" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati
" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke
" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya
"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang
Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai
" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya
"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari
"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya
yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Sementara di tempat Queen, dia Vivi dan Jack sedang membahas tentang siapa orang yang semalam Vivi liat tengah berbincang dengan tuan Rian Gunawan
"Gimana Lo udah tau orang yang di temui tuan Rian itu??" ucapku pada Vivi
"belum nih, gue lagi nyari tapi nggak ada ciri spesifik yang gue temui makanya susah untuk gue lacak" ucap Vivi
(Maaf yahh kalau ada yang bingung penggunaan bahasa Queen, yang kadang aku kamu dan juga Lo gue, kalau aku kamu untuk di markas atau pekerjaan dan diluar dia pakai Lo gue)
"Queen coba Lo yang cari, kemampuan lokan diatas gue" ucap Vivi
"Tapi Queen ada satu berita buat Lo dan Jack!" lanjutnya
"apa??" ucapku dan Jack bersamaan
"ternyata ketua Black Hanter itu luke" ucap Vivi dengan muka serius
"luke itu siapa? Kok gue nggak tau ada yang Lo kenal namanya luke" tanya ku kebingungan
"iya siapa tuh luke?" ucap Jack juga bingung
"Ohiya kan Lo nggak ada yah pas kita kenalan sama temannya bang Victor, kan Lo sibuk makan, hahaha " ucap Vivi sambil tertawa dan baru menyadari kalau Queen tidak ada waktu mereka perkenalan
"namanya King Lukas Addison, dan setelah gue cari tau ternyata dia juga CEO dari Addison Corp's" ucap Vivi lagi
"CEO Addison Corp's?" tanya Jack yang sepertinya tau sesuatu
"iya CEO Addison Corp's, emangnya kenapa?" ucap Vivi bertanya
"perusahaan itu 1 - 2 dengan perusahaan kita Queen Addison Corp's di urutan pertama sedangkan Q&A industry di urutan kedua, dan dia selalu berada di atasku" ucap Jack lesu
Queen yang sedari tadi menyimak dan berfikir akhirnya membuka suara
"Itu artinya dia juga si raja mafia yang tak terkalahkan?" ucapnya yang seakan paham sesuatu
" Itu artinya juga kita bisa mencari banyak informasi jika berada di dekatnya, bukan begitu Vivi " ucap Queen dengan muka konyolnya
" yahh, mari kita mencari peran, hahah" Vivi yang seakan tau maksud dari sang sahabat
" Jack pastikan semuanya aman selama gue pergi dan ingat jika ada sesuatu baik itu kecil atau besar tetap Lo haru kabarin gue atau Vivi, paham kan" ucapku mendikte Jack
" iyaa Lo tenang aja selama ini gue bisa handle semuanya tanpa Lo berdua" ucapnya yakin, karna Jack juga tau kelakuan keduanya jika tidak dalam pembahasan yang serius, apalagi kalau bukan sifat keduanya yang bar bar
" akan lebih baik kalau Lo berdua jauh dari kantor gue, itu lebih baik dari pada Lo berdua bantu gue untuk mengurus perusahaan" ucap Jack lagi
Dan di sambut tawa keduanya dan berlalu pergi entah kemana Jack pun tak tau
Sedangkan dua orang itu memilih untuk pulang ke rumah mereka yang nyaman dan tenang, Meraka bisa mengistirahatkan tubuh dan pikirannya di sana karna mereka bisa melihat pemandangan yang indah dari desa itu dan sejuknya desa itu karna berdampingan dengan hutan
sesampainya mereka di rumahnya, Meraka langsung mengistirahatkan tubuh Meraka yang tak tidur semalaman karna misi itu
Yahh Queen dan Vivi memang tinggal bersama karna Queen pernah menyelamatkan Vivi dari maut akibat kecelakaan
(Vivian adalah anak jalan yang di selamatkan Queen saat menjalankan misi 7 tahun yang lalu)
"bye Queen, gue mau mandi dan istirahat dulu, wajah gue yang cantik paripurna ini sangat kusam akibat begadang semalam" ucap Vivi dengan nada alay nya
"iya gue juga sama, bye" ucapku sambil berjalan naik ke kamar
disaat keduanya menikmati waktu istirahat Meraka, disisi lain Jack sibuk dengan urusan kantor yang diserahkan kepadanya
"Ck, pasti mereka berdua sedang asik beristirahat dengan nyaman nya, lahh gue harus menghadapi dokumen yang menggunung disini, nasib nasib" ucap Jack dengan nada kesal dan sedih diwaktu yang sama
"Come on Jack, Lo harus selesain semua ini dengan cepat,Lo akan menghabiskan waktumu di Bar, kalau semua ini Lo selesaikan secepatnya" ucapnya menyemangati dirinya sendiri
Saat hari menjelang sore hari keduanya baru bangun dari tidur nyenyak nya dan sedari juga mulut Jack komat Kamit mengatai mereka
"Huaaa, segarnya" ucapku sambil mengumpulkan nyawa dan perhatian ku teralihkan saat perutku berbunyi
"aduh laper lagi, ada makanan nggak yah" ucapku sambil beranjak turun
Di tangga aku mencium bau wangi masakan entah siapa yang masak
"Hmmm harumnya" ucapku sambil terus berjalan menuju meja makan
"Ehh, Lo Vi? Gue kira tadi si mbak yang masak?" ucapku saat melihat Vivi di dalam dapur
"iya, soalnya tadi mbak telfon gue katanya anaknya lagi sakit jadi ijin pulang, tapi besok pagi kesini lagi katanya, makanya gue masak, lapar nihh" ucapnya memberitahuku
"Oh, pantas dari tadi mbak nggak kelihatan ternyata emang nggak ada" ucapku ngangguk ngangguk aja sambil duduk di meja makan
"ini nasi goreng spesialnya sudah jadi nyonya" ucap Vivi lebay
"baiklah asisten akan nyonya coba" ucapku sambil tertawa karna tingkah Vivi yang random itu
" Ohiya, apa yang akan Lo lakukan untuk cari informasi melalui luke?" ucap Vivi penasaran sambil terus makan
"hmmm, mungkin bekerja dengannya maybe" ucapku acuh tak acuh dan melanjutkan makan
"Hah, bekerja dengannya, kau yakin Queen?" ucap Vivi tak percaya sampai nasi goreng yang ada dimulutnya muncrat kemana mana
"Hmm, gue udah dapa informasinya, dia lagi butuh seorang asisten, jadi gue akan melamar di sana" ucapku yakin,
"kalau nggak keterima gimana" ucap Vivi mengejekku sambil membersihkan mulutnya
"pasti diterima guekan cantik, pintar dan juga seksi" ucapku percaya diri dan menghabiskan makan ku
"gue nggak yakin sih secara Dia kan kulkas 10 pintu dingin dan tak tersentuh, gue juga dengar kalau dia anti wanita, jadi gue nggak yakin sih Lo bisa masuk kedalam kehidupannya dan mencari informasi darinya" ucap vivi dan menyudahi makannya
"Ck Lo ngeraguin kemampuan gue Hah " ucapku kesal karna Vivi meremehkan ku
Dan Vivi hanya tertawa melihatku kesal
Disisi lain di negara berbeda tepatnya di Russia jauh dari Indonesia
Kelompok mafia Black Hanter sedang menjalankan misi yang cukup berbahaya dan langsung diketuai oleh King Lukas Addison dan Luciano Podolsky
Dia harus menyelesaikan misi ini sebelum acara yang diadakan Alvin
"Ciano, kita harus menyelesaikan misi ini sebelum acara Alvin dimulai" ucap luke
"hmm, aku tidak mau mendengar ocehannya lagi, yang entah akan berhenti atau tdak jika kita tidak datang ke acaranya" ucap ciano
"Hmm, telingaku rasanya panas kalau dia terus bercerita panjang lebar, lebih baik dia bergabung dengan 3 wanita gila waktu itu" ucap luke kembali mengingat 3 wanita gila yang pernah dia temui
" Hmm entah bagaimna jadinya nanti jika Meraka bersama" ucap Ciano sambil geleng geleng kepala membayangkannya
" sudah kembali fokus kurasa tidak lama lagi mereka juga akan muncul, secara mereka sangat licik
