Hallo, selamat datang kembali di cerita kedua Author, semoga kalian suka ya. ❤️
••••••••••
"kenapa kamu lakukan ini mas?" ucap Sela, dengan tubuh bergetar.
"maaf." ucap bayu, dia menunduk tak berani menatap Sela.
"Mas, kamu sudah janji sama aku. kamu tidak akan pernah meninggalkan aku."
"aku tidak akan meninggalkan kamu sela, aku menikahi citra karena aku hanya ingin punya anak." ucap Bayu membela diri.
"tapi bukan seperti ini mas." lemah Sela.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Sore hari sela pulang ke rumahnya, kerjaannya hari ini cukup lancar dan tidak membuat bosnya itu marah- marah, karna dia dengar dari banu jika biasanya sekertarisnya akan di pecat pada hari pertama mereka kerja.
Sela membersihkan tubuhnya dan menjalankan tugasnya sebagai umat muslim, setelah selesai ia turun ke bawah untuk mengisi perutnya.
"Non, mau makan apa?" Tanya bi mimin.
"Apa aja bi, "Jawab sela.
Bi mimin mengangguk dan memasak makanan untuk makan malam dirinya dan juga sela.
Sambil menunggu bi mimin memasak sela bertukar pesan dengan kakaknya lingga yang menanyakan bagaimana pekerjaannya di hari pertama, saat sela memberitahu bagaimana sikap bosnya itu kakaknya malah tertawa mendengar keluhan adiknya itu, namun dia juga memberikan semangat kepada adiknya agar terus bertahan bekerja di sana.
"Sayang."ucap bayu yang baru saja sampe ke rumahnya.
Sela mengalihkan pandangannya dari ponsel dan melihat suaminya itu.
"Kamu kesini mas, nanti istri kamu marah- marah lagi."ucap Sela.
"Sayang, kamu istri mas."ucap bayu sambil mencium pucuk kepala istrinya itu.
"Bagaimana kerja di hari pertama kamu?" Tanya Bayu lagi.
"Alhamdulillah lancar."ucap sela.
"Aku buatkan minum dulu."lanjutnya, lalu dia bangkit dari duduknya dan melangkah ke dapur untuk membuatkan minum suaminya.
"Silahkan di minum mas."ucap sela sambil meletakan teh hangat di meja sofa yang ada di ruang keluarga.
"Makasih sayang."ucap bayu, dia mengambil minum yang baru saja di buatkan oleh istrinya itu dan meminumnya.
"Kamu kerja di perusahaan apa sebenarnya?" Tanya Bayu.
"Alexander Crops."jawab sela.
"APA ? Alexander Crops?" Tanya Bayu dengan wajah kagetnya.
"Iya, memangnya kenapa?" Tanya sela. dia menatap wajah keterkejutan suaminya itu.
"Sebagai apa?" Tanya bayujuga.
"Sekertaris Ceo."jawab sela.
"Semua orang ingin bekerja di perusahaan besar itu, dan itu sangat sulit, bagaimana kamu bisa dengan mudah masuk ke sana dan menjadi sekertarisnya."ucap bayu.
"Sudah aku bilang, aku kerja di sana atas rekomen dari kak lingga, dan itu perusahaan milik keluarga bos kak lingga, kak lingga bekerja bersama orang tuanya, sebagai orang kepercayaan orang tuanya."ucap sela menjelaskan bagaimana dia bisa masuk ke sana.
Bayu hanya mengangguk mendengar ucapan sela. Dia masih tidak menyangka jika istrinya bisa masuk ke perusahaan itu dan menjadi sekertaris Ceo, bahkan staf biasa saja yang bekerja di sana sangat di kagumi, apalagi sela sebagai sekertaris Ceo–nya, pasti gajihnya sangat besar, dan bayu tidak ingin sela mempunyai penghasilan lebih besar darinya. Padahal tanpa dia tau walaupun sela hanya diam di rumah, dia sudah memiliki penghasilan yang besar dari usaha miliknya.
**
Pagi hari Sela sudah siap dengan seragam kerjanya, dia juga sudah menyiapkan baju untuk suaminya, karna bayu juga menginap kembali di rumahnya, walaupun terkadang sela masih sama bersikap dingin kepadanya namun dia juga tidak ingin menyerah untuk meyakinkan sela jika dirinya bisa adil terhadap mereka berdua, apalagi sekarang dia tau jika sela bekerja di perusahaan besar. Kalo dirinya tidak adil sela akan dengan mudah menggugat dirinya tanpa berpikir panjang lagi..
"Selamat pagi sayang." Ucap bayu yang baru turun dari lantai dua dan duduk di meja makan yang sudah ada sela di sana.
"Pagi mas. "Jawab sela, dia sedang sibuk mengolesi selai ke roti di tangannya.
"Pagi ini mas anter kamu ya."ucap bayu.
"Kita gak se arah loh, apa nanti kamu gak telat?" Tanya Sela.
"Engga sayang."jawab Bayu.
"Yaudah."ucap Sela, dia tidak lagi mengobrol dengan Bayu, dia menikmati sarapan miliknya hingga habis.
**
Setelah sarapan kini mereka sudah di perjalanan untuk ke kantor, bayu menepati janjinya untuk mengantarkan sela terlebih dahulu sebelum dirinya berangkat ke kantor.
"Gajih kamu pasti besar ya."ucap bayu di sela- sela keheningan.
sela melirik ke arah suaminya yang sedang fokus ke jalan yang cukup padat itu.
"Aku belum tau, karna memang aku sama bos aku belum ngomongin soal gajih."ucap sela, ya memang mereka belum ada membahas soal berapa gajihnya, bagi sela saat ini dia hanya ingin bekerja saja terlebih dahulu untuk mencari kesibukan agar tidak terlalu memikirkan masalah yang ada di dalam rumah tangganya.
"Kok bisa, kerja tapi gak membahas gajih, nanti kalo gajih kamu gak sesuai gimana?" Tanya bayu.
"Gak sesuai gimana ? Lagian gak mungkin perusahaan besar seperti itu mempermainkan karyawannya," ucap sela.
bayu mengangguk, memang benar, tidak mungkin sekelas Alexander Crops mempermainkan gajih karyawannya.
"Memang kamu kerja tidak tanda tangan kontrak?" Tanya bayu yang masih penasaran dengan bagaimana sebenarnya istrinya bekerja.
sela menggeleng.
"Kok bisa begitu, lalu bagaimana dengan posisimu?" Tanya bayu.
"Posisiku sudah jelas sekertaris ceo."ucap sela.
"Tapi kalo tidak ada surat kontrak, kalo ada sesuatu kepada kamu mereka tidak akan tanggung jawab, karna kamu tidak memiliki bukti jika kamu sekertaris di sana."ucap bayu.
sela terdiam mendengar ucapan suaminya, yang memang ada benarnya juga.
"Gak masalah, nanti kalo ada apa- apa, aku tinggal hubungi kak lingga, aku yakin kakak ku tidak akan memberikan pekerjaan yang tidak jelas kepadaku."ucap sela.
Tidak terasa bayu sudah sampai ke perusahaan tempat sela bekerja, setelah salaman dengan sang suami sela turun dari mobil dan merapihkan pakaiannya.
"Kamu pulang jam berapa biar mas jemput?" Tanya Bayu.
"Jam 5."jawab sela.
"Baiklah, nanti mas jemput."ucap Bayu.
sela mengangguk, lalu dia melambaikan tangannya saat mobil yang di kendarai bayu mulai meninggalkan perusahaan tempat sela bekerja, lalu dia berbalik dan melangkah masuk ke dalam gedung yang menjulang tinggi itu, ikut mengantri dengan para pekerja lainnya untuk masuk ke dalam lift, untuk tiba di ruangannya masing- masing, sela tidak berani menggunakan lift khusus Ceo, karna dia merasa tidak sopan, kemarin dia masuk ke sana karna bersama banu asisten Bosnya.
Kini sela sudah berada di lantai 13, setelah meletakan tasnya, dia berjalan ke pantry yang ada di dekat meja kerjanya itu, lalu membuatkan segelas kopi untuk bosnya, setelah selesai dia mengetuk pintu ruangan bosnya dan membawa kopi itu, lalu meletakannya di meja kerjanya, setelah meletakan gelas dan menutupnya sela hendak keluar lagi dari ruangan Bosnya, namun dia berpapasan di depan pintu.
"Pagi tuan."sapa sela sambil sedikit membungkuk hormat.
Bryn yang di sapa hanya diam, dia berlalu begitu saja meninggalkan sela, dan berjalan ke meja kerjanya.
"Astaga punya bos spek beruang kutub." Batin sela, daripada berlama- lama di sana, dan yang ada dirinya akan kena marah, sela buru- buru pergi keluar dari ruangan bosnya itu.