Dituduh mencelakai sang kakak, Shani di usir dan dihabisi oleh orang yang tidak menyukainya.
Datang kembali membawa dendam setelah bertahun-tahun untuk menghabisi pengkhianat itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN NOVEL INI DAN TOLONG DUKUNGAN KALIAN YAHH...
***
Pagi ini Shani sarapan pagi bersama orang tuanya, tidak ada percakapan untuk pagi ini. "Mih, Pih, Shani berangkat dulu yahh." Shani pamit pada Toni dan juga Shina.
"Ee sayang kamu berangkatnya pakai apa nak?" teriak Shina.
"Motor Mih," sahut Shani dari luar.
"Hah! Papi itu anak kamu naik motor gak boleh ihh, Shani jangan naik motor sayang!" Shina mengejar sampai keluar dan melihat Shani sudah pergi.
Brom...
Brom...
"Yah sudah pergi tuh anak, lagian kenapa pakai motor sih seharusnya pakai mobil yang baru dibeli biar bisa pamer gitu ikh...Shani mah ih gemes deh." Shina kesal dan kembali masuk.
***
Sesampainya di sekolah, Shani langsung memarkirkan motornya banyak pasang mata yang melihat dan penasaran siapa yang bawa motor mahal itu.
"Widih itu siapa cuy naik motor kerena banget pasti ganteng,"
"Halah ganteng mulu elo mahh,"
"Lahh emang, kan naik motor mana ada cewe naik motor."
Shani kemudian melepas helm-nya, saat bersamaan murid yang ngoceh tadi langsung membelalakkan matanya.
"Anjir dia cewe?"
"Astaga behhh cantik pisah wehhh, bini gue nih."
"Uluh-uluh cantiknya calon pacar aku,"
"Gila keren banget cewe naik motor mana mahal lagi motornya,"
Itulah ocehan beberapa murid yang melihat wajah cantiknya Shani sekaligus ganteng juga, wajah Shani memang perpaduan ganteng dan cantik.
Shani berjalan di koridor sekolah ingin ke ruangan kepala sekolah.
Tok tok...
"Masuk,"
Ceklek...
"Oh kamu silahkan duduk,"
Shani duduk dan menyilangkan kakinya dengan santai dan itu dilihat oleh kepala sekolah sekilas dan geleng kepala.
"Siapa namanya?"
"Shani,"
"Nama lengkap,"
"Shani Miziana William!"
"Apa!" kaget kepala sekolah.
"Kenapa?"
"Ka-kamu anaknya Tuan Antoni?" tunjuk kepala sekolah gemetaran.
"Hem.."
Glek...
'Sepertinya disini jadi perkumpulan anak Sultan semua, astaga siapa...yang gak kenal keluarga William. Kekayaannya melebihi Arizaya,' ucap kepala sekolah dalam hatinya.
Shani langsung tersenyum tipis tanpa dilihat oleh orang. "Sembunyikan marga saya dan cukup catat Shani Miziana dan...(berhenti sejenak) jangan catat alamat rumah saya, paham!"
Kepala sekolah langsung mengangguk karena takut. "Nona muda tenang aja saya tidak akan mencatat data pribadi tentang nama, cukup nama anda dan usia saja." Sahut kepala sekolah itu.
"Bagus, mana kelas saya?"
"Kelas nona berada paling ujung lantai dua di kelas 11 Kimia A,"
"Hem..." dehem Shani lalu pergi keluar.
Kepala sekolah baru bernafas lega setelah kepergian Shani. "Anak sultan yang ada aja bikin pusing, lah ini nambah satu lagi bahkan melebihi anak sultan yang ada disekolah ini. Tapi ko aneh yah, ko anak itu pengen disembunyikan marganya? Ah tau ah, yang penting aku gak bikin kesalahan." Ucap kepala sekolah itu.
Shani langsung masuk ke kelas yang diberitahu kepala sekolah itu dan kebetulan ada guru yang ngajar.
Bu guru itu menoleh dan tersenyum. "Kamu anak baru yang dibilang kepala sekolah tadi yah?"
"Hemm..."
'Astaga dingin sekali,' batin Bu guru.
"Ya sudah ayo perkenalkan diri kamu,"
Shani langsung berdiri tegak di depan dengan wajah datar dan dingin tanpa ekspresi. "Hay, Gue Shani." Ucap Shani lalu diam.
"Hah," ucap murid serentak. Lalu salah satu murid bertanya.
"Nama lengkap Lo apaan anjir?"
"Iya nama lengkap Lo apaan hah," tambah satu temannya lagi.
"Gak penting! Boleh saya duduk!" sahut Shani lalu melirik ke arah Bu guru.
Bu guru langsung kikuk dan gugup lalu mempersilahkan Shani duduk. "Ee Shani silahkan duduk,"
Shani langsung duduk di kursi paling belakang pojokan kanan, karena hanya kursi itu yang kosong. Tapi disampingnya ada cowo yang cuek dan tidak menoleh sama sekali kepada Shani dan Shani juga tidak peduli itu.
"Baiklah, berhubung kita punya teman baru jadi Ibu mau kalian berteman baik dengan Shani. Oh ya Shani kenalkan nama Ibu adalah Sita, disini Ibu ngajar kimia. Karena kamu murid baru, Ibu harap kamu menyalin pelajaran sebelumnya dengan teman disini yahh." Ucap Bu Sita.
"Hari ini kita belajar kimia halaman 123 Bab 3 yah," ucap Bu Sita lagi.
Bu Sita adalah guru perempuan pertama yang berhijab disekolah elit internasional ini, tak jarang jadi bahan olokan guru lain yang berpenampilan terbuka dan modis. Dan lebih parahnya, ada geng murid yang suka membully dan mengolok Bu Sita dengan sombongnya.
Bahkan geng itu berada satu kelas dengan Shani dan ada satu geng lagi yang hanya berisikan para cowok, biasa dipanggil The Boys.
Dan banyak cewe tergila-gila dengan The Boys, termasuk geng cewe yang suka bully dengan nama geng The Angel.
Bu Sita kemudian menjelaskan bahan kimia dengan detail dan teliti. "Jadi anak-anak, senyawa ketemu senyawa menjadi bla bla bla...." Bu Sita menjelaskan kimia.
Kring kring...
"Ok anak-anak sampai disini dulu pelajarannya yahh," ucap Bu Sita lalu pergi.
Banyak murid yang berhamburan keluar apalagi kelas di ujung lantai dua langsung pergi karena tidak ingin berlama-lama dengan geng The Boys dan Angel.
♥️THE ANGEL♥️
ANGGOTA: GEA ARIZAYA, FINI ADNANIA, JULIA AFGINA.
Sifat mereka hampir sama angkuh dan sombong tapi untuk Julia Afgina masih dibawah dewa sombong dan masih bisa diselamatkan.
Kerjaannya hanya membully murid beasiswa atau jelek.
Salah satu murid beasiswa dan jelek adalah Sifa dan The Angel sangat suka membully-nya.
♥️THE BOYS♥️
ANGGOTA: AEVAN ARSENIO, BOY ADITYA, BIMA GALAKSI.
Sifat mereka dingin dan datar terutama AEVAN Aesenio, untuk Boy dan Bima mereka hanya tidak punya teman akrab saja selain keduanya.
Mereka disekolah suka nongkrong dan punya ruangan pribadi sendiri disekolah, kenapa mereka bisa mendapatkan ruangan pribadi itu disekolah. Jawabannya adalah orang tua dan marga mereka yang berpengaruh.
Shani langsung keluar tanpa memperdulikan sekitarnya, dia langsung pergi ke kantin dan hanya membeli minuman lalu mencari tempat sepi untuk menyendiri.
Di kantin, The Angel kembali membully seseorang kali ini anak cowo miskin dan berkaca mata.
Byur...
Gea menyiram cowok itu dengan jus jeruk dan menyemprotkan saos sambal ke wajah cowok itu.
Prot...
Prot...
"Akhh..." pekik anak cowok itu sambil melindungi wajahnya.
"Ahahaha..." tawa The Angel.
Fini langsung mengambil pasta dan melemparnya ke tubuh cowok itu. "Sadar gak sih Lo itu udah jelek miskin lagi," tutur Fini dengan jijik.
"Betul itu," sahut Julia menimpali.
"Ok guys udah dulu biarin mainan kita ini istirahat kita lanjut makan, pesenin makanan baru." Ucap Gea.
Shani melihat kejadian itu saat membeli air mineral dan menyunggingkan senyumnya dengan sangat tipis. 'Gea Arizaya tunggu kematianmu,' batin Shani lalu pergi setelah membayar minumannya.
Saat ini The Boys lewat banyak pasang mata yang terpesona sampai biji mata mereka keluar, bahkan ada yang hampir menabrak dinding, dan tersandung, atau tersandung dulu baru sadar.
Saat The Boys lewat Shani juga lewat dengan muka yang datar dan dingin tanpa ekspresi yang lebih parahnya lagi Shani pandangan Shani hanya lurus ke depan.
"Buset tuh cewe mukanya datar banget kek triplek," ucap Boy.
"Gila juga sih baru dia loh yang gak natap kita biasanya para cewe bucin banget sama kita, ko Gue jadi penasaran yahh." Imbuh Bima lagi.
Aevan hanya diam dan langsung pergi tanpa mengajak Boy dan Bima.
"Eh tuh anak main pergi aja, dasar!" celetuk Boy.
"Udahlah ayo," sambung Bima.
Shani akhirnya menemukan tempat yang cocok untuknya, sepi dan tidak ada suara hanya suara jangkrik. "Bagus nih kayaknya," gumam Shani lalu duduk dan mulai melukis tanaman dan bunga serta pemandangan alam lainnya.
Sekitar 5 menit tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponsel Shani.
Ting...
Shani mengambil benda pipihnya itu dan membuka pesan.
(Queen, markas cadangan bagian timur di serang)
Shani langsung merapikan buku dan pensilnya lalu pergi ke parkiran dan itu dilihat oleh Bima lagi. 'Itu kan anak baru tadi ko jalannya cepet banget, eh mau kemana! Dia ke parkiran, ngapain sih,' batin Bima yang terus memperhatikan Shani.
Brom...
Brom...
Shani membuka kaca helm-nya, seketika sang satpam langsung terkejut. Tanpa bertanya satpam itu langsung membuka pintu pagarnya, Shani pun keluar.
'Hadehh untung tadi gak marah dulu, bisa barabe Gue marahin tuh anak.' Batin satpam itu sambil menyeka keringatnya.
'Anjirr tuh cewe gampang banget keluar sekolah, The Boys aja susah keluar meski ada Aevan anak dari pemilik sekolah. Siapa ya tuh cewe?' batin Bima lagi sambil meminum jus alpukat yang seharga 150 ribu.
***
semoga ada season 2 nya
dari awal sampek sini padahal Arga dan Dara yang selalu ada disisi Shani
untung aku nya mudeng sama alur ceritanya..