NovelToon NovelToon
Pesona Juminten

Pesona Juminten

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:56.2k
Nilai: 5
Nama Author: Elsa Mulachela

Juminten dan Bambang dari namanya sudah sangat khas dengan orang desa.

Kisah percintaan orang desa tidak ada bedanya dengan orang kota dari kalangan atas hingga bawah.

Juminten, gadis yang ceria dan supel menaruh hati kepada Bambang kakak kelasnya di sekolah.

Gayung bersambut, Juminten dan Bambang dijodohkan oleh kedua orangtua mereka.

Pernikahan yang Juminten impikan seperti di negeri dongeng karena dapat bersanding dengan pria yang dia cintai hancur berkeping-keping. Disaat Juminten berbadan dua, Bambang lebih memilih menemui cinta pertamanya dibandingkan menemaninya.

Apakah Juminten akan mempertahankan rumah tangganya atau pergi jauh meninggalkan Bambang dan segala lukanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa Mulachela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Terlihat balon udara berterbangan di udara menandakan berakhirnya acara orientasi tahun ini. Tak lupa seluruh guru mengucapkan terima kasih kepada anggota osis. Karena acara ini tak akan meriah tanpa adanya kerja sama anak osis.

Begitupun anggota osis, mengucapkan terima kasih banyak kepada junior nya atau adik kelas karena telah membantu kelancaran acara orientasi.

"Foto bareng yuk!" Seru Farid pada timnya.

"Eh, ajak pengurus osis juga. Biar foto bareng juga!" Ucap Juminten.

"Iya bener, panggil gih!"

Salah satu dari mereka berlari memanggil Bambang dan kawan-kawannya.

Tak lama kemudian, Bambang dan kawan-kawan datang dan ikut berfotp sebagai kenang-kenangan. Momen ini tidak dilewatkan oleh Juminten.

"Aduh, kok aku gemukan! Ulang take lagi!"

"Kok disini keliatan kecil banget! Ulang take lagi!"

Juminten minta mengulang take hingga berhasil berdiri di sebelah Bambang. Bambang yang merasa risih tangannya dipegang Juminten, melirik tajam Juminten.

"Lepasin, Gak!" Ucap lirih Bambang.

"Pegang doang ya Allah! Pelit amat mbang!" Juminten segera melepaskan pegangan tangan nya. "Sampai jumpa Bambang, pasti kita bakal ketemu lagi!"

Sekarang gapapa lu nolak gue Mbang, besok-besok lu yang bakal ngejar gue.

Juminten mengerlingkan matanya pada Bambang. Terdengar bunyi tanda masuk kelas.

Tet!

Tet!

Semua peserta orientasi mendatangi kelas sepuluh yang ada dilantai bawah. Membaca satu-persatu kertas yang tertempel di pintu. Isi kertas tersebut, nama-nama siswa yang tergabung dalam kelas tersebut.

Hiruk pikuk terdengar keramaian. Ada yang bahagia, karena satu kelas dengan temannya. Ada yang sedih, karena harus berpisah dengan teman yang ada di orientasi.

"Juminten, kita satu kelas!" Teriak Resti.

"Serius!" Juminten segera membaca kertas yang tertempel. "Eh, sama Wan abut juga! Yey, kita kumpul!"

"Gue kira nggak bakal seru-seruan bareng lagi kita!" Jawab Farid.

"Aku boleh gabung sama kalian nggak?"

Mereka menoleh arah suara di sebelah kanan mereka. Gadis putih,tinggi dan berkacamata menyapa mereka.

"Boleh dong, sini barengan, " seru Juminten. "Kenalin gue Juminten, ini Resti, ini Wan abut. Nggak usah aku kamu gitu deh, kita kan friend!" Juminten merangkul bahu gadis tersebut.

"Gue Farid. Emang dasar Juminten, dari awal ospek manggil gue gitu." Farid memperkenalkan diri.

"Salam kenal, Aku Mala." Jawab gadis berkaca mata itu dengan tersipu.

Mereka pun berjabat tangan dan mencari tempat duduk di dalam kelas.

"Duduk sini, yuk!" ajak Rasti di barisan belakang.

"Tau aja, gue anak teladan yang hobi molor!" Cekikian Juminten.

"Aku duduk ma siapa?" Tanya Mala.

"Udah ma Wan abut aja, sini depan kosong! " Tunjuk Juminten agar mereka duduk di depannya.

Terlihat Mala tersenyum tersipu mendengar seruan Juminten.

"Ciye.. Yang pipinya merah." Seru Juminten.

Mala dan Farid terlihat salah tingkah, mereka segera duduk sambil menunggu pelajaran di mulai.

"Assalamualaikum, selamat pagi! " Suara wali kelas sepuluh lima menyapa.

"Selamat pagi!"

"Perkenalkan saya Bu Ajeng, saya yang akan menjadi wali kelas kalian 2 semester kedepan. Semoga kalian betah dengan saya, ya!" Bu Ajeng duduk dan mulai membaca daftar siswa yang menempati kelas sepuluh lima.

"Mau perkenalan sendiri? Atau saya panggil satu persatu lalu mengangkat tangan?"

"Perkenalan sendiri, Bu!" Saut siswa yang duduk depan.

"Bu Ajeng yang manggil saja!" Saut yang lain.

"Oke, biar adil semuanya maju ke depan ya. Biar tau gimana bentuk orangnya, gantengnya, cantiknya juga manisnya senyumannya. Masa udah SMA masih pemalu! Oke, saya acak ya. Mmm.. Saya mau kenalan sama Mala!"

Mala yang mendengar namanya dipanggil tertunduk malu.

"Dipanggil tuh, maju gih!" Ucap Farid.

"Aku malu jadi yang pertama!" Jawab Mala.

"Mal,lu pake baju kan?" Tanya Juminten.

"Pake, Jum!" Jawab Mala.

"Lah, burem apa mata lu Jum! Udah keliatan dia pake seragam!" Saut Farid.

"Nah terus ngapain masih malu? Udah maju gih!" Jawab Juminten.

"Ayo Mala, kamu pasti bisa!" Imbuh Rasti.

Mala masih menundukkan kepalanya, masih malu untuk memperkenalkan dirinya. Tiba-tiba Farid berdiri.

"Ciye.. Sang pahlawan maju!" Goda Juminten.

Terdengar riuh bahkan siulan melihat Farid maju menggantikan Mala.

"Maaf Bu, Mala nya malu. Jadi saya yang mewakili," ucap Farid sambil menundukkan kepala pada Bu Ajeng.

"Ciyeee..!" Semua teman sekelasnya menggoda Farid.

Farid berdiri di depan papan tulis, menarik nafas panjang menghilangkan nervousnya.

"Salam kenal saya Farid umur 17tahun. Rumah deket pasar gede. Status hubungan jomblo."

"Ciye.. Kode!" Saut yang lain membuat kelas riuh karena Farid.

Terlihat Bu Ajeng tertawa melihat kelakuan farid yang sangat percaya diri sekali. Melihat Bu Ajeng yang ikut tertawa, membuat Farid salah tingkah dan mengelus belakang tengkuk lehernya.

"Farid percaya diri nya tinggi ya temen-temen!"

"Iya, Bu dia kemaren aja dipilih kak Bambang jadi ketua, soalnya percaya diri banget bu pas di suruh maju ke depan." Seru resti.

"Karena Farid percaya dirinya tinggi, Farid saya pilih menjadi ketua kelas ya! Bagaimana kalian setuju tidak?"

"Setuju, bu!"

Farid semakin salah tingkah di depan.

"Farid kira-kira siapa yang mau kamu jadikan wakil ketua? Saya sarankan perempuan ya!" Ucap Bu Ajeng.

"Saya memilih Mala, Bu!" Tegas Farid.

"Eh,kok aku!" Kaget Mala.

"Ayo maju Mal, dipilih tuh! Inget, kesempatan maju berdua nggak datang dua kali! " Juminten mendorong punggung Mala dari belakang.

"Nggak nyambung, Jum." Cibir Resti.

Mala berdiri dari tempat duduk nya sambil membenarkan kacamatanya. Dengan malu-malu, Mala berdiri di samping Farid.

"Ayo Mala, sekarang harus berani ya. Silahkan perkenalkan diri kamu!"

"Salam kenal saya Mala, saya kembar yang satunya Mila ada di kelas sepuluh satu. Saya pindahan dari Surabaya, baru tinggal disini 1 minggu. Semoga kalian mau berteman denganku." Dengan suara kalem Mala memperkenalkan dirinya.

Farid yang mendengarpun terkaget, mengingat tadi pagi Mala memperkenalkan dirinya karena tidak ada teman. Ternyata berpisah dengan kembarannya.

"Silahkan duduk kembali, Mala dan Farid. Baik dilanjutkan perkenalan murid yang lain."

Satu persatu memperkenalkan diri di depan papan tulis. Hingga terdengar bunyi bel istirahat.

Tet!

Tet!

Kubu juminten memilih memakan di dalam ruang kelas. Juminten, Resti dan Farid mengeluarkan kotak bekalnya. Kecuali, Mala menunggu kembarannya membelikan somay agar dimakan bersama.

"Enak bener Wan abut nasi campur. Lauknya apa tuh?" Tanya Juminten.

"Lauk tahu tempe usus. gue kalo nasi campur, lebih suka lauk jeroan." Jawab Farid.

"Hooh enak. Tapi, bikin timbangan nganan!" Jawab Resti.

"Gue bawa oseng pentol buncis wortel, Emakku lagi mode hemat, lagi banyak manten katanya." Ucap Juminten.

"Iya lah, maulud pasti rame mantenan. Gapapa, ntar pas nikahan lu di bales semua kok Jum, " ucap Rasti sambil membuka kotak makannya. "Gue cuman nasi sama nuget. Mamaku nggak masak soalnya."

"Permisi, ada mala?"

Terlihat perempuan berdiri di depan pintu terlihat cantik juga modis rambut panjangnya di urai.

"Aku disini,Kak!" Seru Mala.

"Ini dek!" Mila memberikan somay pesanan Mala. "Kakak balek ke cowok kakak lagi ya,Bye. Duluan ya semua!" Mila melambaikan tangan dan keluar dari kelas.

"Wah cakep banget kakakmu Mala." Ucap Farid tanpa berkedip.

"Hooh, bening banget." Tambah Juminten.

Mala tersenyum kecut. Hal biasa yang dia dengar setiap memasuki sekolah baru.

1
Cendol Dawet
iya dh iya...Dodit udah berubah sekarang..makin bucin
Cendol Dawet
kalo Sinta hamil, siap2 dh ada yg krekk
Cendol Dawet
akhir hidup yg menyedihkan
Cendol Dawet
pak Dodit punya saingan
Cendol Dawet
bang Eka cemburu ni ye
Racun Asmara
mantull
Racun Asmara
segelas kopi dg teh hangat? dimna kudapannya?
Racun Asmara
kbr Mala gimana?
Racun Asmara
beneran mimpi
Racun Asmara
apakah Juminten bermimpi? ttg Mala& Mila?
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
jgn2 hamil tuh Sinta. orang hamil kn bisa jg menstruasi. pernah baca dh di novel lain... bner gk sihhh???
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
setelah perjuangan & penantian panjangnya.. akhirnya Eka sukses mencetak gol.di gawang istrinya. inilah gol yg selama ini ditunggu-tunggu...
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
nasi sdh mjd bubur. gk mungkin dibikin nasi goreng. mending bikin bubur merah. suruh Dodit & Sinta nikah. apa kejadian belah nangka di rumah Dodit emang sdh ada yg merencanakan? Rena mungkin...atau neneknya??? hadeehhh...Sinta... sekuat apapun pertahanan nya, jebol jg saat gai*ah & has*at bercinta sdh menguasai tubuhnya. pikiran & hatinya pasti kalah dg bujuk rayu manis dr iblis yg hadir diantara dirinya & Dodit. sp iblisnya? bukan othornya kn? jgn2 aku lg???🤐🤐🤐
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
kapok kau , Dit!!! bukannya dihalaln dulu..eh mlh digenj** duluan. Bambang telat sihhh datangnya. tp mo gimana lg? Dodit & Sinta sdh terlanjur mendaki sampai puncak. udah minta Dodit tanggungjawab sj🤐🤐🤐
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
eh eeehhhhh... stop, Sin...!!! jgn lupa kalian blum halal. jgn sampai Dodit kebablasan. mosok Eka & Juminten yg married , kalian yg unboxing duluan??? gk lucu kn???😂😂😂🏃🏃🏃💨💨💨
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
pak Dodot eh Dodit buta kali ya? gk mandang Sinta banget. pdhl jelas2 wanita itu yg selalu ada tanpa diminta utk selalu menjaga Rena. dan jelas2 Dodit jg berdebar saat dekat dg Sinta. aaahhhh...muna banget sih Dodit. knp mlh ngarep Jumi yg jd istrinya? nyakitin Sinta banget..
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
pas udah ngebet & situasi kamar mandi 😂 mengukung, eh Juminten sdg palang merah. anjlok lg dh gai*** yg sdh membubung tinggi di ubun-ubun 🤐🤐🤐🤐
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
resiko punya istri mantan perawan berbuntut ya gitu. tp gemes jg sama Emak. tega bner ngerjain pasangan pengantin baru. mosok.gk boleh ninuninu???? Bumi jg, katanya pengen cpt dibikinkan adek... eh mlh jd wasit. kpn Eka & Jumi akan adu gulat klo baru pemanasan sj sdh disemprot??? sabaaarrrrr.... sabar. gatot dh ikutan jd cctv. gk jd ngintip 🤐🤐🤐
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
syukurlah.. akhirnya SAH jg. tinggal balas budi nih sama Emak Bapak. 2 cucu lg cukup😂😂😂🤸🤸🤸
Bambang jgn galau gitu,noh Rena sdh siap jd masa depanmu. tinggal kedipkan matamu buat othor. biar bisa dpt daun muda😁✌️🏃🏃🏃💨💨💨💨
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ¢ᖱ'D⃤ ̐ՇɧeeՐՏ🍻༄⃞⃟⚡Kᵝ⃟ᴸ
bu Ani apa bu Ana sih Yeng? opo aku sik oleng ya? saking serunya alur ceritanya, jd galfok😂🏃🏃🏃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!