NovelToon NovelToon
Cinta Rahasia Sang CEO

Cinta Rahasia Sang CEO

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:74.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Laura jatuh cinta, menyerahkan segalanya, lalu dikhianati oleh pria yang seharusnya menjadi masa depannya—Jordan, sahabat kecil sekaligus tunangannya. Dia pergi dalam diam, menyembunyikan kehamilan dan membesarkan anak mereka sendiri. Tujuh tahun berlalu, Jordan kembali hadir sebagai bosnya … tanpa tahu bahwa dia punya seorang putra. Saat masa lalu datang menuntut jawaban dan cinta lama kembali menyala, mampukah Laura bertahan dengan luka yang belum sembuh, atau justru menyerah pada cinta yang tak pernah benar-benar hilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Alergi Stroberi

Hari itu, Jordan duduk di dalam mobil hitamnya, jendela diturunkan separuh. Pandangannya terpaku pada halaman sebuah sekolah TK eksklusif yang ramai oleh anak-anak berlari dengan ceria. Akan tetapi, Jordan tak tertarik pada tawa-tawa itu. Matanya hanya mencari satu sosok kecil.

Ketika melihat bocah itu—Leon—berlari keluar gerbang dengan tas ransel biru, Jordan menarik napas dalam. Ada sesuatu dalam caranya berjalan, senyumnya, bahkan saat dia menyapu rambut ke belakang dengan tangan kecilnya. Terlalu familiar dan menyayat.

“Apakah kamu benar-benar anakku?” bisik Jordan, meski hanya untuk dirinya sendiri.

Seminggu terakhir, pikirannya tak pernah tenang. Sejak pertemuan itu, wajah Leon seolah menghantuinya. Dia mencoba untuk menyangkal dan berpikir logis. Namun, semakin Jordan mengamati, semakin hatinya menolak menyangkal. Akhirnya, hari ini dia mengambil langkah.

“Pak Jordan,” suara asistennya dari kursi depan membuyarkan lamunan, “berkas sekolah yang Bapak minta sudah lengkap. Ini profil TK Sinar Mentari. Ibu Laura terdaftar sebagai wali tunggal.”

Jordan menerima dokumen itu tanpa suara. Matanya menelusuri nama Laura yang tercantum jelas sebagai ibu kandung dan wali penuh. Tidak ada nama ayah. Kolom itu dikosongkan. Hatinya mencelus.

“Boleh saya pergi sendiri?” tanya Jordan pelan.

Asisten mengangguk, lalu turun dari mobil, membiarkan Jordan membuka pintu dan berjalan perlahan menuju pagar sekolah. Leon sedang duduk di ayunan. Seorang guru tampak memerhatikan dari kejauhan, tetapi tidak menghalangi saat Jordan mendekat dan duduk di ayunan sebelah.

“Hai,” sapa Jordan ringan.

Leon menoleh. Wajahnya langsung cerah. “Paman Jord!”

Jordan tersenyum. “Kamu masih ingat aku?”

“Ya! Mama bilang kamu bos mama dari kantor.” Dia mendongak polos. “Tapi kenapa Paman suka lihat aku kayak orang bingung?”

Jordan terkekeh, sekaligus terpukul oleh kepolosan itu. “Karena kamu bikin aku merasa seperti ngelihat cermin.”

Leon tertawa kecil. “Paman lucu.”

“Paman suka es krim! Apa kamu juga suka?” tanya Jordan yang mencoba menyembunyikan kegugupan.

Mata Leon berbinar. “Itu favoritku, Paman!”

Jordan tersenyum puas. “Mau ikut Paman sebentar? Kita beli, cuma sebentar saja. Mama kamu gak akan marah.”

Leon pun mengangguk sambil tersenyum lebar. Mereka berjalan ke minimarket terdekat. Jordan membiarkan Leon untuk mengamati mesin pendingin yang menyimpan es krim.

Leon cukup lama mengamati es krim yang ada di dalam sana. Tatapannya berakhir pada sebuah es krim cup dengan gambar buah stroberi. Jordan tersenyum lebar karena mengetahui apa yang diinginkan oleh Leon.

"Apa kamu suka es krim stroberi?" tanya Jordan sambil mengambil satu cup es krim stroberi.

"Aku belum pernah merasakannya, Paman. Mama selalu melarangku makan buah stroberi. Katanya terlalu asam untuk anak kecil." Sepasang mata Leon berkedip ketika menatap Jordan.

"Kalau begitu, ini rahasia kita! Hari ini kamu boleh makan es krim stroberi dengan paman!" ujar Jordan.

Senyum lebar kini merekah di wajah polos Leon. Keduanya duduk bersama di bangku taman dekat sekolah. Mata Jordan tak pernah lepas dari bocah itu. Cara dia menikmati es krim, tawa ringannya, semua terlalu akrab. Benar-benar seperti dirinya sendiri saat kecil.

“Bagaimana rasanya?” tanya Jordan.

“Karena rasanya manis dan dingin. ternyata begini rasa buah stroberi!” jawab Leon polos sambil mengunyah potongan kecil stroberi dalam cup es krim.

Hati Jordan mencair. Dia tak tahu bisa sebegini cepat merasa dekat dengan seorang anak. Melihat Leon seperti mendapatkan kembali bagian dari dirinya yang hilang.

Namun, momen itu buyar seketika ketika terdengar suara panik dari arah belakang. Sontak keduanya menoleh ke arah sumber suara. Laura terlihat panik ketika melangkah mendekat.

“Leon!” teriak Laura, berlari mendekat.

Leon melompat berdiri. “Mama!”

Laura langsung menarik anaknya ke pelukan, matanya menatap Jordan dengan kemarahan yang membara. Rahang Laura mengeras. Dia langsung menyembunyikan Leon di balik tubuhnya.

“Apa yang kamu lakukan?” suaranya tertahan, tetapi jelas penuh tekanan.

“Kami cuma makan es krim,” jawab Jordan pelan.

Laura menoleh dan melihat cup es krim di tangan Leon. Seketika dia merebutnya dan melemparkannya ke tempat sampah. “Kamu gila? Dia alergi stroberi!”

Jordan terdiam. “Apa?”

“Leon bisa sesak napas kalau makan stroberi. Aku sudah bilang ke sekolah, ke semua gurunya untuk mencoret stroberi dari menu makan siangnya. Sekarang kamu dengan seenaknya ngajak dia makan itu? Apa kamu sengaja mau mencelakai Leon!” tuduh Laura.

Wajah Jordan berubah pucat. Dia menoleh ke arah Leon. “Kamu nggak apa-apa, Nak?”

Leon menggeleng, mulai terlihat panik. “Tenggorokanku gatal ....”

Laura langsung mengangkat anaknya, memanggil taksi daring dari ponselnya sambil terus bergumam, “Kenapa kamu ngelakuin ini, Jord? Kenapa kamu harus ikut campur?”

“Aku gak tahu dia alergi,” suara Jordan melemah. “Aku cuma ingin kenal dia lebih jauh.”

Laura menatap Jordan tajam. “Kenapa mau kenal lebih jauh? Karena dia mirip kamu? Karena kamu mirip, kamu pantas menjadi ayahnya? Kamu egois!”

Tak ada jawaban. Jordan hanya berdiri membeku, menyaksikan Laura membawa pergi anak yang diyakininya sebagai darah dagingnya sendiri. Jordan tak bisa berkutik dan rasa bersalah kini merantai hati lelaki tersebut.

Beberapa jam kemudian, Jordan duduk sendiri di ruangannya. Lampu belum dinyalakan meski matahari sudah tenggelam. Gelap dan sunyi. Dia memejamkan mata, memutar ulang kejadian siang tadi.

“Leon alergi stroberi,” gumamnya.

Padahal itu juga alerginya waktu kecil. Dia ingat ibunya selalu melarangnya makan buah merah itu. Bahkan sampai remaja, tubuhnya selalu bereaksi jika tak sengaja menelannya. Kebetulan? Rasanya tidak.

Perlahan, Jordan berdiri dan berjalan ke lemari kecil di sudut ruangan. Dia membuka laci bawah, mengambil satu foto lama waktu kuliah. Dia dan Laura berdiri berdampingan di taman kampus, senyum mereka lebar. Foto itu sudah buram, tetapi perasaan yang menyertainya tetap tajam.

“Aku tahu kamu berbohong, Laura,” bisiknya lirih.

“Dan aku akan cari tahu semuanya.” Rahang Jordan mengeras sambil terus menatap foto usang tersebut.

Sementara itu, Laura duduk di sisi ranjang rumah sakit, menggenggam tangan kecil Leon yang sudah tenang setelah mendapat suntikan antihistamin. Anak itu tertidur dengan napas teratur. Akan tetapi, Laura tak bisa berhenti merasa bersalah.

Bukan hanya karena membiarkan Jordan mendekat. Namun, karena hatinya sendiri yang bimbang. Sesaat, dia merasa lega melihat kedekatan antara Jordan dan Leon. Akan tetapi, hal itu membahayakan.

Laura tahu Jordan semakin curiga. Dan jika dia sampai tahu kebenarannya, dunia yang selama ini dia bangun untuk melindungi Leon, bisa runtuh dalam sekejap. Laura menarik napas dalam dan menatap anaknya.

“Mama janji, gak akan biarin siapa pun ambil kamu dari Mama. Termasuk ayah kandungmu sendiri.”

1
altanum
setelah mendampingi laura bertahun tahun akhirnya noah harus pergi dari sisi laura.mengikhlaskan laura berbahagia bersama keluarga kecil yang baru dibina
ceritanya menarik thor.ada berbagai rasa yg ada.nano nano
bahagia sedih kecewa penghianatan trauma dikemas dengan apik oleh author jadi bisa ikut larut dalam berbagai kondisi yang ada....

terus semangat berkarya thor ❤️❤️❤️
Bisa Pesan Cover di Saya: Makasih ratenya. Makasih juga sudah mengikuti cerita sampai akhir, doa yang sama buat kakak. Sehat selalu dan berlimpah rejeki yang berkah. Aamiin
total 1 replies
Ucie
Jordan ga ada ahlak🤣🤣
Ucie
sakitnya jd Noah😭
dyah EkaPratiwi
love noah
Esther Lestari
Leon tangismu membuatku ikut menangis pagi ini.
Melepaskan seseorang yang sudah bersama sekian lama dan kita sayangi memang berat...tapi kehidupan terus berputar.
Terima kasih Noah sudah menjaga Laura dan Leon selama ini dan saatnya untuk melepas mereka ke Jordan.
Terima kasih thor untuk cerita indahnya😍
Bisa Pesan Cover di Saya: Istri Matre Sewaan Raga, Kakk.
Esther Lestari: judulnya apa thor
total 3 replies
tiara
akhirnya tamat kisah mereka semoga Noah menemukan kebahagiaanya seperti Laura dan Jordan dan hubungan mereka tetap baik.terima kasih karyanya thor sehat selalu.tetap semangat berkarya
tiara: siap thor
Bisa Pesan Cover di Saya: Doa yang sama buat kakak. Makasih udah baca sampai akhir. Jangan lupa baca kisah Noah X Ivy yakkk di buku baruku 😍😍😍
total 2 replies
suryani duriah
dramatis banget ,tapi suka😁😁😁
Bisa Pesan Cover di Saya: Awawaw
total 1 replies
tiara
Kenapa Noah harus pergi ya
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia pamitan mo siap-siap pindah ke buku berikutnya kakkk🤣🤣🤣

Nanti jangan lupa baca juga yaaa
total 1 replies
Esther Lestari
Akhir yang dipilih Lesyha....bunuh diri.
Noah mau meninggalkan Laura & Jordan ?
Bisa Pesan Cover di Saya: Jawabannya ada di next chapter ya kakkk
total 1 replies
Esther Lestari
Noah....menyelidiki dalam diam👍👍
Zenun
coba kasih serangan balik ke Lesya
Zenun
Lesya maning. Jambak aja rambutnya, Lau. Kali ini kau jangan takut
Zenun
sang mantan kah?
tiara
Noah mengambil resiko sangat besar dengan menerima kerja sama dengan Leisya.Semoga Noah selalu dipertemukan dengan orang baik untuk menjebloskan Leisya ke penjara biar tau rasa dia
Bisa Pesan Cover di Saya: Aamiin Aamiin
Bisa Pesan Cover di Saya: Aamiin Aamiin
total 2 replies
Esther Lestari
jangan emosi dulu Jordan.
Lesyha tidak bisa dilawan dengan emosi
dyah EkaPratiwi
Jordan masih mengedepankan emosi
Jeng Ining
hemmmm sayang hatimu tak berlabuh di cowok yg seeffort Noah Lau, malah tetep jatuh di Jordan yg yaaaa begitulah🙄
Jeng Ining: emng bener biyanget sih Kak 🫰🥰🤭
Bisa Pesan Cover di Saya: Masalah hati tak bisa dihalangi~
total 2 replies
n4th4n14e4
yes
tiara
Leisya jahat banget sih, semoga cepat dapat pelajaran dia dia kapok
Jeng Ining
palingan jg cmn bgtu marahnya.. ga ambil tindakan tegas ke Leysha😮‍💨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!