasti Baskara tidak akan mau memakannya.

"Kalo gak mau yaudah gausah makan! Biar aku aja yang makan"

Karena Baskara sudah lapar, dia pun memakannya. Baskara tidak menyangka ternyata makanan itu sangatlah enak. Baskara kini sudah selesai makan, tak ada satupun yang tersisa dipiringnya.

"Enak kan? Makanya sebelum dicoba jangan banyak omong!" seru Fania.

"Gak juga!"

Setelah selesai makan. Tidak lupa Fania mencucinya. Baskara yang tadinya hanya duduk kini melihat Fania yang sedang mencuci piring.

"Mau bantuin?" tanya Fania.

Baskara menggelengkan kepalanya dengan cepat. Baskara hanya melihat Fania mencuci piring sampai selesai. Kini jam sudah menunjukkan pukul 05:00 WIB.

Saatnya Fania dan orangtuanya akan sholat. Kini Fania mengambil air wudhu terlebih dahulu. Fania lagi dan lagi melihat Baskara yang hanya duduk.

"Sholat! Cepat!"

Baskara menggelengkan kepalanya dan memainkan ponselnya. Fania sangat geleng-geleng kepala saat Baskara tak mau sholat. Akhirnya Fania pun selesai sholat.

Dia sekarang akan mencuci baju-bajunya. Baju-baju itu sangatlah bangak. Tapi tidak apa-apa, karena hari ini Fania tidak bekerja. Fania menyikati baju itu sampai bersih dan wangi.

Fania kini sudah selesai, dia tinggal menjemur baju-baju itu. Dia kini melihat Baskara yang menuju kearahnya. Ternyata Baskara hanya akan berpamitan pulang kepadanya.

Akhirnya Fania sudah selesai. Dia sekarang akan membersihkan diri. Fania mengambil handuknya dikamar. Saat Fania di kamar mandi, dia tidak sengaja terpeleset dan akhirnya jidatnya terbentuk dinding dan memar.

"Aww sakit! "

Tak lama kemudian, Fania pun sudah selesai membersihkan diri. Fania kini melihat Indah yaitu Ibunya yang sedang menyapu. Fania tak tega jika Ibunya harus menyapu.

Fania mendekat kearah Indah dan mengambil sapu itu dari tangan Indah. "Biar Fania aja, Ma! Mama tidur aja dikamar!"

Indah kembali mengambil sapu yang Fania ambil baru saja. Indah tak mengijinkan Fania untuk menyapu.

"Gak usah! Kamu aja yang tidur, istirahat pasti capek kan?"

Fania menganggukkan kepalanya dan pergi ke kamar. Disana dia menulis sebuah karya novel tentang kehidupannya. Tulisannya sangatlah bagus dan rapi.

"Hmm! Capek banget ya ternyata" gumam Fania.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!