“Kamu lihat wanita yang memakai gaun merah muda itu? Jika kamu bisa menidurinya malam ini juga, ayo kita menikah lagi!” ucap Zoya.
Awalnya, Hyera tak lebih dari wanita taruhan yang harus Elmer tiduri, seperti syarat yang harus Elmer jalani agar dirinya bisa kembali menikah dengan Zoya sang mantan istri. Namun, pesona Hyera yang selain sangat cantik mirip barbie hidup, tapi juga penuh keceriaan sekaligus hangat, membuat dunia Elmer hanya dimiliki Hyera. Zoya bahkan tak lagi penting bagi Elmer, terlebih selama ini, Zoya selalu semena-mena kepada Elmer.
Elmer bahkan berjuang penuh untuk bisa menikahi Hyera dan mengukir cinta yang manis bersama Hyera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4 : Elmer yang Tetap Ingin Tanggung Jawab
Elmer mengembuskan napas pasrah melalui mulut. Ia yang tak berani menatap kedua mata Hyera berkata, “Andai kamu mau membunu.hku, aku benar-benar tidak keberatan. Jika memang itu bisa mengobati sakit hati sekaligus kekecewaan kamu kepadaku, lakukanlah!”
Seiring Elmer yang terpejam pasrah, pria itu berkata, “Lakukanlah apa pun yang kamu mau kepadaku. Apa pun, ... aku benar-benar akan menerimanya! Aku benar-benar minta maaf. Aku tahu tak ada satu hal pun yang bisa mengubah keadaan, tapi setidaknya, biarkan aku menebus kesalahan fatal yang kubuat kepadamu!”
“PERGIIIIIII! PERGI DAN JANGAN PERNAH MUNCUL LAGI DI HADAPANKU!”
“Pergi dan jangan pernah menyentuhku lagi!”
“Turunkan aku! Turunkan aku!”
Hyera sibuk memberontak. Emosinya pecah. Apa pun ia lakukan agar Elmer melepaskannya. Agar pria itu pergi dari hadapannya bahkan kehidupannya untuk selama-lamanya. Sambil terus memegangi lilitan selimut agar tubuhnya tertutupi, Hyera melakukannya.
Elmer mengalah. Niat tulusnya memang belum bisa Hyera terima. Selain memang tidak akan bisa mengubah keadaan. Ia memilih menunggu di depan pintu kamar mandi. Membuatnya mendengar tangis kehan.curan dari seorang Hyera. Tangis kehancuran yang bisa Elmer tegaskan bahwa Hyera merupakan korban. Terlebih melihat bebet bibit bobot saja, Hyera tak mungkin jadi wanita tidak benar.
Hyera menangis meraung-raung ketika melihat pantulan bayangan dirinya pada cermin wastafel. Di cermin berukuran besar tersebut, Hyera mendapati tubuhnya yang dihiasi banyak bekas merah—cup.ang—selaku tanda cinta atau malah naf.su yang Elmer tinggalkan. Jumlahnya benar-benar banyak, terlebih kulit Hyera memang sangat putih.
“Aku kotor ... aku penuh dosa! Aku sudah berzi.na bahkan meski aku tidak mengizinkannya!”
Hyera meninggalkan selimut yang sudah ia jatuhkan dari tubuhnya. Hyera mengguyur tubuhnya di bawah shower menggunakan air dingin. Wanita cantik itu tetap tidak bisa menyudahi tangis penyesalan sekaligus kesedihannya.
“Ya Allah, ... hamba sungguh-sungguh bertobat!” batin Hyera tersedu-sedu dan memang melakukan mandi tobat.
Di luar kamar mandi, Elmer yang memang sudah memakai pakaian lengkap, tak hentinya mondar-mandir. Elmer tengah menghubungi nomor ponsel Zoya. Namun, segala bentuk telepon suara yang Elmer lakukan, tidak ada yang digubris oleh Zoya. Terlepas dari semuanya, Elmer juga tak berniat mengirimi Zoya pesan singkat maupun pesan suara, meski ia bisa melakukannya dalam meminta penjelasan kepada Zoya.
“Kenapa harus Hyera?!” pikir Elmer yang berhenti melangkah maupun menghubungi Zoya. “Ada apa dengan Hyera dan Zoya?”
Elmer yakin, adanya Hyera dalam syarat yang Zoya berikan kepadanya, bukan hanya suatu kebetulan.
Kemudian tatapan Elmer tak sengaja mendapati pakaian Hyera. Ia segera memungutinya dari lantai. “Hyera butuh pakaian ganti yang tertutup. Karena hampir sekujur tubuh bagian atasnya, penuh cup.angku,” pikir Elmer segera memesankan pakaian ganti untuk Hyera.
“Sekalian, ... suruh orang untuk memantau Zoya!” ucap Elmer bisa bisa untuk tidak emosi.
Sudah dua jam berlalu Hyera berada di dalam kamar mandi. Pakaian pesanan Elmer bahkan sudah datang. Selain Elmer yang sudah sampai mandi sekaligus ganti pakaian di luar kamar hotel mereka. Karenanya, Elmer yang menenteng karton besar berisi pakaian ganti untuk Hyera, sengaja mengetuk pintu kamar mandi.
“Aku sudah menyiapkan pakaian ganti untukmu. Keluarlah ... aku taruh pakaiannya di depan pintu. Aku menunggu di depan.” Elmer sungguh melakukan apa yang ia katakan.
Tak ada tanda-tanda Hyera akan keluar dari kamar mandi. Termasuk ketika dua puluh menit berlalu, dan Elmer memastikannya. Karton yang Elmer siapkan masih ada di depan pintu kamar mandi. Tak sedikit pun karton berwarna oren itu geser, selain suara pintu kamar mandi yang dibuka, dan memang belum terdengar.
Elmer nyaris mengetuk pintu kamar mandi. Elmer khawatir, Hyera melakukan hal fatal dengan menyaki.ti diri sendiri. Namun akhirnya, suara dibukanya pintu yang Elmer tunggu, terdengar. Pintu kamar mandi sungguh dibuka dari dalam. Alasan yang membuat dunia Elmer menjadi berputar lebih lambat.
Hyera yang berusaha tegar, telah memakai handuk kimono warna putih. Sementara rambut panjang hitamnya dibungkus handuk warna putih juga. Tak sedikit pun Hyera melirik Elmer. Meski pria yang sudah berganti pakaian dan ia yakini sudah mandi, kini malah berlutut di hadapannya. Kepala Elmer yang basah dan wangi sampo, terus berlutut.
“Menikahlah denganku,” ucap Elmer lirih sekaligus sungguh-sungguh.
Setelah apa yang terjadi, Elmer merasa harus menikahi Hyera, sebagai wujud rasa bertanggung jawabnya. Apa pun syarat yang harus ia penuhi, Elmer akan melakukannya, asal Hyera mau memberinya kesempatan.
“Aku tidak akan pernah menikah!” tegas Hyera dengan suara lirih terdengar bergetar menahan emosi.
“Jangan begitu, ... hari ini juga, aku akan membahasnya dengan papamu. Apa pun syaratnya aku akan maju dan—” Elmer yang sampai menengadah hanya untuk menatap Hyera, refleks diam lantaran tangan kanan Hyera yang mengepal, terangkat dan siap menam.parnya.
Pasrah, Elmer berangsur memejamkan kedua matanya. “Lakukan lah ...,” lembut Elmer sambil memejamkan kedua matanya.
Tangan kanan Hyera yang mengepal dan siap menam.par Elmer, menjadi gemetaran. Layaknya tangan kanan, tangan kiri Hyera yang mengepal di sisi tubuh, juga jadi gemetaran.
“Kenapa harus begini?” pikir Hyera lagi-lagi menyesalkan keadaan.
Sekitar setengah jam kemudian, dengan pakaian serba panjang dan bagian leher juga sampai tertutup, Hyera melangkah keluar dari hotel. Hyera melangkah sambil menahan sakit di area kewanita.annya akibat selaput dara di sana yang robek.
Di belakang Hyera, Elmer masih mengikuti. Elmer membawa karton wadah pakaian ganti yang ia siapkan khusus untuk Hyera. Pakaian yang sudah Hyera pakai dan memang sangat pas di tubuh wanita cantik itu. Kini, karton yang ia bawa berisi pakaian ganti milik Hyera maupun miliknya.
Sampai di tempat parkir depan hotel, selaku tempat parkir Hyera memarkir mobil, ternyata ada seorang pria yang terjaga di sana. Pria tersebut bersandar pada sedan merah permen milik Hyera. Pria yang bagi Elmer masih berdarah Arab itu, menatap lemas Hyera maupun Elmer, silih berganti.
Yang mencuri perhatian Elmer, tentu tanggapan Hyera yang jadi terlihat sinis dan perlahan cuek kepada si pria.
“Dari semalam aku di sini,” sergah si pria. Dialah Emran—pria yang satu tahun terakhir jungkir balik berusaha meluluhkan hati Hyera. Pria yang juga menjadi alasan Zoya, menjadikan Hyera sebagai taruhan kepada Elmer.
“Apa yang kalian lakukan? Kenapa jam segini, kalian baru ... keluar,” lemas Emran.
“Dia siapa? Kekasihnya Hyera?” pikir Elmer curiga, tapi Hyera yang mengeluarkan kunci mobilnya sudah langsung menekan tombol buka. Hyera tak sedikit pun melirik Emran.
“Mungkin salah satu fans Hyera, mengingat Hyera memang sangat cantik!” batin Elmer buru-buru mengambil alih kunci mobil Hyera.
Elmer yang menyetir mobil Hyera, dan Hyera terpaksa menerimanya.
“Pegang perkataanmu. Bahwa kamu akan mengatakan semuanya kepada papaku!” tegas Hyera memilih duduk persis di belakang tempat duduk Elmer.
“Iyaa ...,” ucap Elmer berat, tapi ia sungguh siap menghadapi semua rintangan asal ia bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada Hyera.
Emran yang ditinggal begitu saja, berangsur menatap ponsel yang ia genggam menggunakan tangan kanan. Di gawai canggihnya ada video rekaman Hyera mengunjungi club malam. Semua kejadian hingga Hyera masuk ke sebuah kamar hotel dengan Elmer, dikirimkan oleh kontak Zoya, melalui aplikasi WA. Dan kini, video tersebut tengah kembali ia putar. Video yang membuat dadanya bergemuruh parah, sementara kedua tangannya mengepal sekaligus gemetaran. Emran bahkan berakhir membantin.g ponselnya.
Kalian yang mengikuti novel : Mendadak Menikahi Mantan, masih ingat Emran?
aku beneran ngakak ma pa haji waktu dia ngejar mba arum trus ngejar adek nya mba widi. ceritanya beneran karateristik orang2 sekitar.
baca novelnya lumayan jadi hiburan kita para emak yg anak nya udh pada gede dirumah selain pekerjaan rumah sisanya cuma rebahan.