" jangan harap gue menerima lo sebagai istri gue.. lo harus ingat lo itu cuma anak pembantu. " tekan Gavin..
" tuan muda kira, saya juga mau menikah dengan lo.. tidak sama sekali tapi orang tua lo yang datang sama orang tua gue supaya bapak gue setuju, kalau gue menikah dengan lo. " jelas Alisha..
" jangan sampai semua orang di sekolah tau kalau kita suami istri.. apalagi gue juga punya pacar yang lebih cantik dari lo. "
" lo tenang aja, seisi sekolah tidak akan tau kok.. lo juga bukan tipe gue. " ketus Alisha..
Alisha di paksa menikah dengan tuan muda yang bernama Gavin.. Alisha ingin menolak tapi orang tuanya memaksa karena majikan mereka sangat baik kepada keluarga nya..
tuan willian yakin, Alisha dapat mengubah Gavin menjadi anak yang baik.. karena selama ini hidup Gavin bebas dan semaunya..
* apakah Alisha mampu mengubah sikap Gavin dan Sampai kapan pernikahan mereka bertahan. *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ariyanteekk09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 4
Loh sayang kok kamu masuk dari pintu belakang, jangan bilang kamu habis dari paviliun" tanya Vivian saat melihat alisha datang dari pintu belakang.
" Ya mi Al baru dari paviliun untuk istirahat."
" Kenapa gak istirahat di kamar Gavin aja , apa anak itu melarang kamu " tanya Vivian.
" Gak kok mi ,Al masih belum terbiasa tidur satu kamar dengan Gavin jadi Al milih kembali ke kamar Al untuk istirahat " jelas alisha.
" Kamu ini ada-ada saja sayang, sini duduk sama mami sambil nunggu makan malam jadi " ajak Vivian.
Alisha mengangguk dan ikut gabung duduk bersama mertua nya.
" Oh ya Al gimana kelakuan Gavin di sekolah ,apa anak itu masih sering bolos dan bikin onar?" Tanya Vivian.
" Al gak tau mi kan kami beda kelas dan kalau masalah bikin onar masih sih tapi gak setiap hari karena kan di sekolah Gavin adalah most wanted dan di takuti oleh semua murid " cerita alisha.
" Pasti karena mereka tau kalau Gavin adalah anak pemilik sekolah dan mami berharap setelah menikah dengan kamu dia bisa berubah " lanjut Vivian.
Mereka berdua terus ngobrol tentang sekolah alisha dan berbagai hal di ruang keluarga.
" Nyonya makan malam sudah siap , apakah mau makan sekarang?" Tanya bik Jumi.
" Sekarang aja bik dan panggilkan tuan besar, beliau ada di ruang kerjanya dan kamu Al tolong panggil suami kamu untuk makan malam."
Alisha segera menuju kamar Gavin .
Ceklek
Kamar itu sepi dan orang yang dia cari pun tidak ada.
" Kemana tuan muda yang sombong itu kok di kamar gak ada " monolog alisha.
Karena Gavin tidak ada , alisha pun kembali ke ruang makan.
" Mami Gavin tidak ada di kamar" kata alisha.
" Kemana anak itu, kebiasaan keluyuran terus kerja'an nya, biarkan saja mending sekarang kita lanjut makan saja " ucap Wiliam.
Malam ini pertama kali alisha ikut makan dengan mertua nya dan langsung di rumah utama.
Setelah selesai makan alisha kembali ke paviliun untuk ambil buku sekolah nya.
" Kamu mau ke mana sayang, apa mau tidur di paviliun lagi kayak tadi sore" tanya Vivian.
Wiliam yang mendengar ucapan sang istri Wiliam langsung memandang Alisha.
" Al sekarang kamu tinggal di rumah utama karena mau adalah istri Gavin dan menantu rumah ini jadi mulai malam ini kamu juga tidur di kamar Gavin " kata Wiliam.
" Ya Pi, ini Al mau ambil buku-buku sekolah Al di kamar dan akan langsung menuju ke kamar Gavin " alisha menuju paviliun.
Gavin pulang dari markas jam 10 malam dan langsung menuju kamar nya.
Ceklek
Gavin terkejut karena alisha jam segini masih belum tidur dan malah asyik duduk di meja belajar Gavin.
Alisha tidak terganggu sama sekali dengan kehadiran sang suami karena dia lagi mengerjakan tugas sekolah nya.
" Lo lagi ngapain di kamar gue dan kenapa Lo belum tidur jam segini" tanya Gavin.
" Gue di suruh tidur di sini mulai malam ini sama orang tua Lo dan gua masih ngerjain tugas buat di kumpulin besok pagi " kata alisha.
" Hmmmm" Gavin berlalu dan langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Gavin lupa membawa handuk ke kamar mandi.
" Sha ambilin gue handuk dong , gue lupa bawa tadi" teriak Gavin dari kamar mandi.
Alisha mengambil handuk Gavin dan memberikan nya .
" Karena nama Lo alisha maka mulai sekarang gue panggil Lo dengan sha , "
" Terserah Lo aja sudah " kata alisha.
" Gue tidur di mana ini , masak gue tidur bareng sama Gavin dan gak mungkin juga gue tidur di sofa yang ada badan gue remuk semuanya" oceh alisha.
" Lo kenapa Kanyak pantung di sana, sini tidur dan tenang aja gue gak akan ngapain-ngapain Lo kok dan gue taruh bantal guling di tengah sebagai pembatas " Gavin seakan ngerti dengan apa yang di pikirkan alisha.
Alisha pun menuju ranjang dan langsung tidur karena dia sudah sangat mengantuk, setelah alisha tidur Gavin matikan lampu utama dan di ganti dengan lampu tidur.
Tidak ada drama perdebatan tidak mau satu ranjang, Gavin dan Alisha mencoba menerima pernikahan ini.
Alisha sudah berada di dalam mimpinya sedang Gavin masih chatan beli bersama Bianca.
Bianca:
" Sayang besok jemput aku ya , supir tidak bisa mengantarkan aku karena mau antar papa ke bandara."
Gavin :
" Oke sayang, mending sekarang kamu tidur karena sudah malam dan supaya gak bangun kesiangan."
Gavin pun tidur menyusul istri nya karena sudah jam 12 malam, dia menungging alisha begitu pun sebaliknya.
Alisha terbangun saat mendengar azan subuh, dia bergegas menuju kamar mandi untuk ambil air wudhu dan tidak lupa membangun kan Gavin.
" Gavin bangun sholat subuh sana ke masjid, udah azan ini " kata alish.
Gavin tidak bergeming meskipun sudah di bangun kan berkali-kali.
Alisha nyerah karena Gavin tidak bangun sama sekali, Gavin malah makin nutup semua badan nya dengan selimut.
Alisha sudah rapi dengan seragam sekolahnya, dia sekarang berada di kamar nya yang ada di paviliun karena semua barang nya belum di pindahkan ke kamar Gavin.
" Selamat pagi papi mami " sapa alisha pada sang mertua.
" Selamat pagi sayang dan silahkan duduk untuk sarapan pagi sebelum berangkat sekolah " kata Wiliam.
" Nanti mami akan suruh pelayan membawa semua barang kamu ke kamar Gavin " kata Vivian.
Alisha Hanya mengangguk.
" Gavin mana kok gak ikut sarapan" tanya alisha.
" Pasti belum bangun tu anak."
" Tadi subuh aja Al bangunin tapi susah banget mi ."
" Biarkan saja nanti juga bangun sendiri, mending Al lanjutin sarapan nya ."
Setelah selesai sarapan alisha pun pamit pada sang mertua.
" Mami papi Al berangkat sekolah dulu ya" alisha mencium tangan kedua mertuanya.
" Alisha ini pake untuk keperluan kamu dan tiap bulan papi akan kirim uang ke kartu itu" Wiliam memberikan alisha kartu kredit.
" Terimakasih Pi" alisha mengambil nya dan menaruh kartu itu di dompet nya , menolak pun percuma.
Alisha keluar dari pintu belakang karena mau pamitan pada kedua orang tuanya juga.
" Assalamualaikum buk pak , Al berangkat sekolah dulu " alisha menghampiri orang tuanya yang lagi sarapan.
" Wa'alaikumsalam sayang , hati-hati di jalan dan ini uang saku kamu " kata Ningrum menyerahkan 1 lembar uang 100 ribu.
" Gak usah buk ,Al ada uang saku dan mulai sekarang ibu dan bapak tidak perlu kasih Al lagi karena papi sudah berikan Al , lebih baik uang itu di tabung saja " jelas ny.
Alisha pun berangkat sekolah.
" Semoga alisha bahagia dengan pernikahan ini ya pak " ucap Ningrum.
Rahmat mengangguk dan selalu berdoa semoga anak-anak nya bahagia selalu.
Orang tua alisha tinggal di paviliun hanya bersama dengan keluarga nya dan tidak tinggal bareng bersama pelayan yang