NovelToon NovelToon
Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.

Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4 Kembali Muncul

Rumah mewah dengan bangunan klasik eropa yang berdiri tegak 3 lantai. Rumah itu sedikit terlihat horor dari luar, karena bangunan tersebut memilih cat netral. Apalagi pagar berwarna hitam yang menjulang tinggi ke atas.

Beberapa pria dengan pakaian senada jas hitam yang memakai earphone di bagian telinga mereka sejak tadi mondar-mandir yang cukup banyak berkeliling di kediaman rumah itu. Mungkin saja mereka adalah penjaga.

"Uhukkk!"

Seorang pria dengan perban di bagian kepalanya tiba-tiba terduduk yang mengeluarkan banyak darah.

"Bagaimana ini Kastara?" ucap seorang wanita dengan rambutnya di kucir satu yang memakai kemeja hitam yang senada dengan celananya terlihat panik mencoba untuk memegang pria yang sangat lebah itu.

"Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba kondisi Damian menurun seperti ini," sahut Kastara bingung.

"Sebaiknya kita bawa Damian ke rumah sakit. Jika tidak nyawanya bisa tidak tertolong," ucap Vanya memberi saran.

Darah yang keluar dari mulut Damian semakin banyak dan belum lagi dari hidungnya.

"Kita tidak mungkin membawanya ke rumah sakit. Mereka pasti sudah memantau kondisi Damian dan belum lagi kita harus berhadapan dengan Polisi, karena kekacauan yang sudah terjadi di rumah sakit," jawab Kastara.

"Lalau apa yang bisa kita lakukan untuk Damian, kamu lihat sejak tadi dia mengeluarkan darah yang begitu banyak. Tubuhnya juga semakin lemas," ucap Vanya yang semakin khawatir.

"Kamu jaga dia dan berikan obatnya untuk menahan rasa sakit. Aku akan kembali," ucap Kastara yang tidak mengatakan apa-apa dan langsung meninggalkan tempat itu.

"Kastara kamu kemana?"

"Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Damian? Apa yang harus aku lakukan?"

"Kastara!" teriakan Vanya yang tidak didengarkan Kastara yang tetap pergi keluar dari istana mewah itu.

"Kalian berjaga dengan hati-hati dan teliti. Jangan sampai ada penyusup yang masuk!" tegas Damian memberikan arahan kepada beberapa anak buah yang menjaga di depan pintu.

"Baik tuan," jawab mereka dengan menganggukkan kepala.

Damian yang tidak mengatakan apa-apa lagi langsung memasuki mobil yang terlihat buru-buru. Dia tiga langsung melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi.

***

Rumah sakit.

"Huhhhh benar-benar sangat melelahkan hari ini. Lagi dan lagi kita harus sampai lembur," keluh Andin yang memijat lehernya yang terlihat begitu pegal berjalan di sebelah Tavisha yang mana keduanya baru saja selesai melakukan operasi pada pasien.

"Suster Andin tidak boleh terus mengeluh seperti itu. Kita harus bersyukur masih diberi banyak kesempatan untuk bisa mengurus pasien dan bahkan menyelesaikan operasi dengan sangat baik," ucap Tavisha.

"Aduh, saya benar-benar heran dengan Dokter Tavisha, hati dan pikirannya entah terbuat dari apa. Dokter begitu sangat santai sekali menghadapi semua ini, Dokter tidak ada lelahnya dan tetap saja tersenyum di saat begitu banyaknya pasien dan bahkan Dokter masih bisa tersenyum dan berpikir positif walau lembur setiap hari," ucap Andin menghela nafas.

"Itu karena saya mensyukuri nikmat yang sudah diberikan, lembur juga merupakan nikmat. Suster juga harus sering-sering bersyukur agar tidak mengeluh seperti ini," ucap Tavisha memberi saran.

"Iya-iya," sahut Suster Andin.

"Baiklah Suster saya mau ke ruangan dulu dan langsung ganti baju," ucap Tavisha.

"Dokter mau langsung pulang?" tanya Suster.

"Apalagi yang harus ditunggu. Jika kerjaan sudah selesai maka diwajibkan untuk langsung pulang, kita harus beristirahat menggunakan waktu yang ada. Suster juga sebaiknya siap-siap dan langsung pulang, jadi tidak perlu mengeluh lagi," jawab Tavisha.

"Dokter pulang naik apa?" tanya Suster.

"Kebetulan mobil saya ada dibengkel. Jadi saya memesan grab, mungkin sebentar lagi sudah datang. Jadi saya harus buru-buru karena tidak enak membiarkan grab menunggu," jawab Tavisha.

"Baiklah kalau begitu saya juga siap-siap," sahut Suster yang membuat Tavisha menganggukkan kepala.

****

Tavisha yang duduk di jok belakang yang dekat dengan pintu terlihat begitu sangat lelah meletakkan siku tangannya di pintu sembari memijat kepalanya.

"Alhamdulillah hari ini pekerjaan berjalan dengan baik, pasien juga teratasi dengan baik dan alhamdulillah operasi berjalan dengan lancar," ucapnya menghela nafas.

Chitttt

Tavisha kaget yang tiba-tiba saja mobil yang dia tumpangi merem mendadak dan hampir saja membuat Tavisha luka karena tersungkur ke depan.

"Astagfirullah! Ada apa ini. Pak?" tanya Tavisha.

"Maaf Nona. Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan," jawab sopir tersebut yang terlihat begitu panik.

"Astagfirullah, kenapa mengendarai mobil tidak hati-hati. Ini bisa membahayakan orang lain juga," ucap Tavisha menghela nafas.

Tavisha melihat ke depan dan pengemudi dari mobil tersebut keluar dari mobilnya yang membuat Tavisha mengerutkan dahi.

"Bukankah dia...." lirih Tavisha yang ternyata masih mengenali Kastara yang sekarang berjalan menuju arah mobilnya dan Kastara yang langsung membuka pintu mobil di bagian Tavisha yang membuat wanita itu terlihat panik.

"Keluar!" titah Kastara.

"Apa yang Anda lakukan di sini dan kenapa menyuruhku keluar?" tanya Tavisha bingung.

"Aku bilang keluar!" tegas Kastara.

"Maaf tuan, tolong jangan ganggu penumpang saya," sahut Pak sopir yang bagaimanapun harus menolong penumpangnya.

Supir itu bahkan hendak keluar yang ingin membantu Tavisha. Tetapi dia tidak jadi melakukan hal itu saat tiba-tiba Kastara menodongkan pistol kepadanya yang membuat pria itu langsung takut dengan kesulitan menelan ludah.

"Aku tidak menyuruhmu untuk bergerak dan tetap diam di sana dan kau sekarang keluar dari sini!" tegas Kastara.

"Untuk apa aku harus menuruti kamu. Jika kamu membutuhkan mobil ini maka kamu bisa mencari yang lain," ucap Tavisha.

"Aku tidak butuh mobil ini yang aku butuhkan adalah kau dan sekarang aku bilang keluar!" tegas Kastara dengan volume suaranya yang semakin meninggi.

Tavisha tetap tidak ingin, bagaimanapun dia harus waspada dan apalagi jalanan tersebut sangat sepi yang sejak tadi tidak ada kendaraan yang lewat.

"Apa perlu aku menggendongmu!" ancam Kastara.

Tavisha yang tidak punya pilihan lain mengambil tasnya yang mau tidak mau harus keluar dari mobil tersebut dan Kastara mundur yang memberikan jalan.

"Kau sekarang jalanlah dan jika masalah ini sampai melebar atau kau berani macam-macam yang melapor pada Polisi. Kau akan menjadi mayat beberapa detik setelah kau berbicara!" ancam Kastara pada pengemudi tersebut yang membuatnya tangguhkan kepala dengan takut-takut.

Supir itu tidak ingin ikut campur, dengan tangan bergetar dia langsung menyalakan mesin mobilnya dan melaju secepat mungkin agar tidak mendapatkan masalah dari Kastara.

"Apa yang kamu lakukan yang menyuruh supir itu pergi?" tanya Tavisha.

"Jalan!" titah Kastara yang menodongkan pistol ke punggung Tavisha memberi arahan kepada wanita yang sejak tadi panik itu untuk berjalan menuju mobilnya.

"Cepat!" Kastara sudah menyentuhkan pistol itu pada punggung Tavisha yang mendorong sedikit tubuhnya dan mau tidak mau Tavisha harus mengikuti.

Kastara yang sudah membuka pintu mobil memberikan arahan kepada Tavisha mengunakan matanya untuk masuk.

"Mau kemana?" tanya Tavisha.

"Apa kau tidak bisa sekali saja jangan bertanya apapun. Jika aku menyuruhmu untuk masuk dan maka masuklah!" tegas Kastara.

"Kamu tidak bisa seenaknya memperlakukanku seperti ini. Aku tidak mau!" tegas Tavisha yang kali ini menolak.

"Kau ingin mati di tanganku?" tanya Kastara yang lagi-lagi memberikan ancaman.

"Silahkan saja jika memang sejak awal kamu menginginkan nyawaku," jawab Tavisha kali ini menantang Kastara yang tidak takut sama sekali dengan pria itu.

Bersambung.....

1
Fitria Syafei
Hadeh kau akan menyesal nantinya kasatara 😏 yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereeen 😘
Teh Euis Tea
benar kt damian km kasar bgt sm tavisha, kastara km cemburu wlu km ga mengakuinya
Teh Euis Tea
kastara km tuh ya cari cari aj kesalahan tavisha, sebenarnya mau km apa sih? tavisha di pukul vanya aj ga ada tuh balasan dari km, sekarang umi tavisha bawain mskanan untuk tavisha sm km, kmnya ga mau giliran di kasihin orang km bilang cari cari perhatian
Teh Euis Tea
ga suka bgt sm si vanya arogan bgt
Teh Euis Tea
si vanya kenapa sih emosi trs sm tavisha apa mungkin dia cemburu ya sm tavisha?
Fitria Syafei
Yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereen 😍😍
partini
busehhhh dua laki laki keok sma satu wanita ga punya harga diri sekali mereka
siapa ini sih Thor kasih penjelasan dong biar ga gelap gulita seperti ini
Teh Euis Tea
wahhh parah nih si vanya udah berani mukul tavisha, dasar manusia gila
Teh Euis Tea
kastara hobi bgt cari gara gara sm tavizha, orang sakit di bilang cari perhatian maumu apa sih kastara
sunshine wings
🔨🔨🔨🔨🔨🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
Jodoh itu ga ada yg tau.. ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🤭🥰🤭🥰🤭🥰🤭🥰
sunshine wings
😍😍😍😍😍
sunshine wings
Congratulations to both of you Kastara and Tavisya.. 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
partini
aihhhh paling tavisha cuma bisa ngelus pipin ga bakalan dan ga akan bisa balas perlakuan demit si Kunti
partini
wah sengaja dia mah ,, kastara you are very stupid come Damian pls do something dua orang mu sudah stress
Teh Euis Tea
tavisha msh sakit sdh km paksa buat meriksa damian
Teh Euis Tea
kastara secara tdk langsung km tuh cemburu sm dr bagas
ainuncepenis: Bagas bukan Dokter, ayahnya yang pimpinan rumah sakit. Bagas pengacara
total 1 replies
partini
kastara kamu gila ga punya perasaan
partini
senang Damian dah bangun,,semoga ada kejutan Damian kenal tavisha akan seru sekali ini cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!